Kesepakatan pada konferensi perubahan iklim PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) di Paris pada Desember 2015 mengenai isu lingkungan dan sekuriti energi menjadikan negara-negara, tidak terkecuali Indonesia mendukung perkembangan energi terbarukan dan meminimalkan konsumsi minyak bumi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memproduksi mobil listrik berupa BEV (Battery Vehicle). Namun pada tahun 2020, pemasaran mobil listrik di Indonesia mengalami kegagalan yang diakibatkan oleh adanya pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan riset pasar dan konsumen terkait otomotif dan mobil listrik; menganalisis hasil riset untuk menentukan strategi perencanaan pemasaran BEV; dan mengidentifikasi strategi komunikasi pemasaran terintregrasi BEV berdasarkan consumer journey dan target pasar yang sesuai. Penelitian dilakukan melalui kegiatan studi literatur dan wawancara menggunakan kuesioner pada bulan Mei-Juni 2021 dengan melibatkan 50 responden. Analisis yang dilakukan menggunakan analisis deskriptif, analisis STP, analisis bauran pemasaran 4P, Ansoff matrix, analisis SWOT, analisis PESTLE, analisis Porter’s Five Force, dan analisis pemangku kepentingan. Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan kerangka strategi deployment plan yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu trigger, engage, dan accelerate. Strategi trigger meliputi penggunaan Key Opinion Leaders (KOL) dan influencer, pameran otomotif, Search Engine Optimation (SEO), dan Social Media Advertisement. Strategi engage meliputi car green day dan social media interactive content serta strategi accelerate berupa open a virtual factory.