Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KEMAMPUAN HAND SANITIZER HOMEMADE MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus Rafika Rafika; Zulfikar Ali Hasan; Nur Fadillah Ramadhani; Ridho Pratama
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 13, No 1 (2022): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v13i1.2710

Abstract

Penggunaan hand sanitizer semakin dibutuhkan selama pandemi covid-19, kebanyakan masyarakat membeli produk dipasaran, tanpa melihat kemampuan hand sanitizer secara efektif bekerja seperti hand sanitzer terstandar BPOM. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan hand sanitizer homemade dipasarkan secara online dibandingkan hand sanitizer terstandar yang menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Jenis penelitian bersifat eksperimen pendekatan postest with only control grup design. Waktu penelitian bulan Mei 2021 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis. Sampel handsanitizer standar diperoleh dari pasar tradisional Kab.Gowa, handsanitizer homemade dibeli online. Besar sampel 3 jenis handsanitizer standar, 3 jenis handsanitizer homemade, K+ dan K-. Dalam penelitian menggunakan pengujian metode disc diffusion, untuk melihat sensitivitas hand sanitizer menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Analisis dengan uji Mann Whitney. Hasil didapatkan p<0,05 yakni ada perbedaan rata-rata diameter zona hambat hand sanitizer terstandar 13,33 mm  dibandingkan dengan hand sanitizer homemade sebesar 5,67.  Simpulan Hand sanitizer terstandar memiliki kemampuan lebih efektif menghambat Staphylococcus aureus dibandingkan hand sanitizer homemade. Simpulan perlu analisis kadar alkohol yang digunakan untuk setiap sampel Kata kunci: Hand Sanitizer Terstandar, Hand sanitizer Homemade, sensitivitas, Staphylococcus aureus
Analisis Bilirubin dan Hemoglobin Pada Bayi Baru Lahir Ridho Pratama; Nuriah Khofifah; Zulfian Armah; Rafika Rafika
Lontara Journal of Health Science and Technology  Vol 3 No 2 (2022): Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/lontarariset.v3i2.308

Abstract

One of the causes of infant death outside the womb is hyperbilirubinemia. This hyperbilirubinemia is a clinical phenomenon often found in newborns in the first week of life. In laboratory examination, the determination of hemoglobin level is an indicator that is widely used to determine the prevalence of anemia. This study uses an observation method with a descriptive approach. The data collection of this research was carried out at RSIA Pertiwi Makassar City in May 2021. The sample in this study was secondary data for all newborns. The results of this study were obtained from 40 newborns (85%) who had hyperbilirubinemia. As many as 6 newborns (15%) did not have hyperbilirubinemia while from 25 newborns, 9 newborns (36%) had anemia, and as many as 16 newborns. Born (64%) did not have anemia. Keywords: Bilirubin, Hemoglobin, And Newborn
PERBANDINGAN PERTUMBUHAN Candida albicans PADA MEDIA Potato Dextrose Agar (PDA) DAN Chrom Agar Candida (CAC) rafika rafika; Zulfian Armah; Nurlia Naim; Ridho Pratama; Khaeriatussa’ada Khaeriatussa’ada
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jmkik.v7i2.1016

Abstract

Pentingnya mengidentifikasi jamur penyebab penyakit sedini mungkin perlu dilakukan utamanya pada pemeriksaan dengan metode kultur. Saat ini pemeriksaan kultur jamur khususnya Candida albicans pada beberapa laboratorium kesehatan telah menggunakan media Chrom Agar Candida (CAC) sebagai media identifikasi dan isolasi, sedangkan pada laboratorium lainnya seperti laboratorium pendidikan masih menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA) untuk mengisolasi dan mengidentifikasi adanya jamur Candida albicans. Tujuan penelitiaan ini adalah untuk melihat adanya perbedaan pertumbuhan jamur Candida albicans pada media Potato Dextrose Agar (PDA) dan Chrom Agar Candida (CAC). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen dengan desain penelitian yang dipilih adalah post test only control group design. Penelitiaan ini dilaksanakan pada Mei 2022 di Laboratorium Mikologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Makassar. Hasil penelitian secara makroskopis menunjukkan koloni Candida albicans pada media PDA berbentuk seperti ragi, basah, cembung, putih kekuningan dan berbau asam sedangkan pada media CAC koloni halus, berwarna hijau yang dikelilingi zona bening kehijauan. Adapun hitung jumlah koloni Candida albicans pada media PDA sebanyak 2,8×106 CFU/ml dan media CAC sebanyak 2,3×106 CFU/ml. Meskipun analisa statistik rata rata diameter pertumbuhahan koloni Candida albicans pada media PDA dan CAC tidak berbeda secara signifikan (p>0,05). Akan tetapi pada media CAC lebih khas dalam menunjukkan adanya spesies Candida albicans dibandingkan media PDA dengan formasi warna yang dibentuk
Pertumbuhan Streptococcus spp. pada Mulut Penderita Diabetes Melitus Rafika Rafika; Ridho Pratama; Sitti Hadijah; Mutiara Ramadani Murtaji; Muhammad Nasir
Jurnal Analis Kesehatan Vol 11, No 2 (2022): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v11i2.3397

Abstract

Infeksi bakteri, jamur maupun virus dapat terjadi pada seorang penderita diabetes melitus. Penderita dengan metabolisme yang buruk lebih rentan terhadap infeksi bakteri yang berulang. Kerusakan gigi dapat terjadi pada penderita diabetes melitus sebab adanya peningkatan kadar glukosa dalam cairan salivanya, terkhusus pada penderita yang tidak memperhatikan kebersihan gigi dan mulut sehingga memicu pola bakteri. Tujuan penelitian ini adalah  untuk melihat gambaran pertumbuhan Streptococcus spp. pada mulut penderita diabetes melitus di kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan melakukan observasi langsung secara laboratorik dengan 24 sampel penelitian yang merupakan penderita diabetes melitus di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar, Rumah Perawatan Etn Center Indonesia, dan Klinik Azka Nadhifah. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei –  Juni Tahun 2022 di Laboratorium Mikrobiologi Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Makassar dengan teknik pengambilan sampel secara Consecutive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari 24 sampel terdapat 15 sampel teridentifikasi Streptococcus spp., 2 sampel teridentifikasi Pseudomonas spp., dan 7 sampel teridentifikasi Enterobacter spp.,. Disimpulkan terdapat pertumbuhan Streptococcus spp  pada mulut penderita diabetes melitus. 
KADAR TIMBAL (Pb) PADA AIR SUMUR WARGA YANG TINGGAL DI SEKITAR PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT DI DESA BULILI SULAWESI BARAT Nuradi Nuradi; Ridho Pratama; Muhammad Nasir Nasir; Jangga Jangga; Linda Indriani Indriani
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 14, No 1 (2023): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v14i1.3217

Abstract

Timbal (Pb) merupakan salah satu logam berat yang  berbahaya bagi kesehatan tubuh. Logam timbal (Pb) yang masuk ke dalam perairan sebagai dampak dari aktivitas manusia dapat membentuk air buangan atau limbah dan selanjutnya akan mengalami pengendapan atau yang dikenal dengan istilah sedimen. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah  Observasi Laboratorik yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya logam Timbal dan berapa kadar yang terkandung pada air sumur gali dan sumur bor warga yang tinggal di Bulili. Teknik pengambilan sampel adalah Accidental sampling dengan jumlah 10 sampel. Analisa data dilakukan dengan pemeriksaan secara kualitatif dan kuantitatif. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil negative pada pemeriksaan secara kualitatif dan pada pemeriksaan secara kuantitatif didapatkan hasil pada kode sampel S1, S2, S3, S4, S5, K1, K2, K3, K4 dan K5 dengan kadar yang sama yaitu sebesar < 0.01. sampel dinyatakan positif apabila terdapat endapan kuning pada pemeriksaan secara kuantitatif dan kadar sebesar 0,05 mg/L pada pemeriksaan secara kuantitatif. Berdasarkan hasil yang didapatkan sampel dinyatakan negatif dan aman untuk digunakan oleh masyarakat Bulili. 
STUDI IN SILICO POTENSI SENYAWA TURUNAN KORTIKOSTEROID SEBAGAI OBAT COVID-19 Ridho Pratama
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 3 No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v3i2.3429

Abstract

Compounds containing corticosteroids have anti-inflammatory effects and can also suppress the immune system to work effectively. The use of corticosteroid derivatives is limited because certain doses are very toxic to the body. With the development of science, the properties of absorption, distribution, metabolism, excretion, and toxicity or the so-called ADME-Tox of bioactive corticosteroid compounds can be predicted using in silico research methods, so as to minimize the use of test animals in in vivo studies. In addition, in silico can also predict bioactive corticosteroid compounds that can become receptor inhibitors of COVID-19. This study aims to determine the absorption, distribution, metabolism, excretion, and toxicity of corticosteroid derivatives and the interaction of COVID-19 receptors with corticosteroid derivatives in silico so that the potential of corticosteroid derivatives as drug candidates for COVID-19 can be predicted. The in silico analysis method uses the FAFDrugs web application and the UCSF Chimera software. The results showed that corticosteroid derivatives, namely methylprednisolone, and prednisolone, have good absorption, distribution, metabolism, excretion, and toxicity properties and have the same docking score and are close to the docking score of positive control compounds so that they have the potential to become a COVID-19 drug. This research requires a further in vitro and in vivo test phase as a step to validate the potential of the COVID-19 drug from methylprednisolone and prednisolone compounds.