Anisa Dwicahya
Balai Besar Tekstil, Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

APLIKASI EKSTRAK JINTAN HITAM (Nigella sativa L.) SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI PADA KAIN KAPAS DENGAN VARIASI METODE Leli Nur Rina Hidayat; Sandra Amalia Riyadi; Srie Gustiani; Anisa Dwicahya
Arena Tekstil Vol 37, No 1 (2022)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31266/at.v37i1.7730

Abstract

Salah satu bahan sandang yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah kain kapas, yang terkenal dengan kenyamanannya. Sayangnya, kain kapas sangat rentan terhadap kolonisasi bakteri yang dapat menyebabkan masalah pada kulit. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk menambahkan zat antibakteri pada kain kapas. Pada penelitian ini, zat antibakteri yang diaplikasikan pada kain kapas adalah ekstrak jintan hitam. Langkah awal yang dilakukan adalah menentukan konsentrasi optimum ekstrak jintan hitam dengan variasi 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% untuk diaplikasikan pada kain kapas menggunakan cara rendam peras-pemanasawetan (pad-dry-cure). Setelah  diperoleh konsentrasi optimum, ekstrak diaplikasikan pada kain kapas dengan beberapa variasi metode, yaitu (1) tanpa plasma lucutan korona dan asam sitrat, (2) dengan plasma lucutan korona saja, (3)  dengan asam sitrat saja, dan (4) dengan plasma lucutan korona dan asam sitrat. Pengujian kemampuan antibakteri ekstrak jintan hitam dilakukan menggunakan metode AATCC TM100-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak jintan hitam memiliki kemampuan sebagai zat antibakteri pada kain kapas. Kain kapas dengan ekstrak 30%, 40%, dan 50% menghasilkan persentase reduksi tertinggi, yakni berturut-turut 96,6%; 97,0%; dan 97,0% terhadap S. aureus dan 79,4%; 79,5%; dan 79,5% terhadap E. coli. Metode yang menghasilkan persentase reduksi tertinggi adalah penggabungan teknologi plasma lucutan korona dan asam sitrat, yang menghasilkan peningkatan persentase reduksi menjadi 99,9% terhadap S. aureus dan E. coli pada konsentrasi ekstrak 30%. Metode ini juga menghasilkan durabilitas (daya tahan) tertinggi terhadap pencucian rumah tangga. Setelah 9 kali pencucian rumah tangga, persentase reduksi hanya menurun dari 99,9±0,14% menjadi 77,7±0,3% terhadap S. aureus dan 99,9±0,12% turun menjadi 75,1±0,4% terhadap E. coli.