Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Program Posyandu Tfc (Theurapetic Feeding Center) Sebagai Strategis Penuntasan Dan Pemulihan Gizi Buruk Bagi Balita Di Puskesmas Bumijawa Kabupaten Tegal. Nora Rahmanindar; Juhrotun Nisa; Nilatul Izah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 2 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.237 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i2.473

Abstract

Latar Belakang: Masalah gizi merupakan salah satu masalah kesehtan masyarakat yang belum pernah tuntas di tanggulangi dunia. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa sekitar 60 % dari semua kematian, yang terjadi antara anak-anak yang berusia kurang dari lima tahun dinegara berkembang, bisa dihubungkan dengan mal nutrisi. Therapeutic Feeding Center (TFC) atau Pusat Pemulihan Gizi (PPG) adalah pemuliha gizi kurang dengan perawatan serta pemberian makanan secara intensif dan adekuat sesuai usia dan kondisinya dengan melibatkan peran serta orang tua (ibu) agar mandiri ketika sudah kembali ke rumah.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pelaksanaan program Posyandu TFC di Puskesmas Kabupaten Tegal.Metode: Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam sesuai dengan pedoman wawancara. Responden yang diteliti ada 8 orang yaitu 2 petugas sebagai informan kunci yaitu dokter penanggungjawab dan koordinator gizi di Puskesmas Bumijawa, 4 petugas sebagai informan utama yaitu 2 petugas kesehatan bidan dan petugas gizi serta 2 petugas kader posyandu dan 2 ibu yang mempunyai anak gizi kurang sebagai informan Triangulasi.Hasil: Penelitian menunjukan bahwa sumber-sumber program, tenaga, dana dan sarana prasarana sudah memadai, proses pelaksanaan program tersebut pada tahap perencanaan sudah didukung dan di analisa permasalahan serta sudah melibatkan lintas program dan lintas sektoral, tahap pengorganisasian sudah di bentuk, ada standar prosedur yang jelas, pembagian tugas sudah baik, pelaksanaan monitoring dan evaluasi program sudah memadai ada pengawasan dari pihak kepala puskesmas bumijawa dan dari Dinas Kesehatan kabupaten Tegal.Simpulan: Balita yang gizi kurang sudah ada pendataan dan di tangani dengan baik di posyandu TFC baik rawat inap atau rawat jalan, balita tersebut 100 persen mengalami kenaikan BB 0,5 kg per minggu, kecuali balita yang gizi kurang dengan kelainan penyerta seperti jantung, TBC dll perlu penanganan intensif.Sehingga program posyandu TFC sudah berjalan dengan baik sebagai penuntasan dan pemulihan gizi kurang bagi balita di Puskesmas Bumijawa Kabupaten Tegal.Kata Kunci : Implementasi kebijakan, program posyandu TFC Background: The problem of nutrition is one of the people's health problems that has never been solved in the world tackling. The World Health Organization estimates that around 60% of all deaths, which occur among children aged less than five years in developing countries, can be attributed to malnutrition. Therapeutic Feeding Center (TFC) or Nutrition Recovery Center (PPG) is recovery of malnutrition by intensive and adequate care and feeding according to age and condition by involving the participation of parents (mothers) to be independent when they return home.Objective: This study aims to analyze the implementation of the TFC Posyandu program at the Tegal District Health Center.Method: This research is qualitative by using descriptive methods. Data collection was carried out using in-depth interview techniques in accordance with interview guidelines. There were 8 respondents surveyed, namely 2 officers as key informants, namely the physician in charge and nutrition coordinator at Bumijawa Public Health Center, 4 officers as the main informants namely 2 midwife health workers and nutritionists as well as 2 posyandu cadre officers and 2 mothers who have undernourished children as informants Triangulation Results: Research results show that program resources, personnel, funds and infrastructure are adequate, the process of implementing the program at the planning stage has been supported and analyzed for problems and has involved cross-program and cross-sectoral, the organizing stage has been established, there are standard procedures clearly, the division of tasks is good, the implementation of program monitoring and evaluation is adequate, there is supervision from the head of the bumijawa puskesmas and from the Tegal district health office.Conclusion: Toddlers who lack nutrition already have data collection and are handled well in TFC posyandu both inpatient or outpatient, the toddler is 100 percent increasing in weight of 0.5 kg per week, except toddlers who are malnourished with comorbid disorders such as heart disease, tuberculosis etc. need intensive handling. So that the TFC posyandu program has been running well as the completion and recovery of malnutrition for children under five in the Bumijawa Health Center in Tegal Regency.Keywords: Policy implementation, TFC posyandu program
Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi tentang Keputihan pada Remaja Putri Nora Rahmanindar; Evi Zulfiana; Riska Arsita Harnawati; Seventina Nurul Hidayah; Nilatul Izah; Adevia Maulidya Chikmah; Umi Baroroh; Umriaty Umriaty
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 13, No 2 (2022): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v13i2.4290

Abstract

Kesehatan Reproduksi menjadi perhatian pemerintah dan merupakan masalah serius sepanjang hidup. Sasaran peningkatan kesehatan reproduksi pada pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi tentang keputihan pada remaja putri agar memiliki perilaku yang bertanggungjawab. Tujuan Meningkatkan pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi dan Meningkatkan pengetahuan tentang keputihan meliputi pengertian, gejala, penyebab, cara menjaga kebersihan, penanganan. Manfaat Untuk mendeteksi sedini mungkin adanya kelainan pada alat kelamin dapat diketahui secara dini oleh remaja, agar mengetahui cara menjaga kebersihan pada organ genetalia ekternanya. Di Indonesia sekitar 90% wanita berpotensi mengalami keputihan karena negara Indonesia adalah daerah yang beriklim tropis, sehingga jamur mudah berkembang yang mengakibatkan banyaknya kasus keputihan, Infeksi pada vagina setiap tahunnya menyerang perempuan di seluruh dunia 10-15% dari 100 juta perempuan, remaja yang terkena infeksi bakteri kandida sekitar 15% dan mengalami keputihan.