Yanuar Bagas Arwansyah
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Universitas PGRI Yogyakarta

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS BUTIR SOAL PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT) BAHASA INDONESIA KELAS XI SMA NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN Yanuar Bagas Arwansyah; Kodrat Eko Putro Setiawan; Ramadhan Kusuma Yuda
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v11i2.6620

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kualitas butir soal dalam penilaian akhir tahun (PAT) dalam pembelajaran bahasa Indonesia Kelas XI di SMA Negeri 1 Polanharjo Klaten tahun 2021. Soal dianalisis tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan fungsi pengecoh (distractor). Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data matematis dengan analisis statistic dengan program Item and Test Analysis (ITEMAN). Objek dalam riset ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Polanharjo Klaten. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik analisis dokumen butir-butir soal, kunci jawaban, dan nilai hasil tes. Penelitian ini menunjukkan hasil: (1) Validitas tinggi pada ketiga tipe soal, yaitu soal tipe A: 87.5%; tipe B: 75%; tipe C 75%. (2) Koefisien reliabilitas tinggi dengan reliabilitas soal tipe A sebesar 0,833; soal tipe B sebesar 0,803; dan soal tipe C sebesar 0,768. (3) Tingkat kesukaran rendah dengan nilai soal tipe A: 62.5%; soal tipe B: 65%; dan 47.5% untuk soal tipe C. (4) Daya beda soal dikategorikan baik, yaitu soal tipe A: 55%; soal tipe B: 57.5%; dan soal tipe C: 57.5%. (5) Fungsi pengecoh berkualitas sangat baik dengan nilai soal tipe A: 62,5%; soal tipe B: 40%; dan soal tipe C: 35%.Kata kunci: analisis butir soal, penilaian akhir tahun
Pelatihan pembuatan media pembelajaran Finger Puppet sebagai media pembelajaran dan ekonomi kreatif guru PAUD Windi Wulandari Iman Utama; Yanuar Bagas Arwansyah; Muncar Tyas Palupi
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v6i1.1308

Abstract

Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi terkait urgensi media pembelajaran untuk anak usia dini dan pelatihan keterampilan pembuatan media pembelajaran berbahan dasar eva foam yang memungkinkan menjadi salah satu alternatif ekonomi kreatif kepada guru Gugus PAUD I dan Gugus PAUD II Kecamatan Pajangan Bantul Yogyakarta. Sosialisasi dilaksanakan melalui ceramah dan diskusi. Pelatihan dilaksanakan secara bertahap dan dilakukan pendampingan secara berkala dalam proses produksi dan diskusi pemasran produk secara luring maupun daring. Outcome dari pelatihan ini ialah pengetahuan dan keterampilan serta inovasi dalam pembuatan media pembelajaran untuk anak usia dini dan pemahaman tentang peluang alternative ekonomi kreatif bagi guru PAUD.
Analisis Pinsip Kerja Sama dalam Acara Komedi Stand Up Comedy Season 2 Putri Argita Prasasti; Arzha Ali Rahmat; Puti Sekar Arginingrum; Yanuar Bagas Arwansyah; Asep Purwo Yudi Utomo
Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 2 (2022): Juni : Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.309 KB) | DOI: 10.55606/khatulistiwa.v2i2.491

Abstract

In a conversation, it definitely requires a principle of cooperation, so that the speech partner can understand what the speaker is saying. However, often between speakers or their interlocutors violate conversations which can result in a violation of the principle of cooperation. So that this research was made with the aim of knowing the implementation and violation of the cooperative principle contained in the Stand-Up Comedy Season 2 conversation. note in the process of data collection stage. As a result, the researcher found several utterances that implemented or violated the cooperative principle in a conversation on the Stand-Up Comedy Season 2. The results were in the form of three conversations which were maxims of quality (one utterance did not violate the maxim of quality and two utterances violated the maxim of quality). Two conversations of maxim of quantity (one utterance violates and one utterance does not violate maxim of quantity). Three conversations are maxims of relevance (two utterances do not violate and one utterance violates maxims of relevance). Conversation, Cooperation Principles, Implicature, Pragmatics, and Stand Up Comedy.
Bahasa Walikan Jogja: Analisis fungsi dan eksistensi Yanuar Bagas Arwansyah; Tomi Wahyu Septarianto; Goutam Majhi
CARAKA Vol 9 No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/caraka.v9i2.14621

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi dan eksistensi Bahasa Walikan Jogja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus. Sumber data penelitian ini diperoleh melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi bahasa walikan sebagai alat komunikasi dan identitas masyarakat Yogyakarta ditunjukkan dengan digunakannya bahasa walikan sebagai alat pengecoh mata-mata penjajah pada era pra-kemerdekaan. Fungsi lain dari bahasa walikan adalah sebagai alat untuk komunikasi antarindividu yang hidup di jalanan seperti preman, pengamen, pedagang asongan, dan sebagainya pada tahun 80-an untuk menghindari kejaran pihak berwajib.   Walikan Jogja Language: Function and existence analysis   Abstract: This study aims to describe the function and existence of Bahasa Walikan Jogja. The method used in this study uses a qualitative approach with a case study strategy. The source of this research data was obtained through observation and interviews. The results of this study show that the function of the Walikan language as a  means of communication and identity of the people of Yogyakarta is shown by the use of the Walikan language as a tool to deceive colonial spies in the pre-independence era. Another function of the Walikan language is as a tool for communication between individuals living on the streets, such as thugs, buskers, hawkers, and so on, in the 80s to avoid being chased by the authorities.