M. Arie Wuryanto
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia | Universitas Diponegoro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN NAKHODA TERHADAP VEKTOR PENYAKIT DI PELABUHAN LAUT SAMARINDA Arfian Azwar; M. Arie Wuryanto; Praba Ginandjar; Nissa Kusariana
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) Vol 9, No 1 (2021): JANUARI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.45 KB) | DOI: 10.14710/jkm.v9i1.28450

Abstract

Nakhoda adalah pemimpin tertinggi di kapal mempunyai wewenang untuk mencegah adanya faktor risiko kesehatan. Pengetahuan yang tinggi nakhoda dapat mencegah keberadaan vektor di kapal melalui instruksi yang dibuat. Oleh karena itu perlu untuk mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan nakhoda.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan potong lintang (Crossectional).Sampel semua kapal yang sandar di Pelabuhan Samarinda pada 23 Januari 2020 s.d 22 Februari 2020, berjumlah 38 responden. Data diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner kepada responden Variabel bebas pada penelitian ini adalah umur nakhoda, volume kapal (Gross Tonnage), jenis kapal, pengalaman berlayar, sedangkan variabel terikatnya adalah pengetahuan nakhoda terhadap vektor penyakit. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square dengan derajat kepercayaan 95%. Jumlah nakhoda (responden) kapal terbanyak pada kategori umur ≤ 49 tahun yakni 23 orang (60,5%). Nakhoda yang bekerja pada volume kapal (Gross Tonnage/GT)kategori ≤ 683 GT dan > 683 memiliki jumlah sama banyak yakni 10 orang.Jenis kapal terbanyak adalah Kapal Motor (KM) dengan jumlah 24 kapal (63,2%). Jumlah nakhoda terbanyak pada kategori pengalaman berlayar ≤ 13 tahun yakni 20 orang (52,6%). Nakhoda berpengetahuan baik dengan jumlah terbanyak yakni 20 orang (52,6%). Variabel yang tidak memiliki hubungan terhadap pengetahuan nakhoda adalah umur (p=0,208), volume kapal (Gross Tonnage)(p=1,000). Sedangkan variabel yang memiliki hubungan dengan pengetahuan nakhoda adalah jenis kapal (p=0,042), pengalaman berlayar (p=0,004). Perusahaan pelayaran diharapkan memberikan fasilitas berupa pelatihan atau sosialisasi kepada nakhoda agar dapat meningkatkan pengetahuannya terhadap vektor penyakit
PEMETAAN PERSEBARAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA WEDARIJAKSA, KECAMATAN WEDARIJAKSA, KABUPATEN PATI Adji Bayu Massaid; Retno Hestiningsih; M. Arie Wuryanto; Dwi Sutiningsih
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) Vol 9, No 5 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.443 KB) | DOI: 10.14710/jkm.v9i5.31100

Abstract

DHF is a contagious disease that has become a priority public health problem in Indonesia. DHF is transmitted through female Aedes spp. Carrying the dengue virus in her body. There were 107 cases and one death in Pati Regency, the purpose of this study was to map the distribution of dengue cases and conduct a survey of Aedes spp larvae and determine the type of Aedes spp mosquito vector in the area of dengue cases that died in Wedarijaksa District. This study used a descriptive observational method with a cross sectional research design and was carried out in August - November 2020. The samples of this study were all dengue fever incidence houses in Wedarijaksa Village and houses potentially affected by dengue. From the results obtained, cases have a group pattern and the average larvae are found in the bathtub in the residents' houses. The risk of transmission in Wedarijaksa Village is classified as moderate because DF> 1 (DF = 3,3), HI> 1, BI <50%. All of the mosquito larvae found were Aedes aegypti.