This Author published in this journals
All Journal Berajah Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

BUDAYA BEREQE SASAK LOMBOK SEBAGAI UPAYA MELESTARIKAN NILAI RELIGIUS DAN JATI DIRI MASYARAKAT MONTONG BAAN KECAMATAN SIKUR LOMBOK TIMUR Lalu Kamarudin
Berajah Journal Vol. 1 No. 1 (2021): May
Publisher : Berajah Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v1i1.18

Abstract

Budaya Bereqe merupakan salah satu budaya yang ada Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Budaya ini tercipta dari hasil karya, karsa, imajinasi serta pengalaman yang dimiliki oleh penyair-penyair yang masyhur pada zamannya. Budaya dan karya yang tercipta di bumi nusantara ini banyak ragamnya, baik yang bernuansa politik, romantik, hingga yang bernuansa kritik. Begitu halnya dengan kebudayaan. Bereqe yang merupakan rangkaian dari pra acara sunatan atau khitanan. Dalam prosesi adat Bereqe Sasak Lombok, tidak hanya menunjukkan adat dan budya Sasak semata, melainkan terdapat nilai-nilai yang bermakna bagi masyarakat. Nilai–nilai yang dimaksud diantaranya nilai sosial, religius dan jati diri bangsa Indonesia. Nilai sosial ini nampak dari sikap saling membantu antara yang satu dan lainnya. Dalam persiapan acara Bereqe ini, ada yang bertugas sebagai pengatur, pujangga (tukang pace tembang), Inen bubus sampai petugas pembawa pesaji atau dulang. Dilihat dari nilai religinya tembang yang dibaca oleh pujangga tersebut berisikan cerita awal masuknya agama Islam. Masyarakat suku Sasak Lombok berpandangan bahwa kalau anak yang sudah dikhitan baru dikatakan suci dari kotoran yang terdapat diujung kemaluannya dan anak tersebut boleh melaksanakan ibadah sholat dengan orang tua. Sedangkan jati diri bangsa Indonesia, dilihat dari kegigihan mempertahankan identitas dan adat-istiadat untuk mempersiapkan pelaksanaan acara khitanan yang sudah ditentukan.