Haninda Nusantri Rusdy
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor Yang Berhubungan Dengan Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat Yuliza Anggraini; Haninda Nusantri Rusdy
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 2 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.342 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i2.472

Abstract

Latar Belakang : Data Riskesdas menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia meningkat dari 35,6% pada tahun 2010 menjadi 37,2% pada 2013. Provinsi Sumatera Barat menempati urutan ke 17 dari 34 provinsi stunting di Indonesia dengan prevalensi anak balita (usia 24-59 bulan) stunting 36,2% lebih tinggi daripada prevalensi nasional 35,3%. Pasaman Barat adalah kabupaten kedua di Provinsi Sumatera Barat dengan prevalensi stunting adalah 51,54% dan jumlah anak stunting adalah 23.435. Nagari Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat adalah salah satu Nagari di 100 Kabupaten / Kota di Sumatra Barat yang mendapat prioritas tahap pertama dalam menangani stunting di Indonesia pada tahun 2018.Tujuan : dari penelitian ini adalah untuk mengetahuai factor penyebab terjadinya stunting pada balita di silayah kerja Puskesmas Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat.Metode : Jenis penelitian adalah cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel 200 dipilih secara purposive sampling. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan rata-rata balita yang stunting di wilayah kerja Puskesmas Air Bangis memiliki jenis kelamin laki-laki (57,5%), sebagian besar ibu balita yang stunting memiliki pendidikan sekolah menengah pertama (48,5%) dan bekerja sebagai IRT (95,5%), dan jumlah anak 3-5 orang (67%). Uji chi-square didapatkan pola asuh ibu berhubungan dengan stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Air Bangis dengan nilai p 0,05, sedangkan sanitasi lingkungan dan  pemanfaatan layanan kesehatan tidak ada hubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Air Bangis dengan nilai p 0,05. Kata kunci : Sanitasi; Pola asuh; pemanfaatan posyandu; Stunting; Balita  Background: Riskesdas data shows the prevalence of stunting in Indonesia increased from 35.6% in 2010 to 37.2% in 2013. West Sumatra Province ranks 17th out of 34 provinces of stunting in Indonesia with the prevalence of children under five (ages 24-59 months ) stunting 36.2% higher than the national prevalence of 35.3%. Pasaman Barat is the second regency in West Sumatra Province with the prevalence of stunting is 51.54% and the number of stunting children is 23,435. Nagari Air Bangis, West Pasaman Regency is one of the Nagari in 100 Regencies / Cities in West Sumatra which received the first stage priority in dealing with stunting in Indonesia in 2018.Objective: from this research is to find out the factors that cause stunting in children under five in the work area of Air Bangis Health Center, West Pasaman Regency.Method: This type of research is cross-sectional with a quantitative approach. Sample 200 was selected by purposive sampling.Results: The results showed that the average stunting toddler in the working area of the Air Bangis Community Health Center was male (57.5%), most of the stunting mothers who had a junior high school education (48.5%) and worked as IRT (95.5%), and the number of children 3-5 people (67%). Chi-square test found that maternal parenting was associated with stunting in infants in the work area of Air Bangis puskesmas with a value of p 0.05, while environmental sanitation and utilization of posyandu had no relationship with the incidence of stunting in infants in the work area of Air Bangis Puskesmas with a value of p 0.05. Keywords: Sanitation; Parenting; Utilization of posyandu; Stunting; Toddler