This Author published in this journals
All Journal Jurnal MIPA
Seni Herlina J. Tongkukut
Sam Ratulangi University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Akuifer Di Lahan Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Di Desa Ilo-Ilo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Tongkukut, Seni Herlina J.; As’ari, As’ari; Bobanto, Maria D.; Suoth, Verna; Viola, Thevita
Jurnal MIPA Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.8.3.2019.26192

Abstract

Air tanah adalah air alami yang berada di bawah permukaan tanah yang terkandung di dalam akuifer dan merupakan sumber air bersih. Salah satu syarat hidrogeologi  pembangunan TPA sampah adalah tidak terdapat air tanah pada kedalaman yang kurang dari 3 m dari permukaan tanah.  Keberadaan akuifer dapat diketahui melalui eksplorasi bawah permukaan dengan metode geolistrik. Identifikasi akuifer telah dilakukan di lahan  pembangunan  Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di desa Ilo-Ilo Kecamatan Wori Minahasa Utara menggunakan resistivity meter dengan konfigurasi dipol-dipol dan spasi elektroda 10 m dalam 4 lintasan pengukuran.  Akuifer diidentifikasi dengan nilai resistivitas ρ < 60 Ωm, berada di lintasan 1 pada meter ke 215 sampai meter ke 265 dengan kedalaman 30 m sampai 72 m dari permukaan tanah. Pada lintasan 2 akuifer teridentifikasi pada meter ke 230 sampai meter ke 265 pada kedalaman yang lebih dari 30 m. Akuifer juga teridentifikasi di lintasan 3 pada meter ke 80 menerus sampai meter ke 465 dari permukaan sampai kedalaman lebih dari 90 m namun dengan pola penyebaran yang tidak merata. Pada lintasan 4 akuifer teridentifikasi pada meter ke 215 sampai 250 pada kedalaman lebih dari 26 mGround water is that natural water below the soil surface contained in aquifers and a source of clean water. One of the hydrogeological requirements for the construction of landfill waste is the absence of ground water at a depth of less than 3 m from the surface. The existence of aquifers can be known through subsurface exploration by geoelectric method. Aquifer identification has been carried out at the landfill construction site in the village of Ilo-Ilo, Wori, Minahasa Utara District using a resistivity meter with a dipole-dipole configuration with space of electrodes is 10 m in the 4 measurement trajectories. Aquifers is identified with resistivity values ρ <60 Ωm provides in the line 1 at meters of 215 to meters of 265 with a depth of 30 m to 72 m from the ground surface. In the line 2 aquifer is identified at meters of 230 to meters 265 at depth more than 30 m. Aquifers were also identified at line 3 on the meter of 80 continuously up to meter of 465, from the surface to a depth  more than 90 m but with unadequate distribution patterns. In the line 4, aquifer is identified at the meter of 215 to meter of 250  in the depths of more than 26 m
Pengukuran Koefisien Absorbsi Bunyi pada Serbuk Gergaji Kayu Nyatoh (Palaquium species) sebagai Bahan Peredam Imban, Rizky Kurniawan; ., As'ari; Tongkukut, Seni Herlina J.
Jurnal MIPA Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.3.1.2014.3900

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk memperoleh nilai koefisien absorbsi bunyi pada papan partikel dari bahan campuran serbuk gergajian kayu nyatoh dan tepung kanji dengan variasi ukuran butir. Papan partikel dibuat dengan komposisi 50 g serbuk gergaji dan 50 g tepung kanji. Papan partikel dibuat dengan rapat massa (ρ) = 0,62 x 103 kg.m-3. Koefisien absorbsi bunyi diukur dengan menggunakan sound level meter, intensitas bunyi yang diukur antara lain intensitas bunyi yang datang, intensitas yang dipantulkan dan intensitas yang ditransmisikan. Intensitas absorbsi didapat dengan mengurangkan intensitas awal ( ) dengan intensitas transmisi ( ) dan intensitas refleksi ( ). Data yang diperoleh dibuat grafik dan dianalisis. Diperoleh hasil bahwa papan partikel yang terbuat dari campuran serbuk gergajian kayu nyatoh dan tepung kanji dengan komposisi 1:1 (sampel 3) adalah papan partikel terbaik sebagai bahan absorbsi bunyi pada penelitian ini. Papan partikel mempunyai sifat fisis: koefisien absorbsi 0,15 cm-1, intensitas refleksi 1,5 dB, intensitas absorbsi 29,45 dB dan efisiensi absorbsi 29,42 %.Research has been conducted to obtain the sound absorbtion coefficient of the particle board from the mixture of the sawdust of Nyatoh and the starch with the variation of the grain size. Particle board is made with the composition of 50 g sawdust and 50 g starch. Particle board is made with the mass density (ρ) = 0.62 x 103 kg.m-3. Sound absorbtion coefficient is measured using a sound level meter, sound intensity is measured such as the intensity of incident sound, the intensity of reflected sound and the intensity of transmitted sound. The intensity of absorbtion is obtained by reducing the initial intensity (I0) with the transmission intensity (IT) and the reflection intensity (IR). The obtained data were graphed and analyzed. The results indicated that the particle board that is made from the mixture of the sawdust of Nyatoh and the starch with the composition 1:1 (sample 3) is the best particle board as sound absorbtion material in this research. The particle board has physical properties: the absorbtion coefficient 0.15 cm-1, the reflection intensity 1.5 dB, the absorbtion intensity 29.45 dB, and the absorbtion efficiency 29.42%. t-f�5y � p ew Roman";mso-ansi-language:SV;mso-fareast-language:EN-US;mso-bidi-language: AR-SA'>Papan partikel dibuat dengan komposisi 50 g serbuk gergaji dan 50 g tepung kanji. Papan partikel dibuat dengan rapat massa (ρ) = 0,62 x 103 kg.m-3. Koefisien absorbsi bunyi diukur dengan menggunakan sound level meter, intensitas bunyi yang diukur antara lain intensitas bunyi yang datang, intensitas yang dipantulkan dan intensitas yang ditransmisikan. Intensitas absorbsi didapat dengan mengurangkan intensitas awal ( ) dengan intensitas transmisi ( ) dan intensitas refleksi ( ). Data yang diperoleh dibuat grafik dan dianalisis. Diperoleh hasil bahwa papan partikel yang terbuat dari campuran serbuk gergajian kayu nyatoh dan tepung kanji dengan komposisi 1:1 (sampel 3) adalah papan partikel terbaik sebagai bahan absorbsi bunyi pada penelitian ini. Papan partikel mempunyai sifat fisis: koefisien absorbsi 0,15 cm-1, intensitas refleksi 1,5 dB, intensitas absorbsi 29,45 dB dan efisiensi absorbsi 29,42 %.