Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA PROSES PRODUKSI KOMPONEN PLATE DI LINE 3 PT GS BATTERY DIAN MAULANA; BUDI SUMARTONO; HARI MOEKTIWIBOWO
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 6, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.567 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v6i1.216

Abstract

PT GS Battery merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur komponen kendaraan bermotor yaitu baterai dengan skala besar yang memiliki pangsa pasar di Indonesia dan Dunia dengan bahan baku utama adalah timah yang dibentuk menjadi plate, dimana untuk dapat mengatasi defect pada bahan baku utama tersebut maka perusahaan melakukan pengendalian kualitas pada komponen plate di proses pasting terutama di line 3. Penerapan metode six sigma dalam rangka mengatasi defect komponen plate perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas di perusahaan.Metodologi yang digunakan adalah Six Sigma dengan metode DMAIC yaitu dengan Define (pendefinisian jenis cacat), Measure (pengukuran level sigma), Analize (menganalisis kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produk), Improve (melakukan perbaikan dari hasil analisis) dan Control (tahap pengendalian terhadap improve).Dalam penelitian ini, jenis defect tertinggi adalah plate bolong, dimana plate bolong itu adalah permukaan lapisan pasta pada grid amblas. Hasil analisis, didapat nilai DPMO dan level sigma pada line 3 di Seksi Pasting, PT GS Battery sebelum improve pada Bulan Juli sampai September Tahun 2016 adalah 5.304 DPMO dengan level sigma sebesar 4,06 sigma. Hasil FMEA, didapat prioritas penyebab kegagalan pada plate bolong adalah tidak ada SOP pergantian kain roller press kotor dan hanya perkiraan visual saja, sehingga improve yang diberikan peneliti adalah dibuatkan SOP mengenai pengecekan dan pergantian kain roller press satu jam sekali secara berkala.Hasil improvement pada Bulan Nopember Tahun 2016 dapat dilihat adanya peningkatan kualitas diketahui melalui perhitungan kembali nilai DPMO dan level sigma yaitu 4.798 DPMO dengan level sigma 4,09 sigma.Kata kunci : pengendalian Kualitas, Six Sigma, DMAIC, FMEA, Komponen Plate
Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah Sabut Kelapa di Desa Sigar Penjalin Bulkaini; Sukarne; Syamsuhaidi; Dwi Anggara Ristami; Noviani Adhiningsih; Dian Maulana
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 2 (2022): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.72 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i2.1659

Abstract

Desa Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung merupakan salah satu desa penghasil kelapa di Kabupaten Lombok Utara. Sebelum dijual ke konsumen, kelapa yang dihasilkan dikupas terlebih dahulu sehingga menghasilkan limbah yang disebut sabut kelapa. Sampai saat ini limbah sabut kelapa belum secara maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga menimbulkan masalah baru yaitu terjadinya pencemaran lingkungan. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dan motivasi masyarakat untuk mengolah limbah serabut kelapa menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah pengadaan penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi barang yang bernilai ekonomis seperti dibuat menjadi pot bunga, dan kotak tempat pensil. Tujuan dari program ini adalah memberdayakan masyarakat Desa Sigar Penjalin dalam memanfaatkan limbah sabut kelapa menjadi barang yang bernilai ekonomis. Metode yang digunakan dalam melaksanakan program adalah metode Participatory Research Appraisal (PRA) yaitu bentuk metode yang melibatkan semua anggota mitra sasaran dalam melakukan melakukan program kerja. Dari program yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa sekitar 75% anggota kelompok ibu-ibu PKK Desa Sigar Penjalin siap untuk mengolah limbah sabut kelapa menjadi barang yang bernilai ekonomis. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa pengolahan limbah sabut kelapa menjadi barang yang bernilai ekonomis secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan ibu-ibu PKK.
Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah Sabut Kelapa di Desa Sigar Penjalin Bulkaini Bulkaini; Dwi Anggara Ristami; Noviani Adhiningsih; Dian Maulana
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.606 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.968

Abstract

Desa Sigar Penjalin  Kecamatan Tanjung, merupakan salah satu desa penghasil kelapa di Kabupaten Lombok Utara. Sebelum dijual ke konsumen, kelapa yang dihasilkan dikupas terlebih dahulu  sehingga menghasilkan limbah yang disebut sabut kelapa. Sampai saat ini limbah sabut kelapa belum secara maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga menimbulkan masalah baru yaitu terjadinya pencemaran lingkungan. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dan motivasi masyarakat untuk mengolah limbah serabut kelapa menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah pengadaan penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi barang yang bernilai ekonomis seperti dibuat menjadi pot bunga, dan  kotak tempat pensil. Tujuan dari program ini adalah memberdayakan masyarakat Desa Sigar Penjalin dalam memanfaatkan limbah sabut kelapa menjadi barang yang bernilai ekonomis. Metode yang digunakan dalam melaksanakan program adalah metode Participatory Research Appraisal (PRA) yaitu bentuk metode yang melibatkan semua anggota mitra sasaran dalam melakukan melakukan program kerja. Dari program yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa sekitar 75% anggota kelompok ibu-ibu PKK Desa Sigar Penjalin siap untuk mengolah limbah sabut kelapa menjadi barang yang bernilai ekonomis. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa pengolahan limbah sabut  kelapa menjadi barang yang bernilai ekonomis secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan ibu-ibu PKK.
PENGARUH PENDIDIKAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM MENCEGAH KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK (Effect Of Sexual Violence Education To The Behavior Of Parents In Preventing Sexual Abuse Of Children) Lilis Fatmawati; Dian Maulana
Journals of Ners Community Vol 7 No 2 (2016): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.072 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v7i2.269

Abstract

ABSTRAK            Perilaku kekerasan seksual adalah bentuk kontak seksual atau bentuk lain yang tidak diinginkan secara seksual. Kekerasan seksual biasanya disertai dengan tekanan psikologi atau fisik. Perilaku kekerasan seksual dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : keluarga, ekonomi, lingkungan, teknologi, psikologi dan kurangnya pendalaman agama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pendidikan kekerasan seksual terhadap perilaku orang tua dalam mencegah kekerasan seksual pada anak.            Desain penelitian ini menggunakan one-group pre-post test design, dengan menggunakan purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 36 responden. Variabel independennya adalah pendidikan kekerasan seksual, dan variabel variabel dependennya adalah pencegahan perilaku kekerasan seksual. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner.            Hasi  uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan hasil pengetahuan (hitung) = 0,00 artinya ada pengaruh signifikan pendidikan kekerasan seksual terhadap pengetahuan tentang pencegahan perilaku kekerasan seksual pada anak. Sikap (hitung) = 0,00 artinya ada pengaruh signifikan pendidikan kekerasan seksual terhadap sikap tentang pencegahan perilaku kekerasan seksual pada anak. Tindakan (hitung) = 0,00 artinya ada pengaruh signifikan pendidikan kekerasan seksual terhadap tindakan tentang pencegahan perilaku kekerasan seksual pada anak.            Upaya penanganan yang harus dilakukan antara lain dengan memberikan pendidikan seks sejak dini ketika anak mulai bertanya tentang perbedaan jenis kelamin. Orang tua lebih meningkatkan pengetahuan dan berperan aktif mendidik anaknya untuk mencegah kekerasan seksual. Kata kunci : Pendidikan kekerasan seksual, perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) kekerasan seksualABSTRACT             Behavior sexual violence is a form of sexual contact or other forms of unwanted sexual. Sexual violence is usually accompanied by psychological or physical pressure. Sexually violent behavior is influencedby several factors : family factors, economic factors, environmental factors, technological factors, psychological factors and lack of deepening teligios factors. Purpose of this research was to explain the influence of sexual violence education to the behavior of parent in preventing sexual abuse of children.            The research design used a one-group pre-post-test design, with purposive sampling. Samples were taken by 36 respondents. Independent variabel is sexual violence education, and the dependent variabel is the prevention of sexually violent behavior. The data of this research were taken by using a questionnaire.            From the stastical test of Wilcoxon Signed Rank Test result obtained knowledge (count) = 0,00 it means that there is a significant influence of sexual violence education to knowledge about the prevention of child sexual violent behavior. Attitude (count) = 0,00 it means that there is a significant influence of sexual violence education on the attitude about the prevention of child sexual violent behavior. Action (count) = 0,00 it means that there is a significant influence of sexual violence education on the action about the prevention of child sexual violent behavior.            Efforts treatment should be done among others by providing early sex education when a child asks about gender differences. The main thing ia as parents increased knowledge and active role to adecate children to prevent sexual violence uccurs. Keywords:       Sexual violence education, behavior (knowledge, attitude and action) sexual violence.DOI : 10.5281/zenodo.1405565