Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan dan Realisasi Pembangkit Korona dengan Sumber DC dari Baterai 12 Volt DC Menggunakan Flyback Converter NURENDI, DERI MUHAMAD; WALUYO, WALUYO; SYAHRIAL, SYAHRIAL
REKA ELKOMIKA Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.334 KB)

Abstract

ABSTRAK Korona merupakan lucutan elektrostatik yang disebabkan oleh ionisasinya fluida yang mengelilingi sebuah konduktor, yang terjadi saat gradien potensial (kekuatan medan listrik) melebihi nilai tertentu, tapi kondisinya tidak cukup untuk menimbulkan busur elektrik. Tegangan tinggi untuk pembangkit korona akan dibangkitkan menggunakan flyback converter. Oleh karena itu dirancanglah rangkaian pembangkitan tegangan tinggi menggunakan flyback converter dengan menggunakan 4 variasi tegangan yang bersumber dari baterai 12 VDC. Dengan jarak antar konduktor 0,1 cm, maka dari 4 variasi tegangan didapatkan korona. Variasi tegangan pertama menghasilkan 3656 VDC dengan medan listrik 36,56 KV/cm menghasilkan discharge current berkisar 0,005 A. Variasi tegangan kedua menghasilkan 4487VDC dengan medan listrik 44,87 KV/cm menghasilkan discharge current berkisar 0,010 A. Variasi tegangan ketiga menghasilkan 6582 VDC dengan medan listrik 65,82 KV/cm menghasilkan discharge current berkisar 0,015 A. Variasi tegangan keempat menghasilkan 7049 VDC dengan medan listrik 70,9 KV/cm menghasilkan discharge current berkisar 0,015 A. Kata Kunci : korona discharge, medan listrik, flyback, variasi tegangan, ozon ABSTRACT An electrostatic corona discharge caused by the ionization of fluid surrounding a conductor, which occurred when the potential gradient (electric field strength) exceeds a certain value, but conditions are not enough to cause an electric arc. A high voltage would be generated using a flyback converter. This, a corona generating circuit was designed using a flyback converter using four variations of voltage coming from the battery 12 VDC. With a distance of 0.1 cm between the conductors, the voltage variation was obtained the corona. In the first variation, it produced a voltage of 3656 VDC with the electrical field 36.56 kV / cm and the generate discharge current of 0.005 A. The second voltage variation produced a voltage of 4487 VDC with the electrical field 44.87 kV/cm and the generated discharge current of  0.010 A. The third voltage variation generated a voltage of  6582 VDC with the electrical field 65.82 KV / cm and generated discharge current of 0.015 A. The fourth voltage variation produced a voltage 7049  VDC with the electrical field 70.39 kV/cm and the  generate discharge current of  0.015 A. Keywords: corona discharge, electric field, flyback, voltage variations, ozone
Studi Load Shedding pada Sistem Kelistrikan Pengeboran Minyak Lepas Pantai, Kasus di Perusahaan X RUBIANTO, TRIWAHYU; SYAHRIAL, SYAHRIAL; WALUYO, WALUYO
REKA ELKOMIKA Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.878 KB)

Abstract

ABSTRAK Perubahan beban yang signifikan pada sistem kelistrikan dapat menyebabkan suatu sistem berjalan diluar batas stabil, Sehingga stabilitas sistem pada sistem kelistrikan sangat diperlukan, hal itu merupakan tujuan dilakukannya pembahasan kasus ini. Untuk menanggulangi suatu sistem agar mencapai kestabilan tersebut dilakukan proses load shedding dengan mengambil beberapa contoh asumsi menggunakan software simulasi dengan setting batas kerja UFR pada sistem untuk melakukan load shedding yang ditujukan jika terjadi perubahan frekuensi diluar batas standar perusahaan, dengan cakupan analisa pada saat generator load flow beban normal, saat kondisi pemasukan beban terbesar yaitu 1500HP, dan saat salah satu generator mengalami trip di t=1s dalam rentang waktu simulasi 100s, dengan melihat kinerja sistem dari sisi speed generator, perubahan frekuensi dengan melihat standar frekuensi yang diperbolehkan dengan rujukan dari pelepasan beban dari ANSI/IEEE C37 106-1987 dan perubahan tegangan dengan standard dari perusahaan adalah ±10%. Hasil yang didapatkan saat GTG trip, UFR bekerja di 58,5Hz dan 58,2Hz dengan total pelepasan beban sebesar 2727,25Kw, dan steady state pada t=80,011s. Kata kunci : Stabilitas sistem, Pengeboran minyak lepas pantai, Load Shedding. ABSTRACT In the Electrical System often occurs a change in load can cause a system goes beyond the limit of stability, because about that the stability system is important, so that the stability system must be need to be explain in here. To make system back to stabil, the load shedding can be use by taking a few examples of assumption with simulation is used software include setting UFR to make loadshedding work when GTG(01) collapse and frekuensi turn down. Desired results of this project used multiple data methods with the electrical systems associated look in to perform of synchronous generator, the system stability, and load shedding, that is doing by some case is reviewed the ability of generator at load flow condition normal, while the biggest load condition start is 1500HP, and while one generator having trip at t=1s in the 100s simulation period, and seen the response look at the performance of speed generator system, and changes frequency by looking at the standard frequencies allowed by referral from load shedding of ANSI/IEEE C37 106-1987 and for changing from voltage used company’s standard is ±10%. The result is, when GTG(01) collapse, then UFR will work at frequency 58,5Hz dan 58,2Hz with total final load shedding is 2727,25Kw, and steady state at time t=80,011s Key word: Stability system, Load shedding, offshore.
Nilai Riil dan Imajiner Impedansi Pentanahan dengan Modifikasi Batang Elektroda Diinjeksi Arus Berfrekuensi 50 Hz-2 MHz AGUSTIN, IKA MUTIARA; ANGGORO, BAMBANG; WALUYO, WALUYO
REKA ELKOMIKA Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1336.203 KB)

Abstract

Abstrak Nilai impedansi pentanahan tidak hanya terdiri dari resistansi atau riil saja, tetapi terdapat nilai imajiner yang perlu diperhatikan. Nilai imajiner merupakan parameter dari sifat induktansi (L) dan Kapasitansi (C). Pada penelitian ini dibuat sistem pentanahan dengan modifikasi batang elektroda pentanahan berbentuk tabung dengan isian pasir dan kondisi tanah yang berbeda-beda. Pengukuran sistem pentanahan menggunakan metoda tiga titik dengan konfigurasi vertikal dan injeksi arus AC (50 Hz sampai 2 MHz). Dari hasil diperoleh nilai riil dari impedansi pentanahan terkecil pada kondisi tanah basah dengan kedalaman 50 cm yaitu sebesar 0,001 Ω. Nilai riil dari impedansi pentanahan terkecil pada kondisi tanah setengah basah dengan kedalaman 60 cm yaitu sebesar 0,02 Ω. Nilai riil dari impedansi pentanahan terkecil pada kondisi tanah kering dengan kedalaman 100 cm yaitu sebesar 0,08 Ω. Pada frekuensi rendah nilai imajiner dari impedansi pentanahan cenderung bersifat kapasitif, tetapi pada frekuensi tinggi nilai imajiner dari impedansi pentanahan tersebut cenderung bersifat induktif. Kata kunci: frekuensi, imajiner, impedansi pentanahan, riil, pasir. Abstract Impedance grounding is not only as resistance or real value, but also imaginary value. Imaginary value is a measure of the inductance (L) and capacitance (C). In this research, it was made by using modified as tubular electrodes rods with stuffing sand and different soil conditions. The measurement of grounding system used the three-point vertical configuration with frequency AC current (50 Hz to 2 MHz). The results that the lowest real value of impedance grounding was the smallest of 0.001 Ω for the electrode rod tube with a depth of 50 cm on wet soil conditions. The lowest real value of impedance grounding with depth of 60 cm was 0.02 Ω on half wet soil conditions. The lowest real value of impedance grounding depth of 100 cm was 0.08 Ω on dry soil conditions. The imaginary value of  grounding impedance tent to be capacitive in low frequency, but at high frequency tent to be inductive. Keywords: frequency, imajinary, impedance grounding, real, sand.
Penerapan dan Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro dengan Turbin Propeller Open Flume TC 60 dan Generator Sinkron Satu Fasa 100 VA di UPI Bandung NUGRAHA, IHFAZH NURDIN EKA; WALUYO, WALUYO; SYAHRIAL, SYAHRIAL
REKA ELKOMIKA Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.118 KB)

Abstract

Abstrak Pikohidro adalah pembangkit listrik tenaga air yang mempunyai daya dari ratusan Watt sampai 5 kW. Secara teknis, pikorohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sumber energi), turbin dan generator. Pikohidro dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pembangkit listrik tenaga diesel berbahan bakar minyak dengan biaya operasional lebih tinggi dan tidak ramah lingkungan. Potensi alam yang dapat dijadikan suatu pembangkit pikohidro adalah aliran air sungai yang berada di UPI Bandung. Alat yang digunakan adalah turbin reaksi propeller open flume TC 60 dan generator sinkron satu fasa kapasitas 100 Watt, 200 – 220 volt, 90 Hz. Pengukuran pembebanan generator dilakukan pada saat tanpa beban dan berbeban menggunakan beberapa lampu untuk mengukur besar daya yang terbangkitkan. Hasil dari pengukuran pembebanan generator, menghasilkan daya listrik sebesar 71 watt, dengan tegangan tertinggi 5,5% dari 220 volt dan drop tegangan – 13,3% dari 220 volt, serta drop frekuensi – 19% dari 90 Hz. Kata kunci: picohydro, turbin, generator, frekuensi, tegangan. Abstract A pcohydro is hydropower generator capasity that as hundreds of watts to 5 kW. Technically, ithas three main components: water (source of energy), turbine and generator. Picohydro can be used as an alternative to diesel power plants that using fuel oil, cost expensive and not environmentally friendly. A natural potential that can be used a picohydro generator river flow that was in UPI Bandung. The working tools a reaction turbine propeller open flume TC 60 and single phase synchronous generator capacity of 100 Watts, 200-220 volts, 90 Hz. The enerator measurements were no load and loaded by the lamps in order to measure the value of the generated power. The results were generated electric power of 71 watts, 5.5% highest voltage of 220 volts and – 13,3% voltage drop of 220 volts, and - 19% frequency drop of 90 Hz. Keywords: picohydro, turbine, generator, frecuency, voltage.
Studi Analisis Daya Pembangkit Listrik Biogas Dari Kotoran Sapi dan Manusia Di Pondok Pesantren Baiturrahman Jawa Barat ARNANDO, RIKI; SYAHRIAL, SYAHRIAL; WALUYO, WALUYO
REKA ELKOMIKA Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1128.632 KB)

Abstract

ABSTRAK Indonesia kaya dalam berbagai jenis energi baik berbasis fosil atau non fosil. Tentulah sangat tidak bijaksana apabilah hanya menggunakan bahan bakar fosil saja, karena bahkan cadangan energi fosil nasional terbatas dan secara bertahap akan habis. Dengan demikian studi analisis daya yang dibangkitkan dari pembangkit biogas diperlukan untuk keperluan pengembangan energi nasional. Proses studi analisis daya yang dilakukan adalah dengan memasang flow meter untuk melihat konsumsi biogas sebagai bahan bakar ketika tanpa beban dan ketika berbeban menggunakan dummy load, melihat tegangan keluaran dengan osiloskop, serta melakukan analisis perhitungan daya dari kotoran organik sebagai bahan baku pembangkit biogas dikapasitas 1 kW. Hasil studi didapatkan daya  keluaran yang dihasilkan pada beban 0,5kW adalah 399,9 watt dengan menggunakan genset biogas berkapasitas 1 kW. Banyak kotoran organik total dari manuisa dan sapi 1,3 m3/hari dengan kadar metana sebesar 52,5% dapat menghasilkan daya input 5.251,4 watt. Kata Kunci : kotoran organik, gas metana, daya, efisiensi, debit biogas ABSTRACT Indonesia is a rich country which has several kinds of fossil or non-fossil energy. This is why it will be better if Indonesia is not only depending on one kind of energy such as  fossil energy, coal, and natural gas, because energy reserve fossil was has limited amount and will be gradually depleted. Thus, a power analysis study of biogas plant was necessary for the purpose of national energy. The process of study was performed by installing flow meter to see biogas consumption as fuel energy when no load and variable of dummy load condition. The study result was obtained generated power of 0,5 kW was 399,96 watts for the highest load by using 1 kW generator capacity. The total organic waste human and cow was 1,3 m3/day with a methane content of 52,5%, that could produce 5251,4 watt of input power. Key word : Organic waste, methane, power, efficiency, biogas flow
Analisis Penalaan Rele Jarak sebagai Proteksi Utama pada Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV Bandung Selatan – Cigereleng SUDRAJAT, RHAMANDITA; SAODAH, SITI; WALUYO, WALUYO
REKA ELKOMIKA Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1332.98 KB)

Abstract

Abstrak Transmisi daya listrik menggunakan saluran udara tegangan tinggi, Saluran tersebut sangat rentan terhadap gangguan karena jarak yang sangat jauh. Oleh karena itu, dibutuhkan kehandalan sistem proteksi yang tinggi untuk mengamankan saluran udara tersebut. Untuk memenuhi kehandalan dari sistem proteksi, maka perlu dilakukan penalaan rele jarak, Dalam kasus penelitian ini, diambil saluran transmisi yang menghubungkan gardu induk Bandung Selatan – Cigereleng. Dalam penalaan rele jarak tersebut dibagi ke dalam tiga Zona proteksi.  Dari hasil perhitungan, penalaan rele jarak untuk Zone 1 sebesar 0,205 ∠69,39o Ohm dengan waktu operasi trip 0 detik, Zone 2 sebesar  1,201 ∠70,76o Ohm dengan waktu operasi trip 0,4 detik, dan Zone 3 sebesar  2,175 ∠70,804o Ohm dengan waktu operasi trip 1,6 detik.   Kata kunci: Rele Jarak,Zona Proteksi,Saluran Transmisi,Sistem Proteksi. Abstract Electrical power transmission’s use overhead lines high voltage , The overhead lines are very vulnerable to disturbance because of long distances. It is needed realiability protection system to serves the protection of overhead high voltage. To meet the reliability of protection system, it is necessarsary it setting lines the distance relay for transmission lines. In this research sampel, it was the transmission line that  Connecting the substation Bandung selatan – Cigareleng. the setting of distance relay, it divided into three zones of protection. Wore done the result of calculation, the distance relay setting for Zone 1 was 0.205 ∠ 69.39o Ohm with the trip operating time 0 seconds, Zone 2 was 1.201 ohm ∠ 70.76o with trip operation time of o.4 seconds , and Zone 3 was 70.804 ∠ 2.175o Ohm with trip operating time of 1.6 seconds.   Keywords: Distance Relay,Zone Protection,Transmission Line,Protection System.
PERANCANGAN DAN REALISASI LISTRIK WIRELESS MENGGUNAKAN RESONANT COUPLING MAGNETIC RAMDHANI, RAMDHANI; WALUYO, WALUYO; SAODAH, SITI
REKA ELKOMIKA Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.014 KB)

Abstract

ABSTRAK   Transfer energi listrik dapat dilakukan dengan metoda resonansi, yaitu dengan menyamakan frekuensi pada sisi pengirim (transmitter) dengan sisi penerima (receiver). Frekuensi yang digunakan adalah 22 khz yang dihasilkan pada rangkaian inverter setengah gelombang dengan tegangan output 100 Vac, dihubungkan dengan kapasitor dan kumparan pengirim. Pada listrik wireless ini dilakukan tiga kali percobaan yaitu kumparan pada 50 lilitan, 30 lilitan dan 20 lilitan. Ini dilakukan untuk mengetahui besar impedansi yang dihasilkan, yang berpengaruh untuk transfer energi listrik. Untuk kumparan optimalnya adalah 20 lilitan, Karena pada 30 dan 50 lilitan impedansi yang dihasilkan lebih besar dari pada 20 lilitan. Jarak transfer maksimal dari kumparan pengirim (transmitter) kepada kumparan penerima (receiver) adalah 25 cm dengan tegangan 6,32 Vac dan jarak minimal adalah sebesar 10 cm dengan tegangan 15,6 Vac. Ini membutikan jika jarak semakin jauh maka tegangan semakin kecil dan daya pancarnya semakin kecil dan jika jaraknya semakin dekat  maka tegangan semakin besar. Kata kunci: induksi, wireless, jarak ABSTRACT Electricity Energy Transfer can be done with the method resonansi, that is with frequency on the sender side equalize (transmitter) with a side of receiver (receiver). The frequency used is 22 khz resulting in a series of half-wave voltage inverter with 100 Vac, output is connected to the capacitor and the coil is the sender. Wireless electricity is conducted at three times the experiment is at 50 coil, 30 coil and 20 coil. This is done to know the large impedance is produced, the influential for the transfer of electrical energy. For optimal coil is a coil 20, because at 30 and 50 coil impedance resulting is greater than 20 coils.Transfer maximum distance of the coil the sender (transmitter) to coil the recipient (receiver) is 25 cm to voltage 6,32 Vac and a minimum distance is as much as 10 cm to voltage 15,6 Vac. This proves that if the far distance then the smaller voltage and if the distance getting closer voltage so thet the emissitivity is getting better. Keywords: induction, wireless, distance
Studi Gangguan Hubung Tanah Stator Generator Menggunakan Metoda Harmonik Ketiga di PT. Indonesia Power UP. Saguling WALUYO, WALUYO; SEPGIANTO, GARY ANDRI; SAODAH, SITI
REKA ELKOMIKA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1458.013 KB)

Abstract

ABSTRAK Generator sinkron merupakan peralatan yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Keandalan fungsi generator sangat penting, sehingga  perlu diproteksi untuk mencegah terjadinya kerusakan dari gangguan yang tidak diinginkan yaitu hubung singkat satu fasa ke tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh besar perubahan tegangan harmonik ketiga saat terjadi gangguan hubung tanah stator. Untuk menentukan karakteristik harmonik ketiga, maka perhitungan dilakukan pada dua kondisi yaitu kondisi normal dan gangguan. Metode harmonik ketiga pada kondisi gangguan menggunakan tiga skema. Saat skema tegangan kurang besaran tegangan harmonik ketiga adalah sebesar 35-40 Volt. Saat skema tegangan lebih maka besaran tegangan harmonik ketiga adalah sebesar 130-135 Volt. Saat skema rasio tegangan, rasio V3t terhadap V3n, maka saat kondisi normal adalah 0,81, dimana daerah yang terlindungi pada skema ini sebesar 60% dari netral generator. Kata kunci : generator, gangguan hubung tanah stator, harmonik ketiga, skema harmonik ketiga ABSTRACT Synchronous generator is a device that converts mechanical energy into electrical energy. Reliability function generator is very important, so that a protection to prevent damage from unwanted interference, ie one phase short circuit to ground, is necessary. The purpose of study was to obtain third harmonic voltage magnitude changes during disturbances of stator ground fault. To determine third harmonic characteristic, a computation was performed on two conditions, namely normal and fault conditions. The third harmonic method, under fault conditions, used three schemes. When it was under voltage scheme, the third harmonic voltages were 35-40 Volts. When it was the third harmonic over voltage scheme, the magnitudes were 130-135 Volts. When the voltage ratio scheme, the ratio of the current V3t to V3n, so that the normal condition was 0.81, where the protected area in this scheme was 60% of the generator neutral. Keywords: generator, stator ground fault, the third harmonik, the third harmonik scheme
Studi Hubung Singkat pada Beban Pemakaian Sendiri Sistem Pembangkitan di PT Indonesia Power UBP Kamojang ARIEF, JAUZIE; WALUYO, WALUYO; SYAHRIAL, SYAHRIAL
REKA ELKOMIKA Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Gangguan hubung singkat sering terjadi pada operasi sistem tenaga listrik yang dapat menyebabkan kerusakan peralatan, kerugian ekonomi, dan keadaan terburuk yaitu kegagalan operasi sistem tenaga listrik. Pembangkit tenaga listrik UBP Kamojang memiliki 3 unit generator, dimana energi listrik yang dibangkitkan disalurkan ke G.I Kamojang dan untuk pemakaian sendiri yang terdiri dari beban motor listrik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengoperasian kembali unit 1 terhadap arus hubung singkat pada setiap busbar beban pemakaian sendiri dengan tiga skenario berbeda. Hasil simulasi hubung singkat terjadi penurunan arus hubung singkat awal (I’’k) dari skenario 2 ke skenario 3 pada bus SW.SB.3 sebesar 30,409 kA menjadi 30,378 kA. Arus hubung singkat puncak (IP) sebesar 61,141 kA menjadi 61,093 kA, dan arus hubung singkat awal (I’’k) pada bus SW.SB 2 sebesar 6,363 kA menjadi 6.337 kA, arus hubung singkat puncak (IP) sebesar 15,631 kA menjadi 15,571 kA. Kata kunci: Arus, hubung singkat, scenario, pembangkit, motor listrik
Studi Karakteristik Nilai Impedansi Riil dan Imajiner Impedansi Pentanahan Konfigurasi Vertikal dengan Variasi Diameter dan Diinjeksi Arus Bolak-Balik Berfrekuensi 50 Hz -2 MHz PUSPITASARI, SYLVIA OKTOBELLA; ANGGORO, BAMBANG; WALUYO, WALUYO
REKA ELKOMIKA Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1733.231 KB)

Abstract

Abstrak Sistem pentanahan yang baik sangat diperlukan, baik untuk proteksi terhadap petir maupun untuk pentanahan titik netral sistem tenaga listrik. Sistem pentanahan memiliki nilai yang baik adalah nilai impedansi yang sesuai kebutuhan sistem pentanahan. Pada penelitian ini pengujian sistem pentanahan dibuat secara modifikasi yaitu menggunakan injeksi arus AC dengan modifikasi batang pentanahan yang bervariasi ukuran diameternya dan diberi injeksi frekuensi dari 50 Hz – 2MHz serta menggunakan treatment pasir. Metoda pengukuran yang digunakan adalah metoda 3 titik vertikal (driven rod). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai impedansi riil dan imajiner dari impedansi elektroda pentanahan yang dipengaruhi oleh variasi diameter tabung berisi pasir yang menggunakan metoda 3 titik serta mengetahui pengaruh injeksi arus AC pada karakteristik impedansi pentanahan. Dari hasil pengujian dan perhitungan didapat nilai impedansi riil, sehingga diperoleh hasil pada ketiga diameter yang memiliki nilai impedansi sesuai standard sistem pentanahan yaitu 5 Ω. Nilai standard tersebut mengacu pada Persyaratan Umum Instalasi atau PUIL 2000. Pada impedansi imajiner terdapat sifat tanah lebih banyak bersifat induktif dibandingkan kapasitif. Kata kunci: Impedansi, Arus AC, Frekuensi, Induktif, Kapasitif. Abstract Good grounding system is indispensable, both for protection against lightning or to neutral point of power system grounding. In the grounding system, it has a good grounding value if the value of the corresponding to the impedance grounding system. In this study testing, the grounding system modification was made by using AC current injection with varying modifications grounding rod diameter size, the injection frequency of 50 Hz – 2 MHz and using sand treatment. The method of measurement was used vertical 3-point method (driven rod). This study aimed to obtain the real and imaginary impedance values ​​of the grounding electrode impedance that affected by variations in the diameter of the tube filled with sand that use 3-point method and determine the influence of AC current injection on earth impedance characteristics. From the results of tests and calculations, it was obtained real impedance values, in order to obtain results in the third diameter that having values correspond to the impedance grounding system, that was 5 Ω standard. The standard value referred to the General Requirements Installing or PUIL 2000, as well as the imaginary impedance properties of soil were more inductive than capacitive. Keywords: Impedance , AC currents , frequency , inductive , capacitive .