Masyarakat Indonesia khususnya para remaja sudah semakin akrab dengan perilaku pacaran. Bahkan, saat ini mereka tidak ragu untuk menunjukkan kemesraan atau romantisme mereka di media sosial seperti Tiktok. Romantisme yang dilakukan bersama pasangan ditunjukkan dalam konten video yang dibuat dan disebarkan secara publik dimana siapa saja ti tentukan. Hasil penelitian menunjukkan informan melakukan PDA di media sosial Tiktok untuk memenuhi kebutuhan akan hubungan (relatedness’s needs) yaitu mendapat penerimaan positif dari pengguna Tiktok lainnya dan penerimaan positif dari orang-orang disekitar informan seperti keluarga dan teman-teman. Selain itu, informan juga berhasil memenuhi kebutuhan akan keberadaan (existence’s needs) yaitu mendapatkan pengdapat mengakses video tersebut termasuk remaja bahkan anak-anak. Sementara catatan kekerasan di Indonesia memiliki persentase yang tinggi akibat perilaku pacaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan motivasi remaja melakukan public display affection di media sosial Tiktok menggunakan teori kebutuhan dan motivasi dari Clayton Alderfer. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi terhadap empat informan yang telah penelihasilan dari tawaran endorsement produk, menghilangkan rasa takut akan kehadiran orang ketiga dalam hubungan informan serta menghilangkan rasa takut pasangan tidak mau mengakui atau merasa malu memiliki pacar seperti diri informan, dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth’s needs) yaitu keinginan informan untuk terus belajar mengembangkan kreativitas dan ide-ide untuk dituangkan dalam konten-konten informan. Kata Kunci: Motivasi, Public Display Affection, Tiktok