Wahjoedi Wahjoedi
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang (POLINES) Jl. Prof. H. Soedarto, SH Tembalang, Semarang Telp. (024) 7473417

Published : 39 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

KARAKTERISTIK MARSHALL DAN INDEKS KEKUATAN SISA (IKS) PADA CAMPURAN BUTONITE MASTIC ASPHALT (BMA) Wahjoedi, Wahjoedi
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of utilizing the latest technologies in this type asbuton asphalt mixture is asbutonmicro mixing with asphalt in the form of oil mastik called Butonite Mastic (BM), whereas the mixedtype generated by using this binder is a mixture Butonite MasticAsphalt (BMA). Therefore, thepurpose of this study is to evaluate the characteristics of the mixture Butonite Mastic Asphalt (BMA)and the Index Strength Time (IKS) BMA Mixture obtained from the Marshall immersion test(Marshall Immersion). According to the research objectives, then the object of research used amixture of BMA and mix Asphalt Concrete Layer Bina Marga No.garadasi. IV for comparison. Typeof testing is limited to testing and soaking Marshall Marshall (Marshall Immersion). While theanalysis focuses on parameter analysis, Marshall and Strength Time Index (IKS) a second mixture.The research results showed that the mixture of BMA has a lower reliability than the AsphaltConcrete Layer mixture of water infiltration due to the influence of soaking process Marshall.However, BMA mixture has an endurance of more than a mixture of asphalt concrete layer to theinfluence of the addition or subtraction and asphalt content. In addition, the value of the mixture IKSafter Marshall Immersion BMA still be above the minimum value of 75% is required by Bina Marga. Salah satu pemanfaatan teknologi terbaru dalam campuran aspal asbuton tipe asbutonmikro adalah pencampuran dengan aspal dalam bentuk minyak mastik yang disebut ButoniteMastic (BM), sedangkan jenis campuran yang dihasilkan dengan menggunakan pengikat inimerupakan campuran Butonite MasticAsphalt (BMA). Oleh karena itu, tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengevaluasi karakteristik dari campuran Butonite MasticAsphalt (BMA) dan IndeksKekuatan Sisa (IKS). Campuran BMA diperoleh dari uji perendaman Marshall (MarshallImmersion). Sesuai dengan tujuan penelitian, maka objek penelitian yang digunakan adalahcampuran BMA dan campuran Lapisan Beton Aspal Bina Marga No gradasi IV untukperbandingan. Jenis pengujian terbatas pada pengujian dan perendaman Marshall (MarshallImmersion). Penelitian difokuskan pada analisis parameter, Marshall dan Indeks Kekuatan Sisa(IKS) kedua campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran BMA memiliki keandalanyang lebih rendah dibandingkan dengan campuran Lapisan Beton Aspal terhadap peresapan airakibat pengaruh proses perendaman Marshall. Namun, campuran BMA memiliki daya tahan lebihdibandingkan campuran lapisan aspal beton terhadap pengaruh penambahan atau pengurangankadar aspal. Selain itu, nilai IKS campuran setelah Perendaman Marshall, BMA masih berada diatas nilai minimal 75% yang diperlukan oleh Bina Marga.
PREFERENSI SUMBER BELAJAR ONLINE MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI Ghofur, Muhammad Abdul; Wahjoedi, Wahjoedi
JURNAL EKONOMI PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol 6, No 1
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jepk.v6n1.p105-114

Abstract

The availability of an increasingly diverse and number of online resources makes the choice of students richer and active learning more enjoyable, but the preferences and abilities of students in choosing the right learning resources need to be further analyzed. This research is survey research with cross-section data with Unesa Economic Education Study Program students as the research subject. The ability of the online student learning resource Preference Unesa is dominated by scientific journal portals, social media, institutional pages, news portals and personal blogs. Most of these learning resources are text rather than the video with ease of access being the main reason in choosing learning resources. Information about the learning resources they get mainly from social media, advice from friends, and then advice or information from lecturers.
Multimedia Interaktif Buku Digital 3D pada Materi IPS Kelas IV Sekolah Dasar Setiawan, Debi Adis; Wahjoedi, Wahjoedi; Towaf, Siti Malikhah
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 9: SEPTEMBER 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.547 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i9.11515

Abstract

Abstract: This research aims at developing interactive multimedia product that is digital 3D book which is entitled “my home town”. This material is one of the content of social studies and it will be used for students at fourth grade elementary school. The effectiveness of this book is feasible and comply with its validity, attractiveness, effectiveness, and practicality. The development of the product used the model developed by Lee & Owens. The assessment of product validity covered one material expert, one media expert, one teacher, twelve students in small group test, and fifty students in field test. Test product has been trialed in SDN Ngembe 1 Beji, Pasuruan. The obtained result shows that the product produced has met the criteria of validity, attractive, effective, and practical so that the product is feaseble to use.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk multimedia interaktif buku digital 3D tema “Daerah Tempat tinggalku” pada materi IPS untuk kelas IV Sekolah Dasar yang efektivitasnya layak dan memenuhi kriteria kevalidan, kemenarikan, keefektifan, dan kepraktisan. Pengembangan produk menggunakan model yang dikembangkan oleh Lee & Owens. Penilaian kelayakan produk melibatkan 1 ahli materi, 1 ahli media, 1 guru, 12 siswa pada uji kelompok kecil, dan 50 siswa pada uji lapangan. Uji produk dilakukan di SDN Ngembe 1 Beji, Pasuruan. Hasil data yang diperoleh menunjukan produk yang dihasilkan memenuhi kriteria valid, menarik, efektif, dan praktis sehingga produk yang dikembangkan layak untuk digunakan.
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GERAK PADA ANAK USIA DINI Wahjoedi, Wahjoedi
JURNAL PENJAKORA Vol 3, No 2 (2016): September 2016
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.839 KB)

Abstract

pembangunan pendidikan nasional esensinya merupakan pemberian akses yang luas, pemerataan, dan peningkatan kualitas atau daya saing sumber daya manusia yang telah menempuh jenjang pendidikan tertentu. Pendidikan nasional Indonesia sebagaimana diamanatkan sejak awal kemerdekaan hingga era reformasi melalui pemberlakuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional meliputi jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Keempat jenjang pendidikan tersebut merupakan satu kesatuan utuh, dan tidak boleh salah satu menganggap lebih bermakana dari yang lain, yang satu menafikan yang lain. Keempatnya merupakan jembatan emas menuju terciptanya sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, berkarakter Pancasila dan berdaya saing global. Untuk merenda jalan menuju tercapainya sarasan tersebut, maka pondamen awal yang harus diperhatikan secara lebih cermat dan serius adalah jenjang pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini merupakan jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar, yang dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal. Yang menjadi semakin menarik adalah tentang betapa pentingnya layanan pendidikan pada anak usia dini yang harus memperhatikan karakteristik khusus, tahap tumbuh kembang, dan minat anak usia dini. Sebagaiamana dipahami bersama, dunia anak adalah dunia bermain, berfantasi, bercengkrama ria bersama kawan-kawan seusianya (joyfull learning). Berdasarkan kenyataan tersebut, maka substansi penting yang patut mendapat perhatian adalah pentingnya aktivitas fisik atau gerak bagi anak usia dini. Berangkat dari hal tersebut, maka kajian ini akan memberikan kupasan secara khusus tentang pengembangan pembelajaran gerak pada anak usia dini, khususnya di Play Group dan Taman Kanak-kanak.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli Ardinata, I Ketut Rai; Wahjoedi, Wahjoedi; Dartini, Ni Putu Dwi Sucita
JURNAL PENJAKORA Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.564 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar teknik dasar passing bola voli. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan menggunakan rancangan penelitian the randomized pretest-postest control group the same subject design. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII A dan VIII D SMP Negeri 3 Sukasada tahun ajaran 2017/2018 berjumlah 57 orang siswa. Penentuan sampel menggunakan simpelrandom Sampling. Data hasil belajar dikumulkan mulai pretest dan postest. Analisis data menggunakan uji-t dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata 0,58. Sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata 0,27. Berdasarkan uji Independent samples test angka signifikansi yang diperoleh adalah p=0,000˂0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student teams achievement divisions (STAD) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar passing bola voli pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sukasada tahun pelajaran 2017/2018. Dengan demikian disarankan untuk proses pembelajaran guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student teams achievement divisions (STAD) menjadi salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan pada materi ajar bola besar yaitu passing bola voli.Kata-kata kunci: pembelajaran kooperatif, STAD, hasil belajar, passing bola voli. 
KARAKTERISTIK MARSHALL DAN INDEKS KEKUATAN SISA (IKS) PADA CAMPURAN BUTONITE MASTIC ASPHALT (BMA) Wahjoedi, Wahjoedi
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v11i2.1720

Abstract

One of utilizing the latest technologies in this type asbuton asphalt mixture is asbutonmicro mixing with asphalt in the form of oil mastik called Butonite Mastic (BM), whereas the mixedtype generated by using this binder is a mixture Butonite MasticAsphalt (BMA). Therefore, thepurpose of this study is to evaluate the characteristics of the mixture Butonite Mastic Asphalt (BMA)and the Index Strength Time (IKS) BMA Mixture obtained from the Marshall immersion test(Marshall Immersion). According to the research objectives, then the object of research used amixture of BMA and mix Asphalt Concrete Layer Bina Marga No.garadasi. IV for comparison. Typeof testing is limited to testing and soaking Marshall Marshall (Marshall Immersion). While theanalysis focuses on parameter analysis, Marshall and Strength Time Index (IKS) a second mixture.The research results showed that the mixture of BMA has a lower reliability than the AsphaltConcrete Layer mixture of water infiltration due to the influence of soaking process Marshall.However, BMA mixture has an endurance of more than a mixture of asphalt concrete layer to theinfluence of the addition or subtraction and asphalt content. In addition, the value of the mixture IKSafter Marshall Immersion BMA still be above the minimum value of 75% is required by Bina Marga. Salah satu pemanfaatan teknologi terbaru dalam campuran aspal asbuton tipe asbutonmikro adalah pencampuran dengan aspal dalam bentuk minyak mastik yang disebut ButoniteMastic (BM), sedangkan jenis campuran yang dihasilkan dengan menggunakan pengikat inimerupakan campuran Butonite MasticAsphalt (BMA). Oleh karena itu, tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengevaluasi karakteristik dari campuran Butonite MasticAsphalt (BMA) dan IndeksKekuatan Sisa (IKS). Campuran BMA diperoleh dari uji perendaman Marshall (MarshallImmersion). Sesuai dengan tujuan penelitian, maka objek penelitian yang digunakan adalahcampuran BMA dan campuran Lapisan Beton Aspal Bina Marga No gradasi IV untukperbandingan. Jenis pengujian terbatas pada pengujian dan perendaman Marshall (MarshallImmersion). Penelitian difokuskan pada analisis parameter, Marshall dan Indeks Kekuatan Sisa(IKS) kedua campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran BMA memiliki keandalanyang lebih rendah dibandingkan dengan campuran Lapisan Beton Aspal terhadap peresapan airakibat pengaruh proses perendaman Marshall. Namun, campuran BMA memiliki daya tahan lebihdibandingkan campuran lapisan aspal beton terhadap pengaruh penambahan atau pengurangankadar aspal. Selain itu, nilai IKS campuran setelah Perendaman Marshall, BMA masih berada diatas nilai minimal 75% yang diperlukan oleh Bina Marga.
KARATERISTIK CAMPURAN TANAH LEMPUNG MERAH DENGAN SERBUK BATU BATA PADA BERBAGAI PORSI CAMPURAN UNTUK PENINGKATAN DAYA DUKUNG LAPISAN TANAH DASAR (SUBGRADE) Wahjoedi, Wahjoedi; Suparman, Suparman; Supardjo, Supardjo; Suwanto, Bodja; Mulyono, Tedjo
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 20, No 2 (2015): WAHANA Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v20i2.148

Abstract

The development of increasingly advanced and sophisticated technology especially in terms of automotive technology very rapidly, in addition to models and forms of transport are designed and made with the size of economy class as well as personal, jugaringan and affordable by almost all sections of society. Besides, the welfare of society has been developing quite well, as well as the policy of the system sales of vehicles, both cars and montor that makes it easy for enthusiasts or buyers. So no one promotion through advertising inscribed that Avanza is a car that knows all corners of Indonesia. Relating it is then for the government through relevant agencies, need to pay attention and menyediakanjalan adequate as a means for smooth transportation (traffic) as supporters of pavement, through the compaction of soil material base both without additive or with additives as fillers (filter) to improve gradation of soil particle. The use of the added material should be used from the existing materials in the location (local materials) so it will be cheaper. One of them exploit the potential of local materials (clay combustion products) such as brick dust mixed with clay for the improvement of gradation and changes in physical properties through a reduction in the value of consistency so that the results increase the carrying capacity of the subgrade with CBR testing laboratory by the equation: Unsoaked y = 2,147x + 19.76 with R2 = 0.9144, Soaked 0,6303x + y = 3,924 with R2 = 0.6519, where y = carrying CBR (%), x = percent plus brick powder material.
KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP se-KECAMATAN BANGLI Wiguna, I Nengah Sastra; Wahjoedi, Wahjoedi; Spyanawati, Ni Luh Putu
Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Undiksha Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjp.v8i3.33763

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana olahraga tingkat SMP di Kecamatan Bangli. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Sampel penelitian ini berjumlah 3 SMP di Kecamatan Bangli.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara survei.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan sarana pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Negeri se-Kecamatan Bangli adalah 54% dalam kondisi baik dan layak digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Ketersediaan prasarana pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Negeri se-Kecamatan Bangli adalah 94% dalam kondisi baik dan layak digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani di SMP se-Kecamatan Bangli merupakan kepemilikan sekolah sendiri.Akan tetapi, lapangan sepak bola, lapangan voli, dan lapangan basket yang digunakan oleh SMP Negeri 2 Bangli hanya dengan setatus meminjam di Desa Kubu Bangli.Dapat disimpulkan bahwa ketersediaan sarana dan prasarana tingkat SMP di Kecamatan Bangli tersedia dan kondisi layak digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani agar dapat memanfaatkan seluruh sarana dan prasarana dengan baik demi kelancaran proses pembelajaran.
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI PASSING BOLAVOLI SMP KELAS VII Simbolon, Markus Dominique; Wahjoedi, Wahjoedi; Spyanawati, Ni Luh Putu
Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Undiksha Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjp.v8i3.33766

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk media pembelajaran berupa media video pembelajaran materi passing bolavoli untuk kelas VII SMP Negeri 4 Singaraja. Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE meliputi 5 tahap yaitu:  tahap Analisis (Analyze), Perancangan (Design), Pengembangan (Development), Penerapan (Implementation), dan Evaluasi (Evaluation). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, pencatatan dokumen dan kuesioner. Prosedur validasi media video yaitu diawali dengan uji ahli isi mata pelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli media pembelajaran. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian berdasarkan tanggapan para ahli yaitu Ahli Isi Pembelajaran 90% (Sangat Baik), Ahli Media Pembelajaran 95% (Sangat Baik) dan Ahli Desain Pembelajaran 94% (Sangat Baik). Selama proses pengembangan, aspek yang diperbaiki adalah intensitas Penyempurnaan media pada video dari tanggapan para Ahli. Dari hasil diatas maka dapat dikatakan bahwa media video pembelajaran dengan model ADDIE materi passing bolavoli dapat dikatakan valid dan dapat digunakan untuk mendukunng proses pembelajaran atau penelitian lebih lanjut.
SURVEI SARANA DAN PRASARANA PJOK SMP SE-KECAMATAN TEGALLALANG-GIANYAR Doni, I Made; Wahjoedi, Wahjoedi; Semarayasa, I ketut
Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Undiksha Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjp.v8i2.33759

Abstract

Penelitian ini bertujuan ini untuk mengetahui seberapa lengkap sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di Sekolah Menengah Pertama yang ada di seluruh kecamatan Tegallalang, kabupaten Gianyar, Bali. Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif dimana penelitian ini merupakan sebuah metode penelitian yang memanfaatkan data kuantitatif dan dijabarkan secara deskriptif. Yang digunakan untuk medeskripsikan keadaan dari sebuah sekolah mengenai ketersediaan dalam hal sarana dan prasarana. Hasil penelitian ini didapatkan dengan cara survei langsung dengan pihak sekolah melalui khusunya guru PJOK yang ada disekolah SMP se-Kecamatan Tegallalang. Adapun hasil dari penelitian ini berdasarkan data yang didapat di lapangan adalah. Kategori baik dimiliki hanya 1 sekolah dengan presentase (25%), untuk kategori sedang 2 sekolah dengan presentase (50%), dan kategori kurang 1 sekolah (25%) dan tidak ada sekolah yang masuk kedalam kategori sangat kurang. Maka dapat disimpulkan bahwa ada 1 sekolah yang memiliki sarana dan prasarana dengan kategori kurang yang ada di kec- Tegallalang. Dan adapun saran dari peneliti. Semoga sekolah yang memiliki kategori kurang dan sekolah memiliki kategori mampu menggunakan penelitian ini sebagai acuan untuk melengkapi ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraga yang belum dimiliki, agar lebih lengkap demi terciptanya proses pembelajaran yang efektif.