Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan

ANALISIS PELAKSANAAN INTERVENSI GIZI SPESIFIK DALAM PENANGANAN BALITA STUNTING Tursini Tursini; Jasrida Yunita; Zainal Abidin; Mitra Mitra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 (2022): Supplementary 2
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i0.815

Abstract

Latar Belakang Masalah: Stunting merupakan salah satu masalah gizi anak Indonesia yang berpengaruh besar terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Prevalensi balita stunting di Kecamatan Rupat Utara merupakan prevalensi teringgi di Kabupaten Bengkalis yaitu 20,02 % di Tahun 2021Tujuan : untuk menganalisis pelaksanaan intervensi gizi spesifik dalam penanganan balita stunting di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Medang Kecamatan Rupat UtaraMetode: Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan penelusuran dokumen. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2022. Analisis data yang digunakan adalah analisis tema (Thematic Analysis) dengan validasi data menggunakan teknik triangulasi sumber, metode dan dataHasil: bahwa pelaksanaan intervensi gizi spesifik dalam penanganan balita stunting di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Medang sudah terlaksana cukup baik dari komponen input, proses dan output. Prevalensi balita stunting sebesar 18,5 %, sudah turun dari angka sebelumnya dan hanya sedikit di atas target RPJMN 2020-2025 yaitu 18,4% di tahun 2022, namun sebagian cakupan intervensi gizi spesifik belum tercapaiSimpulan: Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) sudah mencukupi dengan tingkat pengetahuan baik , Jumlah posyandu cukup namun sebagian kondisi bangunanya sudah tidak layak untuk dioperasionalkan. Pendanaan kegiatan cukup. Panduan dan SOP ada dan dilaksanakan oleh petugas tapi beberapa petugas kesehatan mengatakan belum memiliki dokumen SOP, Kegiatan monitoring dan evaluasi serta supervisi sudah dilakukan dengan baik oleh penangungjawab program gizi dan kepala puskesmas melalui kegiatan lokakarya mini (lokmin) bulanan di Puskesmas namun belum rutin dilakukan setiap bulan, Permasalahan stunting di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Medang adalah karena kurangnya kesadaran ibu-ibu tentang pentingnya kesehatan, hal ini di sebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu-ibu akibat rendahnya tingkat pendidikan dan rendahnya tingkat ekonomi sehingga pola asuh yang diberikan kepada balita tidak menunjang kesehatan
ANALISIS KINERJA PERAWAT DI UPT PUSKESMAS PULAU KIJANG Hajrawati Hajrawati; Kiswanto Kiswanto; Emy Leonita; Zainal Abidin
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 (2022): Supplementary 2
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i0.819

Abstract

Latar Belakang Masalah: Penelusuran dokumen didapatkan bahwa jumlah perawat di puskesmas sebanyak 33 orang, adapun setiap perawat terbagi 20 orang di UGD,perawat sebanyak 13 Orang di Poli Umum, dan ada 4 orang petugas perawat yang pekerjaannya masih merangkap membidangi program lain seperti Penanggung Jawab Survailans, Rabies, DBD dan Malaria yang seharusnya tugasnya yang utama adalah sebagai pelayanan untuk masyarakat dalam hal perawatan.Tujuan : Untuk mengetahuai Kinerja Perawat di UPT Puskesmas Pulau Kijang Kabupaten Indragiri Hilir.Metode : Penelitian ini dengan Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah metode  penelitian  kualitatif  dengan pendekatan  studi  kasus  mulai  dari pengambilan data, FGD, sampai  wawancara  mendalam  dengan stakeholder  yang  berpengalaman, Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha, Dokter, dan Pasien terhadap perwakilan  perawat  itu  sendiri.Hasil: bahwa  kualitas pekerjaan masih ditemukan pekerjaan perawat yang rangkap selain pelayanan, secara kuantitatif jumlah tenaga perawat sudah sesuai dengan peraturan Permenkes no 43 Tahun 2019, belum bisa dibuktikan dengan SOP yang ada di Puskesmas bentuk tanggung jawab untuk tenaga perawat, Inisiatif, dalam mendukung kinerja manajemen berdasarkan observasi inisiatif yang dilakukan perawat belum terlaksana dengan baik.Simpulan: kualitas pekerjaan akan terfokus jika tidak rangkap dengan pekerjaan lain, apalagi perawat merupakan mempunyai tugas untuk tindakan media, secara kuantitatif jumlah tenaga perawat sudah sesuai dengan peraturan Permenkes no 43 Tahun 2019. Tanggung Jawab, terhadap pekerjaan  yang  diberikan  kepada masing  –  masing  para  tenaga  medis yang  sesuai  pada  keahliannya, petugas menyadari bahwa dengan kerjasam tim setiap orang dapat mencapai lebih banyak lagi hal yang ingin dicapai, dalam mendukung kinerja manajemen inisiatif yang dilakukan perawat sudah terlaksana dengan baik