Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KIPAS ANGIN DENGAN METODE ARIMA (AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE) UNTUK MENENTUKAN PERSEDIAAN SAFETY STOCK DAN SERVICE LEVEL PADA PT. CATUR SUKSES INTERNASIONAL DONY DRAJAT PANGESTU; BUDI SUMARTONO; W.TEDJA BHIRAWA
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 8, No 1 (2019): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.516 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v8i1.802

Abstract

PT. Catur Sukses Internasional merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Distribusi alat-alat elektronik untuk rumah tangga seperti rice cooker, oven, mixer, kipas angin, dan lain- lain yang barangnya berasal dari pabrik. permasalahan yang di hadapi adalah kurangnya persiapan menghadapi fluktuasi yang tidak pasti dari pesanan pelanggan sehingga perusahaan sering menghadapi masalah backlog yaitu tidak terpenuhinya maupun kelebihan persediaan (Invetory). Penelitian dimulai dari studi lapangan untuk mendapatkan data dan untuk melakukan wawancara, serta melakukan studi pustaka untuk mecari teoriteori yang dapat mendukung jalannya penelitian ini. Setelah melakukan studi kasus maka dilakukan identifikasai masalah kemudian permasalahan tersebut dirumuskan berdasarkan latar belakang masalah. Data yang dikumpulkan berupa data teknis yaitu data permintaan produk Panasonic ES404 – Stand Fan 16 inch Timer dari bulan Januari-Desember 2018. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan metode ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average). Pada pengolahan data dengan metode ARIMA sendiri menggunakan data siklus stasioner apa bila data belum stasioner data tersebut akan di differensial, identifikasi ACF dan PACF, pendugaan model, Pengujian parameter model ARIMA uji white noise melakukan perhitungan peramalan permintaan, setelah itu dilakukanlah pemilihan metode terbaik, dari error metode peramalan terbaik dilakukan perhitungan safety stock untuk menanggulagi fluktuasi permintaan produk sesuai dengan service level yang di tentukan oleh perusahaan. Berdasarkan metode peramalan yang di terapkan perusahaan memiliki nilai error sebesar 50%, sedangkan metode ARIMA mendapatkan nilai error 33% bisa disimpulkan bahwa metode ARIMA (0.1.1) menghasilkan perhitungan yang lebih baik yaitu keakuratan naik sebesar 17%. Setelah didapat metode peramalan terbaik maka akan ditentukan jumlah safety stock dari error peramalan sebesar service level 90% = 735 unit, service level 92% = 809, service level 93% = 849, service level 94% = 890, service level 95% = 941.Kata Kunci : Peramalan, ARIMA, Safety Stock, Error
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN KOMPONEN BRAKE ASSY D14N DENGAN METODE MRP DI PT AKEBONO BRAKE ASTRA INDONESIA LUFTHI YUDA NUGRAHA; BUDI SUMARTONO; HARI MOEKTIWIBOWO
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 10, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.547 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v10i1.704

Abstract

PT. Akebono Brake Astra Indonesia adalah perusahaan manufaktur produk Disc Brake dan Drum Brake untuk mobil, serta Disc Brake dan Master Cylinder untuk sepeda motor. Permasalahan yang dihadapi adalah banyak ditemukan persediaan komponen Brake Assy D14N yang ada di gudang setiap dilakukan stock opname per bulan. Hal ini terjadi karena ketidaktepatan dalam merumuskan pengendalian persediaan sehingga membuat pemborosan dalam biaya penyimpanan. Penelitian dimulai dari pengamatan langsung di lapangan dan hasil wawancara dengan karyawan serta hasil pengolahan data persediaan komponen Brake Assy D14N yang diberikan oleh Kepala Seksi Departemen PPIC (Production Planning and Inventory Control). Proses pengambilan data tersebut menghasilkan data jadwal induk produksi (master production schedule), data persediaan (inventory record), struktur produk (bill of material), tenggang waktu pengiriman (lead time), data nama komponen, daftar harga komponen, data biaya pesan dan data biaya simpan. Semua data tersebut diolah dan dijadikan acuan sebagai penentuan jumlah lot dari metode FOQ (Fix Order Quantity), EOQ (Economic Order Quantity), dan POQ (Periodic Order Quantity). Berdasarkan hasil perhitungan dengan ketiga metode lot size tersebut, diperoleh total biaya persediaan tahunan (total annual cost) termurah yaitu pada metode lot size POQ (Periodic Order Quantity) sebesar Rp 2.666.724.000 per tahun atau Rp 222.227.000 per bulan. Total biaya persediaan tersebut terdiri atas biaya pesan (order cost) sebesar Rp 46.857.600 per tahun atau Rp 3.904.800 per bulan dan biaya simpan (inventory cost) sebesar Rp 2.619.866.400 per tahun atau Rp 218.322.200 per bulan. Frekuensi pemesanan pada metode ini yaitu 12 kali dalam setahun atau setiap satu bulan dan memiliki jumlah lot yang berubah-ubah mengikuti besarnya kebutuhan permintaan total (gross requirement) dikurangi dengan sisa stock di gudang (projected on hand).Kata Kunci : Jadwal Induk Produksi, Material Requirement Planning (MRP), Fix Order Quantity (FOQ), Economic Order Quantity (EOQ), Periodic Order Quantity (POQ)
ANALISIS LINE BALANCING UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSTIVITAS DI LINE METAL (STUDI KASUS PT. TAIHO NUSANTARA) FACHRUDIN FARID; BUDI SUMARTONO; HARI MOEKTIWIBOWO
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 7, No 1 (2018): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.727 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v7i1.816

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah bagaimana cara memahami lokasi ketidakseimbangan beban kerja lini produksi untuk meningkatkan kemampuan produktivitas yang optimal. Adapun yang menjadi latar belakang ini karena adanya bottle neck di lini produksi yang meneyebabkan terhambatnya laju produksi sehingga penumpukan work in process (wip) di setiap stasiun kerja. Hal ini akan menimbulkan penurunan output yang pada akhirnya dapat meyebabkan biaya produksi bertambah dikrenakan tidak tercapinya target produksi. Dalam hal ini akan digunakan analisis keseimbangan lini produk dengan metode Rank Positional Weight (RPW). Data yang digunakkan adalah laporan harian priode mei sampai dengan juli untuk menghitung kemampuan, waktu baku untuk menghitung kecepatan mesin (MCT). Hasil menunjukan bahwa bottle neck terdapat pada area stasiun C sebelum line balancing adalah adalah 796,44 detik = 13,27 menit dan sesudah line balancing dengan penerapan line balancing di stasiun C berhasil, terdapat penurunan waktu terjadi sangat dari 796,44 menjadi 738,6 =12,31 menit.Kata kunci: Line Balancing, Rank Positional Weight , Work In Process
ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN DI BAGIAN SERVICE MOBIL DI PT CAR AYUB SUDRAJAT; BUDI SUMARTONO; W.TEDJA BHIRAWA
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 7, No 2 (2018): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.598 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v7i2.807

Abstract

Di era globalisasi sekarang ini dimana segala sesuatu dituntut serba cepat, waktu merupakan hal yang sangat penting. Penggunaan waktu yang baik akan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi diberbagai bidang. PT Cakrawala Automotif Rabhasa adalah salah satu perusahaan dealer dan jasa service mobil dengan merk Mercedez - Benz di Jakarta. Permasalahan yang sering muncul yaitu tentang keluhan pelanggan atas lamanya waktu rata-rata pelayanan suatu server untuk melayani para pelanggan yang mengakibatkan terjadinya antrian. Berdasarkan masalah tersebut, dilakukan analisis terhadap sistem antrian yang diterapkan diperusahaan ini, guna mengatasi masalah yang ada saat ini.Berdasarkan hasil data observasi, pada service center PT CAR mempunyai 3 tahap pelayanan dengan rata-rata kedatangan 3 orang per jam, sedangkan tahap pelayanan yang pertama service advisor, yang ke dua proses service kendaraan pada bengkel, dan yang ketiga adalah pelayanan cuci. Model antrian pada service center ini menggunakan model Multiple Channel Query System (M/M/s) atau model antrian jalur berganda. Dalam proses pelayanan, PT CAR menggunakan sistem antrian FIFO (First In First Out) dimana pelanggan yang datang terlebih dahulu adalah yang pertama dilayani. Data yang diambil meliputi data waktu kedatangan dan data waktu pelayanan. Pada data yang telah didapatkan dilakukan analisis dan simulasi dengan menggunakan Software Arena.Hasil analisis data yang telah diolah dan dilakukan simulasi diketahui pada kondisi awal rata-rata menunggu 14.46 menit dan jumlah antrian 0,7533. Setelah dilakukan simulasi dengan cara penambahan 1 server pada setiap stasiun didapatkan hasil 2.12 menit waktu pelanggan menunggu dan 2.27 jumlah antrian.Analisis sistem antrian ini menunjukkan bahwa sistem antrian pada PT CAR sudah cukup baik. Jika rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian relative tidak ada masalah, maka lebih difokuskan pada rata-rata waktu pelanggan menunggu sebelum proses pelayanan yang cukup besar. Oleh sebab itu rata-rata waktu pelanggan menunggu harus diperkecil dengan meningkatkan rata-rata pelanggan yang dilayani melalui penambahan server atau kemampuan individual setiap server.Keywords: Analisis, Multiple Channel Query System (M/M/s), Sistem Antrian, Simulasi Arena.
ANALISIS PROYEK PEMBANGUNAN KANTOR DENGAN MENGGUNAKAN C.P.M. DI PT KASOEM HEARING CENTRE RUHIMAT RUHIMAT; BUDI SUMARTONO; HARI MOEKTIWIBOWO
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 8, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.353 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v8i2.798

Abstract

PT. Kasoem Hearing Center is one of companies focusing on hearing aid and optic which is located in Jl.Cikini Raya no.18 Jakarta Pusat. A company often get a problem when finishing the project because it is not appropriate with the time agreed before. Therefore, analysis of project time optimalization is needed to know how long the project is finished, and to find out existence of time acceleration possibility of the project implementation by using CPM. Steps in analyzing of PT. Kasoem Hearing Centre office development project are: deciding stages of activity, changing of chart, track lane, critical path, calculating the cost, accelerating of processing time, and counting the project using CPM. Forms of job network of PT. Kasoem Hearing Centre Office Project are: Preparation & Destruction Job – Earthworks, excavation, fill the ground, installation – Structural work & amp; reinforced concrete – Wall work – Roof job – Electrical installation work A – Floor job A – Ceiling job A – Door and window job A – Finishing, painting, etc. B=A-B-C-D-F-H-L-N-O-Q-R-S-U-V (critical path), with optimal time duration of Office development project is 159 days from 174 days normal time. Based on researching result, researcher gives suggestion as follows: The Project Team should use CPM in implementing Office development project. Because the faster completion time of Office development project, then the office also can be operated to support activity needs and employee operational.Keywords : Project, CPM, Project Time, Project Costs
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU FILM RONTGEN MENGGUNAKAN METODE EOQ UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DI PT. AUSNDT INDONESIA MUHAMAD AJRUL KAMSIN; BUDI SUMARTONO; W. TEDJA BHIRAWA
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 9, No 2 (2020): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (842.895 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v9i2.644

Abstract

ABSTRAKPengendalian persediaan merupakan hal penting bagi perushaan dalam menjalankan bisnisnya, persediaan yang terkendali akan berdampak positif pada usaha perusahaan tersebut, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam jangka waktu enam bulanan diperlukan perhitungan peramalan agar tidak terjadi kelebihan maupun kekurangan stok bahan baku. Peramalan yang digunakan adalah moving average, exponential smoothing dan seasonal index. Penggunaan ketiga metode peramalan ini untuk membandingkan peramalan yang lebih akurat dengan tingkat kesalahan (error) paling kecil, berdasarkan hasil penelitian ini dan perhitungan metode yang paling sesuai dengan tingkat kesalahan yang paling kecil adalah exponential smoothing dengan nilai mse paling kecil jika dibandingkan dengan metode peramalan lainnya. Perhitungan eoq diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku selama satu tahun yang di dalamnya juga ditentukan frekuensi pemesanan yang optimum, titik pemesanan kembali dan stok pengaman yang harus disediakan oleh perusahaan. Kata Kunci: Pengendalian Persediaan, EOQ, Safety Stock, Peramalan, Film Rontgen.
PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA PROSES PRODUKSI KOMPONEN PLATE DI LINE 3 PT GS BATTERY DIAN MAULANA; BUDI SUMARTONO; HARI MOEKTIWIBOWO
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 6, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.567 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v6i1.216

Abstract

PT GS Battery merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur komponen kendaraan bermotor yaitu baterai dengan skala besar yang memiliki pangsa pasar di Indonesia dan Dunia dengan bahan baku utama adalah timah yang dibentuk menjadi plate, dimana untuk dapat mengatasi defect pada bahan baku utama tersebut maka perusahaan melakukan pengendalian kualitas pada komponen plate di proses pasting terutama di line 3. Penerapan metode six sigma dalam rangka mengatasi defect komponen plate perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas di perusahaan.Metodologi yang digunakan adalah Six Sigma dengan metode DMAIC yaitu dengan Define (pendefinisian jenis cacat), Measure (pengukuran level sigma), Analize (menganalisis kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produk), Improve (melakukan perbaikan dari hasil analisis) dan Control (tahap pengendalian terhadap improve).Dalam penelitian ini, jenis defect tertinggi adalah plate bolong, dimana plate bolong itu adalah permukaan lapisan pasta pada grid amblas. Hasil analisis, didapat nilai DPMO dan level sigma pada line 3 di Seksi Pasting, PT GS Battery sebelum improve pada Bulan Juli sampai September Tahun 2016 adalah 5.304 DPMO dengan level sigma sebesar 4,06 sigma. Hasil FMEA, didapat prioritas penyebab kegagalan pada plate bolong adalah tidak ada SOP pergantian kain roller press kotor dan hanya perkiraan visual saja, sehingga improve yang diberikan peneliti adalah dibuatkan SOP mengenai pengecekan dan pergantian kain roller press satu jam sekali secara berkala.Hasil improvement pada Bulan Nopember Tahun 2016 dapat dilihat adanya peningkatan kualitas diketahui melalui perhitungan kembali nilai DPMO dan level sigma yaitu 4.798 DPMO dengan level sigma 4,09 sigma.Kata kunci : pengendalian Kualitas, Six Sigma, DMAIC, FMEA, Komponen Plate
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU HANDSANITIZER 70B DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA PT. FOCUSTINDO CEMERLANG DIBEKASI, JAWA BARAT ENDAH TRI YULIANI; BUDI SUMARTONO; HARI MOEKTIWIBOWO
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 11, No 1 (2022): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.743 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v11i1.896

Abstract

PT. Focustindo Cemerlang adalah perusahaan yang memproduksi produk Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT). Permasalahan yang dihadapi adalah mengalami peningkatan produksi yang mengakibatkan biaya pengeluaran perusahaan mengalami peningkatan. Hal yang perlu dilakukan untuk menstabilkan biaya-biaya tersebut harus dipecahkan dengan metode Peramalan Moving Average dan Metode Economic Order Quantity (EOQ). Penelitian dimulai dari hasil wawancara dengan karyawan serta hasil pengolahan data persediaan komponen Handsanitizer 70B. Proses pengambilan data tersebut menghasilkan data pemesanan bahan baku Handsanitizer 70B, data komponen harga bahan baku Handsanitizer 70B, data tenggang waktu pengiriman (lead time), data biaya pemesanan dan data biaya penyimpan. Semua data tersebut diolah dan dijadikan acuan sebagai metode peramalan Single Moving Average dan Economic Order Quantity (EOQ), Reorder Point (ROP), frekuensi, Safety Stock (SS), dan Total Biaya Pemesanan (TIC). Kata Kunci: Persediaan, Peramalan, EOQ, ROP, SS, TIC, Handsanitizer 70B
ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA TEKNISI PENGUJI LAMPU SWABALAST DI PT. SUCOFINDO (PERSERO) CIBITUNG ANDI SETIAWAN; BUDI SUMARTONO; HARI MOEKTIWIBOWO
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 10, No 2 (2021): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.965 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v10i2.794

Abstract

PT.Sucofindo (Persero) merupakan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dalam bidang pengujian, pelatihan, sertifikasi produk dan pengawasan (auditor). Dalam kegiatan pengujian lampu swa-balast perlu meningkatkan kinerja produktif karyawannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah adanya beban kerja berlebih pada teknisi. Hal ini ditandai dengan tidak optimalnya kinerja teknisi dalam pengujian efisiensi energi produk lampu swa-balast di PT. Sucofindo Cibitung, maka dilakukan pemecahan masalah dengan metode Work Load Analysis (WLA). Untuk menjalankan penelitian ini data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder yang didapat dengan cara melakukan penelitian di SBU Laboratorium Cibitung, setelah itu data akan diolah dengan menggunakan metode Work Load Analysis (WLA), metode tersebut merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menganalisis aktivitas-aktivitas yang timbul beserta beserta beban kerja yang diakibatkan oleh aktivitas-aktivitas tersebut. Perhitungan Work Load Analysis (WLA) diperoleh dari sejumlah aktivitas yang dilakukan karyawan beserta dengan frequensi terjadinya aktivitas tersebut dan waktu yang diperlukan guna menyelesaikan aktivitas sehingga dapat memberikan jumlah karyawan yang optimal. Berdasarkan analisis diperoleh aktivitas produktif rata-rata teknisi sebesar 87,68% dengan aktivitas non produktif sebesar 12,32%. Beban kerja rata-rata teknisi pengujian lampu swa-balast yaitu sebesar 114,69% yang diperoleh dengan mengalikan persentase produktif teknisi dengan performa rating dan allowance. Jumlah teknisi yang ada sudah optimal yaitu sebanyak dua orang. Kelebihan beban kerja tersebut perlu diberikan jam kerja tambahan / overtime. Kata kunci : Beban kerja, Work Load Analysis (WLA).
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN METODE SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) AKHMAD MUNABA; BUDI SUMARTONO; HARI MOEKTIWIBOWO
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 5, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.048 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v5i2.212

Abstract

PT JSW Plastics Machinery Indonesia adalah perusahaan yangmenyediakan mesin-mesin industri dan mensuport perbaikan mesin-mesin tersebut. Sebagai sebuah perusahaan yang berorientasi pada pelanggan sampai saat ini perusahaan masih memiliki beberapa kendala dalam pelayanannya sehingga dikhawatirkan berdampak pada tingkat kepuasan pelanggan. Salah satu kendala yang ada di perusahaan salah satunya perusahaan belum mencapai 100% untuk memenuhi target perbaikan mesin dalam waktu 48 jam, hal ini menjadi target utama perusahaan untuk segera diperbaiki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui bagaimana kualitas pelayanan perusahaan dari sudut pandang customer, dan untuk mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan dengan menggunakan metode QFD.Penelitian ini di lakukan di PT JSW pada bulan Agustus - Oktober 2015. Analisis terhadap hasil pengolahan data dilakukan dengan bantuan teori-teori pendukung QFD untuk selanjutnya diberikan solusinya dalam memecahkan masalah studi ini dan menjelaskan aspek-aspek yang menjadi titik focus dalam pengembangan dari peningkatan kualitas pelayanan after sales service.Dengan membandingkan tingkat harapan dan kenyataan yang diterima oleh konsumen secara rata-rata diperoleh skor 3,7384 yang masuk dalam kategori puas. Berdasarkan skala perhitungan dengan menggunakan QFD diketahui urutan prioritas yang perlu diperhatikan oleh perusahaan berdasarkan tingkat kepentingan konsumen secara berturutturut dari yang paling uatama adalah: (1) Kelengkapan spare parts, (2) Kemampuan tehnisi membetulkan mesin. (3) kemampuan tehnisi berkomunikasi, (4) kelengkapan tool, (5) ketepatan waktu pelayanan, (6) kemampuan tehnisi berempatiKata kunci: Service quality, Quality fuction development, Customer satisfaction