Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Dialog: Berteologi Dalam Kemajemukan Albertus Magnus Rea
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 4, No 2 (2019): PASTORAL KONTEKSTUAL
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v4i2.112

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menambah wawasan dalam menyingkapi kekerasan atas nama agama yang sering terjadi di Negara ini. Kemajemukan yang ada di Indonesia turut menyumbang aspek negatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penulis menawarkan solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi kekerasan yang terjadi. Tawaran ini berdasarkan pada sumber-sumber dari dokumen Gereja, buku-buku dan penulis mencoba membuat analisis untuk mendapatkan hasilnya. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian kepustakaan. Hasil yang diperoleh: Gereja menawarkan jalan dialog kehidupan untuk menjembatani berbagai konflik yang terjadi atas nama agama. Karena itu, keterlibatan semua orang dalam melakukan dialog merupakan pilihan yang mendesak dan segera. Ini berarti semua orang yang telah dibaptis memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk terlibat aktif menggarami dunia, sesuai dengan bidang keahliannya.
KORUPSI: ABSENNYA KEADILAN DAN CINTA (Studi terhadap Deus Caritas Est art. 28) Albertus Magnus Rea
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pastoral dan Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v6i2.137

Abstract

Kasus korupsi masih menjadi penyakit bagi bangsa Indonesia. Setiap tahun, aparat penegak hukum, masih terus menangkap, mengadili, dan menghukum para pelaku korupsi. Gereja Katolik turut memperhatikan masalah-masalah sosial yang dihadapi bangsa-bangsa di dunia ini. Perhatian Gereja terhadap persoalan sosial ini, kemudia dibahas dibahas oleh Paus Emeritus Benediktus XVI dalam ensikliknya Deus Caritas Est, yang menyoroti secara khusus tentang Keadilan dan Kasih. Pembahasan ini didasarkan pada pengalaman dan kenyataan yang terjadi dalam dunia dewasa ini. Benediktus XVI, sadar bahwa kedua hal ini masih belum terwujud dan terlaksana dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, Benediktus XVI ingin mengajak kembali umat Allah agar sadar akan kedua keutamaan Kristiani ini. Dalam tulisan ini, kami ingin membahas salah satu masalah keadilan dan kasih yang terjadi di Indonesia yakni korupsi. Korupsi menjadi persoalan yang paling sering muncul dan bahkan “akrab” dengan negara Indonesia. Munculnya korupsi menjadi kenyataan pengikaran terhadap keadilan dan kasih yang terus diperjuangkan oleh Gereja. Kami ingin meninjau persoalan korupsi ini dari ajaran Gereja, terutama ensiklik Deus Caritas Est.
Misdinar sebagai Wadah Pembinaan Iman Anak (Studi terhadap Kelompok Misdinar di Stasi St. Sebastianus Nanganesa Paroki St. Maria Immaculata-Ndona) Albertus Magnus Rea
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Pastoral dan Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v7i1.147

Abstract

Anak memiliki peran penting dalam Gereja. Anak adalah harapan Gereja dalam melanjutkan karya pewartaan di dunia. Anak dapat mengambil bagian dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja khususnya dalam perayaan liturgi, misalnya sebagai petugas liturgi (misdinar) dalam suatu perayaan. Keterlibatan sebagai misdinar, membentuk dan mengarahkan anak-anak untuk memberi dirinya kepada Tuhan dan sesama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana misdinar telah menjadi wadah pembinaan iman anak di Stasi St. Sebastianus Martir Nanganesa, Paroki St. Maria Immaculata-Ndona. Berdasarkan hasil wawancara dengan para narasumber kelompok misdinar sudah menjadi salah satu wadah pembinaan iman anak. Kegiatan-keigatan yang ada dalam kelompok misdinar telah membantu mendewasakan iman sertamembuat anak memiliki kerelaan hati untuk melayani Tuhan.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan instrumen utama adalah wawancara. Artinya bahwa penelitian ini dapat dihasilkan dari pengumpulan data-data dalam bentuk kata-kata. Untuk mendapatkannya, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yakni, metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa misdinar sebagai wadah pembinaan iman anak di Stasi St. Sebastianus Martir Nanganesa, Paroki St. Maria Immaculata-Ndona, telah menjalankan tugasnya dengan baik. Memang pembinaan terhadap anak-anak misdinar belum dilakukan secara maksimal oleh para pembina, namun sebagai sebuah wadah, kelompok misdinar membantu anak-anak berkembang dalam imannya. Hal ini terlihat dalam pembinaan menjelang komuni pertama. Anak-anak yang terlibat dalam kelompok misdinar, memiliki pengetahuan yang cukup tentang iman Katolik.