Prevalensi kasus TB pada penderita TB dengan penderita DM yang menjalani pengobatan TB lebih lama semakin meningkat di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita TB dengan DM terkait lamanya pengobatan TB pada penderita TB di beberapa Puskesmas Kota Semarang. Penelitian observasional analitik menggunakan desain studi cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan rumus besar analitik sampel kategorik tidak berpasangan. Sampel sebanyak 75 responden di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo, Puskesmas Tlogosari Kulon dan Puskesmas Pegandan. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara. Analisis data kuantitatif berupa analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi penderita TB dengan DM sudah mengalami> Pengobatan 6 bulan sebanyak 82,6%. Responden dengan pengobatan TB> 6 bulan berjenis kelamin laki-laki (62,9%), berada pada kategori umur 15-50 tahun (51,61%), bekerja (72,58%), status gizi normal (80,65%), status kontrol. gula darah tidak terkontrol (70,97%), tingkat pengetahuan cukup baik (54,84%), ketaatan pengobatan (82,26%), tidak rutin berolahraga dan aktivitas fisik (69,35%), serta merasakan peran pengawasan minum obat ( 50%). Edukasi tentang TB dengan DM dan kepatuhan minum obat dinilai penting untuk mendukung efektivitas pengobatan TB. tingkat pengetahuan cukup baik (54,84%), ketaatan pengobatan (82,26%), tidak rutin olah raga dan aktivitas fisik (69,35%), dan merasakan peran pengawasan minum obat (50%). Edukasi tentang TB dengan DM dan kepatuhan minum obat dinilai penting untuk mendukung efektivitas pengobatan TB. tingkat pengetahuan cukup baik (54,84%), ketaatan pengobatan (82,26%), tidak rutin berolahraga dan aktivitas fisik (69,35%), dan merasakan peran pengawasan minum obat (50%). Edukasi tentang TB dengan DM dan kepatuhan minum obat dinilai penting untuk mendukung efektivitas pengobatan TB.