Nurhamidi Nurhamidi
POLTEKES KEMENKES BANJARMASIN

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN UMUR, PARITAS DAN KEJADIAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2016 Novalia Widiya Ningrum; Nurhamidi Nurhamidi; Yusti Yusti
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 8, No 1 (2017): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.338 KB)

Abstract

Latar Belakang : Persalinan preterm dapat meningkatkan resiko kematial perinatal sebesar 65-75% dengan beberapa faktor penyebabnya adalah umur, paritas dan anemia. Studi pendahuluan di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2014 sebanyak 270 kasus dari 5032 persalinan, tahun 2015 sebanyak 397 kasus dari 4776 persalinan dan tahun 2016 sebanyak 326 kasus dari 3845 persalinan.Tujuan : Menganalisis hubungan umur, paritas dan kejadian anemia dengan kejadian persalinan preterm di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2016.Metode : Penelitian kuantitatif dan pengumpulan data sekunder dengan jumlah sampel case sebanyak 77 ibu yang bersalin preterm dan sampel control sebanyak 154 ibu yang tidak bersalin preterm. Teknik pengolahan dan analisis data meliputi editing, coding, data entry dan cleaning.Hasil : Hasil penelitian didapatkan hasil analisis dengan uji chi-square ada hubungan umur ibu (p= 0,001 α=0,05), paritas (p= 0,000 α=0,05) dan kejadian anemia (p= 0,003 α=0,05) dengan kejadian persalinan preterm. Nilai OR umur (OR=2,515), paritas (OR=2,940) dan kejadian anemia (OR=2,604).Simpulan : Ada hubungan umur, paritas dan kejadian anemia dengan kejadian persalinan preterm di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2016. Diharapkan rumah sakit dapat terus meningkatkan keterampilan dan mutu pelayanan agar kasus persalinan preterm dapat segera ditangani, bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini dengan variabel yang merupakan penyebab langsung terjadinya persalinan preterm.Kata Kunci : umur, paritas, kejadian anemia, kejadian persalinan preterm.
Control Model Analysis of Stunting Risk Determinants in Children Nurhamidi Nurhamidi; Fathurrahman Fathurrahman; Aprianti Aprianti
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 13, No 1 (2022): Dinamika Kesehatan: jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v13i1.861

Abstract

Background: Stunting in Batola district from the results of monitoring nutritional status from 2013 - 2017 was 47.23% (Info Banua co.id) and Gampa Asahi village was the highest at 50%Aims: This study aims to analyze the risk factors related to the determinants of children under five, mothers and the environment on stunting so that an analysis of the control model can be developedMethods: conducted in 2019 in Sungai Gampa Village, Rantau Badauh District, Materials used Questionnaire, Microtoise, Food Model, Food sample, Food Picture Book Case control, population of all children under five, the technique of sampling the case is the total population, while the control is done by simple random sampling. cases of 50 stunting toddlers and control of 50 normal toddlers. Data analysis, bivariate Chi Square and then with multivariate multiple logistic regression test. Risk factors for stunting Energy intake, protein, infectious diseases, immunization status, history of exclusive breastfeeding, complementary feeding, maternal knowledge, family income, availability of energy and protein foods, parenting, and health services, and environmental healthResult:showed that there were 6 variables related to the incidence of stunting, namely energy and protein intake, history of infectious disease, history of immunization, exclusive breastfeeding, and maternal knowledge with p 0.05. The results of logistic regression showed that there was an effect of exclusive breastfeeding and protein consumption on the incidence of stunting in children under five.Conclusion: There is a relationship between the incidence of stunting with energy and protein intake, history of infectious diseases, history of immunization, exclusive breastfeeding, and maternal knowledge with p 0.05. Based on the results of logistic regression, it shows that there is an effect of exclusive breastfeeding and protein consumption on the incidence of stunting in toddlers.Keywords: Determinants of risk, children under five and mothers, stunting   Latar Belakang Stunting di kabupaten Batola dari hasil pemantauan status gizi tahun 2013 – 2017 sebesar 47,23% (Info Banua co.id) dan Desa Gampa Asahi paling tinggi sebesar 50%Tujuan: untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan determinan balita lima, ibu dan lingkungan tentang stunting sehingga dapat dikembangkan analisis model pengendalianMetode: teknik pengambilan sampel kasus adalah populasi total, sedangkan kontrol dilakukan dengan simple random sampling. kasus 50 balita stunting dan kontrol 50 balita normal. Analisis data, bivariat Chi Square kemudian dengan uji regresi logistik berganda multivariat. Faktor ripeer gorup resiko stunting Asupan energi, protein, penyakit menular, status imunisasi, riwayat ASI eksklusif, MPASI, pengetahuan ibu, pendapatan keluarga, ketersediaan makanan berenergi dan protein, pola asuh, dan pelayanan kesehatan, serta kesehatan lingkunganHasil : menunjukkan bahwa terdapat 6 variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu asupan energi dan protein, riwayat penyakit menular, riwayat imunisasi, ASI eksklusif, dan pengetahuan ibu dengan p 0,05. Hasil regresi logistik menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian ASI eksklusif dan konsumsi protein terhadap kejadian stunting pada balita.Simpulan: Ada hubungan antara kejadian stunting dengan asupan energi dan protein, riwayat penyakit menular, riwayat imunisasi, ASI eksklusif, dan pengetahuan ibu dengan p 0,05. Berdasarkan hasil regresi logistik menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian ASI eksklusif dan konsumsi protein terhadap kejadian stunting pada balita. Kata kunci: Balita dan ibu, Determinan risiko, stunting