Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PELATIHAN PENGEMASAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN IKAN PEDO BU SUSI DI DESA SUKOMORO KECAMATAN RAWAS ULU KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA Fitria Lestari; Yuli Febrianti; Nopa Nopiyanti; Reny Dwi Riastuti
Nusantara Hasana Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Nusantara Hasana Journal, July 2022
Publisher : Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sukomoro Village is a village in the Rawas Ulu sub-district, North Musi Rawas Regency with fish fishermen as a livelihood. The abundance of fish is processed into products such as pedo fish. One of the pedo fish businesses in Sukomoro is Bu Susi's Pedo fish. In their daily life, the packaging and marketing carried out by this business is still manual, namely only with ordinary plastic and marketing is only at home, so that it is less well known by the wider community. Therefore, in this activity what is carried out is packaging and marketing management training. in Sukomoro village, especially Bu Susi's pedo fish business. The result of this activity is that the product packaging is better and Fish, marketing is carried out by placing it in a shop.
Persepsi tentang Proses Pembelajaran dan Kebutuhan Mahasiswa terhadap Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan pada Matakuliah Ilmu Lingkungan Khairunnisa Khairunnisa; Bhakti Karyadi; Yuli Febrianti; Sipriyadi Sipriyadi
BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains Vol 5 No 2 (2022): BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/bioedusains.v5i2.4904

Abstract

This study aims to explore perceptions related to the learning process and students' needs for environment-based learning media in the Biology Education Study Program at PGRI Silampari University. The method used is survey research with research samples, namely students who take Environmental Science courses and lecturers of the course. The study results show that the teaching-learning process in Environmental Sciences only takes place in the classroom using E-Books and relevant materials packaged in PPT as teaching material sources due to limited time for lectures. Student perceptions and criteria for the development of learning media from lecturers refer to the packaging of learning media products that contain information related to Environmental Science with the right material objectives and concepts, are easy to understand, interactive, easy to use, contain animation and media display must be attractive. In conclusion, it is necessary to develop learning media to make the learning atmosphere more fun, interactive and exciting, one of which is through the development of Learning Blog media. Keywords: Blog, Media, Perception, Environmental Science
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN SELAGINELLA DI KAWASAN BUKIT GATAN KABUPATEN MUSI RAWAS Eli Suryani; Yuli Febrianti; Destien Atmi Arisandy
Nusantara Hasana Journal Vol. 2 No. 9 (2023): Nusantara Hasana Journal, February 2023
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the species of Selaginella plants in the Bukit Gatan Area of ​​Musi Rawas Regency, to determine the diversity index, domination index, evenness index, and relative density index of Selaginella plants in the Bukit Gatan Area of ​​Musi Rawas Regency. The research method used is descriptive qualitative. The data collection technique in this study used the roaming method and purposive sampling techniques. Based on the results of research on the diversity of Selaginella plants in the Bukit Gatan Area, Musi Rawas Regency, 1035 Selaginella plants of 9 species were found. The results of the analysis of the diversity index of Selaginella plants were categorized as moderate, the domination index value of 0.162 was categorized as low, the species evenness index value of 0.903 was categorized as high and the KR value of 99.998% was categorized as high. Soil pH in the Bukit Gatan area of ​​Musi Rawas Regency ranges from 6-7, air temperature ranges from 27°C-30°C, soil moisture ranges from 2% -6%, and light intensity ranges from low to high. So it can be concluded that research in the Bukit Gatan area of ​​Musi Rawas Regency contained 9 types of Selaginella plants and had moderate diversity, low dominance, high species evenness analysis results and relatively high density and had neutral soil pH, normal air temperature, dominant soil moisture medium and low dominant light intensity.
Pemanfaatan Organ Tumbuhan sebagai Obat yang Diolah secara Tradisional di Desa Wukirsari Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Nopa Nopiyanti; Andung Eliska; Intan Nuryani; Yuli Febrianti
BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains Vol 6 No 1 (2023): BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/bioedusains.v6i1.5317

Abstract

Traditional medicinal plants are ingredients or natural ingredients derived from plants that have been used for generations for treatment based on experience. The use of plants as medicine has been around for a long time. Knowledge of medicinal plants is a national heritage based on experiences that have been passed down from generation to generation. Inheritance of knowledge about traditional medicine from generation to generation in society is the cause of the extinction of this knowledge. The knowledge possessed by traditional communities in the village is rarely written down, mostly only known by those who are old. Meanwhile, the younger generation, especially those who have integrated into modern life, rarely care about the knowledge that society has. This study aims to collect information from the public regarding the use of plant organs as traditional medicine in Wukirsari Village, Tugumulyo District, Musi Rawas Regency. This research is a descriptive study using interviews, observation, and literature studies. From the research results, it was found that the types of plants that have been used as medicinal plants in Wukirsari village, Tugumulyo district, Musirawas district totaled 17 species from 13 families and the parts of the plants used were 46.6% leaves, 26.6% rhizomes, 16.6% fruit, and 10% bark/stem. Keywords: Traditional Medicine, Utilization, Medicinal Plants
PELATIHAN PEMBUATAN KERIPIK PEPAYA BERANEKA RASA (PIYA BERAS) KHAS DESA TRIKOYO KECAMATAN TUGUMULYO Yuli Febrianti; Dian Samitra; Fitria Lestari; Reny Dwi Riastuti; Nopa Nopiyanti; Endang Suswati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.16399

Abstract

Buah pepaya bisa langsung dimakan saat sudah matang. Masyarakat masih jarang sekali mengetahui cara membuat keripik pepaya dengan cara tradisional. Sangat jarang pepaya segar berubah tampilannya menjadi makanan ringan/cemilan keripik pepaya. Memang komposisi buah pepaya lebih banyak mengandung air, sehingga lebih nikmat dan menyegarkan jika dipadukan dengan minuman segar, seperti es campur, es buah, salad buah, manisan atau yang lainnya. Pengolahan buah pepaya menjadi makanan kuliner hanya dibatasi pada campuran rujak buah saja. Karena banyak orang yang tidak berpikir untuk mengolah buah berserat ini menjadi makanan baru, apalagi sebagai cemilan atau makanan ringan seperti keripik pepaya. Metode pelatihan dimulai dengan persiapan (survey awal, administrasi, dan koordinasi), persiapan kegiatan lapangan, pemberian materi pelatihan, praktik pembuatan PIYA BERAS (Keripik Pepaya Beraneka Rasa) sebagai cemilan sehat, observasi keterampilan pembuatan keripik pepaya, monitoring dan evaluasi. Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan PIYA BERAS (Keripik Pepaya Beraneka Rasa) khas Desa Trikoyo Kecamatan Tugumulyo diperoleh bahwa Ibu PKK mengalami peningkatan keterampilan yaitu 58,33 (nilai keterampilan awal) menjadi 83,33 (nilai keterampilan akhir) dalam memanfaatkan buah pepaya menjadi keripik pepaya sebagai cemilan yang enak dan sehat. Kesimpulan dari pelatihan ini adalah Ibu PKK mengetahui cara mengolah keripik pepaya sebagai cemilan yang enak dan sehat. Para peserta mengikuti kegiatan pelatihan dengan semangat dan motivasi yang tinggi, sehingga kegiatan berjalan baik dan lancar.
Pemberdayaan Masyarakat Pedalaman Melalui Tekonologi Akuaponik Untuk Meningkatkan Ekonomi Di Dusun III Sri Pengantin Fitria Lestari; Yuli Febrianti; Nopriyeni Nopriyeni; Agus Andriansah; Frengky Alexander Pratama; Gusti Aldo Wijaya
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2023): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i3.1452

Abstract

Dusun III Sri Pengantin merupakan salah satu desa terisolir dari desa lainnya yang berada di Kecamatan STL Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas, dimana untuk mencapai dusun tersebut harus menggunakan transportasi khusus yang dikenal dengan “ketek” selama 45 menit hingga 1 jam. Dusun yang terisolir juga diperparah dengan ketiadaan sumber listrik, tingkat pendidikan yang minim, serta fasilitas sarana prasarana yang sangat memprihatinkan. Hal ini berdampak pada ekonomi masyarakatnya yang hanya mengandalkan hasil kebun yang letaknya jauh dari rumah asli penduduk dan umumnya mendapatkan barang umumnya masyarakat saling menggunakan sistem barter. Padahal, dusun ini memiliki potensi sumber daya alam yang sangat banyak, seperti sungai, bukit, ikan, dan lahan yang luas. Oleh karena itu, dengan daya dukung sumber daya alam yang ada, salah satu usaha untuk meningkatkan ekonomi masyarakat adalah dengan menerapkan teknologi akuaponik dimana hasil yang didapatkan tidak hanya ikan, tetapi juga sayur-sayuran.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEDALAMAN MELALUI PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK DAUN BAMBOE DI DUSUN III SRI PENGANTIN KECAMATAN STL ULU TERAWAS Fitria Lestari; Yuli Febrianti; Agus Andriansah; Frengky Alexander Pratama; Gusti Aldo Wijaya
Setawar Abdimas Vol. 2 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah BengkuluUniversitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/sa.v2i1.4793

Abstract

Dusun Sri Pengantin merupakan dusun dengan julukan “Kampung Bambu” oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Julukan itu diberikan dikarenakan keberlimpahan tumbuhan bambu didusun tersebut. Selain kehidupannya, ekonomi didusun ini juga masih jauh cukup rendah dengan mata pencaharian hanya mengandalkan kebun kopi. Padahal, dengan banyaknya bambu hendaknya dapat menambah pendapatan ekonomi masyarakat didusun tersebut. Permasalahan dalam mengolah bambu menjadi produk bernilai jual ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat didusun tersebut. Adapun produk yang dapat dihasilkan dari bambu adalah pupuk organik. Pengolahan ini berdasarkan pertimbangan kebermanfaatannya bagi kehidupan, seperti membantu dalam perkebunan kopi yang memang menjadi mata pencaharian utama masyarakat di dusun Sri Pengantin, ramah lingkungan, dan umumnya diminati oleh masyarakat. Selain itu, pengolahan bambu menjadi produk yang bernilai jual juga diharapkan dapat membantu program pemerintah untuk menjadikan dusun ini sebagai dusun wisata yang nantinya banyak dikunjungi wisatawan sehingga dapat membuka peluang uasaha, meningkatkan ekonomi masyarakat, dan menjadi ciri khas dari dusun Sri Pengantin. Adapun rencana kegiatan yang akan kami lalukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menggunakan metode observasi, sosialisasi, pelatihan dan dilanjutkan praktik langsung pembuatan pupuk organik daun bambu, serta melakukan pendampingan dalam produksi, manajemen usaha, dan cara memasarkan produk pupuk organik daun bambu. Target luaran dalam kegiatan ini adalah: 1) Peningkatan pengetahuan tentang pengolahan pupuk organik daun bamboe; 2) peningkatan keterampilan tentang pengolahan pupuk organik daun bamboe; 3) Publikasi artikel di Jurnal Madani; 4) Publikasi Media Massa di Koran Linggau Pos. Kata Kunci: Daun Bamboe, Pupuk Organik, Sri Pengantin