p-Index From 2019 - 2024
1.325
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Borneo Cendekia
Jenny Oktarina
STIKes Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

OPTIMALISASI POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELUK BOGAM Fakhruddin Fakhruddin; Ni Wayan Rahayu Ningtyas; Jenny Oktarina; Febri Nur Ngazizah
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.022 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v3i2.151

Abstract

Salah satu faktor yang memiliki peran besar terhadap kesehatan masyarakat adalah keadaan ekonomi. Di Indonesia, angka kemiskinan masih tinggi. Dari sekitar 200 juta jumlah penduduk di Indonesia, Jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 29,13 juta orang. Angka ini diperoleh berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS). Tingginya angka kemiskinan di Indonesia mengakibatkan munculnya  berbagai masalah kesehatan. Kegiatan ini berupa penyuluhan mengenai optimalisasi peran kader dan pemeriksaan kesehatan diwilayah kerja puskesmas sungai rangit. Penyuluhan dilaksanakan di Puskesmas Sungai Rangit. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan para kader dalam. Penyuluhan ini langsung disampaikan kepada para kader dan masyarakat oleh dosen Pengmas. Materi yang disampaikan mengenai penanganan kesehatan lansia. Kata kunci : kader, kesehatan, lansia
PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT IMMANUDIN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Jenny Oktarina; Ayu Asriana; Muni arti
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.916 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v1i2.158

Abstract

Persalinan merupakan proses menanti kelahiran yang akan dilalui seorang ibu dengan penuh rasa nyeri tetapi hal tersebut dapat teratasi dengan melakukan penekanan pada daerah sacrum secara mantap dengan telapak tangan, lepaskan dan tekan lagi atau disebut dengan deep back massage. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Pengaruh Deep Back Massage terhadap intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif di Ruang Bersalin Rumah Sakit immanudin Kabupaten kotawaringin barat Tahun 2017. Desain penelitian adalah penelitian Pra Eksperiment dengan pendekatan metode One Group Pra-Post Test Design. Populasinya semua ibu  bersalin pada saat penelitian, dengan sampel 21 responden diambil dengan tekhnik accidental sampling. Pengumpulan data dengan observasi.Dari hasil penelitian sebelum perlakuan hampir setengah responden mengalami nyeri berat terkontrol sebanyak 8 responden (38,1%) dan setelah perlakuan hampir setengah responden mengalami nyeri sedang sebanyak 8 responden (38,1%).Hasil analisa data menggunakan uji-T dengan nilai sig (2-tailed) : 0,000 dan : 0,05, jadi  < sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada perbedaan intensitas nyeri persalinan sebelum dan sesudah diberikan deep back massage. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif penurunan rasa nyeri pada persalinan dengan mudah dilakukan tanpa efek yang membahayakan dalam memberikan intervensi pada ibu selama persalinan kala I fase aktif.
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. T DIBPM NAIMAH KELURAHAN SIDOREJO KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH Monalisa Monalisa; Lieni Lestari; Jenny Oktarina
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.743 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v6i1.283

Abstract

Pendahuluan: Asuhan komprehensif adalah Asuhan yang diberikan oleh bidan dari mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan kontrasepsi. Kematian ibu di Indonesia tahun 2013 masih tinggi penyebab utama perdarahan sebesar 30,13 %. Jumlah kematian ibu di provinsi kalimantan tengah pada tahun 2012 sebesar 0,03 % jumlah kematian terbanyak pada masa ibu bersalin seperti perdarahan dan kelahiran yang sulit.Tujuan mampu memberikan Asuhan dengan menggunakan manajemen Hellen Varney dan SOAP secara komprehensif atau continuity of care kepada ibu mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas serta penggunaan kontrasepsi.Metode: Penelitian ini dalam bentuk studi kasus yang menggunakan metode case study yang terdiri dari unit tunggal.Hasil: Hasil asuhan kebidanan secara continuity of care pada masa kehamilan melakukan kunjungan antenatal care secara teratur sebanyak 6 kali kunjungan dalam batas normal. Persalinan secara fisiologis, bayi baru lahir spontan, menangis, berat badan 2.800 gram dan jenis kelamin laki-laki. Nifas tidak terdapat penyulit. Kontrasepsi yang digunakan KB suntik tiga bulan.Kesimpulan: Dari asuhan kebidanan secara continuity of care dengan keadaan normal yang meliputi kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana berjalan sesuai rencana dengan evaluasi akhir tidak terdapat penyulit.Kata kunci : Asuhan Kebidanan Komprehensif 
SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN SADARI (Studi Kasus di Kelas X dan XI SMAN 1 Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah) Jenny Oktarina
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.971 KB)

Abstract

Masih kurangnya kesadaran wanita Indonesia dalam melakukan deteksi dini kanker payudara, bahkan masih banyak wanita Indonesia belum mengetahui cara deteksi dini kanker payudara yang menjadi salah satu penyebabkan angka kejadian kanker payudara cukup besar selain dari faktor gaya hidup yang tidak sehat. Pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi secara dini berubahan yang terjadi pada payudara yaitu dengan memeriksa payudara sendiri atau disebut dengan istilah sadari.Tujuan penelitian mengidentifikasi sikap remaja putri tentang deteksi dini kanker payudara dengan SADARI. Studi pendahuluan yang dilakukan di SMAN 1 Pangkalan Bun.Desain penelitian adalah deskriptif. Populasi remaja putri di kelas X dan XI SMAN 1 Pangkalan Bun kabupaten kotawaringin barat provinsi kalimantan tengah berjumlah 92 orang dengan sampel 92 responden. Teknik sampling menggunakan total sampling. Variabelnya sikap remaja putri tentang deteksi dini kanker payudara dengan SADARI, instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner, dengan pengolahan data melalui tahapan editing, coding, scoring, dan tabulating dan analisa data menggunakan pendekatan distribusi frekuensi dengan pendekatan logika.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sikap remaja putri tentang deteksi dini kanker payudara dengan SADARI adalah bersikap negatif sebanyak 49 responden (53%), dan bersikap positif sebanyak 43 responden (47%).Kesimpulan dari penelitian ini adalah sikap remaja putri tentang deteksi dini kanker payudara dengan SADARI adalah bersikap negatif.                                             Kata Kunci :Sikap, SADARI, Remaja Putri 
PELATIHAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DALAM RANGKA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA SMAN 1 SUKAMARA Jenny Oktarina
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.844 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.238

Abstract

Kehidupan remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya. Pada tahun 2010 jumlah remaja usia 10-19 tahun di Indonesia sebesar 43.548.576 jiwa atau 18,33 % dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237.641.326 jiwa. Hal ini berarti bahwa seperlima penduduk indonesia adalah remaja berusia 10-19 tahun (Badan Pusat Statistik, 2010). Melihat jumlahnya yang sangat besar, remaja juga mempunyai permasalahan yang kompleks seiring dengan masa transisi yang dialami remaja. Masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus seperti masalah perilaku seks pranikah, NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) dan HIV/AIDS (Wahyuni dan Rahmadewi, 2011). World Health Organization (WHO) memperlihatkan bahwa semakin meningkat pula aktivitas seksual di antara kaum muda di kawasan Asia-Pasifik. Hasil RISKESDAS tahun 2010 diketahui bahwa Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan. Metode tanya jawab dan ceramah, digunakan pada saat pemberian pendidikan kesehatn reproduksi. Metode  demonstrasi  dan  latihan,  digunakan  pada  saat  menyampaikan materi konsuling.Evaluasi hasil praktik konseling menggunakan pedoman evaluasi yang sudah disiapkan sebelumnya. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat disimpulkan baik. Hal ini dibuktikan dari hasil praktik peserta. Berdasarkan hasil evaluasi praktik, para peserta dapat melakukan konseling dengan baik. Pada pelatihan ini melakukan pendidikan kesehatan reproduksi yang diaplikasikan dalam bentuk konseling teman sebaya. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengetahui kemampuan para peserta melakukan konseling sebagai bentuk evaluasi dilakukan semua peserta untuk mengukur kemampuan sebelumnya belum pernah  dipraktikan  sama  sekali. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan, pengembangan kreativitas, dan menambah wawasan serta pengetahuan tentang kesehatan reproduksi serta kemampuan dalam melakukan konseling sebaya. Konseling sebaya diyakini dapat menjadi salah satu cara mengatasi masalah remaja yang kompleks. Setelah pelatihan berakhir diharapkan peserta yang telah memperoleh pengetahuan kesehatan reproduksi dan keterampilan konseling sebaya dapat mentransfer pengetahuan dan mempraktekkan ilmu yang sudah didapat sehingga bermanfaat buat teman sebaya. Kata Kunci : Pendidikan, Kesehatan Reproduksi, Pengetahuan, Sikap
HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA SEMESTER IV TENTANG METODE PEMBELAJARAN SCL (STUDENT CENTER LEARNING) TERHADAP IP (INDEKS PRESTASI) Jenny Oktarina
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.344 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v2i2.120

Abstract

Student Center Learning (SCL) merupakan suatu paradigma baru yang terdapat dalam konsep pembelajaran yang berfokus pada pembelajar. Pada kenyataannya mahasiswa masih banyak mempunyai persepsi negatif tentang metode pembelajaran SCL (student centered learning). Tujuan penelitian ini adalah Menganalisa Hubungan Persepsi Mahasiswa Semester IV Tentang Metode Pembelajaran SCL (Student center learning) Terhadap IP (Indeks Prestasi). Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi sebanyak 54 mahasiswa dengan sampel 48 mahasiswa menggunakan teknik sampling probability sampling, tipe random sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner dan data sekunder. Analisa data menggunakan uji chi square dengan α = 0,05. Hasil penelitian terhadap 48 mahasiswa, 25 (65,8%) mahasiswa memiliki persepsi negatif dan IP kurang memuaskan, sedangkan 2 (20%) mahasiswa memilki persepsi positif dan IP memuaskan. Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan antara persepsi mahasiswa semester IV tentang metode pembelajaran SCL (student centered learning) terhadap IP (indeks prestasi) (P=0,472 > α=0,05). Kesimpulan mayoritas mahasiswa semester IV memiliki persepsi negatif tentang metode pembelajaran SCL, memiliki IP kurang memuaskan dan tidak ada hubungan antara persepsi mahasiswa semester IV tentang metode pembelajaran SCL (student centered learning) terhadap IP (indeks prestasi). Kata kunci : persepsi, SCL (student center learning), IP (indeks prestasi)
PELATIHAN KADER POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUMPAI BATU ATAS Febri Nur Ngazizah; Rukmini Syahleman; Poppy Dwi Citra Jaluri; Jenny Oktarina
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.575 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v2i1.113

Abstract

Kader kesehatan adalah tenaga yang berasal dari masyarakat yang dipilih oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela (Mantra, 1983). Lanjut Usia (Lansia) merupakan seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Dari kegiatan penyuluhan ini dapat dilihat bahwa para kader dan masyarakat banyak yang belum memahami tentang pelayanan terhadap lansia. Diharapkan kader dan para lansia dapat memahami pola hidup sehat. Kata kunci : Lansia 
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N DI PMB ALMU’ALA KUMAI KOTAWARINGIN BARAT Muniarti Muniarti; Jenny Oktarina; Angela Ditauli Lubis
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.704 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v5i2.264

Abstract

Latar Belakang : Asuhan Kebidanan Komprehensif yaitu melakukan penanganan pada asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB. Menurut Profil Kesehatan Kalimantan Tengah, 2017 faktor pemicu tingginya AKI dan AKB dikalimantan tengah secara umum disebabkan oleh pendarahan (34,6 %), preeklamsia (24,7 %), dan Asfiksia (24 %). Hasil survey data di PMB Al’muala terdapat 1 (1,3 %) bayi meninggal dengan IUFD.Metode : Sampel yang diambil pada Ny “N” Trimester III usia kehamilan 37 minggu. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney dan SOAP.Hasil : Saat melakukan penelitian didapatkan diagnosaNy “N” usia 20 tahun G2P1Ab0. Pada kunjungan kehamilan ke III ibu mengatakan perutnya mulas-mulas dan nyeri pada bagian pinggang, di berikan terapi tablet fe dan KIE. Pada tanggal 21 Januari 2021 didapatkan keluhan perut mules rasanya ingin BAB, keluar lendir dan sedikit darah (bercak). Tanggal 21 Januari 2021 pukul 21.10 WIB bayi lahir normal, jenis kelamin : perempuan, berat badan : 3.030 gram, panjang badan : 53 cm, lingkar dada : 30 cm, lingkar kepala : 32 cm, lila : 11 cm, dan apgarscore : 8/9. Pada kunjungan bayi baru lahir ke III Ny “N” mengatakan bayinya sering muntah (gumoh) sehabis susu dan diberikan terapi KIE. Pada kunjungan I masa nifas ibu mengatakan perut masih terasa mulas, dikasih terapi asam mefenamat, cavilplex, vitamin A, dan KIE. Dan ibu memilih akseptor kondom untuk sementara.Kesimpulan : Asuhan komprehensif pada Ny “N” selama melakukan tindakan tidak ada masalah.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH PENDIDIK SEBAYA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PENCEGAHAN SEKS PRANIKAH DI SMAN 1 SUKAMARA KALIMANTAN TENGAH Jenny Oktarina
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.953 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v2i1.88

Abstract

Pendahuluan: Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Usia remaja berada pada rentang 10-19 tahun. Seiring dengan masa transisi, remaja mempunyai permasalahan yang kompleks. Salah satunya adalah perilaku seks pra nikah. faktor yang mempengaruhi seks pra nikah pada remaja adalah kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi merupakan salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif dan mencegah seks pra nikah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi pada pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan hubungan seks pra nikah di SMAN 1 Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah. Metode: Penelitian ini menggunakan rancang bangun quasi experimental (eksperimental semu) jenis pre test – post test control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Kuesioner digunakan untuk pengumpulan data dan analisis dilakukan dengan menggunakan uji t sampel berpasangan. Pendidikan kesehatan reproduksi diberikan tiga kali. Pre test dan post test dilakukan untuk mengukur pengetahuan dan sikap.  Hasil: terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada pengetahuan dan sikap remaja.  pengetahuan pada remaja p=0,000 (p<0,05) dan sikap pada remaja p=0,014 (p<0,05). Kesimpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja di SMAN 1 Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah. Kata kunci: Pendidikan Kesehatan Reproduksi, Pengetahuan, Sikap, Seks Pra Nikah. 
PELATIHAN KADER KESEHATAN PADA REMAJA DI SMAN 1 SUKAMARA KALIMANTAN TENGAH Jenny Oktarina
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.431 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.237

Abstract

Remaja merupakan suatu tahap perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa akan terjadi perubahan fase kehidupan dalam fisik, fisiologis. Seseorang akan dikatakan sebagai remaja diawali pada usia 11-12 tahun dan berakhir pada usia 18 – 21 tahun. Usia remaja menurut WHO adalah 10-19 tahun (WHO, 2012). Di Indonesia menurut BKKBN batasan usia remaja 10-24 tahun (Situmorang, 2003) batasan usia remaja adalah umur 10-19 tahun dan belum kawin (Depkes, 2010). Menurut Dinas Kesehatan RI, tahap perkembangan pada remaja dibagi atas 3 tahapan yakni : remaja awal (10-14 tahun), remaja tengah (15-16 tahun) dan remaja akhir (17-19 tahun). Masa remaja ditandai dengan perubahan - perubahan fisik, yang berdampak terhadap perubahan psikologis. Tanda tanda perubahan fisik pada masa remaja terjadi dalam konteks pubertas yakni kematangan organ organ seks dan kemampuan reproduktif yang bertumbuh dengan cepat yang disebut dengan “growth spurt”.Sasaran dari Pengabdian Masyarakat ini adalah siswa-siswi di SMAN 1 Sukamara. Mengumpuikan peserta pelatihan dan diberi penjelasan tujuan dari pelatihan yang dilaksanakan. Menyampaikan materi tentang KKR. Membuat forum diskusi dan tanya jawab serta sharing pengalaman yang pernah dilakukan tetang KKR. Mengevaluasi materi yang telah diberikan pada saat pelatihan. Peiaksanaan Kegiatan Pelatihan KKR di SMAN 1 Sukamara tahun 2018 diikuti oleh 20 orang peserta. Kegiatan pelatihan untuk para kader kesehatan remaja dirasakan bermanfaat bagi para siswa-siswi untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi tentang KKR dalam lingkup sekolah dan masyarakat. Dari hasil evaluasi setelah pelatihan berlangsung yang dilakukan secara lisan mayoritas 70% mengatakan senang dan mengharapkan kalau ada pelatihan lagi. Kegiatan pelatihan dikatakan berhasil bisa dilihat hasil evaluasi secara keseluruhan baik dari jumlah peserta bisa mencapai 20 orang peserta yang hadir, dan hasil evaluasi terahkir dari tanya jawab ternyata 70% bisa memahami materi yang disampaikan. Kegiatan Pelatihan KKR di SMAN 1 Sukamara Tahun 2018 dimulai dengan pembukaan dan registrasi dilanjutkan dengan pemberian materi tentang KKR dalam sekolah, dan dilanjutkan dengan demonstrasi kegiatan KKR dalam sekolah. Kata kunci      : Remaja, Kader, Kesehatan