Bimbingan pranikah adalah pemberian bekal pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan penumbuhan kesadaran kepada calon pasangan pengantin tentang kehidupan berkeluarga. Pemahaman terkait kesehatan reproduksi harus disampaikan agar calon pengantin mampu mempersiapkan kesehatan fisik dalam menghadapi kehamilan, persalinan, nifas dan penyakit terkait reproduksi. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan edukasi pranikah terkait kesehatan reproduksi pada pasangan calon pengantin Muslim. Artikel ditulis menggunakan metode narrative literature review, yang merupakan sintesis dari beberapa hasil studi yang telah dipublikasi selama periode 10 tahun terakhir. Sumber informasi artikel berdasarkan pencarian pada Google Scholar, PubMed, Wiley Online. Hasil studi menemukan sebanyak 10 artikel jurnal terdiri dari 3 artikel dalam Bahasa Inggris dan 7 artikel Bahasa Indonesia yang membahas konseling atau pendidikan pranikah pada calon pasangan pengantin Muslim. Bimbingan pranikah sudah dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang diberikan, namun materi terkait topik kesehatan reproduksi masih belum disampaikan secara maksimal karena belum menyeluruhnya pengadaan narasumber yang berwenang menyampaikan materi kesehatan reproduksi. Selain itu, durasi penyampaian bimbingan pranikah juga masih kurang dari 24 jam pelajaran. Untuk itu, diharapkan ada kerjasama antara Kementerian Agama, KUA, dan Kementerian Kesehatan agar seluruh calon pengantin Muslim bisa mendapatkan akses edukasi kesehatan reproduksi yang efektif dan komprehensif sehingga dapat seimbang antara materi dari perspektif agama dan kesehatan reproduksi.Kata kunci : Bimbingan pranikah, konseling pranikah, kesehatan reproduksi, perspektif Muslim