Sri Achadi Nugraheni
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Evaluasi Implementasi Upaya Penanggulangan Gizi Buruk pada Masa Pandemi Covid-19 di Puskesmas : Literature Review: Evaluation of the Implementation of Efforts to Control Malnutrition During the Covid-19 Pandemic at the Puskesmas : Literature Review Agnes Styfani Meko; Sri Achadi Nugraheni; Apoina Kartini
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 6: JUNE 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.593 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v5i6.2373

Abstract

Latar Belakang: Gizi buruk merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada usia dibawah lima tahun. Anak yang mengalami masalah gizi buruk bisa mengalami berbagai permasalahan kesehatan. Beberapa dampak yang ditimbulkan akibat permasalahan gizi buruk yaitu anak akan mengalami penurunan kecerdasan, beresiko lebih besar mengalami penyakit penyakit jantung koroner dan penyakt diabetes mellitus. Tujuan: Penelitian ini yakni untuk melihat berbagai evaluasi implementasi upaya penanggulangan gizi buruk pada masa pandemi Covid-19 di puskesmas Indonesia. Metode: Yang digunakan untuk menyusun informasi dalam artikel ini yakni dengan melakukan pencarian dan penyaringan sumber artikel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Hasil: Menunjukkan bahwa selama masa Pandemi Covid-19, program penanggulangan gizi buruk yang berjalan di Puskesmas Indonesia memiliki berbagai tantangan dan hambatan-hambatan tersendiri. Hambatan tersebut terdiri dari hambatan pada aspek input, proses maupun output. Kesimpulan: Beberapa hambatan yang terjadi yaitu kurangnya jumlah tenaga gizi, kurang terampilnya tenaga gizi, kurang optimalnya petugas gizi dalam melaksanakan tugas, rendahnya sumber daya finansial, tidak memadainya sarana dan prasarana, tidak tepatnya sasaran program, dan kondisi pandemic yang memperburuk hambatan-hambatan tersebut.