Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MANAJEMEN RESIKO PROYEK PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150 kV LOPANA-TELING Wantouw, Ferry; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 4 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pasokan listrik di berbagai pusat beban seperti kota, kawasan industri, permukiman dan lainnya, diperlukan sarana yang mampu menyalurkan tenaga listrik. Salah satu bentuk sarana yang digunakan adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi. Proyek pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Lopana – Teling merupakan proyek pembangunan saluran transmisi dengan tegangan 150 kiloVolt yang menghubungkan antara Gardu Induk Tegangan Tinggi Lopana ke Gardu Induk. Penelitian ini akan mengidentifikasi, menganalisis dan menentukan respon resiko yang ditimbulkan akibat adanya proyek pembangunan SUTT 150 kV Lopana–Teling. Analisis kejadian dan konsekuensi dibagi menjadi 7 aspek penting, yaitu aspek teknis pengurusan proyek, aspek kecelakaan kerja tak terduga, aspek lingkungan, aspek penyesuaian dalam proyek, aspek permasalahan tenaga kerja, aspek kecelakaan kerja yang diperkirakan, aspek penggunaan material. Klasifikasi resiko berdasarkan ranking, yaitu : high risk terdiri dari aspek teknis pengurusan proyek; significant risk terdiri atas aspek kecelakaan tak terduga, aspek lingkungan, aspek penyesuaian dalam proyek; dan low risk terdiri dari aspek permasalahan tenaga kerja, aspek kecelakaan kerja yang diperkirakan, aspek penggunaan material. Respon penanganan resiko terhadap 7 aspek yang dominan adalah melakukan koordinasi awal dengan pihak pemerintah setempat dan PT. PLN Persero selaku pemrakarsa proyek, diadakan pendidikan dan pelatihan K3, serta melakukan koordinasi dengan para tenaga ahli dan tenaga terampil, dan diadakan pendidikan dan pelatihan untuk para pekerja dari luar daerah, pekerja penduduk setempat yang dilalui jaringan T/L 150 kV Lopana-Teling, mengikut sertakan  para tenaga ahli dan tenaga terampil di dalam lokasi proyek, meningkatkan peralatan dan kelengkapan K3, mengikuti pendidikan dan pelatihan mengenai K3, serta mengikut sertakan warga sekitar proyek dalam proses pembangunan, dan melakukan berbagai pendekatan-pendekatan sosial kepada pemerintah setempat, tokoh masyarakat, tokoh agama yang berada di lingkungan proyek, serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai keamanan SUTT tersebut. Kata Kunci: teknis pengurusan proyek, kecelakaan kerja tak terduga, lingkungan, penyesuaian dalam proyek, permasalahan tenaga kerja, kecelakaan kerja yang diperkirakan.
Penerapan Teknologi Filtrasi dan Tower Penampungan Low Cost- Low Maintenance dalam Penyediaan Air Bersih Bagi Masyarakat Desa Bango Kepulauan Mantehage Moko, Emma Mauren; Rahardiyan, Dino; Wantouw, Ferry
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol 2, No 2 (2020): VIVABIO:Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.2.2.2020.30674

Abstract

Kepulauan Mantehage merupakan gugusan kepulauan dalam wilayah Taman Laut Nasional Bunaken dengan luas sekitar 89.065 hektar bersama empat pulau lainnya yaitu Pulau Nain, Manado Tua, Siladen dan Bunaken. Kebutuhan air bersih merupakan permasalahan utama bagi masyarakat Desa Bango di gugusan Kepulauan Mantehage dimana sumber air besih bagi sekitar 120 kk hanya bersumber dari sumur yang terdapat di tengah desa. Sumur ini merupakan tempat bagi masyarakat untuk kegiatan mandi dan mencuci dan tidak dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi. Program kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk melakukan revitalisasi sumber air bersih (sumur) masyarakat. Tower penampungan air kapasitas 5500 L menggunakan baja ringan merupakan konstruksi teknologi tepat guna dirancang bagi masyarakat kepulauan yang memang berada dalam lingkungan salinitas tinggi dan dilengkapi sistem filtrasi sederhana tiga tingkat (3 Stage) menggunakan bahan alami pasir, kerikil danijuk untuk memudahkan bagi masyarakat dalam merevitalisasi filter dengan bahan-bahan dan material yang tersedia di lingkungan sekitar. Hasil evaluasi kegiatan bagi masyarakat adalah terciptanya revitalisasi sumber air bersih bagi masyarakat, terjadinya transfer teknologi serta dampak sosial bagi masyarakat yaitu perubahan pola kegiatan mandi dan mencuci sebelum dilakukan di sumur desa setelah pelaksaan pengabdian kegiatan tersebut beralih ke rumah masing-masing.
IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTIN DI UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO Wantouw, Ferry; Tumewu, Tryadi Wilhelmus; Rachmadi, Ronald Albert
Jurnal Ilmiah Realtech Vol 14 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik De La Salle Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52159/realtech.v14i2.47

Abstract

Dalam rangka mendukung pertumbuhan pelayanan sarana dan prasarana Kampus Universitas Katolik De La Salle (UDLS) Manado. maka dilakukan langkah berupa pembangunan gedung kantin berupa peningkatan atau renovasi gedung kantinsesuai dengan perkembangan kebutuhan akan pertambahan pelayanan ekonomi kepada mahasiswa dan pengunjung lainnya. Pada pembangunannya sangatlah penting untuk meninjau sisi keamanan dan keselam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (k3) pada pelaksanannya. Pada implementasi adapun beberapa faktor kebijakan keberhasilan peningkatan keamanan dan keselamatan pekerjaan yaitu yaitu faktor communication, resources, disposition, dan bureucratic structure. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan k3 dalam pembangunan kantin di udls manado. Adapun variabel yang menjadi penerapannya adalah variabel implementasi k3 (y)variabel peralatan k3 (x1) variabel pelatihan k3 (x2) kedisiplinan pemakaian peralatan k3 (x3). Dengan pendekatan wawancara kepada 28 responden pekerja dan pihak terkait dilakukan pengujian validasi instrumen, yang dilakukan pengujian data berupa uji normalitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda dan pengujian hipotesis. Dari hasil pengujian dibuatkan sebuah model matematis dengan pendekatan model estimasiparametric diketahui besarnya pengaruh perlengkapan k3 terhadap implementasi k3 adalah (0.563)2 = 31,7%. Besarnya pengaruh pelatihan k3 terhadap implementasi k3 adalah (0.632)2 =39.9%. Besarnya pengaruh kedisiplinan k3 terhadap implementasi k3 adalah (0.584)2 = 34,1%. Besarnya pengaruh manajeman perusahaan terhadap implementasi k3 adalah (0.339)2 =11,5%.dari hasil analisis data maka diperlukan prosedur pelengkap dan strategi-strategi untuk penerapan k3.
ANALISA RESIKO PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA GMIM PETRA PERUMAHAN PERMATA ASRI SEA Wantouw, Ferry; Tumewu, Tryadi Wilhelmus; Rachmadi, Ronald Albert
Jurnal Ilmiah Realtech Vol 15 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik De La Salle Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52159/realtech.v15i2.92

Abstract

Pembangunan gedung Gereja GMIM PETRA Sea dibangun di area perumahan Perumahan Permata Asri, Desa Sea yang dilatar belakangi dengan kondisi masyarakat yang beragam agama dan golongan, serta anggota Jemaat yang memiliki latar belakang yang berbeda. Pembangunan tahap pertama telah mencapai ± 40% yang memakan waktu dan biaya yang kurang efektif dan efiasien. Penelitian ini bertujuan mengukur dan menganalisa resiko yang terjadi akibat pembangunan gedung gereja. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif secara kualitatif dimana hasil penelitian bukan merupakan suatu penemuan teori yang baru, melainkan hanya menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara terjadi. Hasil kuesioner yang dibagikan ke 30 respoden mengelompokan 3 komponen resiko yaitu 1)Komponen Dokumen dan Komunikasi (Protes masyarakat, perbedaan pendapat Jemaat, Material tidak sesuai, Perubahan design, dan keterlambatan perijinan) denga besar pengaruh 46,273%; 2)Komponen Material (Waste, Keterlamabatan pengiriman, Kerusakan, kenaikan harga) dengan besar pengaruh 18,170 %.; 3)Komponen Perlatan (Kenaikan harga sewa, keterlambatan mobilitas, kurang, Crane amblas) dengan besar pengaruh 9,690 %. Selanjutnya strategi penanganan resiko sesuai dengan prinsip pengurangan resiko khusus untuk komponen material perlu dilakukan penanggulangan. Pembangunan gedung gereja ini sangat penting untuk memperhatikan faktor dokumen dan komunikasi sehingga pengaruh kepada faktor penyebab lainnya bisa dikurangi.