Sitti Wardiningsih
Jurusan Arsitektur Institut Sainse Teknologi Nasional

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

LANSKAP BUDAYA WISATA BUDAYA BETAWI Wardiningsih, Sitti
Nalars Vol 13, No 2 (2014): Jurnal Arsitektur NALARs Volume 13 Nomor 2
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Jakarta banyak memiliki beragam potensi, salah satu diantaranya berupa wisata kota. Melihat potensi ini Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta merencanakan jalur wisata kota, dimana di dalamnya terdapat wisata budaya. Banyak sumber daya wisata budaya potensial yang dapat diangkat menjadi daya tarik wisata budaya kota Jakarta. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi kawasan budaya Betawi yang potensial untuk diangkat menjadi obyek wisata budaya. Penelitian dan perencanaan diperlukan untuk menunjang kegiatan wisata budaya Betawi di Kota Jakarta.Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kawasan sebagai lanskap budaya Betawi, menganalisis potensi kawasan wisata budaya Betawi Kota Jakarta dan menghasilkan rekomendasi tata ruang budaya Betawi sebagai sumber daya wisata budaya Betawi kota Jakarta. Metode yang digunakan berupa identifikasi kawasan sebagai lanskap budaya dan analisis pembobotan pada parameter kelangkaan dan kenyamanan lingkungan, obyek wisata, pencapaian, serta sarana dan prasarana wisata. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 kawasan termasuk dalam klasifikasi tinggi dan berpotensi untuk dikembangkan  sebagai  kawasan  wisata yaitu  Kota Tua, dan Setu  Babakan yang masing-masing perlu dikembangkan dan direncanakan berdasarkan potensinya. ABSTRACT. Jakarta has been regarded as a big city in Indonesia and has various potency, such as city tourism.  By looking at this potency, Local Government of DKI Jakarta is planning to deliver city tour line, which consist some cultural tour. There are so many cultural tourism potencies that could be promoted as a point of interest of Jakarta cultural tourism. Therefore, it should be needed to identify the potential of Betawi cultural area which could be promoted as an object of cultural tourism.         Research study and planning will be needed to support the activities of Betawi cultural tourism in Jakarta. This research is aimed to identify the area as Betawi cultural landscape, to analyze the potency of Betawi cultural tourism in Jakarta and to deliver recommendation of Betawi cultural spatial as a Betawi cultural tourism resources in Jakarta. Research method that has been used is an identification of area as cultural landscape and analysis of the quality of rareness parameter and comfort of environtment, tourism object, achievement, as well as facilities and tourism infrastructures. The result of this research has shown that there are 2 significant areas which have been designated as high classification and potential to be developed as tourism area. There are Kota Tua area and Setu Babakan area which each of them has their own potency to be developed and planned.         
MEMPERTAHANKAN KEBERADAAN KAMPUNG DI TENGAH-TENGAH KAWASAN MODERN JAKARTA Yuwono, Sudarmawan; Wardiningsih, Sitti
Nalars Vol 15, No 1 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 1 Januari 2016
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Orientasi pembangunan kota Jakarta adalah mewujudkan Jakarta sebagai kota global dan modern mampu berkompetisi dengan kota-kota dunia lainnya. Proses tersebut dilalui dengan optimalisasi lahan kota sebagai ruang produktif. Kondisi tersebut tidak dapat dihindari. Paradigma pembangunan kota berkelanjutan adalah mewujudkan masa depan berimbang antara kebutuhan generasi sekarang dan yang akan datang. Konsekuensinya proses pembangunan harus mampu memelihara nilai-nilai keadilan sosial budaya dan kemampuan menumbuhkan kehidupan bersama dalam kota. Penulisan penelitian ini diangkat dari sebuah cita-cita orang kampung untuk bertahan di tengah-tengah perkembangan sebuah kawasan paling mddern di Indonesia yaitu Segitiga Emas Kuningan.  Suatu kondisi dualisme pemikiran pembangunan antara proses peningkatan kualitas fisik dan perekonomian kota serta proses pembangunan yang justru menghilangkan potensi sosial budaya masyarakat kehidupan kota . Adakah jalan keluar bagi permasalahan ini? Tulisan ini mengingatkan kewajiban para perencana dan perancang kota untuk mengintegrasikan nilai lokal-global dalam pembangunan kota. Tulisan ini merupakan gagasan dasar desain pengembangan kampung yang memiliki potensi sejarah dan budaya dalam rangka melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya kawasan global Kuningan. Kata kunci: pembangunan kota berkelanjutan, lokal-global, kawasan modern, kampung ABSTRACT. Orientation of the development of Jakarta is by creating Jakarta as global and modern city which could compete with other cities in the world. This process will get through by optimilizing urban land as a productive space. This condition for sure cannot be avoided. The paradigm of sustainable city development is by providing future which is balance between the need of present generation and future generation. The consequency of this development process should be able to maintain the values of socio-culture justification and the ability to create togetherness life within city. This paper has been conducted from the vission of kampung’s community to survive in the middle of the development  of modern district in Indonesia, particularly Segitiga Emas Kuningan. There is a dualism condition of development thinking and approach between a process of physical quality enhancement and economical condition of the city, as well as the process of development which is regarded will vanishthe socio-culture potency within urban community. Is there any way out for this probles? This paper will remind the obligation of all parties including urban planners, architects and stakeholders to integrate all the global-local values in the process of city development. This paper is a basic idea of the design development of kampung which has a cultural and historical potency in the term to conserve and preserve the cultural and historical values of global area of Kuningan.  Keywords: sustainable development, global-local, modern area, kampung
LANSKAP BUDAYA WISATA BUDAYA BETAWI Wardiningsih, Sitti
Nalars Vol 13, No 2 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 2 Juli 2014
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Jakarta banyak memiliki beragam potensi, salah satu diantaranya berupa wisata kota. Melihat potensi ini Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta merencanakan jalur wisata kota, dimana di dalamnya terdapat wisata budaya. Banyak sumber daya wisata budaya potensial yang dapat diangkat menjadi daya tarik wisata budaya kota Jakarta. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi kawasan budaya Betawi yang potensial untuk diangkat menjadi obyek wisata budaya. Penelitian dan perencanaan diperlukan untuk menunjang kegiatan wisata budaya Betawi di Kota Jakarta.Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kawasan sebagai lanskap budaya Betawi, menganalisis potensi kawasan wisata budaya Betawi Kota Jakarta dan menghasilkan rekomendasi tata ruang budaya Betawi sebagai sumber daya wisata budaya Betawi kota Jakarta. Metode yang digunakan berupa identifikasi kawasan sebagai lanskap budaya dan analisis pembobotan pada parameter kelangkaan dan kenyamanan lingkungan, obyek wisata, pencapaian, serta sarana dan prasarana wisata. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 kawasan termasuk dalam klasifikasi tinggi dan berpotensi untuk dikembangkan  sebagai  kawasan  wisata yaitu  Kota Tua, dan Setu  Babakan yang masing-masing perlu dikembangkan dan direncanakan berdasarkan potensinya. ABSTRACT. Jakarta has been regarded as a big city in Indonesia and has various potency, such as city tourism.  By looking at this potency, Local Government of DKI Jakarta is planning to deliver city tour line, which consist some cultural tour. There are so many cultural tourism potencies that could be promoted as a point of interest of Jakarta cultural tourism. Therefore, it should be needed to identify the potential of Betawi cultural area which could be promoted as an object of cultural tourism.         Research study and planning will be needed to support the activities of Betawi cultural tourism in Jakarta. This research is aimed to identify the area as Betawi cultural landscape, to analyze the potency of Betawi cultural tourism in Jakarta and to deliver recommendation of Betawi cultural spatial as a Betawi cultural tourism resources in Jakarta. Research method that has been used is an identification of area as cultural landscape and analysis of the quality of rareness parameter and comfort of environtment, tourism object, achievement, as well as facilities and tourism infrastructures. The result of this research has shown that there are 2 significant areas which have been designated as high classification and potential to be developed as tourism area. There are Kota Tua area and Setu Babakan area which each of them has their own potency to be developed and planned.         
PERENCANAAN LANSKAP AGROWISATA BERKELANJUTAN KAWASAN GUNUNG LEUTIK BOGOR Budiarjono, Budiarjono; Wardiningsih, Sitti
Nalars Vol 12, No 2 (2013): Nalars Volume 12 Nomor 2 Juli 2013
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT. Perencanaan Lanskap Agrowisata Berkelanjutan Kawasan Gunung Leutik Bogor (Budiarjono dan Sitti Wardiningsih) PERENCANAAN LANSKAP AGROWISATA BERKELANJUTAN KAWASAN GUNUNG LEUTIK BOGOR Budiarjono Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Bung Karno. Sitti Wardiningsih Program Studi Arsitektur Lanskap Fakultas Teknik Dan Perencanaan ISTN sittiwardiningsih@.yahoo.co.id Indonesia as an archipelagic country has a natural potential to be developed as a tourism attraction development.One of the tourism potential that can be developed is agro- tourism. Bogor region has an agricultural land managed by the unit of society and agriculture corporate. Gunung Leutik Area Tourism has 41.4 hectares . The existence of cultivation areas with interesting scenery, residential area and Islamic education area are potential landscape to develop as tourism object and attractions. General aim is to planning a sustainable landscape area of agro- tourism in Gunung Leutik region, that support agriculture tourism activities and environmental education. This research uses descriptive quantitative method. to create sustainable landscape by developing agro-tourism based to maintain its quality and increasing local communities welfare. The main concept is on physical environment Gunung through tourism activities that involve all stakeholders make landscape ecologically and economically sustainable. Keywords: landscape planning, sustainable tourism planning, agro-tourism. ABSTRAK. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi alam yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik untuk pariwisata. Salah satunya adalah wisata berbasis pertanian dan perkebunan. Daerah Bogor memiliki lahan pertanian yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat. Keberadaan daerah gunung Leutik sebagai area yang menarik pemandangannya, memiliki area hunian dan juga pusat pendidikan Islam merupakan lahan yang potensial sebagai obyek wisata. Tujuan umumnya adalah untuk merencanakan lahan/area berkelanjutan dari wisata berbasis pertanian di Gunung Leutik yang mendukung kegiatan wisata pertanian dan lingkungan pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitikan kuantitatif deskriptif. Konsep utamanya adalah menciptakan lanskap yang berkelanjutan dengan mengembangkan agrowisata berbasis lingkungan fisik untuk mempertahankan kualitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Gunung Leutik secara potensial dapat dikembangkan menjadi kawasan agrowisata berkelanjutan. Perkembangan dari lanskap agrikultur berkelanjutan mensyaratkan keterpaduan antara ruang untuk kegiatan wisata, penanaman dan pendidikan melalui kegiatan wisata yang melibatkan seluruh stakeholder yang membuat lanskap berkelanjutan secara ekologis maupun ekomoni. Kata Kunci: perencanaan lanskap, perencanaan wisata berkelanjutan, agrowisata 
NILAI PENTING LANSKAP BUDAYA MINAPADI DESA BUNISARI Wardiningsih, Sitti; Syahadat, Ray March; Ramadha, Bayuanggara Cahya; Putri, Andi Eka Tiara Diana; Putra5, Priambudi Trie
IKRAITH-HUMANIORA Vol 2 No 1 (2018): IKRAITH-HUMANIORA vol 2 Nomor 1 Bulan Maret 2018
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.317 KB)

Abstract

Sebagai salah satu bagian lanskap budaya, lanskap pertanian selama ini masih belum banyak mendapatperhatian untuk dikaji maupun didokumentasikan. Banyak lanskap budaya pertanian yang semakin tertekan olehpeningkatan kebutuhan hidup manusia. Padahal lanskap budaya pertanian memiliki kearifan lokal yang takternilai sebagai wujud perkembangan akal manusia dalam mempelajari alam sekitar. Belakangan ini pertanianramah lingkungan seperti sistem pertanian terpadu ramai diperbincangkan. Namun tidak banyak yangmengetahui bahwa sistem tersebut ada yang sudah dijalankan sejak lama oleh komunitas lokal. Misalnya konsepminapadi atau membudidayakan padi sawah dengan ikan. Konsep ini sebetulnya telah lama dipraktikan olehmasyarakat Jawa Barat namun karena kurangnya dokumentasi maka keberadaanya sedikit demi sedikitterlupakan. Salah satu yang masih bertahan yaitu masyarakat desa Bunisari. Meskipun telah terjadi beberapaperubahan prinsip, namun masyarakat masih tetap menjalankannya karena memiliki nilai penting sejarah, ilmupengetahuan, budaya, dan agama. Mengingat hal tersebut maka lanskap budaya minapadi Bunisari memilikipeluang untuk dikembangkan secara kreatif untuk mendukung upaya pelestarian sekaligus meningkatkanekonomi masyarakat lokal.
STREETSCAPE BEAUTIFICATION, PENGGUNAAN PATUNG PADA LANSKAP JALAN DI PROVINSI BALI Wardiningsih, Sitti; Putra, Priambudi Trie; Syahadat, Ray March; Nurisjah, Siti
IKRA-ITH TEKNOLOGI : Jurnal Sains & Teknologi Vol 2 No 2 (2018): IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 2 No 2 Bulan July 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.755 KB)

Abstract

ABSTRAKLanskap jalan terdiri dari dua komponen utama yaitu elemen hardscape dan softscape. Salah satuelemen hardscape yang dapat digunakan dalam lanskap jalan adalah patung. Penempatan patung yang tepatdalam penataan lanskap jalan akan dapat memberikan karakter jalan. Patung juga bisa menjadi mercu tandayang menjadi identitas jalan sehingga memberi kesan bagi pengguna jalan. Salah satu daerah di Indonesiayang memiliki lanskap jalan dengan penggunaan patung di dalamnya adalah Provinsi Bali. Sebagai simbolpariwisata Indonesia, Bali memiliki suplai wisata berupa keindahan alam dan atraksi seni budaya. Patungyang digunakan dalam lanskap jalan di Bali mewakili perwujudan ekspresi seni dan budaya serta agamaHindu yang merupakan kepercayaan utama di Provinsi Bali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisispenggunaan patung pada lanskap jalan di Provinsi Bali. Metode yang digunakan berupa metode studi kasusdan analisis nilai penting. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, danKabupaten Gianyar. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa nilai signifikan dari patung-patung yangada pada lanskap jalan di lokasi penelitian adalah budaya, sains, dan agama.
KAJIAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO) SEBAGAI ELEMEN PERKOTAAN (Studi Kasus: JPO Stasiun Lenteng Agung, Jakarta Selatan) Wardiningsih, Sitti; Hendarto, Deddy
IKRA-ITH TEKNOLOGI : Jurnal Sains & Teknologi Vol 3 No 2 (2019): IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 3 No 2 Bulan Juli 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1326.056 KB)

Abstract

Jembatan penyeberangan adalah suatu sarana umum (publik) yang dirancang sebagaipengaman atau jalur khusus bagi pejalan kaki di perkotaan. Jembatan Penyeberangan Orang (JPO)di buat dengan tujuan agar sirkulasi pada lalu lintas yang tidak mengganggu transportasi yang lain,dengan begitu jalur ke tujuan yang ditentukan dapat berjalan dengan lancar. JPO adalah jembatanpenyeberangan yang menjadi fasilitas bagi pejalan kaki, akan tetapi dapat juga menjadi elemenunsur perkotaan dan dapat dijadikan sebagai unsur keindahan kota atau tata ruang kota yang ada.Pada kota negara-negara berkembang seperti Jakarta, peran pendidikan akan kedisiplinan sertakesadaran masyarakat terhadap fasilitas umum masih sangat kurang dan perlu untuk diperbaiki. Halini terlihat pada sarana Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang ada jika kita perhatikan secaraseksama saat ini rasa kemanan dan kenyamanan. Jpo dapat berfungsi sebagai Elemen EstetikaPerkotan, maka seharusnya disesain dengan baik, cantik nyaman, dan aman. Penulisan ini secaraumum mengingatkan kita agar peduli akan pentingnya sebuah fasilitas umum yang sangatdidambakan oleh kita semua, Penyempurnaan akan sebuah kultur atau budaya kita untuk merawatbarang atau fasilitas yang nantinya akan menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang banyak.Tujuan dari penulusan ini secra khusus adalah memberikan keamanan dan kenyamanan bagipengguna, terutama terkait pada disain JPO. Jembatan Penyebrangan Orang agar terdisain denganmemperhatikan pengguna, merasa lebih manusiawi secara etika dan budaya agar mereka maumempergunakan JPO. Warga masyarakat tidak lagi menyebrang di jalan raya, mengganggutransportasi lalu lintas jalan raya. Metode yang digunakan berupa metode studi kasus dan analisiskeamanan dan kenyamanan penguna JPO. Penelitian ini mengambil lokasi di Depan Stasiun Lenteng Agung,Jakarta Selatan. Kajian penelitian dilakukan berdasarkan hasil analisis yang menggambarkan pendapatpublik sebagai hasil akhir agar pengguna fasilitas Jembatan tersebut dapat memberikan rasakeamanan dan kenyamanan dan sadar untuk menggunakan fasilitas perkotaan tersebut yaituJembatan Penyeberangan Orang (JPO).