Kerugian ekonomi akibat serangan thrips telah dilaporkan dari berbagai bagian dunia. Kerusakan akibat serangan serangga tersebut sangat bervariasi, dari kerusakan ringan sampai kerusakan berat hingga dapat mengakibatkan kehilangan hasil panen yang serius. Thrips dapat menyebabkan kerusakan secara langsung dan tidak langsung, dengan menularkan tospovirus pada saat makan pada tanaman. Penelitian ini bertujuan 1) mengetahui keragaman spesies thrips pada tanaman tomat dan cabai di kabupaten, Gowa, Takalar dan Jeneponto, dan 2) komposisi jumlah spesies thrips ditiga kabupaten. Penelitian ini dilaksanakan di tiga kabupaten, yaitu Gowa, Takalar, dan Jeneponto. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survei lapangan untuk mengumpulkan spesimen thrips dari tanaman tomat dan cabai di tiga kabupaten; Gowa, Takalar, dan Jeneponto. Disetiap kabupaten dipilih sebidang tanah, dengan luas kurang lebih 1 ha untuk setiap tanaman inang untuk koleksi thrips. Lima tanaman sampel dipilih secara merata (acak). Setiap tanaman kemudian dipukul – pukul dan thrips yang jatuh pada wadah (nampan) dikumpulkan dengan menggunakan kuas halus kemudian dimasukkan kedalam botol eppendoft yang berisi alkohol 70%. Spesimen dibawa ke laboratorium untuk dihitung dan di identifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tanaman tomat dan cabai pada kabupaten Gowa dan Takalar menunjukkan terdapat 7 jenis spesies thrips (Thysanoptera; Trebrantia; Thripidae) dari pengumpulan dan proses identifikasi. Tiga spesies: Thrips tabaci, Thrips parvispinus, dan Thrips palmi ditemukan pada tanaman tomat dan cabai ditiga kabupaten. Thrips physapus, Scirtothrips citri, Frankliniella occidentalis, dan Frankliniella fusca, hanya ditemukan pada tanaman tomat di Kabupaten Gowa. Haplothrips sp. (Thysanoptera; Tubulifera; Phlaeothripidae) ditemukan pada tanaman cabai di Jeneponto. Secara keselurahan sekitar 88 % dari spesimen thrips yang dikumpulkan terdiri dari T. tabaci, T. parvispinus, T. palmi, F. occidentalis, F. fusca dan S. citri merupakan vektor dari tospovirus. Pentingnya penemuan ini untuk antisipasi penyebaran tospovirus dan epidemik di provinsi tersebut.