Rahaju Wiludjeng
STIKes Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH PIJAT REFLEKSI KAKI TERHADAP KUALITAS TIDUR ANAK 6-10 TAHUN (Di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun) M. Arif Jazuli; Christina Trisnawati Setiawan; Rahaju Wiludjeng
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.466 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v3i1.54

Abstract

Pendahuluan: Tidur amatlah penting bagi anak saat menjalani proses pengobatan dirumah sakit sehingga  ketika anak kualitas tidurnya tercukupi maka secara tidak langsung akan membantu proses penyembuhan ketika anak kualitas tidurnya tidak tercukupi akan menganggu proses penyembuhan.Pijat sebagai warisan turun temurun yang telah dilakukan hingga sekarang, Pijat salah satu bentuk terapi yang dapat di aplikasikan terhadap anak dan dapat merilekskan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pijat refleksi kaki terhadap kualitas tidur anak 6-10 tahun. Metode penelitian: Desain penelitian ini menggunakan quasi experiment disign dengan pendekatan non-equivalent control group pada anak di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun jumlah responden ada 20 diruangan anak dengan teknik accidental sampling. Teknik analisis bivariat dengan menggunakan uji Rank Spearman dan distribusi frekuensi univariat (kualitas tidur).Metode pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner untuk variabel kualitas tidur. Hasil penelitian: Hasil pengujian statistik dengan menggunakan Rank Spearman Tes diperoleh nilai P = 0,033 (lihat lampiran) pada penelitian ini digunakan derajat eror α < 0,05 . P dibanding nilai α diperoleh P < α, maka  Ho ditolak dan H1 diterima artinya ada Pengaruh Pijat Refleksi Kaki Terhadap Kualitas Tidur Pada Anak Usia 6-10 Tahun di Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Kesimpulan: Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pijat refleksi kaki terhadap kualitas tidur pada anak usia 6-10 tahun di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.Kata kunci: Anak,Kualitas Tidur,Refleksi Kaki 
PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU SEKS BEBAS DI SMAN 2 KUMAI Rahaju Wiludjeng
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.461 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.243

Abstract

Seks bebas adalah hubungan seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis tanpa ikatan dengan berganti-ganti pasangan. Seks bebas pada remaja dapat diartikan berbagai macam perilaku remaja yang berisiko yang terdiri dari tahapan berpegangan tangan, berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma selain itu dikarenakan remaja belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang seksual. Pengetahuan seksual yang benar dapat memimpin remaja ke arah perilaku seksual yang rasional dan bertanggung jawab. Begitu juga sebaliknya, informasi yang salah mengakibatkan kesalahan persepsi dan menimbulkan perilaku seksual yang salah. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Seks Bebas
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING PADA USIA TODDLER (Studi Di Paud Buaian Bunda Desa Air Hitam Besar Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang) Ahmad Johari; Christina T Setiawan; Rahaju Wiludjeng
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.949 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v1i2.163

Abstract

Pendahuluan: Pengetahuan  sendiri  dipengaruhi  oleh  faktor  pendidikan  karena  pengetahuan  sangat  erat  dengan  pendidikan,  dimana  diharapkan  bahwa  dengan  pendidikan  yang   tinggi  maka  orang  tersebut  akan  semakin luas  pola  pengetahuannya.  Tujuan  adanya penelitian  ini  sebagai bahan untuk   menganalisis  hubungan  tingkat  pengetahuan  ibu  dengan  kemampuan  toilet  training  pada  usia  toddler  di  PAUD  Buaian  Bunda  Air  Hitam  Besar. Metode: Penelitian  ini  merupakan  penelitian  kuantitatif  dengan  pendekatan  cross  sectional.  Populasi  dalam  penelitian  ini  32  orang  dengan  teknik  pengambilan  Total  samplingdan  didapatkan  32  orang. Hasil : penelitian  menunjukkan  Tingkat  Pengetahuan  Ibu  di  PAUD  Buaian  Bunda  Air  Hitam  Besar  sejumlah  22  orang  (68,8%)  termasuk  kategori  cukup,  kemampuan  toilet  training  sejumlah  18  (56,2%)  termasuk  kategori  kurang.  Ada  hubungan  tingkat  pengetahuan  ibu  dengan  kemampuan  toilet  training  pada  usia  toddler  di  PAUD  Buaian  Bunda  Air  Hitam  Besar  (p  value  0,008). Kesimpulan : penelitian yang telah dilaksanakan didapatkan hasil ada  hubungan  tingkat  pengetahuan  ibu  dengan  kemampuan  toilet  training  pada  usia  toddler  di  PAUD  Buaian  Bunda  Air  Hitam  Besar. 
STUDI KOMPARATIF KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN UMUM DAN PERUSAHAAN DI POLIKLINIK MCU RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN Nerlisa Nerlisa; Rahaju Ningtyas; Rahaju Wiludjeng
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.936 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v5i1.220

Abstract

Kualitas pelayanan kesehatan tergambar pada tingkat kepuasan pasien. Taraf hidup masyarakat mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap kualitas kesehatan. Pelayanan rawat jalan di RSUD Sultan Imannudin dibagi menjadi dua sesuai dengan cara pembayarannya yaitu pasien asuransi dan umum. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui komparatif  kepuasan pasien rawat jalan umum dan perusahaan  di Poliklinik MCU RSUD Sultan Imanuddin.Penelitian ini menggunakan metode non eksperiment : komparatif. yaitu untuk mengetahui perbedaan kepuasan pasien rawat jalan dengan jaminan perusahaan dan umum.Hasil penelitian berdasar Wilcoxon sigred rank test dengan nilai p=0.000 < 0,05   yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kepuasan pasien rawat jalan umum dan kepuasan pasien rawat jalan perusahaan. Tingkat kepuasan pasien umum adalah puas, sementara tingkat kepuasan pasien perusahaan sangat puas. Hal ini dikarenakan dari faktor pembiayaan. Tingkat kepuasan pasien rawat jalan perusahaan sangat puas dikarenakan dari segi finansial mereka tidak perlu memikirkannya lagi. Pasien tertanggung (pasien perusahaan) hanya menerima pelayanan yang diberikan kepada mereka. Sementara pasien umum merasa puas karena mereka harus membayar biaya pegobatan, sehingga tuntutan terhadap mutu pelayanan juga tinggi.Disarankan bahwa penilaian tingkat kepuasan pasien dilakukan rutin dan berkala sebagai bahan masukan untuk mengambil kebijakan dalam peningkatan kualitas pelayanan terutama lebih difokuskan untuk dimensi reability (kehandalan). Kata kunci: Studi komparasi, Kepuasan ,Pasien  rawat jalan umum dan perusahaan
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI PUSKESMAS RIAM DURIAN Rahaju Wiludjeng
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.705 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v1i1.70

Abstract

Motivasi dan kemampuan melaksanakan pelayan keperawatan merupakan unsur utama didalam kinerja seorang Perawat. Kemampuan melaksanakan tugas merupakan unsur utama didalam menilai kinerja seseorang tetapi tanpa didukung oleh adanya suatu kemauan dan motivasi, maka tugas tidak akan dapat diselesaikan. Setiap aspek dari pengobatan dan perawatan pasien yang dilakukan oleh tim pelayanan kesehatan harus didokumentasikan sehingga dapat memberikan gambaran keseluruhan dari kondisi kesehatan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan motivasi kerja dengan  pelaksanaan pendokumentasian proses keperawatan. Penelitian ini adalah penelitian analitik korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di rawat inap puskesmas Riam Durian Kabupaten Sukamara. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Hasil uji statistik dengan menggunakan rumus Spearman’s rho didapatkan nilai r = 0,016 dan nilai rs = 0,437 dengan tingkat kemaknaan r < 0,05, yang artinya ada hubungan antara motivasi kerja dengan pelaksanaan pendokumentasian proses keperawatan  di Puskesmas Riam Kanan Kabupaten Sukamara. Saran : memberikan usul kepada Ke pala Puskesmas agar ada pembedaan insentif atau jasa bagi Perawat yang menjalankan pendokumentasian dengan baik dan lengkap.Kata Kunci : Motivasi kerja, pendokumentasian proses keperawatan
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENARCHE DENGAN TINGKAT KECEMASAN REMAJA PUTRI AWAL (Studi Di Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum Madurejo) Achmad Yamani Risa Putra; Christina Trisnawati Setiawan; Rahaju Wiludjeng
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.626 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v2i2.123

Abstract

Pendahuluan: Menstruasi pertama kali atau dikenal dengan istilah menarche akan dialami setiap wanita saat masa pubertas. Mereka yang pertama kali mengalami akan takut dan cemas mengenai keadaan yang dialaminya. Informasi mengenai menarche diharapkan dapat mengurangi tingkat kecemasan pada remaja. Kecemasan merupakan respon seseorang mengenai suatu hal yang dirasa mengkhawatirkan. Mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan tentang menarche dengan tingkat kecemasan  remaja putri awal di Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum Madurejo merupakan tujuan dilakukannya penelitian ini. Metode penelitian: Desain penelitian deskriptif kuantitatif ini memiliki pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan April hingga Juli 2017 dengan jumlah populasi 16 remaja putri, teknik sampling yang dipilih adalah tottal sampling sehingga jumlah sampel yang diperoleh 16 orang, data diambil menggunakan kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale). Dalam melakukan analisa data peneliti mengunakan uji chi-square. Hasil penelitian: Hasil penelitian ini didapatkan 10 siswi (62,5%) memiliki pengetahuan kurang dan tingkat kecemasan berat, 5 siswi (31,25%) memiliki pengetahuan cukup dan tingkat kecemasan sedang, dan 1 siswi (6.25%) memiliki pengetahuan cukup dan tingkat kecemasan berat. Dengan p value = 0,009 lebih kecil dari α value = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan: Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan pengetahuan tentang menarche dengan tingkat kecemasan remaja putri awal di Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum Madurejo.Kata Kunci : Menarche, Pengetahuan, Tingkat Kecemasan
“HUBUNGAN CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN” (STUDI KASUS DI PUSKESMAS TELUK BOGAM, KECAMATAN KUMAI, KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH) Iwan Setyo Lesmana; Rahaju Ningtyas; Rahaju Wiludjeng
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.151 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v5i2.255

Abstract

Caring adalah sentral dalam praktik keperawatan karena caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana seorang perawat professional dalam bekerja harus lebih perhatian dan bertanggung jawab kepada kliennya. Pelayanan keperawatan yang baik dan kepuasan pasien bisa dijadikan salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan di puskesmas, kepuasan pasien akan terpenuhi bila pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan harapan pasien. Penelitian ini bertujua untuk menganalisis hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Teluk Bogam Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan analitik cross sectional dengan jumlah sampel 60 responden dengan tekhnik Consecutive sampling. Analisis data yang digunakan untuk menganalisis hubungan caring perawat dengan tingkat kepuasan menggunkan Analisis Spearman’s rho dimana kedua variabel berskala ordinal. Hasil uji menunjukkan bahwa sebagian besar perawat sudah memberikan caring yang cukup dan pasien juga sudah merasa cukup puas dengan pelayanan yang diberikan (56,6%). Dari Hasil uji didapakan ρ = 0.001, berarti ρ < 0,05 hal ini menujukkan adanya hubungan yang signifikan antara caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Teluk Bogam Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. Kesimpulan Adanya hubungan antara caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Teluk Bogam Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah
HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN (Studi di Puskesmas Kumpai Batu Atas Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah) Anis Novitasari; Christina Trisnawati Setiawan; Rahaju Wiludjeng
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.377 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v3i1.53

Abstract

Pendahuluan: Masalah kesehatan masyarakat semakin berkembangnya, maka tuntutan untuk  mendapatkan  pelayanan  kesehatan  yang  lebih  bermutu  juga  meningkat. Begitu  banyak  masalah  pelayanan kesehatan dalam melakukan pengobatan atau perawatan. Rasa keinginan kepuasan dalam pemberiaan pelayanan kesehatan merupakan masalah utama dalam ruang lingkup tatanan pelayanan keperawatan yang diberikan pada pasien. Penelitian  ini  bertujuan memerikan  analisa kinerja  perawat  dengan  kepuasan  pasien  di  Puskesmas  Kumpai  Batu Atas Kabupaten  Kotawaringin Barat. Metode: Penelitian ini memiliki bentuk  penelitian  kuantitatif  dengan pendekatan  cross  sectional.  Populasi  dalam  penelitian  ini  486  orang  dengan  teknik  pengambilan  simple  random  sampling dan  didapatkan  83  orang. Dimana terdapat 2 variabel yaitu independen (kinerja perawat) dan variabel dependen (kepuasan pasien) dengan instrumen lembar kuesioner. Hasil  penelitian:   menunjukkan  kinerja  perawat  di  Puskesmas  Kumpai  Batu  Atas  sejumlah  42  orang  (50,6%)  termasuk  kategori  sedang,  kepuasan  pasien  sejumlah  50  (60,2%)  termasuk  kategori  sedang.  Ada  hubungan  kinerja  perawat  dengan  kepuasan  pasien  di  Puskesmas  Kumpai  Batu  Atas  Kabupaten  Kotawaringin  Barat  (p  value  0,011). Kesimpulan:  penelitian ini  adalah  H0  ditolak,  H1  diterima  artinya  ada  hubungan  kinerja  perawat dengan  kepuasan  pasien  di  Puskesmas  Kumpai  Batu  Atas  Kabupaten  Kotawaringin  Barat. Kata kunci : Kepuasan pasien, Kinerja perawat,Puskesmas
Comparative Study Of Outpatient Patient Satisfaction General And Companies In Mcu Polyclinic of Rsud Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Rahaju Ningtyas; Rahaju Wiludjeng; Nerlisa Nerlisa
International Journal of Health and Pharmaceutical (IJHP) Vol. 1 No. 1 (2021): November 2021
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.785 KB) | DOI: 10.51601/ijhp.v1i1.6

Abstract

The quality of health services is reflected in the level of patient satisfaction. Thestandard of living of the community affects the demands of society on the quality ofhealth. Outpatient services at Sultan Imannudin Hospital are divided into twoaccording to the payment method, namely insurance and general patients. Thepurpose of this study was to determine the comparative satisfaction of general andcorporate outpatients in the MCU Polyclinic at Sultan Imanuddin Hospital.Thisstudy uses a non-experimental method: comparative. namely to determine thedifference in outpatient satisfaction with company and general guarantees.Theresults of the study are based on the Wilcoxon sigred rank test with a value of p =0.000 <0.05, which means that there is a significant difference between generaloutpatient satisfaction and company outpatient satisfaction. The level of generalpatient satisfaction is satisfied, while the company's patient satisfaction level is verysatisfied. This is due to the financing factor. The satisfaction level of outpatientcompanies is very satisfied because from a financial perspective they don't need tothink about it anymore. Insured patients (company patients) only receive theservices provided to them. While general patients feel satisfied because they have topay medical fees, so the demands on the quality of service are also high.It issuggested that the assessment of the level of patient satisfaction is carried outregularly and periodically as input for making policies in improving service quality,especially focused on the dimension of reliability (reliability).