Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kajian Daya Tampung Sungai Citarik Provinsi Jawa Barat Wardhani, Eka; Sulistiowati, Lina Apriyanti
Jurnal Rekayasa Hijau Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.333 KB) | DOI: 10.26760/jrh.v2i2.2393

Abstract

ABSTRAKKajian perhitungan daya tampung Sungai Citarik diharapkan menjadi data/informasi yang diperlukan dalam menganalisis kebijakan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Sungai Citarik merupakan sungai lintas kabupaten. Maksud dilaksanakannya penelitian ini yaitu mendapatkan data gambaran hasil perhitungan tampung beban pencemaran untuk parameter BOD dan COD. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah: mendapatkan angka DTBP (daya tampung beban pencemaran) Sungai Citarik; memperoleh angka jumlah beban pencemar yang harus dikurangi dari masing-masing sumber pencemar agar kualitas air Sungai Citarik memenuhi kelas air yang ditetapkan DTBP nya; dan mencari berbagai pilihan kebijakan untuk menurunkan beban pencemaran dan dampaknya. Berdasarkan hasil perhitungan daya tampung beban pencemaran Sungai Citarik di DAS Citarik yang berada di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Bandung, Sumedang, dan Garut menunjukkan bahwa kualitas air Sungai Citarik telah tercemar hal ini terlihat dari beberapa parameter seperti: TDS, TSS, BOD, COD, DO, Nitrat, Krom heksavalen, Tembaga, Nitrit, Klorin Bebas, Sulfida, Detergen MBAS, Total Colli dan Fecal Coli yang tidak memenuhi baku mutu. Ditinjau dari status mutu air Sungai Citarik termasuk katagori tercemar sedang sampai dengan berat. Kehadiran beberapa jenis logam berat di Sungai Citarik harus diwaspadai mengingat sifat dari logam yang, persistent, toksik, dan bersifat bioakumulasi.Berdasarkan hasil perhitungan terlihat bahwa daya tampung beban pencemaran air Sungai Citarik untuk parameter BOD dan COD sudah jauh terlampaui.Kata Kunci: Sungai Citarik, Daya Tampung, Beban PencemaranABSTRACTThe Citarik River capacity calculation study is expected to be the data / information needed in analyzing water quality management and water pollution control policies. Citarik River is a crossdistrict river. The purpose of this research is to obtain the image of the calculation result of load pollution load for BOD and COD parameters. The purpose of this research is to obtain DTBP number (pollution load capacity) of Citarik River; obtain the number of polluted loads to be reduced from each pollutant source so that the water quality of the Citarik River meets the water class set by its DTBP; and look for policy options to reduce pollution loads and their impacts. Based on the calculation of pollution load capacity of Citarik River in Citarik River Basin located in 3 regencies of Bandung, Sumedang, and Garut Regency shows that the water quality of Citarik River has been polluted this can be seen from several parameters such as: TDS, TSS, BOD, COD, DO, Nitrates, Chromium hexavalent, Copper, Nitrite, Chlorine Free, Sulfide, MBAS Detergent, Total Colli and Fecal Coli that do not meet the quality standard. Viewed from the status of Citarik River water quality including the category of moderate to severe pollution. The presence of some heavy metals in the Citarik River should be cautioned given the nature of the metal that is, persistent, toxic, and bioaccumulative. Based on the calculation results show that the water pollution load capacity of Citarik River for BOD and COD parameters is far exceeded.Key Words: Citarik River, Capacity, Pollution Load
Kajian Dampak Pembuangan Air Limbah Industri PT. X Terhadap Sungai Cikijing di Provinsi Jawa Barat Sulistiowati, Lina Apriyanti; Wardhani, Eka
Jurnal Rekayasa Hijau Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.678 KB) | DOI: 10.26760/jrh.v2i1.2039

Abstract

ABSTRAKSungai Cikijing termasuk ke dalam Sub DAS Citarik melintasi dua wilayah administrasi yaitu Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung. Sungai Cikijing menjadi sarana pembuangan air limbah dari aktivitas industri sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran air sungai. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah menganalisis dampak pembuangan air limbah PT. X terhadap 3 aspek yaitu budidaya, kualitas air tanah dan tanah serta kesehatan masyarakat berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001. Kualitas air Sungai Cikijing pada Bulan Januari dan Agustus 2017 mengandung parameter yang tidak memenuhi bakumutu yaitu TSS, TDS, BOD, COD, Detergen MBAS, Belerang (H2S), Minyak dan Lemak, Nitrit, Nitrat dan Fenol. Pencemaran yang terjadi di Sungai Cikijing tidak berpengaruh terhadap penurunan kesuburan tanah, karena air Sungai Cikijing tidak dijadikan sumber air irigasi untuk lahan pertanian di lokasi sampling. Analisis kualitas air bersih di lokasi studi diambil dari 2 lokasi dengan membandingkan bakumutu sesuai Permenkes RI No. 492 Tahun 2010. Parameter air sumur di Desa Linggar yang tidak memenuhi bakumutu yaitu kekeruhan, Fe, Mn, dan Zat Organik (KmnO4). Sedangkan di Desa Jelegong parameter kekeruhan, pH, Fe, Mn, dan Zat Organik (KmnO4) tidak memenuhi baku mutu. Kualitas air sumur di kedua lokasi titik pemantauan tidak layak untuk di konsumsi harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sungai Cikijing yang sudah tercemar dikhawatirkan dapat menurunkan kesehatan masyarakat. Data kesehatan masyarakat diperoleh dari Puskesmas Cisempur, Puskesmas Sawah Dadap, dan Puskesmas Rancaekek tahun 2015-2016 menunjukkan bahwa penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat bukan sebagai akibat dari pencemaran air sungai Cikijing.Kata Kunci: Sungai Cikijing, Industri, PencemaranABSTRACTCikijing River is part of Citarik Sub watershed over two administrative areas of Sumedang and Bandung regencies. Cikijing river become a discharge media by industrial activity and thus potentially cause pollution of river water. The purpose of this research is to analyze the impact of waste disposal of PT. X against 3 aspects ie cultivation, groundwater and soil quality and public health based on Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 82 Year 2001. Cikijing River water quality in January and August 2017 contains parameters that do not meet stream standard these are TSS, TDS, BOD, COD, detergents MBAs, sulfur (H2S), oil and fat, nitrite, nitrate, and phenol. Pollution that occurred in the Cikijing River has no effect on the decline in soil fertility because the Cikijing River water is not used as a source of irrigation water for agricultural land in the sampling location. The analysis of clean water quality in the study sites was taken from 2 locations by comparing standard according to Permenkes RI. 492 of 2010. Water well parameters in Linggar village that do not meet the standard these are turbidity, Fe, Mn, and organic substances (KmnO4). While in Jelegong Village, turbidity, pH, Fe, Mn, and organic (KmnO4) parameters did not meet the quality standard. The quality of the well water at both sites of the monitoring point is not feasible for consumption should be processed first before being used for daily needs. The polluted Cikijing River is feared to reduce public health. Public health data obtained from government public health facilities in Cisempur, Sawah Dadap, and Rancaekek in the year 2015-2016 show that the disease suffered by many people, not as a result of water pollution Cikijing river.Keywords: Cikijing River, Industry, Pollution
Profil Kualitas Udara Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat Wardhani, Eka
Jurnal Rekayasa Hijau Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.649 KB) | DOI: 10.26760/jrh.v3i1.2821

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi dalam rangka pengendalian pencemaran udara di kota tersebut mengingat perkembangan Kota Cimahi yang terus mengalami perkembangan. Analisis kualitas udara dilakukan di laboratorium PT. Unilab Perdana yang telah mendapatkan akreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 15 September 2017 sedangkan untuk analisis di laboratorium di lakukan pada tanggal 15 sampai dengan 27 September 2017. Parameter yang dianalisis yaitu SO2, CO2, NO2, O3, HC, PM10, PM2,5, Pb, NH3, dan H2S. Pengambilan sampel kualitas udara dilakukan secara langsung di lapangan di 8 titik. Berdasarkan hasil penelitian di Kota Cimahi kualitas udara masih tergolong baik hal tersebut terlibat bahwa parameter kualitas udara ambien masih memenuhi baku mutu sesuai PP 41/1999 tentang PPU. Upaya pengendalian pencemaran udara harus terus dilaksanakan mengingat angka penyakit ISPA di kota ini yang menempati posisi tertinggi dibandingkan dengan penyakit lainnya.ABSTRACTThis research is in collaboration with the Environmental Agency (DLH) of Cimahi City in order to control air pollution in the city due to the development of Cimahi City. Air quality analysis was carried out in the laboratory of PT. Unilab Perdana which has been accredited by KAN No. LP-195-IDN. Sampling was carried out on 15 September 2017 while the analysis in the laboratory was conducted on 15 to 27 September 2017. The parameters analyzed were SO2, CO2, NO2, O3, HC, PM10, PM2,5, Pb, NH3, and H2S . Air quality sampling is carried out directly in the field at 8 points. Based on the results of research in Cimahi City, air quality is still relatively good, it is involved that ambient air quality parameters still meet the quality standards according to PP 41/1999 concerning PPU. Air pollution control must continue to be carried out considering the number of lung infection diseases in this city which occupies the highest position compared to other diseases.
Analisis Profil Konsentrasi Pb di Air Waduk Saguling Arinda, Ade; Wardhani, Eka
Jurnal Rekayasa Hijau Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.574 KB) | DOI: 10.26760/jrh.v2i3.2509

Abstract

 ABSTRAKAir Waduk Saguling saat ini menunjukkan penurunan, baik secara kualitas maupun kuantitas akibat aktivitas manusia yang menghasilkan limbah rumah tangga, industri, pertanian, peternakan, perikanan dan pertambangan. Salah satu pencemar di Waduk Saguling adalah logam berat. Penelitian ini bertujuan menganalisis konsentrasi Pb di perairan Waduk Saguling pada musim yang berbeda. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari PT Indonesia Power tahun 2008-2017. Data berasal dari tiga kedalaman yaitu kedalaman permukaan, tengah, dan dekat dasar perairan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan konsentrasi Pb di musim kemarau lebih tinggi daripada musim hujan dan sebagian sudah melebihi baku mutu yang mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air untuk logam Pb sebesar 0,03 mg/L. Parameter pendukung yang di analisis yaitu parameter DO, pH, TDS, suhu, kekeruhan, dan kesadahan. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan PCA, parameter yang paling mempengaruhi konsentrasi Pb di musim kemarau adalah kekeruhan dan suhu sedangkan musim hujan adalah TDS.Kata kunci: Musim, Pb, PCA, Waduk SagulingABSTRACTSaguling Water Reservoir currently shows a decline, both in quality and quantity due to human activities that produce domestic waste, industry, agriculture, livestock, fishery and mining. One of the pollutants in Saguling Reservoir is heavy metal. The research aims to analyze the concentration of Pb in the waters of Saguling Reservoir in different seasons. This research uses secondary data which is obtained from PT Indonesia Power in 2008-2017. The data comes from three depths: surface depth, center, and near bottom of water. Based on the results of the research shows that the concentration of Pb in the dry season is higher than the rainy season and some have exceeded the quality standard which refers to Government Regulation no. 82 of 2001 on the Management of Water Quality and Control of Water Pollution for Pb metal by 0.03 mg/L. The supporting parameters in the analysis are DO, pH, TDS, temperature, turbidity, and hardness parameters. Based on the results of statistical analysis using PCA, the parameters that most influence the concentration of Pb heavy metals in the dry season are turbidity and temperature and rainy season is TDS.Keywords: Season, pb, pca, saguling reservoi
Analisis Hubungan Kualitas Air Terhadap Indeks Keanekaragaman Plankton dan Bentos Di Waduk Cirata Prasiwi, Ilma; Wardhani, Eka
Jurnal Rekayasa Hijau Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.953 KB) | DOI: 10.26760/jrh.v2i3.2510

Abstract

ABSTRAKWaduk Cirata merupakan salah satu danau buatan yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Waduk Cirata terletak berurutan (cascade) diantara Waduk Saguling dan Jatiluhur yang membendung Sungai Citarum. Telah diketahui kualitas air sungai yang masuk ke Waduk Cirata telah tercemar dan menyebabkan kualitas air Waduk Cirata menurun. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui kualitas air menggunakan metode indeks pencemaran dengan indikator plankton dan bentos. Lokasi sampling dilakukan di Sungai Citarum, Cibalagung, Cicendo dan perairan Waduk Cirata di Desa Mande dan Margaluyu. Status mutu air sungai dan air Waduk Cirata dikategorikan cemar sedang. Parameter kualitas air sungai dan perairan Waduk Cirata yang melebihi baku mutu yaitu DO, BOD, Nitrit, Klorin Bebas, Timbal, dan Fenol. Total beban pencemaran dari 3 sungai yang masuk ke Waduk Cirata adalah BOD sebesar 10,839 kg/hari, Nitrit sebesar 0,336 kg/hari, Klorin Bebas sebesar 16,685 kg/hari, Timbal sebesar 0,083 kg/hari dan Fenol sebesar 0,008 kg/hari. Keanekaragaman plankton dan bentos di Desa Mande dan Margaluyu yaitu sedang. Di Desa Mande, spesies yang mendominasi fitoplankton yaitu Volvox sp. dan zooplankton yaitu Brachionus calyciflorus. Sedangkan bentos spesies yang mendominasi yaitu Filopaludina sp. Di Desa Margaluyu, spesies yang mendominasi fitoplankton yaitu Volvox sp. dan zooplankton yaitu Moina sp. Sedangkan bentos spesies yang mendominasi yaitu Macrobrachium sp.Kata Kunci: Cirata, Citarum, Kualitas Air, Beban Pencemaran, Plankton, BentosABSTRACTCirata Reservoir is one of the artificial lakes in West Java Province. Cirata Reservoir is located in a cascade between Saguling and Jatiluhur Reservoir which damages the Citarum River. It is known that the quality of river water entering the Cirata Reservoir has been polluted and caused the water quality of the Cirata Reservoir to decrease. Based on this, a study is needed to find out the quality of water using the pollution index method with plankton and benthic indicators. Sampling locations were carried out in the Citarum, Cibalagung, Cicendo and Cirata Reservoir waters in Mande and Margaluyu Villages. The status of river water quality and the water of Cirata Reservoir are categorized as medium pollution. Parameters of river and water quality of the Cirata Reservoir that exceed the quality standards are DO, BOD, Nitrite, Free Chlorine, Lead and Phenol. The total pollution load from the 3 rivers that enter the Cirata Reservoir is BOD of 10.839 kg/day, Nitrite of 0.336 kg/day, Free Chlorine of 16.658 kg/day, Lead of 0.083 kg/day and Fenol of 0.008 kg/day. The diversity of plankton and benthos in Mande and Margaluyu villages is medium. In Mande Village, the species that dominates phytoplankton namely Volvox sp. and zooplankton are Brachionus calyciflorus. Whereas the dominating benthic species, Filopaludina sp. In Margaluyu Village, the species that dominate the phytoplankton, Volvox sp. and zooplankton, Moina sp. Whereas the dominating benthic species are Macrobrachium sp.Keywords: Cirata, Citarum, Water Quality, Pollution Load, Plankton, Bentos
Analisis Kualitas Sedimen Sungai Segah Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Utara Wardhani, Eka; Sulistiowati, Lina Apriyanti
Jurnal Rekayasa Hijau Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.964 KB) | DOI: 10.26760/jrh.v2i2.2392

Abstract

ABSTRAKSungai Segah adalah salah satu sungai terbesar yang berada di Kabupaten Berau. Sungai Segah membentang dari hulu Kecamatan Segah dan bertemu dengan Sungai Kelay tepat di jantung kota Tanjung Redeb pusat pemerintahan Kabupaten Berau. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kontaminasi sedimen oleh pencemaran logam berat Cr, Cu, Cd, Pb, dan Zn. Sedimen merupakan tempat akumulasi logam berat dalam ekosistem perairan. Sedimen merupakan tempat akumulasi logam berat dalam ekosistem perairan. Logam berat akan terlepas dan menjadi sumber pencemaran di perairan tersebut. Sedimen memegang peranan penting dalam pergerakan dan akumulasi logam berat yang berpotensi menimbulkan dampak toksisitas terhadap biota. Metode penelitian menggunakan contamination Factor, diharapkan dapat memberi gambaran nyata mengenai pencemaran lima logam berat yaitu Cr, Cu, Cd, Pb, dan Zn yang terjadi sehingga dapat memberikan masukan untuk pengelola sungai dalam mengambil langkah pengendalian pencemaran air yang tepat. Berdasarakan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi lima logam berat yaitu Cr, Cu, Cd, Pb, dan Zn yang terkandung di Sungai Segah masih memenuhi bakumutu berdasarkan ANZECC, 1995. Berdasarkan penilaian kualitas sedimen Sungai Segah dengan menggunakan metode Cf dinyatakan bahwa sedimen telah tercemar oleh logam berat terutama Cd dengan katagori tercemar sangat berat. Sumber logam berat Cd dan logam berat lainnya diprediksi berasal dari aktivitas pertambangan di DAS Segah. Diperlukan upaya pengendalian pencemaran dari sumbernya supaya pencemaran sedimen di sungai ini tidak menimbulkan dampak lebih lanjut.Kata Kunci: Berau, Contamination Factor, Segah, SedimenABSTRACTSegah River is one of the largest rivers located in Berau District. Segah River stretches from upstream of Segah District and meets Kelay River right in the heart of Tanjung Redeb district of Berau District Government. This study aims to assess the level of sediment contamination by heavy metal pollution Cr, Cu, Cd, Pb, and Zn. Sediments are places of heavy metal accumulation in aquatic ecosystems. Sediments are places of heavy metal accumulation in aquatic ecosystems. Heavy metal will be released and become a source of pollution in these waters. Sediments play an important role in the movement and accumulation of heavy metals that could potentially impact toxicity to biota. The research method using contamination Factor is expected to give a real picture of the contamination of five heavy metals that Cr, Cu, Cd, Pb, and Zn that occur so as to provide input for river managers in taking appropriate water pollution control measures. Based on the result of the research, it can be concluded that the concentration of five heavy metals of Cr, Cu, Cd, Pb, and Zn contained in Segah River still fulfill stream standard based on ANZECC, 1995. Based on the assessment of Segah River sediment quality using Cf method it is stated that sediment has been contaminated by heavy metal especially Cd with the heavy contaminated category. Sources of heavy metals Cd and other heavy metals are predicted to come from mining activities in the Segah River Basin. There is a need to control pollution from the source so that sediment contamination in the river will not cause a further impact.Keywords: Berau, Contamination Factor, Segah, Sedimen
Pemilihan Jenis Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kecamatan Bekasi Selatan Uyun, Qurrotul; Wardhani, Eka; Halomoan, Nico
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1263.616 KB) | DOI: 10.26760/jrh.v3i2.3148

Abstract

ABSTRAKKawasan prioritas pada Kecamatan Bekasi Selatan adalah kawasan permukiman sepanjang Kali Bekasi. Kurangnya sarana dan prasana dalam penyaluran air limbah domestik telah memberikan kontribusi pencemaran cukup tinggi kepada penurunan kualitas air Kali Bekasi. Dampak dari aktivitas sehari-hari masyarakat yang menjadi kebiasaan seperti buang air besar sembarang di sembarang tempat, tidak memiliki tangki septik sebagai tempat buang air besar, dan air bekas mandi dan cucian yang dibuang ke saluran drainase maupun secara langsung ke badan air juga menyebabkan buruknya tingkat sanitasi di Kecamatan Bekasi Selatan. Kondisi sanitasi Kecamatan Bekasi Selatan teridentifikasi beresiko tinggi berdasarkan Environmental Health Risk Assesment. Oleh Karena itu perlu dilakukan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik pada Lampiran I. SPALD yang terpilih pada Kecamatan Bekasi Selatan yaitu Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat skala Komunal.Kata kunci: Kecamatan Bekasi Selatan, Tingkat Sanitasi, SPALD. ABSTRACTPriority area in South Bekasi District is a residential area along Bekasi River. The lack of facilities and infrastructures in the distribution of domestic wastewater has contributed to pollution which is high enough to decrease the quality of Bekasi River water. The impact of the daily activities of the community which becomes a habit such as defecating in any place, does not have a septic tank as a place to defecate, and used bathing water and laundry which are discharged into the drainage channel or directly to the body of water also causes poor levels sanitation in South Bekasi District. Sanitation conditions in South Bekasi District were identified as high risk based on Environmental Health Risk Assessment. Therefore it is necessary to develop a Domestic Wastewater Management System based on the Republic of Indonesia Minister of Public Works and Housing Regulation No. 4 concerning the Implementation of Domestic Wastewater Management Systems in Appendix I. Selected SPALD in South Bekasi District, namely Local Domestic Wastewater Management System Communal scale.Keywords: Sub-district, sanitation level, SPALD.
Evaluasi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) Batubara Sebagai Campuran Media Tanam pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum) Wardhani, Eka; Sutisna, Mumu; Dewi, Anggi Herlina
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 16, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2087.775 KB)

Abstract

ABSTRAKSebagai dampak dari kenaikan harga minyak bumi maka pemakaian batubara di industri mengalami peningkatan, akibatnya limbah batubara berupa fly ash dan bottom ash menjadi sangat melimpah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manfaat dari fly ash batubara sebagai media tanam, yang berlokasi di Laboratorium Teknik Lingkungan Institut Teknologi Nasional Bandung. Penelitian dilakukan untuk menganalisis penggunaan fly ash sebagai media tanam menggunakan tanaman tomat dengan mengamati tinggi tanaman tomat serta menganalisis jumlah klorofil dengan menggunakan metode Knudson. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah kandungan tembaga (Cu) pada abu batubara telah melebih bakumutu PP 18/1999 Jo PP 85/1999 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun sehingga abu batubara ini termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun. Abu batubara bersifat polazoik sehingga perlu ditambahkan pupuk organik pada media tanam untuk menghindarkan pengerasan lahan. Pada hari ke-15, tanaman tomat dengan perlakuan tanah lembang 75% + abu batu bara 25% melebihi kontrol dan perlakuan lain.Hal ini disimpulkan karena kandungan Cu yang terdapat pada abu batubara mencukupi kebutuhan unsur hara mikro tanaman tomat. Pada konsentrasi abu batubara 100% terjadi perlambatan pertumbuhan, atau gejala toksifikasi. Hal ini diakibatkan kandungan Cu yang berlebih yang mempengaruhi tanaman tomat karena kandungan Cu yang dibutuhkan tanaman tomat dalam jumlah yang sedikit. Penggunaan abu batubara yang tinggi akan meningkatkan sintesis klorofil yang akan mempercepat proses degradasi sehingga menyebabkan daun mudah gugur.Kata kunci: Abu batubara, tanaman tomat, unsur hara, klorofil. ABSTRACTAs the impact of rising oil prices, the coal consumption in industry has increased, a consequence of coal waste in the form of fly ash and bottom ash to be very abundant. This research was conducted to determine the benefits of fly ash as planting media. The research was located of the Environmental Engineering Laboratory of National Institute of Technology Bandung. The study was conducted to analyze fly ash use as a media for tomato plant, for observe growth of plant and analyzed with Knudson method of chlorophyll amount. The results of this study is the content of Cu in coal ash has been exceeded of standard by PP 18/1999 Jo PP 85/1999 about Hazardous and Toxic Waste Management so that this coal ash including hazardous and toxic waste. Coal ash had polazoik character, so it need to add organic substant in the media to avoid hardening of the soil. On the 15th day, tomato plants grew on with TL (Lembang Soil) 75% + ABB (Fly ash) 25% more on the control and the other treatment. it is concluded that the content of Cu as micro-nutrients is on ideal concentration for tomato plant. While 100% concentration of coal ash is slowdown in growth. It showed the toxicity symptoms, by the excess of Cu Concentration. The higher of coal ash will increase of chlorophyll concentration on the leave but it will to easy the degradation of leave.Keywords: coal ash, tomato plants, nutrients, chlorophyll.
Evaluasi Perencanaan Sistem Penyaluran Drainase di Kelurahan Jurumudi Kecamatan Benda Kota Tangerang FURQON MULYA, MIRZA KHOERUN; WARDHANI, EKA; KRAMAWIJAYA, AGUNG GHANI
Jurnal Reka Lingkungan Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1454.628 KB) | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v8i2.90-100

Abstract

AbstrakBerdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang nomor 6 Tahun 2012 Tentang RTRW, Kelurahan Jurumudi termasuk dalam kawasan rawan banjir. Terdapat dua titik banjir yaitu Jalan Permata Bandara dan Jalan Pergudangan. Evaluasi dilakukan dengan membandingan dimensi saluran eksisting dan rencana. Tahapan perencanaan meliputi analisis CHHM dengan Metode Gumbel, Log Pearson III, dan Iwai Kedoya. Analisis intensitas hujan dilakukan dengan Metode Van Breen, Bell-Tanimoto, dan Hasper der Weduwen melalui pendekatan matematis persamaan Talbot, Sherman, dan Ishiguro. Perhitungan debit rencana dilakukan dengan metode rasional. Perhitungan dimensi saluran dilakukan berdasarkan persamaan Manning. Hasil dari perencanaan dimensi rencana yaitu 50x30 cm – 240x80 cm. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa saluran pada Jalan Permata Bandara dan Jalan Pergudangan tidak memadai karena saluran drainase eksiting kurang dari rencana.Kata kunci: Banjir, Dimensi Saluran, Kelurahan JurumudiAbstractAccording to Tangerang City Regional Regulation number 6 of 2012 about Regional Spatial Planning, Kelurahan Jurumudi is categorized as flood-prone areas. There are two flooding points which are Permata Bandara Street and Pergudangan Street. Evaluation is done by comparing the existing dimensions and dimensions of planning results. The steps include Flood Frequency Analysis with Gumbel, Log Pearson III, and Iwai Kedoya methods. Rain intensity analysis is carried out by the Van Breen, Bell-Tanimoto, and Hasper der Weduwen methods through a mathematical approach of Talbot, Sherman, and Ishiguro equations. Flowrate calculation plan is done with rational method. Calculation of channel dimensions is done based on the Manning equation. The planning result shows 50x30 cm – 240x80 cm of dimensions. The evaluation result shows that the channels on Permata Bandara Street and Pergudangan Street are inadequate because the existing drainage channels are less than what has been planned.Kata kunci: Flood, Channels Dimension, Kelurahan Jurumudi
Evaluasi Perencanaan Sistem Penyaluran Drainase di Kelurahan Jurumudi Kecamatan Benda Kota Tangerang FURQON MULYA, MIRZA KHOERUN; WARDHANI, EKA; KRAMAWIJAYA, AGUNG GHANI
Jurnal Reka Lingkungan Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1454.628 KB) | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v8i2.90-100

Abstract

AbstrakBerdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang nomor 6 Tahun 2012 Tentang RTRW, Kelurahan Jurumudi termasuk dalam kawasan rawan banjir. Terdapat dua titik banjir yaitu Jalan Permata Bandara dan Jalan Pergudangan. Evaluasi dilakukan dengan membandingan dimensi saluran eksisting dan rencana. Tahapan perencanaan meliputi analisis CHHM dengan Metode Gumbel, Log Pearson III, dan Iwai Kedoya. Analisis intensitas hujan dilakukan dengan Metode Van Breen, Bell-Tanimoto, dan Hasper der Weduwen melalui pendekatan matematis persamaan Talbot, Sherman, dan Ishiguro. Perhitungan debit rencana dilakukan dengan metode rasional. Perhitungan dimensi saluran dilakukan berdasarkan persamaan Manning. Hasil dari perencanaan dimensi rencana yaitu 50x30 cm – 240x80 cm. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa saluran pada Jalan Permata Bandara dan Jalan Pergudangan tidak memadai karena saluran drainase eksiting kurang dari rencana.Kata kunci: Banjir, Dimensi Saluran, Kelurahan JurumudiAbstractAccording to Tangerang City Regional Regulation number 6 of 2012 about Regional Spatial Planning, Kelurahan Jurumudi is categorized as flood-prone areas. There are two flooding points which are Permata Bandara Street and Pergudangan Street. Evaluation is done by comparing the existing dimensions and dimensions of planning results. The steps include Flood Frequency Analysis with Gumbel, Log Pearson III, and Iwai Kedoya methods. Rain intensity analysis is carried out by the Van Breen, Bell-Tanimoto, and Hasper der Weduwen methods through a mathematical approach of Talbot, Sherman, and Ishiguro equations. Flowrate calculation plan is done with rational method. Calculation of channel dimensions is done based on the Manning equation. The planning result shows 50x30 cm – 240x80 cm of dimensions. The evaluation result shows that the channels on Permata Bandara Street and Pergudangan Street are inadequate because the existing drainage channels are less than what has been planned.Kata kunci: Flood, Channels Dimension, Kelurahan Jurumudi