Uniawati Uniawati
Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH CERITA LASKAR PELANGI TERHADAP NEGERI 5 MENARA: KAJIAN INTERTEKSTUAL (The Effect of The Story “Laskar Pelangi” on “Negeri 5 Menara”: an Intertekstual Study) Uniawati, Uniawati
METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26610/metasastra.2014.v7i2.227-240

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk melihat pengaruh Laskar Pelangi terhadap Negeri 5 Menara. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan memanfaatkan teori intertekstual. Data yang digunakan adalah teks yang terdapat pada dua novel yang dijadikan sumber, yaitu Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pembacaan secara cermat kedua novel lalu mencatat peristiwa-peristiwa yang menunjukkan suatu fakta keterpengaruhan cerita yang mendukung proses analisis. Analisis data dilakukan dengan cara menemukan hubungan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik kedua cerita untuk melihat dan menjelaskan pengaruh Laskar Pelangi terhadap Negeri 5 Menara. Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan interteks kedua novel terjadi secara dekat. Hubungan itu diperkuat melalui penggunaan beberapa simbol, seperti pohon filicium, pelangi, menara, dan awan yang merefresentasikan sebuah mimpi dan cita- cita. Hubungan tersebut sekaligus menjadi penguat keterpengaruhan Negeri 5 Menara oleh Laskar Pelangi.Abstract:This study attempts to study  the effect of “Laskar Pelangi” on “Negeri 5 Menara”. The method used is descriptive qualitative by applying  intertextual theory. The data applied in this study are the  text on two novels, namely: Andrea Hirata’s Laskar Pelangi and Ahmad Fuandi’s Negeri 5 Menara. Technique of data collection is by reading those two novels and making notes for events that show the effect of “LaskarPelangi” on “Negera 5 Menara”. Data analysis is  con- ducted by examining the correlation between intrinsic and extrinsic elements of both stories in order to find the effect of “Laskar Pelangi” on “Negeri 5 Menara”. The result of the research  indi- cates that  intertextual correlations on those two novels had a common thread. Its correlation was strengthened by the use of symbols, such as filicium tree, rainbow, tower, and cloud that repre- sented a dream and a goal. The correlation strongly proves that “Laskar Pelangi” has a great effect on “Negeri 5 Menara”.
MITOS DAN AKTIVITAS MELAUT MASYARAKAT BAJO DI BUTON (Myth and Sailing Activities of Bajo Community in Buton) Uniawati, Uniawati
METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26610/metasastra.2011.v4i1.90-100

Abstract

Mitos adalah salah satu sarana untuk mengingatkan anggota masyarakat agar tetap mematuhi pranata-pranata yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat. Masyarakat Bajo adalah masyarakat pelaut yang masih meyakini tentang suatu mitos terutama mitos melaut. Menjaga dan menghidupkan mitos-mitos yang berhubungan dengan laut merupakan jalan terbaik bagi masyarakat Bajo untuk menggeneralisasikan kehidupan mereka yang akrab dengan laut. Mitos pengibaratan ikan dan sampan yang kering adalah dua mitos Bajo yang dalam tulisan ini dikaji dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan kritik mitis. Hasil analisis menunjukkan bahwa mitos tersebut merupakan manifestasi tekad dan semangat masyarakat Bajo untuk tetap eksis melaut.Abstract:Myth is a kind of instrument which used to remind the member of community in order to follow some norms there. Bajo community is a sailor community having a strong belief in myth, especially myth in sailing. Preserving and protecting myths related to sailing is the best way for Bajo community to generalize their close relation to the sea. Myth comparing fish to dry trash are two myths that will be discussed by using descriptive qualitative method. The discussion also uses mythical critic. The result of the discussion shows that myths are manifestation of resolve and spirit of Bajo community in sailing.
MAKNA MANTRA MELAUT SUKU BAJO Uniawati, Uniawati
ATAVISME Vol 13, No 2 (2010): ATAVISME, Edisi Desember 2010
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.15 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v13i2.129.175-186

Abstract

Mantra adalah salah satu genre puisi lama yang pembacaannya dimaksudkan untuk menimbulkan efek magis atau kekuatan tertentu. Mantra, dalam pandangan masyarakat Bajo, diyakini dapat memberikan kekuatan demi pencapaian tertentu terhadap suatu tujuan. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap makna yang terkandung dalam mantra melaut suku bajo. Data yang dianalisis terdiri atas dua mantra, yaitu mantra untuk memasang pukat dan mantra untuk mengatasi badai. Analisis yang dilakukan menggunakan teori semiotik menurut pandangan Michael Riffatere. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum teks mantra melaut suku Bajo memiliki hubungan yang dekat dengan teks Alquran. Artinya, penciptaan mantra melaut mendapat inspirasi dari kandungan teks Alquran. Abstract: Spell is one of the old poetry genres that is used to raise particular power or magical effect. Spell, in the view of Bajo society, is believed giving a power to reach particular desire. This research is aimed to explore the meaning that is contained in Bajo society?s spell when going to sea. In this study, there are two spells analyzed, spell when going to put on seine and spell when going to handle the sea storm, by using Michael Riffatere?s semiotic theory. The result of this study shows that generally texts in the spell have a close relationship with Quran. It means that the making of spell when going to sea takes inspiration from Quran. Key Words: Bajo of Etnic; spell when go to sea; Riffatere?s semiotic