ARI WAHYUDI
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : Paradigma

DISKRIMINASI PENYANDANG DISABILITAS DI SEKOLAH INKLUSI (STUDI TENTANG SISWA DISABILITAS DI SEKOLAH INKLUSI SDN SIDOSERMO 1 SURABAYA) NOVITASARI PRATIWI, CARLYSTA; WAHYUDI, ARI
Paradigma Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui diskriminasi siswa disabilitas di sekolah inklusi serta peran sekolah inklusi dalam memberikan keadilan bagi siswa disabilitas. Jenis penelitian pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori kekerasan simbolik Pierre Bourdieu. Lokasi penelitian di SDN Sidosermo, Jl.Sidosermo,Wonocolo Kota Surabaya. Hasil penelitian diskriminasi siswa disabilitas disekolah inklusi berasal dari guru dan siswa non disabilitas diskriminasi cenderung ke arah kekerasan simbolik. Diskriminasi siswa disabilitas lebih pada pemberian labeling mendapatkan perkataan, dan peringatan. Siswa disabilitas juga mendapatkan perlakuan yang berbeda dikucilkan dan dibedakan.Sekolah berperan untuk memberikan kualitas pendidikan bagi siswa khususnya siswa disabilitas, peran sekolah melakukan pendampingan pada siswa disabilitas dalam pembelajaran dan aktivitas di luar sekolah serta sekolah juga mengadakan pertemuan orang tua untuk mengetahui perkembangan siswa disabilitas
KONSTRUKSI MASYARAKAT DESA BANDUNG TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) PASCA REHABILITASI APRILIA, ADELA; WAHYUDI, ARI
Paradigma Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KONSTRUKSI MASYARAKAT DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) PASCA REHABILITASI Adela Aprilia Program Studi S-1 Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya adelaaprilia@mhs.unesa.ac.id Abstrak Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sering dikonstruksi negatif oleh masyarakat karena adanya anggapan yang salah tentang gangguan jiwa. Sejatinya Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) perlu untuk direhabilitasi agar bisa hidup normal. Namun meskipun telah direhabilitasi seperti di Desa Bandung Kecamatan Diwek terdapat konstruksi yang berbeda terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) pasca rehabilitasi. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan konstruksi sosial Peter L. Berger. Analisis data dilakukan sesuai dengan teori konstruksi sosial Berger dimana konstruksi sosial dapat dipahami melalui tiga momentum yakni eksternalisasi, obyektivikasi, dan internalisasi. Subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara kepada perangkat desa setempat, dan masyarakat sekitar, dan teknik observasi. Hasil penelitian mengenai konstruksi masyarakat Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) pasca rehabilitasi menunjukkan bahwa masyarakat Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) pasca rehabilitasi. Ada yang berpandangan positif dan ada yang berpandangan negatif. Adapun konstruksi lainnya yakni Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) pasca rehabilitasi karena faktor keturunan, faktor menganut ilmu hitam, dan faktor mengkonsumsi obat terlarang serta minuman keras. Kata Kunci: konstruksi masyarakat, Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) pasca rehabilitasi. Abstract People with Mental Disorders (ODGJ) are often negatively constructed by the community because of the wrong perception of mental disorders. Indeed, people with mental disorders (ODGJ) need to be rehabilitated so they can live a normal life. But even though it has been rehabilitated as in Bandung Village, Diwek Subdistrict, there is a different construction for post-rehabilitation people with mental disorders (ODGJ). This research method is qualitative with phenomenology approach, Peter L. Bergers social construction approach which is externalization, objectification, and internalization. The subjects in this study used a purposive technique. Data was collected using interview techniques to local village officials, and surrounding communities, and observation techniques. The results of the study on the construction of the community of Bandung Village, Diwek Subdistrict, Jombang Regency after people with mental disorders (ODGJ) post rehabilitation showed that the people of Bandung Village, Diwek District, Jombang Regency had different views on post-rehabilitation people with mental disorders (ODGJ). Some have a positive outlook and some have a negative outlook. The other constructions are people with mental disorders (ODGJ) after rehabilitation due to heredity, black magic, and illegal drugs. Keywords: community construction, People with Post-Rehabilitation Mental Disorders (ODGJ).
SOSIAL EKONOMI ORANGTUA, TEMAN SEBAYA MEMPENGARUHI SEKOLAH LANJUTAN ALDIKA NURFATIMAH, MUTIARA; WAHYUDI, ARI
Paradigma Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memilih SMA/SMK untuk sekolah lanjutan bagi siswa-siswi SMP merupakan pilihan yang dapat dipengaruhi beberapa faktor. Salah satu faktor yaitu pengaruh Status Sosial Ekonomi Orangtua dan pengaruh Teman Sebaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Status Sosial Ekonomi Orangtua dan Teman Sebaya Berpengaruh Pada Pilihan Sekolah Lanjutan. Jumlah sampel 80 responden siswa-siswi SMP Kartika IV-11 Surabaya. Menggunakan metode pengambilan sampel proposional stratified rendom sampling. Teknik analisis menggunakan SPSS 17.0 versi Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan Status Sosial Ekonomi orangtua berpengaruh sangat lemah sebesar 14,5% dan Teman sebaya tidak memiliki pengaruh sebesar 0% pada pilihan sekolah lanjutan. Diperoleh t hitung untuk status sosial ekonomi orangtua secara parsial adalah tidak signifikan. Sebesar 1,275 lebih kecil dari t tabel ( df = 80; ? / 2 ) = 1,99 dengan sig. = 0,206 (lebih besar dari ?=0,05). Diperoleh t hitung untuk teman sebaya secara parsial adalah tidak signifikan. Sebesar -0,006 lebih kecil dari t tabel ( df = 80; ? / 2 ) = 1,99 dengan sig. = 0,996 (lebih besar dari ?=0,05). Kemudian tindakan rasional yang diambil adalah rasionalitas substantive. Menyangkut pilihan sarana dalam mencapai tujuan pada situasi nilai. Dengan adanya sarana yang telah diberikan baik dari orangtua maupun teman sebaya. Siswa tidak lagi perlu khawatir dalam memilih sekolah lanjutan dengan memanfaatkan sarana dalam mencapai tujuan pada situasi nilai tersebut.Kata kunci: Kuantitatif, Status sosial ekonomi, Intensitas Keakraban, Pendidikan
MOTIF ORANG TUA SEVERE DISABILITIES DALAM PRAKTIK SEKOLAH INKLUSI NAWANGSARI, TRI; WAHYUDI, ARI
Paradigma Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Orang tua merupakan anggota keluarga yang paling dekat dengan anak. Kehidupan anak disabilitas berat tidak lepas dari bantuan orang tua sebagai keluarga. Pendidikan merupakan hak setiap warga negara tanpa melihat suku, ras, agama dan kondisi intelektual. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan motif yang melatarbelakangi tindakan orang tua dalam mengambil keputusan pendidikan anak disabilitas berat. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan metode fenomenologi Alfred Schutz. Motif yang ditawarkan oleh Alfred yakni; because of motive dan in order to motive. Setiap manusia dalam melakukan tindakan pasti memiliki motif dan tidak semerta-merta dilakukan oleh aktor. Hasil penelitian ini adalah terdapat motif orang tua disabilitas berat yang tetap memilih sekolah inklusi. Motif karena yang dilakukan orang tua yakni; 1) kondisi ekonomi dengan mempertimbangkan sekolah negeri yang ditanggung oleh pemerintah. 2) motif keyakinan orang tua melihat bakat anak dapat ditemukan di sekolah yang beragam. 3) motif kewajiban dengan hanya berusaha memenuhi tanggungjawab sebagai orang tua. Motif tujuan yang dicapai orang tua disabilitas berat. 1) anak mandiri dimasa depan dapat mengurus diri sendiri. 2) anak bahagia menjalani kehidupan bersama orang tua. 3) mendapat ganjaran baik dengan telah menjalankan kewajiban orang tua pada anaknya (surga). Kata Kunci: Motif, Disabilitas, Orang Tua, Inklusi.
PRAKTIK SOSIAL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMPN 4 SIDOARJO IMAMAH, NURIL; WAHYUDI, ARI
Paradigma Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Praktik sosial anak berkebtutuhan khusus dalam pelaksanaan pembelajaran memiliki keunikan yang perlu dikaji lebih mendalam. Diperlakukan secara berbeda sering dialami dalam hal pendidikan, meskipun berada di sekolah yang sama, di kelas yang sama dan dengan guru yang sama. Masalah pada penelitian ini adalah bagaimana praktik sosial pelaksanaan pembelajaran anak berkebutuhan khusus di SMPN 4 Sidoarjo?. Tujuannya mendiskripsikan habitus, modal dan ranah anak berkebutuhan khusus serta mengetahui praktik sosialnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan observasi. Menggunakan perspektif teori praktik sosial Pierre Bourdieu. Hasil penelitian menunjukkan habitus ABK memiliki sikap aktif, tidak mau diam, cenderung menganggu, ada juga yang pendiam namun bertanggung jawab. Modal ABK yang kuat adalah modal sosial, ABK memiliki hubungan baik dan bergaul dengan siswa regular, namun ada yang hanya bergaul dengan sesama ABK. Ranah ABK adalah ruang kelas dan ruang sumber. Praktik sosial ABK terdapat dua kategori yaitu ABK dengan sikap terbuka memiliki hubungan sosial yang baik, namun dalam pelaksanaan pembelajaran tidak bisa mengikuti dengan baik dan susah mendengarkan perintah guru. ABK dengan sikap tertutup dalam pelaksanaan pembelajaran dapat mendengarkan perintah guru, bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan, namun terkendala dalam hal sosial, sehingga terdapat perbedaan praktik sosial yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran. Kata Kunci : Praktik Sosial, Anak Berkebutuhan Khusus, Pelaksanaan Pembelajaran
KAJIAN ETNOMETODOLOGI CALON SANTRI DI SIGOR SURABAYA RAHMASARI, SHOFIYYAH; WAHYUDI, ARI
Paradigma Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seleksi masuk Gontor sangat ketat dengan pesaing beribu-ribu calon santri. Alumni Gontor ikut empati dengan hal itu. Organisasi alumni Gontor yang ada di Surabaya membuat kegiatan yang berhubungan dengan persiapan masuk Gontor. Organisasi tersebut bernama IKPM (Ikatan Keluarga Pondok Modern) Cabang Surabaya. IKPM mendirikan sebuah bimbel untuk masuk Gontor yang bernama Sigor (Simulasi Gontor). Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana alumni Gontor mendidik calon santri di Sigor (kajian etnometodologi alumni Gontor dalam mendidik calon santri di Sigor Surabaya)?. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1.) Mengidentifikasi kondisi objektif di Sigor; 2.) Mendeskripsikan analisis percakapan proses pembelajaran di Sigor; 3.) Menganalisis etnometodologi dalam pembelajaran di Sigor. Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnometodologi Harold Garfinkel. Lokasi penelitian di Surabaya. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa kondisi objektif yang terjadi di Sigor adalah terdapat pengajar yang menerapkan disiplin dengan baik, kurang menerapkan disiplin, menerapkan Bahasa Arab, dan mengajarkan adab akhlak yang baik. Hasil dari etnometodologi yang didapatkan adalah ungkapan indeksikal, kalimat yang diulang-ulang, memancing gelak tawa, kemunculan interaktif pada kalimat. Kata Kunci: Etnometodology, Calon Santri Gontor, dan Simulasi Gontor