Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Majalah Farmasi dan Farmakologi (Trends in Pharmacy and Pharmaceutical Sciences)

FORMULASI KAPSUL EKSTRAK DAUN KANGKUNG (Ipomoea aquatica Forsk) SEBAGAI KANDIDAT SEDATIVUM MENGGUNAKAN VARIASI KONSENTRASI POLYVINYLPYRROLIDONE Julianri Sari Lebang; Jainer Pasca Siampa; Aisyah Fatmawaty; Sitti Haisyah
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 24 No. 3 (2020): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v24i3.11964

Abstract

Kangkung mengandung senyawa flavonoid yang diketahui memiliki efek sedatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat kapsul dari ekstrak etanol kangkung (Ipomoea aquatica Forsk) dengan variasi konsentrasi polivinilpirolididon (PVP) yang stabil secara fisik. Ekstrak Kangkung diformulasikan menggunakan PVP sebagai pengikat, dengan konsetrasi 5%, 10% dan 15%. Setiap formula dievaluasi stabilitasnya menggunakan climatic chamber. Hasil uji stabilitas menunjukkan formula yang mengandung PVP 5% stabil secara fisik. Efektivitas kapsul sebagai sedativum kemudian dievaluasi menggunakan mencit jantan (Mus musculus L.). Hewan dikelompokkan menjadi empat kelompok, diberi Natrium CMC, diazepam 2 mg / kg BB, kapsul kangkung 40 mg / 20 g BB dan 80 mg / 20 g BB. Empat puluh lima menit setelah diberi sediaan uji, hewan diberi sodium thiopental i.p. Kemudian onset dan durasi diamati. Hasil penelitian menunjukkan serbuk kapsul yang mengandung ekstrak kangkung (Ipomoea aqutica Forsk) memiliki aktivitas memperpanjang durasi tidur pada mencit. Analisis statistik menggunakan ANOVA menunjukkan ada perbedaan waktu durasi yang signifikan antara kelompok yang diberi natrium CMC dan kelompok yang diberi serbuk kangkung dosis 40 mg/20g BB dan 80 mg /20g BB. Hal ini menunjukkan adanya efek sedatif kapsul yang dibuat dari ekstrak kangkung.
PRODUKSI NANOPARTIKEL PERAK MENGGUNAKAN INFUSA RIMPANG LAKKA - LAKKA (Curculigo orchioides Gaertn.) SEBAGAI BIO-REDUCTOR VARIASI KONSENTRASI AGNO3 DAN WAKTU REDUKSI Jainer Pasca Siampa; Jesi Febriani Tiku; Aisyah Fatmawaty; Andi Arjuna
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 24 No. 3 (2020): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v24i3.11965

Abstract

Nanopartikel perak dapat disintesis dengan metode fisika dan kimia. Namun karena toksik dan tidak ramah lingkungan, pemanfaatan tanaman sebagai bioreduktor menjadi pilihan utama. Pada penelitian ini, sari infusa rimpang lakka-lakka digunakan sebagai bioreduktor pada biosintesis nanopartikel perak. Nanopartikel perak telah diproduksi dengan variasi konsentrasi AgNO3 1, 3, dan 5 mM dan waktu reduksi 0, 15, 45, 60, dan 90 menit untuk mengevaluasi kondisi optimum pada produksi nanopartikel perak. Berdasarkan hasil yang teridentifikasi dari spekatra UV-Vis, nanopartikel perak dapat diproduksi pada semua kondisi reaksi. Namun pada konsentrasi 5 mM dan waktu reduksi 45 menit, nukleasi nanopartikel perak lebih awal terbentuk dibandikan dengan yang lain.