Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DENGAN PERAN SERTA IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI SENAM HAMIL Hidayah, Ridhoyanti; Andarini, Sri; Anjaswarni, Tri
Jurnal Keperawatan Vol 5, No 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.695 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1858

Abstract

HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL  DENGAN PERAN SERTA IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI SENAM HAMIL (The Correlation between Internal Factors with The Participation of Pregnant Woman in Following Pregnant Gym)Ridhoyanti Hidayah1 , Sri Andarini2, Tri Anjaswarni31 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas BrawijayaJl. Veteran Malang 65145, Jawa Timur – Indonesiae-mail : ridhoyanti.fk@ub.ac.id 2Pendidikan kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas BrawijayaJl. Veteran Malang 65145, Jawa Timur – Indonesia3Program Studi Ilmu Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes MalangJl. Besar Ijen, 77C MalangABSTRAKSenam hamil merupakan salah satu perawatan prenatal yang membantu ibu hamil menuju suatu persalinan yang normal. Salah satu faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam mengikuti senam hamil adalah faktor internal yang terdiri dari pengetahuan, sikap dan motivasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor internal dengan peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil di Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda Malang. Penelitian ini menggunakan desain studi korelasional melalui pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 36 responden dan dipilih dengan tehnik purposive sampling. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah faktor internal dan  peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi dokumentasi. Pada hasil analisis secara univariat didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu yang tidak mengikuti senam hamil lebih baik daripada ibu yang mengikuti senam hamil, namun sikap dan motivasi ibu yang mengikuti senam hamil lebih baik daripada ibu yang tidak mengikuti senam hamil. Pada hasil analisis secara bivariat dengan Kai Kuadrat dengan selang kepercayaan 95% didapatkan hasil bahwa p value > á, artinya Ho gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan masing-masing subvariabel pengetahuan, sikap dan motivasi dengan peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil. Pada hasil analisis secara multivariat dengan Regresi Berganda dengan selang kepercayaan 95% didapatkan hasil bahwa p value > á, artinya Ho gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan faktor internal (pengetahuan, sikap, dan motivasi) dengan peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil. Kata Kunci : Faktor Internal, Peran Serta, Senam HamilABSTRACTPregnancy exercise is a prenatal care which can help woman pregnant lead to normal born. The factor that influence the participation of pregnant woman to join pregnancy exercise is knowledge, attitude, and motivation. This research is conducted to know the correlation of internal factor with the participation of pregnant woman for joining pregnancy exercise in maternity hospital Mutiara Bunda Malang. This research design uses correlation study through cross sectional approach. Sample consists of 36 respondents and selected through purposive sampling technique. The measured variabel in this research is internal factor and the participation of pregnant woman for joining pregnancy exercise. Data collecting is done by questionnaire and documentation observation. In the analysis result for univariate shows that knowledge of pregnant woman who not join pregnancy exercise is better than pregnant woman who join pregnancy exercise, but the attitude and motivation of  pregnant woman who join pregnancy exercise is better that pregnant woman who not join pregnancy exercise. In the analysis result for bivariate by using Chi-Square with the confidence level of 95%, shows that p value > á, it means that Ho is failed to refused. It means that there is no correlation of each sub variable knowledge, attitude and motivation with the participation of pregnant woman for joining pregnancy exercise. In the analysis result for multivariate by using Multiple Regression with confidence level of 95%, shows that p value > á, it means that Ho is failed to refused. It means that there is no correlation of internal factor (knowledge, attitude and motivation) with the participation of pregnant woman for joining pregnancy exercise.   Keywords : Internal Factor, Participation, Pregnancy Exercise
PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN MELALUI LATIHAN DEEP DIAPHRAGMATIC BREATHING PADA PASIEN GAGAL JANTUNG Sepdianto, Tri Cahyo; Ciptaning Tyas, Maria Diah; Anjaswarni, Tri
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 5, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Deep diaphragmatic breathing adalah tindakan non farmakologi pada pasien gagal jantung yang dapat meningkatkan saturasi oksigen. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi peningkatan saturasi oksigen, penurunan dyspnea, tekanan darah, nadi dan respirasi setelah melakukan latihan deep diaphragmatic breathing di RSD Mardi Waluyo Blitar. Metodologi penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Pra-Experimental dengan pendekatan Pretest-Posttest. Sampel penelitian terdiri dari 50 responden yaitu pasien gagal jantung yang menjalani rawat jalan di poli penyakit dalam. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Latihan deep diaphragmatic breathing ini dilakukan selama 14 hari dan saturasi oksigen nadi, tekanan darah serta respirasi diobservasi pada hari ke-1, ke-7 dan ke-14. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata saturasi oksigen 0,9%, penurunan derajat dyspnea 2,14 poin, tekanan darah sistolik 3 mmHg, diastolik 6,2 mmHg, nadi 2,98 kali permenit dan respirasi 4,76 kali permenit. Analisis lebih lanjut menunjukkan deep diaphragmatic breathing efektif dalam meningkatkan saturasi oksigen dan menurunkan derajat dyspnea, tekanan darah, nadi dan respirasi pada pasien gagal jantung (p=-0,000, a=0,05). Deep diaphragmatic breathing mampu meningkatkan volume tidal, meningkatkan efisiensi ventilasi dan meningkatkan aktifitas sistem saraf parasimpatis serta sensitivitas baroreseptor. Latihan deep diaphragmatic breathing dalam pelayanan keperawatan dapat digunakan intervensi keperawatan mandiri dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien gagal jantung. Rekomendasi dari penelitian ini perlu dilanjutkan dengan sampel yang lebih kompleks dan dilakukan secara random.Kata kunci: Saturasi oksigen, deep diaphragmatic breathing, gagal jantung
HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DENGAN PERAN SERTA IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI SENAM HAMIL Ridhoyanti Hidayah; Sri Andarini; Tri Anjaswarni
Jurnal Keperawatan Vol. 5 No. 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.695 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1858

Abstract

HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DENGAN PERAN SERTA IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI SENAM HAMIL (The Correlation between Internal Factors with The Participation of Pregnant Woman in Following Pregnant Gym)Ridhoyanti Hidayah1 , Sri Andarini2, Tri Anjaswarni31 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas BrawijayaJl. Veteran Malang 65145, Jawa Timur – Indonesiae-mail : ridhoyanti.fk@ub.ac.id 2Pendidikan kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas BrawijayaJl. Veteran Malang 65145, Jawa Timur – Indonesia3Program Studi Ilmu Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes MalangJl. Besar Ijen, 77C MalangABSTRAKSenam hamil merupakan salah satu perawatan prenatal yang membantu ibu hamil menuju suatu persalinan yang normal. Salah satu faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam mengikuti senam hamil adalah faktor internal yang terdiri dari pengetahuan, sikap dan motivasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor internal dengan peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil di Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda Malang. Penelitian ini menggunakan desain studi korelasional melalui pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 36 responden dan dipilih dengan tehnik purposive sampling. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah faktor internal dan peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi dokumentasi. Pada hasil analisis secara univariat didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu yang tidak mengikuti senam hamil lebih baik daripada ibu yang mengikuti senam hamil, namun sikap dan motivasi ibu yang mengikuti senam hamil lebih baik daripada ibu yang tidak mengikuti senam hamil. Pada hasil analisis secara bivariat dengan Kai Kuadrat dengan selang kepercayaan 95% didapatkan hasil bahwa p value > á, artinya Ho gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan masing-masing subvariabel pengetahuan, sikap dan motivasi dengan peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil. Pada hasil analisis secara multivariat dengan Regresi Berganda dengan selang kepercayaan 95% didapatkan hasil bahwa p value > á, artinya Ho gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan faktor internal (pengetahuan, sikap, dan motivasi) dengan peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil. Kata Kunci : Faktor Internal, Peran Serta, Senam HamilABSTRACTPregnancy exercise is a prenatal care which can help woman pregnant lead to normal born. The factor that influence the participation of pregnant woman to join pregnancy exercise is knowledge, attitude, and motivation. This research is conducted to know the correlation of internal factor with the participation of pregnant woman for joining pregnancy exercise in maternity hospital Mutiara Bunda Malang. This research design uses correlation study through cross sectional approach. Sample consists of 36 respondents and selected through purposive sampling technique. The measured variabel in this research is internal factor and the participation of pregnant woman for joining pregnancy exercise. Data collecting is done by questionnaire and documentation observation. In the analysis result for univariate shows that knowledge of pregnant woman who not join pregnancy exercise is better than pregnant woman who join pregnancy exercise, but the attitude and motivation of pregnant woman who join pregnancy exercise is better that pregnant woman who not join pregnancy exercise. In the analysis result for bivariate by using Chi-Square with the confidence level of 95%, shows that p value > á, it means that Ho is failed to refused. It means that there is no correlation of each sub variable knowledge, attitude and motivation with the participation of pregnant woman for joining pregnancy exercise. In the analysis result for multivariate by using Multiple Regression with confidence level of 95%, shows that p value > á, it means that Ho is failed to refused. It means that there is no correlation of internal factor (knowledge, attitude and motivation) with the participation of pregnant woman for joining pregnancy exercise. Keywords : Internal Factor, Participation, Pregnancy Exercise
PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN MELALUI LATIHAN DEEP DIAPHRAGMATIC BREATHING PADA PASIEN GAGAL JANTUNG Tri Cahyo Sepdianto; Maria Diah Ciptaning Tyas; Tri Anjaswarni
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 8 (2013): Juni 2013
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1109.31 KB)

Abstract

Deep diaphragmatic breathing adalah tindakan non farmakologi pada pasien gagal jantung yang dapat meningkatkan saturasi oksigen. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi peningkatan saturasi oksigen, penurunan dyspnea, tekanan darah, nadi dan respirasi setelah melakukan latihan deep diaphragmatic breathing di RSD Mardi Waluyo Blitar. Metodologi penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Pra-Experimental dengan pendekatan Pretest-Posttest. Sampel penelitian terdiri dari 50 responden yaitu pasien gagal jantung yang menjalani rawat jalan di poli penyakit dalam. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Latihan deep diaphragmatic breathing ini dilakukan selama 14 hari dan saturasi oksigen nadi, tekanan darah serta respirasi diobservasi pada hari ke-1, ke-7 dan ke-14. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata saturasi oksigen 0,9%, penurunan derajat dyspnea 2,14 poin, tekanan darah sistolik 3 mmHg, diastolik 6,2 mmHg, nadi 2,98 kali permenit dan respirasi 4,76 kali permenit. Analisis lebih lanjut menunjukkan deep diaphragmatic breathing efektif dalam meningkatkan saturasi oksigen dan menurunkan derajat dyspnea, tekanan darah, nadi dan respirasi pada pasien gagal jantung (p=-0,000, a=0,05). Deep diaphragmatic breathing mampu meningkatkan volume tidal, meningkatkan efisiensi ventilasi dan meningkatkan aktifitas sistem saraf parasimpatis serta sensitivitas baroreseptor. Latihan deep diaphragmatic breathing dalam pelayanan keperawatan dapat digunakan intervensi keperawatan mandiri dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien gagal jantung. Rekomendasi dari penelitian ini perlu dilanjutkan dengan sampel yang lebih kompleks dan dilakukan secara random.Kata kunci: Saturasi oksigen, deep diaphragmatic breathing, gagal jantung
Analisis Tingkat Kepuasan Klien Terhadap Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2002 Tri Anjaswarni; Budi Anna Keliat; Luknis Sabri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 6 No 2 (2002): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v6i2.122

Abstract

Keperawatan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit yang menjadi salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan dan berperan dalam menentukan kepuasan klien. Bentuk pelayanan keperawatan yang penting adalah terlihatnya perilaku caring perawat yang merupakan inti atau fokus dari praktek keperawatan professional. Perilaku ini yang harus dapat diterima dan dirasakan oleh klien. Sehubungan dengan hal tersebut maka evaluasi kepuasan klien khususnya yang berhubungan dengan perilaku caring perawat perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kepuasan klien terhadap perilaku caring perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Saiful Anwar Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian tingkat kepuasan klien terhadap perilaku caring perawat adalah 82,5%, dan dengan menggunakan mean sebagai cut off point diketahui bahwa 53,6% klien kepuasannya di atas rata-rata, dan tingkat kepuasan tersebut berhubungan secara signifikan dengan jumlah dirawat dan tingkat pendidikan klien. Nursing care is a frontline of health care services at the hospital that influence the client’s satisfaction level as an indicator of quality. Attention should be given to nurses caring behavior as a focus of professional nursing practice. This behavior should be accepted and felt by the clients. So it was necessary to evaluate client’s satisfaction related to nurse’s caring behavior. The purpose of the study was to identify the client’s satisfaction level toward nurse’s behavior in the general hospital Dr. Saiful Anwar in Malang. The result of the study showed that the mean of client’s satisfaction level to nurse’s caring behavior was 82.5 percent. If we used mean as cut off point, there were 53.6 percent clients have the satisfaction above mean. The level of this satisfaction has significant correlation with the number of admission to the hospital and client’s education.
RETRACTED: Analysis of Risk Factors Occurrence of Juvenile Delinquency Behavior Tri Anjaswarni; Sri Widati; Ah Yusuf
Jurnal Ners Vol. 14 No. 2 (2019): OCTOBER 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.178 KB) | DOI: 10.20473/jn.v14i2.12465

Abstract

Background: Nowadays juvenile delinquency is increasing in terms of number and type. Delinquency and criminality among teenagers are generally categorized as deviant behavior in society and can be interpreted as a form of teenage resistance to normative rules and values that apply in society. Many risk factors are related to deviant behavior. This study aimed to analyze the risk factors that influence the occurrence of juvenile delinquency.Method: This study used a cross-sectional design and a simple random sampling technique. The calculation results involved 295 samples. The independent variables were individuals, families, school environments, peer groups, coping mechanisms, lifestyles, and technologies. The dependent variable was juvenile delinquency. The data was collected using a questionnaire. The analysis used a multiple linear regression test with a significance level of α≤0.05.Results: Of the seven variables, six of them significantly influence juvenile delinquency. Technology is the variable that has the greatest influence on the occurrence of teenager wear.Conclusion: Technology is the most influential factor. These results indicate a significant shift in the causes of juvenile delinquency from family and peer factors to technological factors. This is quite reasonable because technology is a major need and is a trend for teenagers at this time.
HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN PERSONAL HYGIENE OLEH PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN IMOBILISASI DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN MALANG Tista Venuzela; Tri Anjaswarni; Ragil Catur Adi W.
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 2 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i2.970

Abstract

Perawat dalam memberikan pelayanan personal hygiene harus mempunyai motivasi yang tinggi agar hasil yang dicapai dapat memuaskan pasien. Personal hygiene penting dilakukan perawat terutama pada pasien imobilisasi yaitu pasien yang mengalami ketidakmampuan atau kelemahan karena stroke atau penyebab lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pelayanan personal hygiene oleh perawat dengan kepuasan pasien imobilisasi di Ruang Kenanga Rumah Sakit TK. II dr. Soepraoen Malang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperiment dengan jenis korelasional dengan metode pendekatan cross sectional. Populasinya adalah pasien imobilisasi di ruang kenanga RS. dr. Soepraoen Malang yang berjumlah 40 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 17 orang. Pengambilan sampel dengan purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik spearman rank dengan derajat kemaknaan (0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan personal hygiene pada kategori kurang sebanyak 12 orang (70,6%), dengan kepuasan pasien pada kategori tidak puas sebanyak 9 orang (52,9%). Hasil analisis bivariat menunjukkan pvalue = 0,00 artinya pvalue < 0,05. Artinya ada hubungan antara pelayanan personal hygiene oleh perawat dengan kepuasan pasien imobilisasi di ruang Kenanga Rumah Sakit TK. II dr. Soepraoen Malang. yang bersifat positif dengan Correlation Coefficient 0,856. Saran yang dapat direkomendasikan bagi Rumah Sakit TK. II dr. Soepraoen, Hendaknya perawat yang bertugas di Ruang Kenanga berupaya meningkatkan kualitas pelayanan personal hygiene pada pasien imobilisasi supaya pasien merasa sangat puas dengan pelayanan yang telah diberikan. ABSTRACT Nurses in giving personal hygiene service must have high motivation in order to satisfy patients. Personal hygiene is important to do by nurses especially for immobilized patients i.e. patients who have inability because of stroke or other causes. The purpose of this study was to determine the relationship between personal hygiene service by nurses and immobilized patients satisfaction at Kenanga Room of dr. Soepraoen Hospital, Malang. This study used non experiment design i.e. correlation with cross sectional method. The population was immobilized patients at Kenanga Room of dr. Soepraoen Malang as many as 40 people. The sample was 17 people. The sampling used purposive sampling. The data were analyzed by Spearman rank statistical test with level of significance 0.05. The research results show that personal hygiene service is in lack category as many as 12 people (70,6%), with almost patient’s satisfaction is not satisfy category as many as 9 people (52.9%). The bivariate analysis results show that p value = 0.00 meaning that p value < 0.05. This means that there is relationship between personal hygiene service by nurses and immobilized patients satisfaction at Kenanga Room of dr. Soepraoen Hospital, Malang which has positive correlation coefficient 0.856. Suggestions recommended for the dr. Soepraoen Hospital, should a nurse on duty at Kenanga Room to improve the quality of personal hygiene service in patients so that the immobilization patient become very satisfied with the services. Keywords : Immobilization; patient’s satisfaction; personal hygiene; service.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT TINGKAT II dr. SOEPRAOEN MALANG Gunawan Gunawan; Tri Anjaswarni; Sarimun Sarimun
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.409 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i2.464

Abstract

Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan pendekatan proses keperawatan. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 7 Januari 2012, bahwa pelaksanaan proses keperawatan belum dikerjakan secara sistematis oleh perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tingkat II dr. Soepraoen Malang. Metode penelitian ini berupa penelitian kuantitatif non experimental dengan rancangan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan teknik simple random sampling. Sampling sebanyak 32 responden. Data dikaji dengan kuisioner dan observasi. Analisa data menggunakan uji statistik Pearson Product Moment. Hasil uji statistik didapatkan sebanyak (34,37%) pengetahuan perawat baik dalam memahami asuhan keperawatan dan sebanyak (40,63%) kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan baik. Hasil analisa deskriptif menunjukkan p-value (0,18) > a (0,05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Beberapa saran yang dapat direkomendasikan kepada pihak-pihak antara lain, bagi rumah sakit adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui perubahan sosioteknis, perputaran tenaga kerja dan evaluasi program latihan dan pengembangan melalui On-The-Job Training, metode-metode simulasi, dan teknik-teknik presentasi informasi. Bagi peneliti Selanjutnya apabila melakukan penelitian dengan masalah yang sama diharapkan untuk mengkaji faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja serta melakukan pengamatan kinerja lebih lama. Kata Kunci: Pengetahuan, Kinerja, dan Asuhan Keperawatan.
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA REMAJA Sapuat Sapuat; Tri Anjaswarni; Sarimun Sarimun
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.28 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i2.469

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan modern akan membuat remaja sering menunda waktu untuk tidur. Kebanyakan remaja memulai tidur lebih larut malam dan bangun lebih pagi dengan tuntutan untuk pergi kesekolah akibatnya kualitas tidur remaja menjadi buruk sehingga hal ini dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar, perubahan tingkat emosional, dan perubahan tekanan darah remaja. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kualitas tidur dengan perubahan tekanan darah pada remaja di SMK PGRI 3 Malang. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi 946 siswa dengan sampel 42 siswa. Teknik sampling menggunakan proportionate stratified random sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi pearson product moment dengan derajad kemaknaan a = 0,05. Hasil uji statistik berjumlah 59,5% siswa mempunyai kualitas tidur buruk dan 71, 4 % siswa mengalami perubahan tekanan darah. Hasil analisis korelasi menunjukkan p-value 0,00 < 0,05. Disimpulkan ada hubungan antara kualitas tidur dengan perubahan tekanan darah dengan kekuatan hubungan kuat (r = 0,767). Disarankan agar pihak sekolah sedini mungkin agar memperhatikan anak didiknya yang dianggap memiliki kualitas tidur buruk dengan memberikan bimbingan konseling dan memberikan solusi kepada siswa yang mempunyai kualitas tidur yang tidak baik. Kata Kunci : Kualitas tidur, tekanan darah, remaja.
HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU MENOPAUSE DI TLOGOSURYO KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Triani Rosanti; Tri Anjaswarni; Novita Dewi
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.414 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i1.166

Abstract

Menopause adalah suatu masa berakhirnya reproduksi wanita yang disebabkan berkurangnya hormon estrogen dan progesteron ditandai dengan berhentinya haid, perubahan fisik dan psikologis yang menimbulkan perubahan pada gambaran diri dan stress, sehingga menyebabkan kecemasan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan gambaran diri dengan tingkat kecemasan ibu masa menopause. Populasinya ibu yang berusia 50-60 tahun yang sudah menopause sebanyak 30 responden di RT 01/RW 02, Jl. Tlogo Suryo, Kelurahan Tlogomas Malang, menggunakan total sampling, desain penelitian deskriptif korelasi, pendekatan cross sectional, instrumen kuesioner dan wawancara, dianalisa dengan uji korelasi Spearman Rank α= 0,05. Hasil penelitian yang mengalami gambaran diri positif sebanyak 25 orang (83,3%) dan yang mengalami tingkat kecemasan ringan sebanyak 14 orang (46,7%). Dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank didapatkan nilai p-value= 0,000, α= 0,05, r= -0,675, nilai p-value lebih kecil dari α (0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak. Sebanyak 25 orang (83,3%) mengalami gambaran diri positif dan 5 orang (16,7%) mengalami gambaran diri negatif. Sebanyak 14 orang (46,7%) yang mengalami gambaran diri positif dan semuanya mengalami cemas ringan. Hasil uji korelasi Spearman Rank didapatkan nilai p-value lebih kecil dari α (0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan gambaran diri dengan tingkat kecemasan pada ibu menopause. Saran bagi keluarga responden untuk mendukung ibu menopause supaya tidak kesepian dan cemas.Bagi lansia yang menopause supaya perubahan yang terjadi pada saat menopause bisa diterima dengan lapang dada.Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti gambaran diri dan tingkat kecemasan ibu masa menopause dengan metode yang lain. Kata kunci: Menopause, gambaran diri, tingkat kecemasan.