Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMERTAHANAN BAHASA JAWA OLEH SUKU JAWA YANG BERDOMISILI DI GEDONG AIR BANDARLAMPUNG WAHONO, WAHONO
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA Vol 10, No 2 (2011): JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Publisher : JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The reality is that many people who continue to use her native language (mother tongue) in a new pluralistic society because they have difficulty learning a new language and other reasons, namely the origin of language he used is still used by local communities.Village Water Gedong Bandarlampung a village inhabited by the Java community as a participant migrants since 1967. They live in groups in a village or a district. In daily life he uses the language of origin (mother tongue) them, namely the Java language. However, he is faced with the environment of other villages who speak Lampung. Therefore, in berkomunikasi with local communities to use their National language. National languages are only used in official situations and is used to communicate with other communities. The method used is descriptive method, the data collected is described as it is then analyzed and conclusions drawn from the results of analysis of existing data. Research carried out by directly observing the activity of public speaking and interviews with Air gedong Bandarlampung. Based on research results, the conclusion that the Java language is still used by people gedong Water. Such use can be seen from several domains, among others: the family domain, education domain, domain trading, domain places of worship, and government domains. The results showed that the public water Gedong Bandarlampung 80% using the Java language as their mother tongue. This is done in the concept of retention of the language as a means of communication among members of society. The analysis showed that the Java language users spread across various groups, namely children, adolescents, and parents.Keywords: native language,  Java language, sosiolinguistict
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR ATMOSFER DAN HIDROSFER KELAS VII SMP 9 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Wahono, Wahono
Edu Geography Vol 3 No 3 (2015)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil dari suatu proses belajar pendidikan yang maksimal tentunya diperlukan pemikiran yang kreatif dan inovatif serta didukung dengan faktor pendanaan yang mencukupi.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe RTE dan efektivitas penggunaan dalam pembelajaran IPS terhadap hasil belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP 9 Semarang tahun ajaran  2012/2013 sebanyak 206 siswa yang terdiri dari 8 kelas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIF SMP 9 Semarang tahun ajaran 2012/2013. Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu pemberian perilaku pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe RTE dan variabel terikat yaitu hasil belajar kognitif. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, tes dan observasi. Analisis data dilakukan menggunakna uji proporsi. Result of a learning process that maximum education course required creative and innovative thinking and supported with adequate funding factors. The purpose of this study is to investigate the use of cooperative learning model RTE and effectiveness in the use of social studies learning on student learning outcomes. The population in this study were students of class VII Semarang 9 junior high school academic year 2012/2013 as many as 206 students consisting of 8 classes. Samples were students of class VII F Semarang 9 junior high school academic year 2012/2013. Variables in the study consisted of independent variables, namely the provision of learning behavior that is cooperative learning model RTE and the dependent variable is cognitive learning outcomes. Data collection method used in this research documentation, tests and observation.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR ATMOSFER DAN HIDROSFER KELAS VII SMP 9 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 wahono, wahono; Santoso, Apik Budi; Sutardji, Sutardji
Edu Geography Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan agensia penghilang kapur yang juga berfungsi sebagai agensia pemutih dalam pembuatan kulit pikel Widowati, Titik Purwati; Suprapto, Suprapto; Tukirin, Thomas; Basuki, Basuki; Prayitno, Prayitno; Wahono, Wahono
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 20, No 1 (2004): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.687 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v20i1.236

Abstract

The objective of this experiment was to get deliming agents having function s bleaching agent in pickle process, but it also keeps the quality of the pickles and waste water remaining good. Deliming process is conducted on the preparation of pickles. Five deliming agents were used on the experiment, they were ZA 2% (I), NH4Cl2% (II), NaHSO32% (III), a combination of ZA 1 % and NH4Cl 0,5% (IV), and a combination of ZA 1 % and NH4Cl 1% (V). The quality of the pickles were then evaluated on the shade and the acceptance of panelists. In order to ascertain wheter or not the process be related as environmentally friendly one, the waste water quality were also evaluated. The results showed that NH4Cl 2% was the best deliming agent as well as a bleaching agent.  Keywords : deliming agent, bleaching agent, pickle.  Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh agensia penghilang kapur yang juga berfungsi sebagai agensia pemutih dalam pembuatan kulit pikel, namun mutu kulit pikel dan mutu limbahnya tetap baik. Proses penghilangan kapur merupakan salah satu proses persiapan dalam pembuatan kulit pikel. Pada percobaan ini digunakan lima macam agensia penghilang kapur yang sekaligus berfungsi sebagai agensia pemutih masing-masing yaitu ZA 2% (I), NH4Cl 2 (II), NaHSO3 2 % (III), campuran ZA 1 % dan NH4Cl 0,5 % (IV), serta campuran ZA I % dan NH4Cl 1 % (V). Kulit pikel yang dihasilkan kemudian dievaluasi berdasar mutu, warna dan tingkat penerimaan penelisnya. Selain itu untuk mengetahui apakah proses digunakan dapat bersifat ramah lingkungan atau tidak, maka kualitas limbah cairnya pun dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan NH4Cl  2% merupakan agensia penghilang kapur sekaigus berfungsi sebagai agensia pemutih yang paling baik. Kata Kunci : Agensia penghilang kapur, agensia pemutih, kulit pikel. 
Perjalanan Menuju Kebahagiaan Sejati (Filsafat Moral Thomas Aquinas) Wahono, Wahono
Jurnal Filsafat "WISDOM" Jurnal Filsafat Seri 27 Maret 1997
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1515.376 KB) | DOI: 10.22146/jf.31651

Abstract

Manusia merupakan makhluk yang tahu dan mau, artinya kemaunanya mengadaikan pengetahuan.
PERKEMBANGAN KETERAMPILAN MENYANYI DAN MEWARNAI DALAM RANGKA MENINGKATKAN ASPEK SOSIAL - EMOSIONAL ANAK USIA 5 – 6 TAHUN wahono, wahono
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 1 (2016): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.664 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v2i1.18

Abstract

Wahono 1Dosen Program Studi Pendidikan Guru PAUD- FKIP Universitas Muhammadiyah Surabaya email: wwwahono7@gmail.com ABSTRAKTujuan dari penelitian iniadalah:Mendiskripsikan secara empirik perkembangan ketrampilan menyanyi dan ketrampilan mewarnai untuk meningkatkan aspek sosial emosional anak usia 5-6 tahun.Mendiskripsikan secara kuantitatif perkembangan ketrampilan menyanyi dan mewarnai untuk meningkatkan aspek sosial emosional anak usia 5-6 tahun.Diskripsi hasil penelitian ini dipaparkan untuk memperoleh gambaran tentang anak-anak di TK B ( sekolah sampel ) tentang Perkembangan Ketrampilan Menyanyi dan Mewarnai Meningkatkan Aspek Sosial - Emosional Anak Usia 5 – 6 tahun. Dari analisis regresi diperoleh harga F=43,234 , R=0,605 ( Db=2/150) diperoleh P=0,000 ( P<0,10) berarti terdapat korelasi yang sangat signifikan antara ketrampilan menyanyi (X1)dan ketrampilan mewarnai (X2) dengan aspek sosial-emosional (Y). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan Perkembangan ketrampilan menyanyi (X1) dan mewarnai (X2) meningkatkan aspek sosial – emosional (Y) anak usia 5 – 6 tahun  diterima. Besaran sumbangan kedua variabel bebas tersebut terhadap perkembangan aspek sosial-emosional sebesar 36,60 %. Hasil analisis data tersebut ternyata menunjukkan ada hubungan yang sangat signifikan  perkembangan ketrampilan menyanyi dan ketrampilan mewarnai meningkatkan aspek sosial-emosional, dimana F = 43,234 P = 0,000 ( P<0,010 ) hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan. Dan sumbangan efektif total 36,567 terhadap perkembangan aspek sosial-emosional. Mean empiris ketrampilan menyanyi sama dengan 195,503, Mean empiris ketrampilan mewarnai sama dengan 81,418, mean empiris perkembangan sosial-emosional sama dengan 75,013. Rerata ketrampilan menyanyi anak laki-laki lebih rendah dari anak perempuan , yaitu 194,685 < 196,738.Rerata ketrampilan mewarnai anak perempuan lebih besar dari anak laki-laki yaitu 82,690 > 79,500. Rerata perkembangan aspek sosial-emosional anak laki-laki lebih rendah dari anak perempuan yaitu 74,261 < 76,148. Kata Kunci : Menyanyi ; Mewarnai ; Aspek sosial-emosional ABSTRACTThe purpose of this study is: To describe empirically singing skills development and coloring skills to improve emotional social aspects of children aged 5-6 years.Quantitatively describe the development of singing and coloring skills to improve emotional social aspects of children aged 5-6 years.Description of the research is presented to get a view of the children in group B of kindergarten (school sample) about the Singing Skills Development and Coloring to Improve Social - Emotional Aspects of Child Age 5-6 years.Of the regression analysis obtained F = 43.234, R0605 (Db2 / 150) was obtained P = 0.000 (P <0.10) means that there is a highly significant correlation between singing skills (X1) and coloring skills (X2) with socio-emotional aspects (Y ). Hypothesis which states there is a relationship singing skills development (X1) and coloring (X2) increases the social - emotional aspects (Y) of children aged 5-6 years received. The contribution of the two independent variables on the social-emotional development are 36.60%. The results analysis of such data show no significant correlation singing skills development and coloring skills to  improve social-emotional aspects, are F = 43.234 P = 0.000 (P <0.010) indicating the existence of a significant relationship. And effective contribution to the development of a total of 36,567 social-emotional aspects. Empirical mean singing skill is 195.503, the Mean empirical coloring skills are 81.418, the mean empirical social-emotional development is 75.013. The mean of singing skills boys lower than girls, is 194.685 <196.738. The mean of coloring skills girls greater than boys is 82.690> 79,500. The mean socio-emotional development of boys over girls is lower than 74.261 <76.148.Keywords: Singing; coloring; Socio-emotional aspects
Pembelajaran Interaktif Media Film Pendek (Pendekatan Metode Demontrasi untuk menumbuhkan ketrampilan motorik kasar Unak Usia Dini) Wahono, Wahono; Sa’ida, Naili; Kurniawati, Tri
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3c (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.152 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v3i3c.1075

Abstract

Peran guru mempunyai hubungan erat dengan cara mengaktifkan siswa dalam belajar, terutama dalam proses pengembangan keterampilan. Ketrampilan berpikir, keterampilan social dan keterampilan praktis tersebut dapat dikembangkan dalam situasi belajar mengajar yang intraktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Stimulasi motorik kasar merupakan area terbesar perkembangan di usia dini. Modal  dasar untuk perkembangan ini ada 3 yaitu keseimbangan, rasa sendi dan raba. Dalam penelitian ini, peneliti secara detail dan konkrit mendeteksi  perkembangan motorik anak dan sekaligus gangguan yang dialami si anak. Sambil bermain  dan didokumentasi melalui film pendek oleh guru, kemudian  film pendek ditayangkan didepan anak-anak dan diamati secara seksama. Secara nyata ketuntasan perkembangan motorik kasar dapat dengan jelas terdeteksi. Dengan mengambil tujuh sampel Taman Kanak-Kanak Aisyiyah dan Taman Kanak-Kanak Lainya di Surabaya. 35 siswa dijadikan model. Penelitian ini  menggunakan analisis hasil skenario film pendek yang dipraktekkan oleh anak usia dini dalam menirukan gerakan gurunya. Kegiatan diluar ruangan inilah  pilihan terbaik karena anak dapat menggerakkan seluruh tubuhnya sesuka hati. Di sarnping disediakan peralatan bermain, seperti papan titihan, tali atau bola, perosotan, dan lain – lain. Akan mengasah kemampuan motorik kasar, sekaligus motorik halusnya. Dengan hubungannya dengan tujuan afektif, film pendek ini juga dapat mempengaruhi emosi dan sikap anak, media ini merupakan alat yang cocok untuk memperagakan informasi afektif, baik melalui efek optis maupun melalui gambaran visual yang berkaitan. Analisis fase perkembangan di klasifikasikan dalam tiga ketegori, kategori usia 3-4 tahun 77,6 % tuntas Meniti di atas papan yang cukup lebar. Kategori Usia 4-5 tahun 86, 8 %  bagus sekali menangkap sesuatu secara tepat dan menendang sesuatu secara terarah. Kategori usia 5-6 tahun 82,5 % dapat melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan. Kata kunci : pembelajaran interaktif , stimuli motorik kasar, media film pendek
KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA SMK DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR Wahono, Wahono
Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif 2014: COPE, No.1, Tahun XVIII, Mei 2014
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.95 KB) | DOI: 10.21831/jig cope.v0i1.2935

Abstract

Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa untukbekerja dalam pekerjaan tertentu. Lulusan sekolah kejuruan diharapkan akan siapuntuk bekerja sebagai tenaga kerja dan keterampilan di bidang ini, dan dapatmenciptakan lapangan kerja. Sehingga siswa SMK lebih memahami dan menguasaiketerampilan, fasilitas kejuruan harus lebih mendukung proses pembelajaran, alatalat praktek, dan media pembelajaran lainnya yang dapat mendukung proses belajarmengajar. Karena tanpa fasilitas seperti alat-alat yang mendukung praktek siswaSMK tidak akan dapat belajar secara maksimal sesuai dengan kurikulum pendidikankejuruan belajar. Oleh karena itu, sekolah kejuruan harus difasalitasi oleh praktektempat kerja yang tepat sehingga siswa mereka dapat belajar dan dilatih untukmempersiapkan mental kreativitas dalam pekerjaan industri.Kata kunci: SMK, fasilitas belajar, pembelajaran
Pengelolaan Tanocraft Sebagai Ruang Edukasi Pemberdayaan mantan Pekerja Migram Perempuan di Tanoker Kabupaten Jember Imsiyah, Niswatul; Wahono, Wahono
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/pedagogi.v6i2.5712

Abstract

Tanoker adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (Non-Governmental Organization) yang aktif pada advokasi anak-anak mantan pekerja migran melalui permainan tradisional egrang dan pemberdayaan masyarakat khususnya mantan pekerja migran perempuan di Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember. Tujuan Tanoker memberikan program pemberdayaan bagi masyakarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengelolaan/manajemen Tanocraft sebagai ruang edukasi pemberdayaan mantan pekerja migran perempuan di Tanoker. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling, Direktur Tanoker, Staf/Karyawan Tanocraft, dan Mantan Pekerja Migran Perempuan sebagai informan pendukung. Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini yaitu triangulasi (triangulasi sumber dan triangulasi teknik). Analisis data di lapangan menggunakan model Miles and Huberman dengan langkah-langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini yaitu pengelolaan Tanocraft memiliki fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, evaluasi, dan pengembangan. Perencanaan diawali dengan proses needs assesment dan merancang konsep kegiatan, sasaran, anggaran, output, dan outcome. Pengorganisasian yang dibagi menjadi dua, yaitu pengorganisasian masyarakat dan pengorganisasian staf/karyawan. Penggerakan dijalankan tidak menggunakan imbalan/uang transport dalam proses pelatihan. Pembinaan dilakukan dengan memberikan materi-materi yaitu kewirausahaan, keterampilan atau manajemen produksi, pengorganisasian dan public speaking, keuangan keluarga dan keuangan usaha, marketing/manajemen penjualan dan marketing promotion, gender perspective atau pengetahuan gender. Dengan demikian dapat di simpulkan Tanocraft menjadi ruang alternatif atau tempat belajar masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dalam membuat kerajinan tangan yang memberikan dampak terhadap perekonomian dan sosial-kultural. Kata Kunci:pengelolaan Tanocraft, ruang edukasi, pemberdayaan mantan pekerja migran perempuan.
Application of Remote Sensing for Mapping Soil Organic Matter Content Sukojo, Bangun Muljo; Wahono, Wahono
Makara Journal of Technology Vol. 6, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Application of Remote Sensing for Mapping Soil Organic Matter Content. Information organic content is important in monitoring and managing the environment as well as doing agricultural production activities. This research tried to map soil organic content in Malang using remote sensing technology. The research uses 6 bands of data captured by Landsat TM (Thematic Mapper) satellite (band 1, 2, 3, 4, 5, 7). The research focuses on pixels having Normalized Difference Soil Index (NDSI) more than 0.3. Ground-truth data were collected by analysing organic content of soil samples using Black-Walkey method. The result of analysis shows that digital number of original satellite image can be used to predict soil organic matter content. The implementation of regression equation in predicting soil organic content shows that 63.18% of research area contains of organic in a moderate category.