Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Edukasi mengenai Penyakit Anemia pada Kalangan Remaja dengan Penyuluhan Kesehatan di SMA Negeri 2 Banjar Wulan Permata s; VINA APRELIA; Yuda Nugraha; Dhani
KOLABORASI JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 1 No 1 (2021): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.77 KB) | DOI: 10.56359/kolaborasi.v1i1.13

Abstract

Introduction: Anemia is a condition where the level of hemoglobin (Hb) in a person's blood is lower than the normal value. Anemia can be grouped according to age and gender. The cause of anemia in countries with anemia prevalence above 20% is iron deficiency anemia or a combination of iron deficiency. Anemia occurs due to lack of iron so that the formation of red blood cells and other functions in the body is disrupted. In Indonesia 2 The prevalence of anemia in the age group 5-14 years is 26.4% and in the age group 15-24 years is 18.4%. The cause of nutritional anemia, generally is due to the intake of foods that contain low iron. Objective: The purpose of this health education is to increase knowledge about anemia and to assist in early prevention of anemia cases among adolescents. Method: The method used in this activity is an observational method and a question-and-answer discussion method where this activity begins with looking for targets or counseling subjects. Result: Based on the results of research conducted on 20 respondents on November 10, 2021 at SMA Negeri 2 Banjar, the data obtained based on BMI characteristics, the majority 95% had normal nutritional status, had normal menstrual patterns, never had a history of disease, but the consumption pattern of Fe tablets in all respondents (100%) are irregular. Conclussion: In accordance with the evaluation results, this educational activity regarding anemia in adolescents has been successful with indicators of Timeliness and Duration, Participation, Knowledge and Problem Solving.
Relaksasi Otot Progresif dan Dzikir Al-Matsurat Dapat Menurunkan Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus: Literature Review Wulan Permatasari; Vina Aprelia; Riza Nuraeni Putri; Tiya Rizki Novianti; Dadi Hamdani; Nur Hidayat
INDOGENIUS Vol 1 No 1 (2022): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.641 KB) | DOI: 10.56359/igj.v1i1.54

Abstract

Tujuan: Tujuan dari literature review ini yaitu untuk menjelaskan pengaruh relaksasi otot progresif dan dzikir al-matsurat terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM. Metode: Pada literature review ini data diidentifikasi dari lima database jurnal diantaranya PubMed, JSTOR, Taylor Francis Online, Sage Journal, Willey Online Library dengan menggunakan metode PIOS (Participant, Intervention, Outcomes and Study Design) dan istilah MESH pada mesin pencari tingkat lanjut. Desain yang digunakan dalam literature review ini adalah Quasy Eksperiment pretest and posttest yang melibatkan laki-laki dan perempuan yang menderita DM. Jumlah total sampel diperoleh sebanyak 321 massa secara random sampling dengan menggunakan intrumen Glukometer dan Kuesioner. Hasil: Dari jumlah artikel yang telah di review didapatkan hasil yang telah dilakukan dengan menggunakan desain quasy eksperiment pre and post test, didapatkan bahwa terapi dzikir al-matsurat tidak signifikan untuk penurunan gula darah bagi pengidap DM, karena  tidak diberikan treatment (perlakuan) yang dibutuhkan dengan persentase hasil 40% dengan p value < 0,005. Penerapan teknik selanjutnya yaitu dengan cara relaksasi otot progresif pada responden. Teknik ini, sangat berpengaruh signifikan dalam penurunan gula darah, karena teknik relaksasi otot progresif mengaktifkan sistem saraf parasimpatis dan menghentikan kerja saraf simpatis sehingga hormon kortisol menurun yang  pada  akhirnya  glukosa  darah  menurun didapatkan persentasi hasil 60% dengan p value 0,291. Kesimpulan: Studi ini menyatakan bahwa dengan dilakukannya tindakan relaksasi pada otot-otot secara progresif lebih signifikan untuk menurunkan gula darah dibandingkan dzikir al-matsurat. Karena relaksasi otot progresif lebih berfokus pada perlakuan sedangkan terapi dzikir al-matsurat lebih berfokus kepada ketenangan jiwa dan pikiran.
Status Dignity pada Pasien Diabetes Melitus: Studi Kasus Vina Aprelia; Suhanda Suhanda
INDOGENIUS Vol 2 No 2 (2023): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/igj.v2i2.253

Abstract

Tujuan: Tujuan dari studi kasus ini yaitu untuk mendeskripsikan hasil pengkajian status dignity pada pasien DM dengan pendekatan asuhan keperawatan. Metode: Metode yang digunakan penelitian ini yaitu desain studi kasus dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan yang berfokus pada pengkajian. Penelitian dilakukan di Dusun Sukamaju Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran pada tanggal 30 Mei 2023 hingga tanggal 3 Juni 2023. Partisipan dalam penelitian ini adalah Tn. J umur 67 tahun. Proses pengkajian difokuskan pada masalah utama yaitu terhadap status dignity pasien tersebut. Hasil wawancara yang mencakup aspek dan faktor dignity menjadi rujukan secara berkala untuk mendapatkan hasil saat dilakukan pengkajian. Hasil: Dalam studi kasus ini didukung oleh hasil wawancara yang mencakup aspek dan faktor dignity. Hasil wawancara yang didapatkan adalah pasien tidak mengalami masalah status dignity. Karena, aspek dan faktor dignity yang dimilki pasien baik. Kesimpulan: Pengkajian yang dilakukan diduga efektif dalam menganalisis status dignity pasien DM. Secara teoritis, penelitian ini tidak bertentangan dengan penelitian sebelumnya sehingga dapat menjadi rujukan dalam melakukan penelitian yang akan datang. Sedangkan, secara klinis pengkajian yang dilakukan untuk menganalisis status dignity pasien DM dapat menjadi suatu alternatif terhadap pengkajian keperawatan status dignity pasien DM.