I Gusti Agung Bagus Widiantara
Universitas Triatma Mulya

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA PANTAI YEH GANGGA MENJADI PRODUK WISATA BERDAYA SAING DI KABUPATEN TABANAN BALI I Made Bayu Wisnawa; I Ketut Sutapa; I Gusti Agung Bagus Widiantara
Forum Manajemen STIMI Handayani Denpasar Vol 14 No 1 (2016): Jurnal STIMI Vol. 14 No. 1 - 2016
Publisher : Forum Manajemen STIMI Handayani Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research has a specific purpose: (i) determine the potential ofcoastal area can be developed as a tourism product, (ii) Knowing constraints arefaced in developing the tourism potential, and (iii) determine strategies that can beused in developing the tourism potential of the coast as a creative tourism productsYeh Gangga Beach, Sudimara village, Tabanan Bali. The general objective to beachieved is to improve the performance of the tourism sector in the welfare ofsociety Tabanan through sustainable tourism development by developing creativepotential.. The research found that (i) Yeh Gangga Beach has some potential creativityattraction, such as: art market, handycraft,video and photography, music and artperformance, scenery, and accomodation; (ii) The main problems encounteredare (i) Most strategic land has been switched ownership to investors. The strategyshould be applied is (i) Maintain Yeh Gangga Beach as tourist attraction developedTabanan through local regulations, (ii) increasing public awareness of tourism. Theimplications are (i) theoretically enriching literature of sustainability in tourismcoastal area, (ii) practically could enhance the government to develop coastaltourism in Tabanan Bali.
PENGARUH KUALITAS BAKERY TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RESTORAN WEDANG JAHE DI NUSA DUA BEACH HOTEL & SPA Simon Rico Briantono; I Gusti Agung Bagus Widiantara; Ida Ayu Putu Sulastri
Journal of Tourism and Interdisciplinary Studies Vol. 1 No. 1 (2021): Journal of Tourism and Interdisciplinary Studies (JoTIS)
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.927 KB) | DOI: 10.51713/jotis.v1i1.49

Abstract

Tourism in Indonesia is a growing business, especially in Bali. Bali has been long to be a vacation destination for both local and foreign tourists. It has contribution to business development in the tourism industry, including hotels and restaurants. In an effort to win the market competition, of course the tourism industry has done various things. This is the background of the research conducted by the writer at Nusa Dua Beach Hotel & Spa. The purpose of the study is to determine the effect of bakery quality. The writer uses quantitative analysis and also SPSS program to explain the correlation between bakery quality and customer satisfaction. The result found that (a) there is a very strong relationship between the quality of bakery and customer satisfaction of Wedang Jahe Restaurant at Nusa Dua Beach Hotel & Spa, (b) the quality of the bakery has impacted customer satisfaction aa much as 85,6 % which shows strong influenced, but there is still other factor impacted it which is not analysed in this study
STRATEGI PENGEMBANGAN MATA AIR SUCI SEBAGAI DAYA TARIK WISATA (STUDI KASUS DI PURA BEJI SEMPUANA DESA ADAT PADANG LUWIH, DESA DALUNG BADUNG) I Gusti Agung Bagus Widiantara; I Made Suwitra Wirya; I Putu Agus Suarsana Ariesta
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel
Publisher : Akademi Komunitas MAPINDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37484/jmph.050206

Abstract

Air bagi masyarakat Bali adalah sesuatu yang sangat penting, tidak hanya sekedar jenis mineral di dunia untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sehari hari (profan), melainkan sesuatu yang ‘hidup’, yang memberikan dampak bagi kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan. Terlebih lagi masyarakat Bali yang menganut prinsip Tri Hita Karana yang telah mendarah daging dari dahulu kala. Air kini tid ak hanya dianggap sebagai pemenuh kebutuhan pokok manusia, tapi juga berfungsi sebagai penjernih, bahkan penyucian batin orang Bali, atau sering disebut dengan Tirtha. Proses untuk penyucian batin orang Bali dengan media air suci ini menempatkan sumber mata air suci (beji) ini tidak hanya menjadi kawasan suci untuk umat Hindu, tapi menjelma menjadi daya tarik wisata populer yang dikunjungi wisatawan nusantara tapi juga wisatawan mancanegara. Salah satu mata air suci/beji yang perlu menjadi perhatian untuk diteliti adalah Beji Sempuana. Beji ini air sucinya dimanfaatkan masyarakat Desa setempat, tapi juga warga Desa Kerobokan Utara,sebelum memulai suatu upacara Agama Hindu seperti Piodalan di areal Pura Dalem Nataran Tegal Jaya, Dalung ataupun Ngerit (pembakaran mayat secara masal). Selain itu, di lokasi ini juga terdapat relief pahatan batu besar di dinding sungai yang sudah ada sejak zaman dahulu, sehingga Pemerintah Kabupaten Badung menempatkannya menjadi kawasan cagar budaya. Secara geografis, beji ini terdapat di sempadan Sungai/Tukad Sempuana yang perlu diamankan dari pencemaran lingkungan, akibat alih fungsi lahan di Desa Dalung dan sekitarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu observasi ke obyek penelitian, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada tokoh masyarakat dan warga setempat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif Kualitatif, yaitu memberikan ulasan interpretasi atau makna terhadap data dan informasi yang diperoleh. Sehingga menghasilkan beberapa strategi umum (Grand Strategy) pengembangan di lokasi dengan menggunakan SWOT Analisis. Maka itu, dipandang penting identifikasi potensi dan ditemukan strategi pengembangannya untuk dijadikan daya tarik wisata terkemuka dan aman pada masa pandemic corona 19 ini, tidak hanya untuk masyarakat Desa Dalung, tapi juga untuk masyarakat luas. Kata kunci: Strategi pengembangan, mata air suci, daya tarik wisata, pandemi Corona
IDENTIFIKASI DENPASAR SEBAGAI KOTA WISATA BUDAYA DITINJAU DARI DELAPAN ELEMEN PERANCANGAN KOTA Gusti Agung Bagus Widiantara
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel
Publisher : Akademi Komunitas MAPINDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37484/jmph.040201

Abstract

This research coverage is Jalan Gajah Mada Denpasar. It is chosen because it is the right location to observe the eight elements of urban design that have long been built. This area also has many functions, namely the Heritage area, the trade center (CBD) and as the center of Denpasar City. This road is very identical with the crowd, because very crowded with the activities of the people of Denpasar City. The purposes of this study were to determine the eight elements of the design of the city of Denpasar as a city of cultural tourism, the potential and supporting elements owned by Denpasar as a city of cultural tourism. The Eight elements of the city design are: Land Use, Building Form and Massing, Circulation and Parking, Open Space, Pedestrian area, signage activity support and Conservation. The data analysis technique used in this study was Qualitative Descriptive Method. Based on data analysis on each element of urban planning, it can be concluded that Denpasar City is worthy of being called as a cultural tourism city, because there are elements of Balinese culture that are still well. Keywords: Denpasar City, elements of urban design, cultural tourism
IDENTIFIKASI ASPEK HUKUM DALAM HAL DIRUMAHKANNYA KARYAWAN INDUSTRI PARIWISATA (HOTEL) SEBAGAI DAMPAK PANDEMI CORONA I Putu Agus Suarsana Ariesta; I Gusti Agung Bagus Widiantara
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel
Publisher : Akademi Komunitas MAPINDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37484/jmph.040202

Abstract

The world health organization (WHO) had designated the outbreak of the corona virus as a pandemic, which started in the Chinese city of Wuhan. The corona pandemic has an impact on the tourism industry sector around the world, including in Badung Regency, Bali. In the tourism industry there was also a tourist accommodation component, including hotels. The existence of hotels in Bali has contributed greatly to the absorption of workers who came from Balinese residents and residents outside Bali and even foreign workers, which greatly impacts the economy of the community and regional income. Entrepreneurs in the tourism sector are forced to lay off their employees. Especially with the application of Lock Down which is applied in the international world. The implementation of domestic policies will certainly have an impact on employers, employees and local governments, in this case the Badung Regency Government. This policy requires assistance from the government, the Department of Industry and Manpower, as a mediator to get an agreement related to employee dismissal decisions. For this reason, the act of laying off employees is an act of salvation for both the employer and the employee side. Therefore, in this study it is necessary to know the legal aspects or basis and procedures for their implementation that must be taken in the face of the corona pandemic. Keywords: legal aspects, housing, employees, corona pandemic.
STRATEGI PENGEMBANGAN PURI AGUNG KENDRAN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA UNGGULAN KABUPATEN GIANYAR, BALI I Gusti Agung Bagus Widiantara; Ni Nyoman Nidya Trianingrum; Isa Wahjoedi Dwi Poetranto
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel
Publisher : Akademi Komunitas MAPINDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.853 KB) | DOI: 10.37484/jmph.020101

Abstract

Salah satu objek wisata di Bali terletak di Puri Agung Kendran, Desa Kendran, Kecamatan Tegalalang, Gianyar Bali. Puri ini memiliki objek wisata seperti seni arsitektur tradisional Bali, serta penerapan konsep Sanga Mandala dan Asta Kosala Kosali yang masih lestari sampai sekarang. Selain itu, kegiatan di lokasi tersebut tetap mencerminkan budaya kental Bali, apalagi di lingkungan yang sejuk dan dekat dengan tempat wisata terkenal lainnya seperti Ubud, Tegalalang, dan Tampak Siring. Wisatawan dapat melakukan berbagai hal di puri Kendran seperti berwisata keliling lingkungan puri, berfoto, menikmati hidangan tradisional, dan menikmati pernikahan kerajaan Bali. Para wisatawan dapat berkeliling Desa Kendran dengan bersepeda atau berjalan di sepanjang sawah yang sejuk dan pemandangan yang indah. Wawancara dilakukan dengan tokoh-tokoh Puri Agung.sebagai objek wisata unggulan di Kabupaten Gianyar dalam pelaksanaan penelitian. Data primer dan data sekunder diperoleh dan dianalisis dengan Analisis SWOT. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa Puri Agung Kendran berada di Kwadran V, yang berarti menjaga dan mempertahankan (strategi tidak berubah) untuk terus dikembangkan sebagai objek wisata budaya unggulan di Kabupaten Gianyar. Pengembangan Daya tarik budaya dengan keberadaan Puri Agung Kendran harus dikaitkan dengan berbagai kegiatan wisata lainnya, baik di Desa Kendran maupun objek wisata terkenal lainnya seperti Ubud, Tampak Siring, Tegalalang dan lain-lain. Perkembangan daya tarik wisata budaya tidak hanya dari Puri Agung Kendran sendiri tapi juga lingkungan sekitar Desa Kendran pada umumnya.
STRATEGI PENGEMBANGAN UPACARA NEDUNIN DEWA NINI DI DESA ADAT PADANG LUWIH DALUNG SEBAGAI SALAH SATU DAYA TARIK WISATA BUDAYA UNGGULAN KABUPATEN BADUNG, BALI I Gusti Agung Bagus Widiantara; I Made Suwitra Wirya; I Ketut Budiasa
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel
Publisher : Akademi Komunitas MAPINDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37484/jmph.060111

Abstract

Upacara Nedunin Dewa Nini di Desa Adat Padang Luwih Dalung, diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Mengwi dahulu. Upacara unik yang sarat dengan unsur budaya dan sejarah agraris ini memiliki makna rasa syukur atas hasil panen yang melimpah dari desa adat setempat kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Dewa Nini (Dewi Sri). Prosesi utama upacara Nedunin Dewa Nini dilakukan oleh masyarakat adat Padang Luwih Dalung selama 3 hari berturutturut, dimulai dari sehari sebelum Bulan Purnama ke-10 sampai dengan sehari setelah Bulan Purnama ke-10 dalam penanggalan Hindu Bali. Prosesi tersebut diawali dengan pembuatan Dewa Nini sendiri di rumah masing-masing warga, kemudian dilanjutkan dengan sehari menjelang Bulan Purnama dengan prosesi Mepeed, Mesoda di Pura Desa/Puseh diiringi gamelan tradisional Bali dan lagu-lagu sakral (Mekidung). Sesampainya di Pura Desa diadakan persembahyangan bersama dan prosesi lainnya. Keesokan harinya yaitu bertepatan dengan Hari Bulan Purnama Kedase (Purnama ke 10 dalam perhitungan Bali), merupakan puncak upacara. Diadakan acara pependetan , yaitu tarian sacral, ilen ilen tetoyan hingga persembahyangan bersama yang dimulai jam 19: 00 Wita hingga selesai. Pada hari ke-3 Dewa Nini ini dibawa kembali ke rumah masing-masing warga dan disimpan di lumbung (Jineng) atau dapur. Pelestarian dan pengembangan upacara ini menjadi daya tarik wisata budaya unggulan menggunakan analisis SWOT dengan metode deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, Nedunin Dewa Nini berpotensi dikemas menjadi sebuah paket wisata budaya yang melibatkan wisatawan dalam prosesi dan dikaitkan dengan upacara budaya lainnya serta wisata kuliner Bali tanpa mengurangi kelancaran dan kesucian upacara tersebut. Diharapkan warga desa memiliki kesempatan untuk menjadi pengusaha dengan bertindak sebagai penyelenggara upacara dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di lokasi seperti balai serbaguna (wantilan) untuk menyajikan makanan khas Bali. Adanya upacara ini juga dikaitkan dengan atraksi budaya lain yang ada di desa Dalung dengan membuat jalur trekking menuju Taman Beji Sempuana dengan melewati persawahan yang hijau di Desa Dalung. Pengembangan Upacara Nedunin Dewa Nini menjadi penting karena kehadiran upacara menghadapi tantangan globalisasi dan perubahan tata guna lahan yang tinggi di lokasi. Kata kunci: Upacara Nedunin Dewa Nini, Strategi Pengembangan, Analisis SWOT.
STRATEGI GUEST RELATION OFFICER GRAND CLUB DALAM PELAYANAN TAMU VIP DAN VVIP DI CLUB LOUNGE HOTEL GRAND HYATT BALI I Made Suwitra Wirya; Putu Agus Prayogi; I Gusti Agung Bagus Widiantara
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel
Publisher : Akademi Komunitas MAPINDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37484/jmph.060112

Abstract

Perkembangan industri pariwisata yang semakin meningkat di dunia, membuat para investor dan pelaku usaha pariwisata memperkuat usahanya, seperti bisnis restoran dan perhotelan. Hotel adalah salah satu akomodasi yang dibutuhkan wisatawan sebagai tempat tinggal sementara selama perjalanan. Menghadapi persaingan yang semakin ketat, berbagai upaya dilakukan oleh masing-masing hotel, seperti menambah fasilitas yang lebih lengkap, memperbaiki gedung, menambah daftar menu makanan dan meningkatkan standar pelayanan, mulai dari departemen front office, departemen housekeeping dan departemen food and beverage. Guest Relation Officer Grand Club merupakan salah satu bagian dalam departemen front office yang memiliki tugas dan bertanggung jawab untuk memberikan kenyamanan kepada tamu dan menyediakan informasi yang diinginkan tamu, Guest Relation Officer Grand Club dituntut untuk selalu bertindak efektif dalam melayani tamu hotel. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hal yang dialami oleh objek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Teknik pengumpulan data selama penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian dilakukan di Hotel Grand Hyatt Bali selama 6 bulan. Hasil analisis dari penelitian ini adalah Guest Relation Officer Grand Club memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah hotel untuk menghasilkan kenyamanan, keamanan dan pelayanan yang baik bagi para tamu. Bahkan Guest Relation Officer Grand Club harus menjalin kerjasama dengan travel agent, agar ketika Guest Relation Officer Grand Club berinteraksi, mereka akan menawarkan paket wisata dan membuat tamu merasa diperhatikan. Kata kunci : Guest Relation Officer Grand Club, Hotel, Pelayanan
The Development Strategy of Ngusaba Gumang Ceremony As Leading Cultural Tourism Attraction in Golong Village, Narmada District West Lombok Regency, West Nusa Tenggara. I Gusti Agung Bagus Widiantara; I Made Suwitra Wirya; I Made Hedy Wartana
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel
Publisher : Akademi Komunitas MAPINDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37484/jmph.060222

Abstract

Cultural Tourism Attractions are spread throughout Indonesia, including on the island of Lombok. These tourist attractions contain religious and cultural values which are reflected in the activities of the local community. We must preserve these religious and cultural values in the midst of globalization. Balinese culture, which breathes Hinduism, which has become a tourist attraction, has also been carried over to West Nusa Tenggara Province, especially on the island of Lombok, since ancient times. This form of culture, in the form of the Ngusaba Gumang Ceremony, is considered necessary to be preserved for the sake of realizing sustainable tourism. The location of the ceremony is located in Golong Village, which is quite close to the tourist destinations of Narmada Park, Suranadi Temple, and the famous Golong Golf Course in West Nusa Tenggara but not yet known to tourists. Based on the stages of development, the Ngusaba Gumang ceremony as a cultural tourism attraction is at the Exploration stage. This stage is characterized by limited and sporadic visits from adventurous people. There was intensivecontact with local residents and using facilities owned by residents with very little social and economic impact. Data analysis techniques used in this study include: Qualitative Descriptive Methods and SWOT analysis. From the results of the SWOT analysis above, it can be concluded that the Ngusaba Gumang Ceremony has the potential to continue to be developed as a leading cultural tourist attraction in West Lombok Regency with advantages in cultural and historical tourist attractions with the existence of this ceremony which is associated with various other tourism activities. As for other activities that can be associated with the Ngusaba Gumang Ceremony, such as culinary tours and spiritual tours and locations for tents/traditional markets in Golong Village. Keywords: Ngusaba Gumang Ceremony, Development Strategy, SWOT Analysis
PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PELATIHAN PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DESA TARO KABUPATEN GIANYAR BALI I Made Gede Darma Susila; Ni Luh Putu Sri Widhiastuty; L. K. Herindiyah Kartika Yuni; I Gusti Agung Bagus Widiantara; Ida Ayu Anggreni Suryaningsih
Synergy and Society Service Vol. 3 No. 1 (2023): SAVE: Synergy and Society Service
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51713/save.v3i1.72

Abstract

This training activity is a service program from the Faculty of Business and Tourism, Triatma Mulya University. In this activity, students are given the opportunity to enter the community and apply the knowledge they learn during lectures. Students will learn to overcome problems that occur in Taro Village and find solutions related to this. In addition, for lecturers, this activity is one form of implementation of the Tri Dharma of Higher Education carried out by community service. The purpose of dedication is to improve the competence of homestay owners regarding room division, and improve the knowledge and skills of tour guides in Taro Village. Service activities are carried out using the method of introduction, main activities and output activities. The findings in this service program are that Taro Village has human resources that are ready to serve tourists. Local community training activities are useful to increase knowledge and skills related to room division and tour guidance. In addition, the standard operating procedures prepared can guide the community in carrying out these competencies. Training the community in carrying out service activities to tourists is expected to be able to provide more experience so that it is better prepared to welcome the arrival of tourists who travel.