Miftachul Huda
Universiti Teknologi Malaysia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Internalization of Islamic Values for Students with Special Needs in Special School Education Institutions (SLB) Arif Wahyudi; Miftachul Huda
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol 3 No 1 (2019): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : Al-Hayat Al-Istiqomah Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.168 KB) | DOI: 10.35723/ajie.v3i1.55

Abstract

This research is based on the assumption that the need to internalize Islamic religious education is more effective in knowing how much students absorb in learning Islamic religious education. Internalization of Islamic education can be used as a reference as a better learning process. The purpose of this study was to describe the concepts, constraints and solutions to the internalization of Islamic religious education for children with special needs at the Extraordinary Middle School Kemala Bhayangkari, Trenggalek, East Java, Indonesia. The research method uses a qualitative approach. Data collection is done using observation, interview and documentation techniques. Check the validity of the data with confirmation techniques and peer discussions. Data analysis using interactive analysis, namely conceptualization, categorization, then reduced, the presentation of the data then held conclusions. The results of the study: 1) The concept of internalization starts from learning planning tailored to the conditions of students so that they can receive the planting of religious values ​​well. 2) Constraints on internalizing Islamic values ​​for students with special needs, namely the difficulty of the teacher in determining indicators of student success in absorbing the material that has been taught, lack of teacher knowledge about the nature of students with special needs (in this case mental retardation) and the psychology of child development in general, not yet available and supporting infrastructure to the fullest. 3) Solution to the internalization of Islamic values ​​for children with special needs: Islamic religious education teachers to always improve the quality of learning and teaching experience consciously and independently through the MGMP forum and also with efforts by the leadership of institutions that always encourage teachers to improve quality of teacher resources by including in trainings or seminars, workshops, FGD (forum group discussions), etc. relating to children with special needs (mental retardation). Penelitian ini didasarkan pada anggapan perlunya internalisasi pendidikan agama Islam yang lebih efektif untuk mengetahui seberapa besar penyerapan siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Internalisasi Pendidikan agama Islam dapat dijadikan acuan sebagai proses pembelajaran yang lebih baik lagi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan konsep, kendala dan solusi internalisasi pendidikan agama Islam anak berkebutuhan khusus di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Kemala Bhayangkari, Trenggalek, Jawa Timur, Indonesia. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dengan teknik konfirmasi dan diskusi teman sejawat. Analisis data menggunakan analisis interaktif yaitu konseptualisasi, kategorisasi, kemudian direduksi, penyajian data selanjutnya diadakan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian: 1) Konsep internalisasi dimulai dari perencanaan pembelajaran disesuaikan dengan kondisi siswa agar mereka dapat menerima dengan baik penanaman nilai religius. 2) Kendala internalisasi nilai Islami bagi siswa berkebutuhan khusus yaitu kesulitan guru dalam menentukan indikator keberhasilan siswa dalam menyerap materi yang telah diajarkan, minimnya pengetahuan guru tentang hakekat siswa berkebutuhan khusus (dalam hal ini tunagrahita) dan tentang psikologi perkembangan anak secara umum, belum tersedia sarana dan prasarana pendukung secara maksimal. 3) Solusi internalisasi nilai Islami bagi anak berkebutuhan khusus: guru pendidikan agama Islam agar selalu meningkatkan kualitas belajar dan pengalaman mengajar secara sadar dan mandiri melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan juga dengan upaya oleh pimpinan lembaga yang selalu mendorong para guru untuk meningkatkan kualitas sumber daya guru dengan mengikut sertakan dalam pelatihan-pelatihan atau seminar, workshop, FGD (forum group discussion), dll yang berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus (tunagrahita).
Application of Analysis of Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats in Islamic Education Institutions Ava Swastika Fahriana; Miftachul Huda
ISTAWA Vol 4, No 1 (2019): Istawa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Postgraduate Program Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.981 KB) | DOI: 10.24269/ijpi.v4i1.1670

Abstract

SWOT analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) is carried out by educational institutions to assess the strengths and weaknesses of the institution before setting goals and outlining achievement goals, which is a logical consequence that must be taken by educational institutions to operate smoothly. Strength and weakness tests are internal audits of how effective the institution's performance is. While opportunities and threats concentrate on the external context or environment in which an institution operates. The SWOT analysis aims to find essential aspects of things such as strengths, weaknesses, opportunities, threats. The purpose of this test is to maximize power, minimize weaknesses, reduce risks and build opportunities. Recognizing strengths, weaknesses, opportunities, threats and continuing to reflect is a step towards advancing for Islamic educational institutions. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) dilakukan oleh  lembaga pendidikan untuk mengkaji kekuatan dan kelemahan pada lembaga tersebut sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan pencapaian tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang perlu ditempuh lembaga pendidikan agar supaya lancar di dalam operasionalnya. Uji kekuatan dan kelemahan pada dasarnya merupakan audit internal tentang seberapa efektif performa institusi. Sementara peluang dan ancaman berkonsentrasi pada konteks eksternal atau lingkungan tempat sebuah isntitusi beroperasi. Analisis SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari hal-hal kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman. Tujuan pengujian ini adalah untuk memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang. Mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman dan terus melakukan refleksi adalah sebuah langkah bersar untuk menuju kemajuan bagi lembaga pendidikan Islam.