Masalah gizi remaja putri yang masih banyak terjadi di Indonesia yaitu anemia defisiensi besi. Penderita anemia defisiensi besi terbanyak adalah remaja putri berusia 16-18 tahun yang mayoritas merupakan siswa di sekolah. Pencegahan terfokus pada ibu hamil. Sedangkan remaja putri yang nantinya mengalami kehamilan belum diberikan intervensi yang tepat. Pendidikan gizi diperlukan untuk mencegah permasalahant. Metode Peer Educator dipilih karena peran teman dekat bagi remaja sangat besar dalam perubahan perilaku. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan gizi metode Peer Educator pada perubahan perilaku pencegahan anemia remaja putri. Jenis penelitian adalah Quasy Experimental dengan desain Pre-Post Control Group. Sampel yang digunakan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol masing-masing sebanyak 40 siswi. Pengambilan dengan teknik purposive sampling. Pada kelompok intervensi diberikan pendidikan gizi metode Peer Education selama satu minggu. Analisis data menggunakan Mann Whitney, Wilcoxon Signed Rank Test, Paired T-Test, dan Chi Square. Uji beda kondisi awal dua kelompok tidak ada perbedaan pengetahuan (p=0,128), sikap (p=0,914) serta praktik (p=0,863). Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan pengetahuan sebesar 1.98±1.915, sikap 2.35±1.777 serta praktik 4.88±11.472 pada kelompok intervensi. Saran penelitian setiap sekolah memiliki kegiatan Peer Educator yang membahas mengenai kesehatan pada remaja.