Rizki Eka Sakti Octaviani
Universitas Halu Oleo

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PANTANGAN MAKAN, DAN POLA KONSUMSI TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LABIBIA KOTA KENDARI TAHUN 2020 Wa Ode Zulina Putri; Lisnawaty Lisnawaty; Rizki Eka Sakti Octaviani
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.499 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v1i3.23367

Abstract

Kekurangan energi merupakan salah satu keadaan malnutrisi. Kejadian kekurangan energi kronik merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian ibu. Berdasarkan data Riskesdas 2018 bahwa Sulawesi Tenggara berada pada peringkat ke-4 dengan proporsi tertinggi terkait resiko ibu hamil penderita KEK sebesar 28% dengan nilai rata-rata nasional 17,3%. Dan berdasarkan Profil tahunan Dinas Kesehatan Kota Kendari, Puskesmas Labibia mengalami peningkatan kasus yakni 16,5% pada tahun 2017 menjadi 41,1% pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pantangan makan, dan pola konsumsi terhadap kejadian kekurangan energi kronik di wilayah kerja Puskesmas Labibia Tahun 2020 yang juga menempatkan Puskesmas Labibia menjadi peringkat ke-2 dari 15 Puskesmas terkait jumlah ibu hamil KEK. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik obsevasional dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 128 ibu hamil dengan sampel 58, pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat menggunakan distribusi tabel dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil dengan nilai (p-value=0,564), tidak ada hubungan antara pantangan makan dengan kejadian kekurangan energi kroik pada ibu hamil dengan nilai (p-value=0,230), dan ada hubungan antara pola konsumsi dengan kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil (p-value=0,000). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian kekurangan energi kronik, dan pantangan makan dengan kejadian kekurangan energi kronik, sedangkan terdapat hubungan antara pola konsumsi dengan kejadian kekurangan energi kronik. Kata kunci :Kekurangan Energi Kronik, Ibu Hamil, Pengetahuan, Pantangan Makan, Pola Konsumsi Lack of energy is a condition of malnutrition. Chronic energy deficiency is one of the indirect causes of maternal death. Based on basic health research data in 2018, that Southeast Sulawesi is in the fourth rank with the highest proportion related to the risk of pregnant women suffering chronic energy deficiency equal to 28% with a national average value of 17,3%. And based on the annual profile of the Kendari city health office, the Labibia health center experienced an increase in case 16,5% in 2017 to 41,1% in 2018. This study aims to determine the relationship between knowledge, dietary restrictions, and consumption patterns on the incidence of chronic energy deficiency in the labibia public health center in 2020. This type of research uses observational analytica research with cross sectional method. The population in this study amounted to 128 pregnant women with sample of 58, the sample was taken using purposive sampling thecnique. The data analysis used was univariate using table distribution and bivariate analysis using chi square test. The results showed that there was no relationship between knowledge an the incidence of chronic energy deficiency in pregnant women with value (p-value = 0,564), there was no relationship between dietary abstinence and the incidence of chronic energy deficiency in pregnants women with a value (p-value=230), and there is a relationship between consumptionpatterns an the incidence of chronic energy deficiency in pregnant women (p-value=0,000). The conclusion in this study is that there is no relationship between knowledge with the incidence of chronic energy deficiency, and dietary abstinence with chronic energy deficiency, while there is a relationship between consumption patterns and chronic energy deficiency. Keyword : Chronic Energy Deficiency, Women Pregnant, Knowledge, Eating Abstinence, Consumption Pattern
HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOTAHA KECAMATAN ANGATA KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2021 Fera Atmawati; Jumakil Jumakil; Rizki Eka Sakti Octaviani
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.859 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v3i1.25710

Abstract

AbstrakInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi pada saluran pernapasan baik saluran pernapasan atas atau bawah, dan dapat menyebabkan berbagai spektrum penyakit dari infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering terjadi pada anak khususnya balita dan bahkan merupakan salah satu penyebab utama kematian yang membunuh ± 4 juta anak balita setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan fisik rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2021.Penelitian ini adalah observasionalanalitikdengandesaincrosssectionalstudy. Sampel dalam penelitian ini diperoleh 73 responden yang diperoleh dengan teknik pengambilan sampel Propational Random Sampling. Hasil uji statistik pada tingkat signifikasi α = 0,05 diperoleh hasil, ada hubungan yang bermakna antara ventilasi rumah (ρValue= 0.032) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pencahayaan rumah (ρValue =0.071) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Ada hubungan yang bermakna antara  jenis lantai rumah (ρValue= 0,032), dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Ada hubungan yang bermakna antara jenis dinding rumah (ρValue= 0.001) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Ada hubungan yang bermakna antara kelembaban rumah (ρValue= 0.020) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan bermakna antara ventilasi rumah, jenis lantai rumah, jenis dinding rumah, kelembaban rumah dengan kejadian ISPA pada balita, dan tidak ada hubungan yang bermakna antara pencahayaan rumah dengan kejadian ISPA pada balita.  Kata kunci: Lingkungan fisik Rumah, Kejadian ISPA pada Balita     AbstractAcute Respiratory Tract Infection (ARI) is an infection of the respiratory tract, both upper and lower respiratory tract, and can cause a wide spectrum of disease from mild infection to severe and deadly disease. Acute Respiratory Tract Infection (ARI) is a disease that often occurs in children, especially toddlers and is even one of the main causes of death that kills ± 4 million children under five every year. This study aims to determine the relationship between the physical environment of the house and the incidence of ARI in toddlers in the Motaha Health Center Work Area, Angata District, South Konawe Regency in 2021. This research is an analytic observational with a cross sectional study design. The sample in this study obtained 73 respondents obtained by sampling technique Propational Random Sampling. The results of statistical tests at the significance level of α = 0.05 showed that there was a significant relationship between home ventilation (ρValue = 0.032) and the incidence of ARI in children under five. There is no significant relationship between house lighting (ρValue = 0.071) with the incidence of ARI in children under five. There is a significant relationship between the type of floor of the house (ρValue = 0.032), with the incidence of ISPA in children under five. There is a significant relationship between the type of house wall (ρValue = 0.001) with the incidence of ARI in children under five. There is a significant relationship between house humidity (ρValue = 0.020) with the incidence of ARI in children under five. The conclusion of this study is that there is a relationship between house floor, type of house wall, house humidity and the incidence of ARI in toddlers, and there is no significant relationship between house lighting and the incidence of ARI in toddlers.  Keywords: Physical environment at home, incidence of ARI in toddlers
HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DAN MENGAJAR DARING DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA DI SMPN 5 KENDARI TAHUN 2020 Wa Ode Khofifah Endarwati; Asnia Zainuddin; Rizki Eka Sakti Octaviani
Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Halu Oleo Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jk3-uho.v3i1.26118

Abstract

Di antara pemicu stres kerja adalah konflik peran ganda dan mengajar daring. Konflik peran ganda dalam penelitian ini meliputi tekanan waktu, jumlah anggota dan dukungan keluarga, kepuasan kerja, dan beban kerja, sedangkan mengajar daring meliputi aspek kendala jaringan, keterbatasan media mengajar daring, kemampuan guru menggunakan media mengajar daring, dan partisipasi aktif siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan konflik peran ganda dan mengajar daring dengan stres kerja pada guru wanita di SMPN 5 Kendari Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian ini berjumlah 55 orang guru wanita yang diambil menggunakan teknik total sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas (konflik peran ganda dan mengajar daring) dan variable terikat (stres kerja). Instrumen dalam penelitian ini adalah kuisioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistic Chi-Square untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan konflik peran ganda dalam aspek tekanan waktu, jumlah anggota dan dukungan keluarga, kepuasan kerja, dan beban kerja dengan stres kerja pada guru wanita di SMPN 5 Kendari tahun 2020, ada hubungan mengajar daring dalam aspek kendala jaringan, keterbatasan media mengajar daring, kemampuan guru, dan partisipasi aktif siswa dengan stres kerja pada guru wanita di SMPN 5 Kendari tahun 2020.
ANALISIS POTENSI BAHAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANLYSIS(JSA) PADA PEKERJA PENGECORAN DI PROYEK PEMBANGUNAN KANTOR WALIKOTA KENDARI TAHUN 2022 Wiwi Putri Nengsi; Fifi Nirmala G; Rizki Eka Sakti Octaviani
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 3, No 3 (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v3i3.29182

Abstract

Pembangunan proyek kontruksi pada umumnya merupakan kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya.Situasi dalam lokasi proyek mencerminkan karakter yang keras serta kegiatannya terlihat sangat kompleks dan dinamis dilaksanakan sehingga dibutuhkan kondisi yang prima dari tenaga kerja yang melaksanakannya.Menurut International Labor Organization (ILO) tahun 2018, tingkat kecelakaan kerja dan berbagai ancaman keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Indonesia masih cukup tinggi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bahaya pada pekerja pengecoran dengan metode JSA di proyek pembangunan Kanor Walikota Kendari.Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jumlah sampel adalah 5 orang yang dipilih dengan terknik purposive sampling dan snowball sampling , dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Aktivitas dalam analisis data dengan metode kualitatif deskriptif dibagi menjadi tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau menyimpulkan. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebelumnya tidak pernah terjadi kecelakaan fatal di Proyek pembangunan Kantor Walikota Kendari karena pekerja selalu mengikuti arahan dari pihak perusahaan tertutama dari pihak K3.Untuk pengendalian risiko bahwa pengendalian telah dilakukan oleh perusahaan berupa pengendalian subtitusi, control teknis, administrasi serta penyediaan APD. Sebaiknya setiap pekerjaan yang ada di area pengecoran Proyek Pembangunan Kantor Walikota selalu dilakukan pengawasan oleh perusahaan, sehingga dapat meminimalkan potensi bahaya yang ada di area pengecoran.Kata kunci : Identifikasi bahaya, JSA, Penilaian Risiko, Pengecoran, Pengendalian Risiko
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMPO KABUPATEN MUNA TAHUN 2021 Nurmini Nurmini; Wa Ode Salma; Rizki Eka Sakti Octaviani
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 3, No 3 (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v3i3.29185

Abstract

Kematian disebabkan oleh ISPA tahun 2018 pada bayi dan balita diperkirakan sekitar 150.000 atau 410 kematian perharinya atau setiap 3,5 menit terdapat seorang bayi dan balita yang meninggal karena ISPA. Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muna diketahui ISPA pada balita merupakan tiga besar penyakit tertinggi untuk tiga tahun terakhir dan jumlah penderita mengalami peningkatan tiap tahunnya. Tahun 2017 tercatat sebanyak 3296 kasus ISPA, tahun 2018 jumlah penderita ISPA sebanyak 3489 kasus dan tahun 2020 tercatat sebanyak 3724 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study.  Jumlah sampel adalah sebanyak 132 balita yang dipilih dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Analisis yang digunakan yakni analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan antara status gizi dengan kejadian ISPA (ρvalue = 0.005), ada hubungan antara status imunisasi dengan kejadian ISPA (ρvalue = 0.004) dan ada hubungan antara kebiasaan meorkok dengan kejadian ISPA (ρvalue = 0.000). Peneliti menyarankan agar masyarakat yang memiliki balita agar mengurangi kebiasaan merokok, meningkatkan status gizi balita dan dan mengupayakan balita memiliki status imunisasi lengkap Kata Kunci : Status Gizi, Status Imunisasi, Kebiasaan Merokok, Kejadian ISPA Balita
MANAJEMEN PELAYANAN MAKANAN INSTITUSI DI PONDOK PESANTREN BAITUL ARQOM POLINGGONA KECAMATAN POLINGGONA KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2022 Mira Asyati; Harleli Harleli; Rizki Eka Sakti Octaviani
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 3, No 3 (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v3i3.29260

Abstract

Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi/massal (SPMI/M) adalah penyelenggaraan makanan yang dilakukan dalam jumlah besar atau massal. Manajemen penyelenggaraan makanan memiliki kegiatan mulai dari perencanaan (perencanaan anggaran dan menu), pengorganisasian (SDM), pelaksanaan (pengadaan, penerimaan, penyimpanan, persiapan, pengolahan, serta distribusi dan penyajian makanan), pengawasan (higiene dan sanitasi) dan nilai gizi/mutu makanan yang dilakukan dalam rangka pencapaiana status kesehatan yang optimal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang menggunakan data primer dan sekunder dan bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Baitul Arqom Polinggona, Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka pada tahun 2022. Penentuan informan menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 9 informan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam serta observasi setelah itu dilakukan proses validitas temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan anggaran dilakukan setiap tahun dan perencanaan menu menggunakan siklus menu 7 hari dan dirotasi per 6 bulan. Pengorganisasian penyelenggaraan makanan dalam hal ini ketenagaan atau SDM berjumlah 12 orang. Kemudian, Pengadaan bahan makanan dilakukan melalui belanja langsung dan pemesanan. Penerimaan bahan makanan dilakukan oleh petugas pengolahan makanan dan penyimpanan bahan makanan dipisahkan antara bahan makanan basah dan kering. Persiapan dan pengolahan dilakukan berdasarkan pengalaman petugas dan juru masak. Pendistribusian dan penyajian makananan menggunakan metode sentralisasi. Praktik higiene dan sanitasi secara umum sudah baik, namun belum sepenuhnya memenuhi standar. Nilai gizi/mutu makanan terhadap kebutuhan energi santri belum mencukupi AKG yang dianjurkan. Disarankan kepada pihak pesantren agar lebih memperhatikan proses penyelenggaraan makanan agar dapat berjalan secara optimal. Kata kunci: penyelenggaraan makanan, pesantren, higiene dan sanitasi makanan
STIGMA MASYARAKAT TERHADAP PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUUWATU KOTA KENDARI TAHUN 2021 Intan Eran Saputri; Hartati Bahar; Rizki Eka Sakti Octaviani
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 3, No 4 (2023): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v3i4.30138

Abstract

AbstrakTuberculosis paru merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran Stigma Masyarakat Terhadap Penderita Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ialah 5 informan kunci dan 4 informan biasa. Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan kunci dan informan biasa dimana bentuk diskriminasi yang terjadi adalah dijauhi orang terdekat, pemisahan tempat makan dan lain-lain. Persepsi keluarga bahwa TB merupakan penyakit yang berkepanjangan dan mudah menular sehingga respon negative yang diberikan lingkungan sekitar mengenai penderita dan tidak ada aspek dukungan sosial dari lingkungan sekitar mengenai penderita. Dimana penderita didukung oleh keluarganya dalam kondisi apapun memberikan semangat, motivasi agar penderita cepat sembuh. Hal ini stigma negatif yang disebabkan karena dampak psikologi yang seperti, minder dan rendah diri. Perasaan minder atau  rendah diri juga dialami pasien TB itu sendiri salah satunya terbentuknya perasaan stigma yang dimilikinya. Pasien mengalami perasaan minder yang ditunjukkan dengan adanya rasa tidak percaya diri saat berinteraksi oleh orang lain dengan menghindari kontak mata saat berbicara dan menunduk karena merasa malu dengan adanya perubahan fisik yang dialami memiliki rasa tidak dihargai dan tidak berguna bagi orang lain.  Kata Kunci: Antesedent, Perilaku, Konsekuensi      AbstractPulmonary tuberculosis is an infectious disease caused by the bacteria Mycobacterium tuberculosis. This study aims to provide an overview of Community Stigma Against Pulmonary Tuberculosis Patients in the Puuwatu Health Center Work Area Kendari City in 2021. This research is a qualitative research with a case study approach. The informants in the study were 5 key informants and 4 regular informants. The results of in-depth interviews with key informants, ordinary informants where the forms of discrimination that occur are shunned by the closest people, separation of places to eat and others. The family perception that TB is a prolonged and easily contagious disease is the belief that a prolonged cough is an early symptom of TB, that TB is an infectious disease, the negative response given by the surrounding environment regarding the patient and there is no aspect of social support from the surrounding environment regarding the patient. Where the patient is supported by his family in any condition to provide encouragement, motivation so that the patient recovers quickly. This is a negative stigma caused by psychological impacts such as inferiority and low self-esteem. Feelings of inferiority or low self-esteem are also experienced by TB patients themselves, one of which is the formation of a feeling of stigma that they have. Patients experience feelings of inferiority which are indicated by their lack of confidence when interacting with others by avoiding eye contact when speaking and looking down because they are embarrassed by the physical changes they have experienced and feel unappreciated and useless to others. Keywords: Antesedent, Behavior, Consequence