Urip Wahyuningsih
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PERMASALAHAN WANITA PENGUSAHA KECIL MENENGAH PAKAIAN JADI DALAM MENGEMBANGKAN INDUSTRI KONVEKSI DI ERA GLOBAL Wahyuningsih, Sri Endah; Wahyuningsih, Urip; N, Muh Fakhrihun
Teknobuga Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main research is to descript the result connected to the problem :How is the lower and middle businesswomen problem to ready clothes industries in theglobal era.The research using qualitative approach. The industries includes that haveminimal 5 mans as the worker and 100 mans for maximal, the product are ready clothesfor man, women, kid and linen and located at Semarang and Semarang District. 2-5 keypersons on each industry have made. The result : 1) The problem of ready clothesbusinesswomen to improve the lower and middle industries (Convection / garment) atglobal era are structural problem, general, production and personal problem. Thestructural problem, economic concentration, business group domination, integration andindustrial connection, BUMN act, source, knowledge and technology, capital, marketingand socio culture. Production problem connected to medium product, plan product,cutting, sewing and finishing.2) Personal problem connected to family earning, kideducation, house work and as the wife., The dominant problems is government policy,capital, human resource, socio culture and marketing as a life 3) Personal problemespecially socio culture and domestic is the one of Businesswomen contains to improvetheir business.The recommendation suggestion : government should make a precise policy and couldgive industries forward opportunity so that could give precise suppor, Women shouldhave coherent behave and applying management knowledge she had, Modern kideducation place is the one choice to get precise education in the world and for the futureKeyword: Problems,businesswomen,convection industries,global eraTujuan penelitian ini mendiskripsikan temuan-temuan yang terkait dengan persoalanberikut : Bagaimanakah permasalahan wanita pengusaha industri kecil menengah dalammengembangkan usaha pakaian jadi di era global, Penelitian ini menggunakan pendekatankualitatif. Industri konveksi yang dimaksud mencakup industri yang memiliki tenaga kerjaminimal 5 orang dan maksimal 100 orang, dengan jenis produk pakaian pria, wanita, anak sertalenan rumah tangga dengan lokasi penelitian di kota Semarang dan Kabupaten Semarang.Dari setiap jenis industri ditetapkan 2-5 informan. Seorang informan dipilih mulai pemilik,karyawan, keluarga maupun Disperindag. Data dikumpulkan dengan teknik wawancaramendalam dan obeservasi non partisipan sesuai focus penelitian. Analisis data secara induktifdan Harvard, untuk pemeriksaan keabsahan data dilakukan triangulasi.Hasil penelitian : Jenis permasalahan wanita pengusaha pakaian jadi dalam mengembangkanIndustri kecil dan menengah (konveksi) di era global meliputi permasalahan struktural, umum,proses produksi, dan permasalahan rumah tangga. Permasalahan struktural terkait dengankonsentrasi ekonomi, dominasi kelompok bisnis, integrasi dan hubungan antar ,sentra industri,peran BUMN, bahan baku, IPTEK dan kondisi SDM. Permasalahan umum terkait denganmanajemen, teknologi produksi, modal, pemasaran dan sosial budaya. Permasalahan dalamproses produksi terkait dengan ketersediaan sarana produksi, perencanaan produk, pemotongan,penjahitan dan penyempurnaan. Permasalahan rumah tangga terkait denganekonomi/pendapatan keluarga, pendidikan anak, tugas rumah tangga dan sebagai istri. danSebagian besar industri konveksi pakaian jadi yang dikelola kaum wanita meskipun sudahberkeluarga mengalami perkembangan kemajuan.Saran yang direkomendasikan : Pemerintah yang terkait rendahnya membuat kebijakan yangtepat dan dapat memberi peluang maju industri sehingga dapat memberikan bantuan sesuaikebutuhan, Sebaiknya perempuan bersikap tegas dan menerapkan pengetahuan manajemenyang telah dimiliki. pilihan tempat pendidikan modern sebagai alternative mengasuh / mendidikanak sehingga mendapat bekal pendidikan di dunia dan akhiratKata Kunci : Permasalahan, Wanita Pengusaha, IKM, Pakaian Jadi, Era Global.
PERMASALAHAN WANITA PENGUSAHA KECIL MENENGAH PAKAIAN JADI DALAM MENGEMBANGKAN INDUSTRI KONVEKSI DI ERA GLOBAL Wahyuningsih, Sri Endah; Wahyuningsih, Urip; N., Muh Fakhrihun
Teknobuga Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini mendiskripsikan temuan-temuan yang terkait dengan persoalan berikut : Bagaimanakah permasalahan wanita pengusaha industri kecil menengah dalam mengembangkan usaha pakaian jadi di era global, Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Industri konveksi yang dimaksud mencakup industri yang memiliki tenaga kerja minimal 5 orang dan maksimal 100 orang, dengan jenis produk pakaian pria, wanita, anak serta lenan rumah tangga dengan lokasi penelitian di kota Semarang dan Kabupaten Semarang.Dari setiap jenis industri ditetapkan 2-5 informan. Seorang informan dipilih mulai pemilik, karyawan, keluarga maupun Disperindag. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam dan obeservasi non partisipan sesuai focus penelitian. Analisis data secara induktif dan Harvard, untuk pemeriksaan keabsahan data dilakukan triangulasi. Hasil penelitian : Jenis permasalahan wanita pengusaha pakaian jadi dalam mengembangkan Industri kecil dan menengah  konsentrasi ekonomi, dominasi kelompok bisnis, integrasi dan hubungan antar ,sentra industri, peran BUMN, bahan baku, IPTEK dan kondisi SDM. Permasalahan umum terkait dengan manajemen, teknologi produksi, modal, pemasaran dan sosial budaya. Permasalahan dalam proses produksi terkait dengan ketersediaan sarana produksi, perencanaan produk, pemotongan,penjahitan dan penyempurnaan. Permasalahan rumah tangga terkait denganekonomi/pendapatan keluarga, pendidikan anak, tugas rumah tangga dan sebagai istri. dan Sebagian besar industri konveksi pakaian jadi yang dikelola kaum wanita meskipun sudah berkeluarga mengalami perkembangan kemajuan. Saran yang direkomendasikan : Pemerintah yang terkait rendahnya membuat kebijakan yang tepat dan dapat memberi peluang maju industri sehingga dapat memberikan bantuan sesuai kebutuhan, Sebaiknya perempuan bersikap tegas dan menerapkan pengetahuan manajemen yang telah dimiliki. pilihan tempat pendidikan modern sebagai alternative mengasuh / mendidik anak sehingga mendapat bekal pendidikan di dunia dan akhirat
KUALITAS HASIL TENUNAN KANTONG PLASTIK BEKAS ANTARA TEKNIK PILIN DAN TEKNIK LIPAT Haryati, Siti; -, Widowati; Wahyuningsih, Urip
Fashion and Fashion Education Journal Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Fashion and Fashion Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas hasil tenunan kantong plastik bekas antara teknik pilin benang dan teknik lipat benang. Pengumpulan data penelitian eksperimen ini menggunakan uji laboratorium dan uji organoleptik. Kualitas hasil tenunan ditinjau dari uji konstruksi kain, uji kenyamanan kain, dan uji keawetan kain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan kualitas tenunan kantong plastik bekas antara teknik pilin benang dan teknik lipat benang. Hal ini dibuktikan dengan uji laboratorium yang dilakukan serta nilai uji organoleptik dari hasil tenunan kantong plastik bekas dengan teknik lipat lebih tinggi dibandingkan dengan teknik pilin. Selain itu perbedaan material yang digunakan pada penelitian ini tidak sama dengan material pada umumnya, yang tentunya memiliki sifat dan karakteristik berbeda, sehingga berpengaruh juga pada kualitas hasil tenunan. Simpulan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan kualitas tenunan kantong plastik bekas antara teknik pilin dan lipat benang yang menunjukkan bahwa hasil tenunan kantong plastik bekas dengan teknik lipat benang memiliki kualitas yang lebih baik dibanding teknik pilin-pilin.This research aim to know difference of quality result of ex- plastic sack;bag jacquards between technique contort technique and yarn fold yarn. Data collecting of research of this experiment use laboratory test and test of organoleptik. Quality of result of jacquards evaluated from cloth construction test, test cloth freshment, and durabel test of cloth. Result of research indicated that is difference of ex- plastic sack; bag jacquards quality between technique contort technique and yarn fold yarn. This matter is proved with conducted laboratory test and also assess test of organoleptik from result of ex- plastic sack; bag jacquards with technique fold compared to higher of technique contort. Besides difference of used material at this research unlike material in general, what it is of course measure up to and characteristic differ, so that have an effect on also at quality of result of jacquards. Conclude in this research is difference of ex- plastic sack;bag jacquards quality between technique contort and fold yarn indicating that result of ex- plastic sack;bag jacquards with technique fold yarn have the quality of which is better to be compared to technique contort.
UPAYA PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN BORDIR Ahyani, Rahmania; -, Widowati; Wahyuningsih, Urip
Fashion and Fashion Education Journal Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Fashion and Fashion Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PERBEDAAN KUANTITAS DAN KUALITAS HASIL JAHITAN MESIN JAHIT MANUAL DAN HIGH SPEED Jannah, Arifatul; W, Sri Endah; Wahyuningsih, Urip
Fashion and Fashion Education Journal Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Fashion and Fashion Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PERMASALAHAN WANITA PENGUSAHA KECIL MENENGAH PAKAIAN JADI DALAM MENGEMBANGKAN INDUSTRI KONVEKSI DI ERA GLOBAL Wahyuningsih, Sri Endah; Wahyuningsih, Urip; N., Muh Fakhrihun
TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi Busana dan Boga Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/teknobuga.v1i1.6398

Abstract

Tujuan penelitian ini mendiskripsikan temuan-temuan yang terkait dengan persoalan berikut : Bagaimanakah permasalahan wanita pengusaha industri kecil menengah dalam mengembangkan usaha pakaian jadi di era global, Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Industri konveksi yang dimaksud mencakup industri yang memiliki tenaga kerja minimal 5 orang dan maksimal 100 orang, dengan jenis produk pakaian pria, wanita, anak serta lenan rumah tangga dengan lokasi penelitian di kota Semarang dan Kabupaten Semarang.Dari setiap jenis industri ditetapkan 2-5 informan. Seorang informan dipilih mulai pemilik, karyawan, keluarga maupun Disperindag. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam dan obeservasi non partisipan sesuai focus penelitian. Analisis data secara induktif dan Harvard, untuk pemeriksaan keabsahan data dilakukan triangulasi. Hasil penelitian : Jenis permasalahan wanita pengusaha pakaian jadi dalam mengembangkan Industri kecil dan menengah  konsentrasi ekonomi, dominasi kelompok bisnis, integrasi dan hubungan antar ,sentra industri, peran BUMN, bahan baku, IPTEK dan kondisi SDM. Permasalahan umum terkait dengan manajemen, teknologi produksi, modal, pemasaran dan sosial budaya. Permasalahan dalam proses produksi terkait dengan ketersediaan sarana produksi, perencanaan produk, pemotongan,penjahitan dan penyempurnaan. Permasalahan rumah tangga terkait denganekonomi/pendapatan keluarga, pendidikan anak, tugas rumah tangga dan sebagai istri. dan Sebagian besar industri konveksi pakaian jadi yang dikelola kaum wanita meskipun sudah berkeluarga mengalami perkembangan kemajuan. Saran yang direkomendasikan : Pemerintah yang terkait rendahnya membuat kebijakan yang tepat dan dapat memberi peluang maju industri sehingga dapat memberikan bantuan sesuai kebutuhan, Sebaiknya perempuan bersikap tegas dan menerapkan pengetahuan manajemen yang telah dimiliki. pilihan tempat pendidikan modern sebagai alternative mengasuh / mendidik anak sehingga mendapat bekal pendidikan di dunia dan akhirat
PENERAPAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR MEMBUAT POLA BLUS SESUAI DESAIN MASLIFAH, MUFIDATUL; WAHYUNINGSIH, URIP
Jurnal Tata Busana Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Video pembelajaran merupakan salah satu media yang dapat digunakan guru untuk membantu mencapai efektivitas dan efisiensi dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh penerapan media video pembelajaran pada kompetensi dasar membuat pola blus sesuai desain serta keterlaksanaan proses pembelajaran dalam penerapan media video pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa di kelas X Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis penelitian Pre Experimental Design. Desain penelitian adalah One-Shot Case Study. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember di SMK Negeri 6 Surabaya kelas X Busana Butik 3 tahun pelajaran 2019/2020. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain metode observasi dan tes hasil belajar siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yakni lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran, serta lembar tes, yakni tes tertulis untuk mengukur aspek kognitif dan tes kinerja untuk mengukur aspek psikomotor. Teknik analisis data yakni meliputi analisis data tes hasil belajar yang digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media video pembelajaran, serta analisis data deskriptif yang digunakan untuk menganalisis data keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan media video. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat pengaruh penerapan media video pembelajaran kompetensi dasar membuat pola blus sesuai desain terhadap hasil belajar siswa dengan ketuntasan hasil belajar sebesar 88%. 2) proses pembelajaran dalam penerapan media video pembelajaran kompetensi dasar membuat pola blus sesuai desain dapat terlaksana dengan sangat baik dengan total skor yang diperoleh untuk aktivitas guru sebesar 95% dan aktivitas siswa sebesar 86%. Kata kunci: Media video pembelajaran, pola blus, membuat pola blus sesuai desain. Abstract Learning videos are one of the media that teachers can use to help achieve effectiveness and efficiency in learning. The purpose of this study was to determine the effect of the application of instructional video media on the basic competencies of making blouse patterns in accordance with the design and implementation of the learning process in the application of instructional video media including the activities of teachers and students in class X Fashion Boutique 3 of SMK Negeri 6 Surabaya. This research is an experimental study with a type of Pre Experimental Design research. The study design was a One-Shot Case Study. The study was conducted in November to December at SMK Negeri 6 Surabaya Class X Boutique Clothing 3 in the academic year 2019/2020. Data collection methods in this study include the method of observation and student learning outcomes tests. Data collection instruments used were observation sheets to observe teacher and student activities during the learning process, and test sheets, namely written tests to measure cognitive aspects and performance tests to measure psychomotor aspects. Data analysis techniques which include analysis of learning outcomes test data used to determine the effect of the use of instructional video media, as well as descriptive data analysis used to analyze data on the implementation of the learning process using video media. The results showed that 1) there was an effect of the application of the basic competency learning video media to make blouse patterns according to the design of student learning outcomes with mastery learning outcomes of 88%. 2) the learning process in the application of basic competency learning video media makes blouse patterns in accordance with the design can be done very well with a total score obtained for teacher activity by 95% and student activity by 86%. Keywords: instructional video media, blouse patterns, make a blouse patterns based on design
PENGARUH PELETAKKAN MOTIF PADA POLA ZERO WASTE TERHADAP HASIL JADI THE CHINESE SQUARE BLOUSE ANGGUN SUHARTI, IKA; WAHYUNINGSIH, URIP
Jurnal Tata Busana Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak The chinese square blouse merupakan salah satu busana zero waste atau tanpa limbah kain. The chinese square blouse dirancang dengan menggunakan motif kain dengan arah serat melebar. Dalam penelitian ini motif diterapkan pada pola zero waste, dengan menggunakan peletakkan motif yang berbeda yaitu, di tengah, tepi dan tengah tepi. Penelitian ini bertujuan untuk a) mengetahui pengaruh peletakkan motif tengah, motif tepi dan motif tengah tepi terhadap hasil jadi the chinese square blouse, b) mengetahui hasil terbaik dari motif tengah, motif tepi dan motif tengah tepi terhadap hasil jadi the chinese square blouse. Jenis penelitian termasuk penelitian eksperimen dengan variabel bebas yaitu letak motif tengah, motif tepi, dan motif tengah tepi, variabel terikat yaitu hasil jadi the chinese square blouse ditinjau dari aspek keseimbangan, kesatuan, irama dan pusat perhatian. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi yang dilakukan oleh 33 observer, 3 panelis ahli yaitu dosen jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga dan 30 orang mahasiswa program studi Tata Busana. Pengolahan data menggunakan anava tunggal dengan bantuan SPSS 22 dengan taraf signifikan p ? 0,05, dan dilanjutkan uji duncan. Hasil uji anava menunjukkan terdapat pengaruh peletakkan motif tengah, motif tepi dan motif tengah tepi terhadap hasil jadi the chinese square blouse, ditinjau dari aspek keseimbangan, aspek irama dan aspek pusat perhatian, sedangkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara peletakkan motif tengah, motif tepi dan motif tengah tepi terhadap hasil jadi the chinese square blouse, ditinjau dari aspek kesatuan. Hasil jadi peletakkan motif yang terbaik pada the chinese square blouse yaitu motif tepi ditinjau dari aspek keseimbangan dan irama. Kata Kunci: zero waste, the chinese square blouse, motif. Abstract The chinese square blouse is the one of zero waste fashion. The chinese square blouse is designed using a fabric motif with the direction of the fiber widening. In this result motif applied on the zero waste pattern by using a comparison of placing different motives, that is in the middle, side and middle side. The purpose of this research such as: a) finding out the influnce of motif laying in the middle motif, side motif and middle side motif in the chinese square blouse result, b) finding the best result from the middle motif, side motif and middle side motif in the chinese square blouse result. The type of this research is experimental with independent variabels are laying in the middle motif, side motif and middle side motif, dependent variable is the chinese square blouse result are reviewed from the aspect of balance, unity, rythm and center of interest. Method of collecting data by observation with 33 respondents, 3 expert judgments there are the lecturers of PKK and 30 stundents of fashion design. Data processing by one way anova SPSS 22 with significant p ? 0,05, to be continued with the duncan test. Anova test results show there is an affect of motif laying in the middle motif, side motif and middle side motif in the chinese square blouse result from the aspect of balance, rhytm and center of interest, then there is no significant influnce between the laying of the middle motif, side motif and middle side motif in the chinese square blouse result from the aspect of unity. The best result of motif laying in the chinese square blouse is the side motif result from the aspect of balance and rhytm. Keywords: zero waste, the chinese square blouse, motif.
PENGARUH JENIS KAIN TERHADAP HASIL JADI MARBLING ISNINA AMELIA, FACHRIDA; WAHYUNINGSIH, URIP
Jurnal Tata Busana Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Teknik marbling semakin berkembang dengan diterapkannya teknik ini pada kain. Jika teknik marbling diaplikasikan pada permukaan kain untuk memproduksi busana dengan kualitas tinggi, maka kain harus sesuai untuk teknik marbling sehingga hasilnya akan bagus. Kemampuan kain dalam menghasilkan marbling yang tajam dipengaruhi jenis kain itu sendiri sesuai dengan asal serat, tenunan, bentuk permukaan, dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh jenis kain terhadap hasil jadi marbling dan untuk mengetahui jenis kain yang dapat menghasilkan marbling dengan baik. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan eksperimen.Variabel bebas penelitian ini adalah jenis kain dilihat dari asal seratnya dan variabel terikatnya adalah hasil jadi marbling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengisian angket dengan instrumen lembar checklist (?) yang diisi oleh 30 responden. Aspek penilaian yang diamati yaitu ketajaman warna marbling pada kain dan daya serap kain. Analisis data yang digunakan adalah dengan teknik Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh jenis kain terhadap hasil jadi marbling dari aspek ketajaman warna. Pada aspek daya serap kain, tidak ada pengaruh jenis kain terhadap hasil jadi marbling karena kain tersebut memiliki kemampuan memindahkan zat cair yang sama. Kain katun paris menghasilkan marbling yang paling baik karena mampu menyerap warna dengan cepat. Kata kunci: pengaruh, marbling, kain, warna Abstract The marbling technique is increasingly developed by the application of this technique to fabrics. If the marbling technique is applied to the fabric surface to produce high quality clothing, the fabric must be suitable for the marbling technique so the results will be good. The ability of the fabric to produce sharp marbling is influenced by the type of fabric itself in accordance with the origin of the fiber, woven, surface shape, and so forth. This study aims to find the effect of fabric types on the results of finished marbling and to find out the type of fabric that can produce marbling well. This research method is a quantitative study conducted with research. The independent variable of this study is the type of fabric seen from the origin of the fiber and the dependent variable is the marbling results. The data collection method used was a questionnaire with an instrument sheet checklist (?) filled by 30 respondents. The assessment aspects discussed are the sharpness of the color marbling on the fabric and fabric absorption. Analysis of the data used is the Kruskal Wallis technique. The results showed facts about the type of fabric on the finished product in terms of color sharpness. In the aspect of fabric absorption, there is no variation in the type of fabric to the finished product because all these three clothes have the same ability to move liquid substances. Cotton fabric produces the best marbling because it is able to produce color quickly. Keywords: effect, marbling, fabrics, colors
PERKEMBANGAN RAGAM HIAS DAN WARNA TENUN IKAT BANDAR KIDUL KOTA KEDIRI JAWA TIMUR AGUSTYANILA SARI, HERWIN; WAHYUNINGSIH, URIP
Jurnal Tata Busana Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian inixbertujuan untuk mengetahui ragam hias dan warna serta makna dari ragam hias dan warna pada Tenun Ikat Bandar Kidul Kota Kediri Jawa Timur. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriftif kualitatif, dan menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan observasi untuk pengumpulan datanya. Penelitian Deskriftif Kualitatif menggambarkan, menguraikan, menjelaskan dan menerangkan perkembangan ragamxhias dan warna Tenun Ikat Bandar Kidull Kota Kediri Jawa Timur. Informan dalam penelitian ini merupakan pemilik Kerajinan Tenun Ikat Medali Mas, Kodok Ngorek dan cabang dari Kodok Ngorek yaitu A?am Putra. Kemudian dari pihak pemerintahan yaitu Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja bidang UMKM serta Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga. Hasil mengenai ragam hias yang dilakukan berdasarkan penelitian ini terdiri dari ragam hias geometris, flora maupun fauna. Ragam hias dari Tenun Ikat Bandar Kidul ini diambil berdasarkan kebudayaan yang ada di Kota Kediri, lingkungan sekitar dan ragam hias buatan yang di desain khusus untuk memenuhi permintaan dari konsumen (Custom). Ragam hias dari tenun ikat Bandar Kidul adalah ragam hias Tirto, Wajik, Ceplok, Kembang Gunung Kelotok, Setia Hati, Genitri, Bunga Salju, Busur Bima, Kupu-kupu, dan Ombak Berantas. Begitu pula dengan warna, tenun ikat Bandar Kidul Kota Kediri mempunyai beraneka ragam warna. Namun, warna yang sering digunakan pada Tenun Ikat Bandar Kidul adalah warna merah, hitam, biru, ungu dan hijau. Ragam hiasxdan warna yang digunakan pada tenun ikat Bandar Kidul mempunyai pesan moral serta makna harapan supaya masyarakat bisa hidup dengan memberikan kedaimaian dan bermanfaat bagi masyarakat yang lainnya.