Penyakit ASF masih menjadi ancaman bagi usaha peternakan babi di provinsi NTT khususnya wilayah Kota Kupang. Angka kematian akibat ASF yang tinggi menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi sektor usaha peternakan babi dan pengelolaan produk asal babi. UMKM DeBali yang bergerak dibidang usaha pemeliharaan babi dan produksi dendeng babi merupakan salah satu usaha yang terdampak ASF dan pandemi Covid-19. Tingkat pengetahuan yang rendah terhadap penyakit ASF dan cara pengelolaan daging yang higienis menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap penularan penyakit ASF. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat disekitar UMKM DeBali maka perlu dilakukan penyuluhan tentang penyakit ASF dan cara pengelolaan daging yang higienis. Metode penyuluhan dilakukan secara langsung (face to face communication) dengan peserta berjumlah 10 orang. Kuisioner untuk mengukur tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan juga disiapkan. Tim pengabdian juga memberikan bantuan alat pengolahan dendeng babi bagi UMKM DeBali. Hasil dari penyuluhan yang dilakukan terjadi peningkatan pengetahuan dari peserta tentang penyakit ASF dan cara pengolahan daging yang higienis. Peserta yang mengikuti kegiatan penyuluhan juga sangat antusias dalam bertanya dan berdiskusi tentang menajemen pemeliharaan babi yang baik dan cara pengolahan daging yang higienis. UMKM DeBali juga sangat antusias menerima batuan teknologi pengolahan dendeng yang higienis.