Ratna Wahyu Pusari
IKIP PGRI SEMARANG

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UPAYA IDENTIFIKASI KREATIVITAS KADER-KADER PAUD DI KECAMATAN UNGARAN MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) Prasetiyawati D.H, Dwi; M. Kristanto, M. Kristanto; Wahyu Pusari, Ratna
PAUDIA Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : PAUDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang “Upaya Identifikasi Kreativitas Kader-Kader PAUD di Kecamatan Ungaran Melalui Alat Permaianan edukatif (APE)” ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui kompetensi pedagogis yang dimiliki oleh kader-kader PAUD di Kecamatan Ungaran; (2) Mengetahui tingkat kreativitas yang dimiliki oleh kader-kader PAUD di Kecamatan Ungaran; dan (3) Mengetahui usaha apa saja yang dilakukan oleh kader-kader PAUD untuk meningkatkan kompetensi pedagogisnya. Penelitian ini merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang diperoleh dari berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode observasi, kuisioner dan wawancara. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu : Tahap I : Tahap pendahuluan/ awal dilakukan dengan observasi lapangan; Tahap II : Pengembangan awal, rancangan untuk mengidentifikasi tingkat kreativitas kader-kader PAUD di Kecamatan Ungaran;  Tahap III : Melakukan wawancara, pengisian kuisioner / angket tentang kretaivitas dan Alat Permainan Edukatif (APE); dan Tahap IV          : menganalisis tingkat kreativitas kader – kader PAUD di Kecamatan Ungaran. Kesimpulan yang diberikan dari penelitian ini adalah : (1) Tingkat kreativitas pada kader – kader PAUD di Kecamatan Ungaran rendah; (2) Rendahnya kreativitas pada kader-kader PAUD di Kecamatan Ungaran disebabkan karena : (a) Kurang maksimalnya pendidik dalam melakukan inovasi dalam pembelajaran; (b) Pendidik belum mampu memanfaatkan secara maksimal bahan-bahan di sekitar sebagai media dalam pembelajaran; (c) Asumsiyang dimiliki oleh para pandidik bahwa keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh penggunaan media pembelajaran yang mahal dan mewah; (d) Kurang terbukanya terhadap informasi-informasi baru dalam dunia pendidikan, khususnya pada Pendidikan Anak Usia Dini; dan (4).Sesuai dengan semboyan pembelajaran pada anak usia dini “Belajar sambil Bermain” media yang digunakan adalah alat Permainan Edukatif (APE) yang dibuat dari bahan-bahan bekas.
MODEL PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN PADA ORANGTUA POS PAUD DI KOTA SEMARANG Handayani, Arri; Prasetyo, Agung; Munawar, Muniroh; Prasetiyawati D.H., Dwi; Wahyu Pusari, Ratna
PAUDIA Vol 2, No 1 mei (2013): PAUDIA
Publisher : PAUDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan model pendidikan kependudukan pada orangtua (Pasangan Usia Subur) sehingga terbangun kesadaran tentang ber-KB. Populasi penelitian ini adalah orangtua pos PAUD yang merupakan pasangan usia subur yang memiliki anak lebih dari empat orang di kelurahan Tandang, Sendangguwo, Rejosari dan Muktiharjo. Pemilihan sampel dilakukan dengan pertimbangan wilayah tersebut ditetapkan oleh pemerintah kota Semarang sebagai Kelurahan Layak Anak dengan sebagaian besar orangtua merupakan pasangan usia subur (PUS).Rancangan penelitian ini dilakukan dengan memadukan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk mengetahui prosentasi peningkatan kesadaran ber-KB sebelum dan sesudah diberi pembelajaran dengan model kooperatif Think-Pair-share. Sedangkan penelitian kualitatif digunakan untuk mengetahui mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi meningkat/ menurunnya sikap untuk berKB dari para orang tua kelompok sasaran. Dengan demikian, penelitian ini menjadi sangat komprehensif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa angket skala Likers, wawancara dan dokumentasi.Hasil analisis dokumen pre-test bisa diketahui bahwa alasan masyarakat untuk mengikuti KB lebih ditekankan pada masalah sulitnya mendidik anak karena pada prinsipnya para orangtua ingin generasi penerusnya mendapatkan pendidikan lebih baik. Biaya ber-KB sekarang ini sudah ada solusi melalui program KB gratis atau Jamkesmas/Jampersal (Jaminan Persalinan). Sebagian besar masyarakat percaya kehamilan mengandung resiko, menyebabkan kesengsaraan/menyulitkan di kemudian hari bila tidak direncanakan seperti gizi anak kurang dan juga kurang bagus untuk kesehatan ibu.Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share dalam pendidikan kependudukan dengan pendekatan andragogi melalui diskusi dan wawancara bisa diketahui bahwa secara umum terjadi peningkatan terkait kesadaran ber-KB sekitar 6,6%; Pemahaman tentang kehamilan dan resikonya sekitar 1,8% dan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan dan pengasuhan anak sekitar 1,2 %.Keyword: pendidikan kependudukan, KB
UPAYA MENINGKATKAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK PURWORINI DESA PURWOKERTO BRANGSONG KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2015/2016 Rahmawati, Nila; Wahyu Pusari, Ratna
PAUDIA Vol 4, No 1 Oktober (2015): PAUDIA
Publisher : PAUDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan moral anak melalui mtode bercerita pada kelompok B di TK Purworini Desa Puwokerto Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I yang dimulai dari tanggal 9-29 Juli 2015. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah anak kelompok B TK Purworini yang berjumlah 22 anak terdiri atas 11 anak perempuan dan 11 anak laki-laki. Prosedur penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu 1) membuat perencanaan, 2) melakukan tindakan, 3) mengadakan pengamatan terhadap tindakan, 4) merefleksikan hasil pengamatan tindakan, setiap siklus dilaksanakan 4 kali pertemuan. Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik diskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moral anak dapat ditingkatan melalui metode bercerita. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah anak yang dapat membedakan perbuatan salah dan benar dalam bertindak dalam setiap kali pertemuan baik siklus I maupun sikus II. Pada awal tindakan terdapat 12 anak yang menunjukkan perilaku moral baik dengan penilaian baik. Sedangkan pada akhir tindakan 19 anak dapat menunjukkan perilaku moral dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa moral anak didi kelompok B TK Purworini Desa Purwokerto Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal semester I Tahun Ajaran 2015/2016 dapat ditingkatkan melalui metode bercerita.