Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

DINAMIKA KELOMPOK NELAYAN TRADISIONAL KELURAHAN MALALAYANG SATU TIMUR KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Sondakh, Vini Beatrix; Andaki, Jardie A.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16984

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan : 1) Mengidentifikasi aktivitas kelompok nelayan tradisional di Kelurahan Malalayang Satu Timur Kecamatan Malalayang Kota Manado. 2) Menentukan dinamika kelompok nelayan tradisional di Kelurahan Malalayang Satu Timur Kecamatan Malalayang Kota Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengumpulan data dilakukan secara purposive sampling. Sampling diambil dari populasi anggota kelompok (72 anggota), diambil 56% sehingga didapat 40 sampel anggota kelompok nelayan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi langsung terhadap objek anggota kelompok nelayan tradisional yang menjadi tujuan dengan menggunakan daftar pertanyaan. Analisis deskriptif kualitatif adalah analisis data dengan menggunakan kalimat penulis sendiri sesuai dengan data yang diperoleh dan dikaitkan dengan aspek-aspek teoritis. Analisis deskriptif kuantitatif adalah analisis data dengan memberikan bahasan melalui perhitungan-perhitungan statistik sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, presentase dan rata-rata. Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1) Aktivitas kelompok nelayan tradisional Kelurahan Malalayang Satu Timur : menangkap ikan dan memasarkan hasil tangkapannya. Selain itu untuk mengisi waktu setelah menangkap ikan kelompok nelayan tradisional Kelurahan Malalayang Satu Timur membuat rumpon, memperbaiki jaring, perahu, mesin yang rusak, serta kerja bakti membersihkan daerah pesisir pantai. Aktivitas lainnya yang rutin dilakukan nelayan adalah melaksanakan pertemuan dan arisan untuk setiap anggota nelayan, kegiatan sosial seperti : memberikan bantuan bagi nelayan yang terkena musibah (kebakaran atau kedukaan). 2) Dinamika kelompok nelayan tradisional Kelurahan Malalayang Satu Timur menunjukkan bahwa kelompok nelayan selalu bergerak naik, tetap atau turun mengikuti keadaan disekitarnya. Keberadaan kelompok nelayan membawa proses perubahan yang baik bagi kehidupan nelayan. Kelompok membantu nelayan dalam memecahkan masalah, meningkatkan kerja sama (gotong royong), pekerjaan menjadi lebih mudah diselesaikan, dan pendapatan semakin meningkat. Kata kunci : Dinamika kelompok nelayan
EKSISTENSI USAHA PETANI BUDIDAYA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) DI DESA WARUKAPAS KABUPATEN MINAHASA UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA Wullur, Farra F.; Longdong, Florence V.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 3, No 6 (2015): (Oktober 2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.3.6.2015.13414

Abstract

Abstract Aquaculture in Indonesia is one of the important components in the fisheries sector, one of the nile tilapia farming. North Sulawesi is generally known as a producer of freshwater farmed fish. The purpose of this study to the location to see the general state of research, the general state of tilapia farming, and to determine the existence of farming nile tilapia fish farmers. This study took place in the village Warukapas North Minahasa regency of North Sulawesi province, starting from September 2012 until January of 2013. Existence is a dynamic process, the cultivation can be said to exist if the activities had been developed in terms of both quality and quantity. The method used has research base descriptive case studies, data collection is the purposive sampling method, the data type used is primary data and secondary data. The method used in this study is a descriptive analysis of qualitative and quantitative descriptive. Size of the pool for maintenance between 1500 m2 to 15,000 m2 Seeds was originally purchased from the Institute of Freshwater Aquaculture Tatelu (BBAT) and Surabaya, now the seeds of its own cultivation. Farmers in the Warukapas village most have their own capital, the initial capital used continuously (sustained) farmers have 1 person workforce. Income earned any tilapia farmers depends how many fish are harvested. Spending just to buy food and basic necessities for daily family life - today. The magnitude of the average profit was 35,604,333. Nile tilapia aquaculture farmers in the Warukapas village which can be said to exist is a farmer who has been farming activities ± 2 years, and still exist in the culture business until now. Keyword: nile tilapia (oreochromis niloticus), existence, farmers, farming Abstrak Perikanan budidaya di Indonesia merupakan salah satu komponen yang penting di sektor perikanan, salah satunya budidaya ikan nila. Sulawesi Utara umumnya dikenal sebagai penghasil ikan budidaya air tawar. Tujuan dari penelitian ini untuk untuk melihat keadaan umum lokasi penelitian, keadaan umum usaha budidaya ikan nila, dan untuk mengetahui eksistensi usaha budidaya ikan nila dari petani ikan. Penelitian ini bertempat di desa Warukapas kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara, dimulai dari bulan September 2012 sampai dengan bulan januari 2013. Eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, usaha budidaya dapat dikatakan tetap eksis apabila kegiatan tersebut mengalami perkembangan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Metode penelitian yang digunakan memiliki dasar penelitian studi kasus yang bersifat deskriptif, pengambilan data adalah metode purposive sampling, Jenis data yang dipakai adalah data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Ukuran kolam untuk pemeliharaan antara 1500 m2 sampai 15.000 m2 Benih pada awalnya dibeli dari Balai Budidaya Air Tawar Tatelu (BBAT) dan Surabaya, sekarang benih dari hasil budidaya sendiri. Petani di desa Warukapas sebagian besar memiliki modal sendiri, modal awal digunakan secara continue (berkelanjutan) pembudidaya mempunyai tenaga kerja 1 orang. Pendapatan yang diperoleh setiap petani ikan nila tergantung berapa banyak jumlah ikan yang dipanen,. Pengeluaran hanya untuk membeli pakan dan kebutuhan pokok untuk kehidupan keluarga sehari – hari. Besarnya keuntungan rata–rata adalah 35.604.333. Petani budidaya ikan nila di desa Warukapas yang dapat dikatakan eksis adalah petani yang sudah melakukan kegiatan usaha budidaya ± 2 tahun, dan masih eksis dalam usaha budidaya tersebut sampai sekarang. Kata kunci : Ikan nila (Oreochromis niloticus), Eksistensi, Petani, Budidaya
KARAKTERISTIK KELOMPOK NELAYAN DI DESA ARAKAN KECAMATAN TATAPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN PROVINSI SULAWESI UTARA Daleno, Serli; Durand, Swenekhe S.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 6, No 11 (2018): April (2018)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.6.11.2018.25020

Abstract

AbstrakKelompok nelayan merupakan kumpulan nelayan yang didasarkan atas kesamaan, keselarasian, yang didasarkan atas satu lingkungan sosial budaya untuk mencapai tujuan yang sama.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan keadaan  kelompok nelayan dalam menggunakan alat tangkap tradisional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.  Penggunaan data menggunakan random sampling.  Pengambilan data memakai data primer dan sekunder yang kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.  Karakteristik penduduk Desa Arakan yaitu hampir semua penduduknya berasal dari berbagai Suku yaitu Bajo, Sanger, Jawa, Bugis, Makasar, Mangondow, Madura dan suku Kaili yang aslinya berasal  dari Palu Sulawesi Tengah.  Dari masing-masing suku tersebut mereka selalu hidup berdampingan antara satu dengan yang lainnya, apa bila ada masalah mereka menyelesaikannya dengan cara kekeluargaan.  Kehidupan masyarakat pesisir terjalin begitu baik antara satu dengan yang lain, hal ini dapat dilihat pada musim-musim penangkapan ikan Teri yang ada di wilayah Desa Arakan mereka saling bekerja sama ketika ada yang pergi menangkap ikan yang lain menunggu di pinggir pantai untuk mengambil hasil tangkapan dan diolah (dijemur) oleh ibu-ibu bersama anak-anak dan bapak-bapak yang tidak pergi melaut.  Upah yang didapat nanti setelah ikan yang diolah terjual baru mereka membayar kepada nelayan yang mereka ambil hasil tangkapannya.Kata kunci: karakteristik, tradisional, alat tangkap, kelompok nelayan
DESKRIPSI KEADAAN SOSIAL NELAYAN SOMA PAJEKO STUDI KASUS DI KELURAHAN BEO KECAMATAN BEO KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Sendow, Olvie Erni; Aling, Djuwita R.R.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 1, No 2 (2013): (Oktober 2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.1.2.2013.13322

Abstract

Abstract Indonesia have upper most resources that is human being resources, where more 220 million civil, there more 60 percent among others life and living in the coastal region. Thereby most among others drape its life to existence of natural resources of coastal area and sea, so that not surprise if everyday activity and activity always relate to existence of resources around. In general problems the lifted is how situation of fisherman social of soma pajeko in Sub-District Of Beo, District Of Beo, Sub-Province Archipelago of Talaud? As for target of research is first, to know and study generality in research area and second to know situation of fisherman social of soma pajeko in Sub-District Of Beo, District Of Beo, Sub-Province Archipelago of Talaud covering age size measure, education, religion, job experience, health, family size measure. Nature of this research is descriptive under colour of research of case study. Data collecting cover primary data and data collecting of secondary. Soma Pajeko represent circular net which included clasified of small purse seine addressed to catch fishs of pelagic which is life by ganging. Haul by using soma pajeko consist of fish of malalugis (Decapterus Sp), fish of tude (Selaroides Sp), fish of deho (Sardinella Sp) and fish of Skipjack Tuna (Katsuwonus pelamis). Deskripsi situation of fisherman social of soma pajeko cover age, education, religion, job experience, health, family size measure, situation of house, entertainment amusement and facility had, organization, social stratification and social interaction. Keywords: purse seine, fisherman, social stratification, social interaction   Abstrak Indonesia memiliki sumberdaya yang menonjol yaitu sumberdaya manusia, dimana lebih kurang 220 juta jiwa penduduk, ada lebih kurang 60% diantaranya hidup dan bermukim di wilayah pesisir. Dengan demikian sebagian besar diantaranya menggantungkan kehidupannya kepada keberadaan sumberdaya alam pesisir dan laut, sehingga tidak mengherankan apabila kegiatan dan aktivitas sehari-hari selalu berkaitan dengan keberadaan sumberdaya di sekitarnya. Secara umum permasalahan yang diangkat adalah bagaimana keadaan sosial nelayan soma pajeko di Kelurahan Beo, Kecamatan Beo, Kabupaten Kepulauan Talaud? Adapun tujuan penelitian adalah pertama, untuk mengetahui dan mempelajari keadaan umum di daerah penelitian dan kedua, untuk mengetahui keadaan sosial nelayan soma pajeko di Kelurahan Beo, Kecamatan Beo, Kabupaten Kepulauan Talaud yang meliputi ukuran umur, pendidikan, agama, pengalaman kerja, kesehatan, ukuran keluarga. Sifat penelitian ini adalah deskriptif dengan dasar penelitian studi kasus. Pengumpulan data meliputi data primer dan pengumpulan data sekunder. Soma pajeko merupakan jaring lingkar yang tergolong dalam klasifikasi mini purse seine yang ditujukan untuk menangkap ikan-ikan pelagis yang hidup secara bergerombol. Hasil tangkapan dengan menggunakan soma pajeko terdiri dari ikan malalugis (Decapterus sp), ikan tude (Selaroides sp), ikan deho (Sardinella sp) dan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Deskripsi keadaan sosial nelayan soma pajeko meliputi umur, pendidikan, agama, pengalaman kerja, kesehatan, ukuran keluarga, keadaan rumah, fasilitas dan hiburan yang dimiliki, organisasi, stratifikasi sosial dan interaksi sosial. Kata Kunci : soma pajeko, nelayan, stratifikasi sosial, interaksi sosial
KONDISI SOSIAL EKONOMI NELAYAN DI DESA BULAWAN II, KECAMATAN KOTABUNAN, KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Mokoagow, Djirhan; Sondakh, Srie J.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.1.2019.24396

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sosial dan ekonomi nelayan di Desa Bulawan II Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dimana penelitian bersifat deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan suatu kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala, kelompok tertentu berkenaan dengan masalah unit yang diteliti dalam masyarakat. Populasi dalam penelitian ini adalah nelayan penangkap ikan di Desa Bulawan II, Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Berdasarkan pengamatan awal jumlah populasi nelayan yang ada di Desa Bulawan II sebanyak 23 orang. Sampel yang diambil sebesar 20% atau sebanyak 20 orang dengan menggunakan metode pengambilan secara acak sederhana atau simple random sampling. Keberadaan nelayan di Desa Bulawan II sampai saat ini belum banyak diberitakan baik berupa tulisan-tulisan ilmiah maupun penelitian-penelitian, bacaan-bacaan berbentuk artikel dan lain sebagainya, sehingga perlu adanya penelitian yang mengungkapkan tentang keadaan kondisi sosial ekonomi nelayan.
PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP LAYANAN SPDN (Solar Packed Dealer Nelayan) DI DESA BORGO SATU KECAMATAN BELANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Laside, Iftitah Khairunnisa Dg; Andaki, Jardie A.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 8, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.8.1.2020.28330

Abstract

AbstractThe purpose of this study, namely: to determine consumer perceptions of SPDN services in the Village of Borgo Satu, Belang District, South Minahasa Regency. The method used in this study is a survey method. The collection technique was done by purposive sampling, taken as many as 30 respondents from the population (25%), because the number of fishermen in the village of Borgo Satu, Belang District, Southeast Minahasa Regency is quite large, amounting to 197 fishermen, with an estimated fishermen who access SPDN of 120 fishermen. Data analysis used a descriptive approach, which is to tabulate data, calculate the number, average, minimum and maximum values. To answer the research objectives, a Likert Scale is used, which is a scale used to measure the opinions and perceptions of individuals or groups of people about social phenomena (Sugiono, 2008)Keywords: Fisherman, SPDN, Service, Consumer Satisfaction AbstrakTujuan dari penelitian ini, yaitu: mengetahui persepsi konsumen terhadap layanan SPDN di Desa Borgo Satu Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Teknik pengumpulan dilakukan secara purposive sampling, diambil sebanyak 30 responden dari populasi (25%), karena jumlah nelayan yang ada di Desa Borgo Satu Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara cukup besar yaitu berjumlah 197 nelayan, dengan perkiraan nelayan yang mengakses SPDN sebesar 120 nelayan. Analisis data digunakan pendekatan secara deskriptif, yaitu melakukan tabulasi data, perhitungan jumlah, rata-rata, nilai minimum dan maksimum. Guna menjawab tujuan penelitian digunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2008).Kata kunci: Nelayan, SPDN, Layanan, Kepuasan Konsumen
ANALISIS FINANSIAL USAHA PERAHU LAMPU DI KELURAHAN PAPUSUNGAN KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Gea, Fotarius; Manoppo, Victoria E.N.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28151

Abstract

AbstractThe purpose of this study, namely: 1) To find out and describe how the profile of light boat fishermen, 2) To find out, analyze and explain the financial situation of the light boat business. Research methods using the census method. Primary data collection is data obtained directly from respondents in the Papusungan Village, District of Lembeh Selatan, Bitung City, through filling out questionnaires by asking questions to respondents and using a recording device, as well as using documentation tools such as photo cameras, videos. The analysis used in this study is the financial analysis which is further explained through quantitative descriptive qualitative descriptive analysis. Based on the results of the study showed that the financial analysis of the light boat business in Papusungan Village had an average investment of Rp. 43.431.500,-., Fixed Cost Rp. 9.753.500,-., Variable Cost Rp. 194.550.000,- Rp. 255.450.000,-., Total Profit Rp. 245.696.500, BCR 1,8 and Payback Period 0,17/year or 2 months 12 days.Keywords: Financial analysis, Light boat business, Papusungan Village AbstrakTujuan dari penelitian ini, yaitu : 1) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana profil nelayan perahu lampu. 2) Untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan keadaan finansial usaha perahu lampu. Metode penelitian menggunakan metode sensus. Pengumpulan data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden yang ada di Kelurahan Papusungan Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung melalui pengisian kuisioner dengan cara tanya jawab kepada responden dan menggunakan alat perekam, serta menggunakan alat dokumentasi seperti kamera foto, video. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis finansial yang selanjutnya di jelaskan melalui analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis finansial, usaha perahu lampu di Kelurahan Papusungan memiliki rata-rata Investasi Rp. 43.431.500,- Biaya Tetap Rp.9.753.500,- Biaya Tidak Tetap Rp.194.550.000,-. Operating Profit Rp. 255.450.000,-.Total Profit Rp.245.696.500, BCR 1,8 dan Payback Period 0,17/Tahun atau 2 bulan 12 hari.Kata Kunci : Analisis Finansial, Usaha Perahu Lampu, Kelurahan Papusungan
PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA TIWOHO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA Sondakh, Juwita M.; Suhaeni, Siti; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.1.2019.24398

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengetahuan masyarakat tentang fungsi dan manfaat hutan mangrove, melihat peran Pemerintah dalam pengelolaan hutan mangrove dan menganalisis bentuk kearifan lokal masyarakat Desa Tiwoho dalam mengelola hutan mangrove. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Desa Tiwoho. Pengambilan data menggunakan metode sampling, sedangkan cara mengambilan sampel menggunakan cara purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 33 orang. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara observasi dan wawancara yang dipandu dengan kuesiner, data sekunder diambil dari instansi terkait. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa: (1). Masyarakat Desa Tiwoho 86,67% mengetahui fungsi dan manfaat hutan mangrove, hanya 13,33% yang belum mengetahui manfaat dan fungsi hutan mangrove, (2). Peran pemerintah terhadap pengelolaan hutan mangrove sangat baik, dengan hasil 4,07; (3). Masyarakat Desa Tiwoho memiliki kearifan lokal yang sangat baik dalam mendukung pengelolaan hutan mangrove, dengan hasil 4,19.
PERAN GENDER PADA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN DI DESA BULAWAN INDUK KECAMATAN KOTABUNAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Husuna, Fetris; Sondakh, Srie J.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28147

Abstract

AbstractThe purpose of this study is to identify various gender roles in improving the welfare of fishermen families and to study the division of roles of men and women in improving family welfare in Bulawan Induk Village, Kotabunan District, East Bolaang Mongondow Regency. This study used a survey method, while the sampling technique used was purposive sampling in 102 populations of fishermen with husband and wife status, so that 15% of the total population of Bulawan Induk was selected. The data needed in this study are primary data and secondary data using structured questions in the form of questionnaires, containing questions to measure various variables, including experience and income of respondents. Then the analysis in this research is quantitative and qualitative analysis. Research and discussion results: All sea activities are carried out by men. The involvement of women in the preparation of food supplies and selling fish. The rest of the role of women is also dominant in domestic work and there is still a division of gender work based on the appropriateness of women's and men's work.Keywords: Gender Role, Increased Welfare, Fishermen Families, Bulawan Induk Village.AbstrakTujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi berbagai peran genderpada peningkatan kesejahteraan keluarga nelayan dan mengkaji tentang pembagian peran laki-laki dan perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di Desa Bulawan Induk Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.Penelitian ini menggunakan metode survey, sedangkan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling pada 102 populasi nelayan yang berstatus suami istri, sehingga dipilih 15% dari jumlah populasi yang ada di Desa Bulawan Induk. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunderdengan menggunakan pertanyaan terstruktur yaitu berupa kuesioner, berisi pertanyaan-pertanyaan yang untuk mengukur berbagai variabel-variabel, diantaranya pengalaman dan pendapatan dari responden. Kemudian analisis dalam penelitian  ini yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif.Hasil penelitian dan pembahasan: Aktivitasmelaut semuanya dilakukan oleh laki-laki. Keterlibatan perempuan pada persiapan bekal makan dan menjual ikan. Selebihnya peran perempuan juga dominan pada pekerjaan domestik dan masih ada juga pembagian kerja gender berdasarkan kepantasan pekerjaan perempuan dan laki-laki.Kata kunci : Peran Gender, Peningkatan Kesejahteraan, Keluarga Nelayan, Desa Bulawan Induk
ANALISIS RANTAI PASOK PRODUK PERIKANAN TANGKAP BAGAN APUNG DI TATELI WERU (BULOH) KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA Wahiu, Rally Y.; Andaki, Jardie A.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28143

Abstract

AbstractSupply chain is a network of independent and interconnected organizations that work together cooperatively and mutually beneficial in controlling, managing and improving the flow of material and information from suppliers to consumen.Fisheries are all the activities related to management and utilization of fish resources and the environment starting from pre-production, production, processing to marketing, which are carried out in a fisheries business system. Fishing is an activity to obtain fish in waters that are not in a state cultivated by any ways , including the activities that used boat to load, transport, cool, handle, process, or preserve fishes.The types of lift net fishering  in Indonesia, There are 1.bamboo platform lift net 2. Boat lift nets  3. Raft lift nets or Floating lift nets. The types of lift nets at the study of location  is the Raft Chart or Floating lift net.The purpose of this research are to Analyze the supply chain as a result of the fishery lift net in Tateli Weru (Buloh) Mandolang District of Minahasa District and 2.To Find out who are involved in the fishing chain as a result of the fishery catchment in Tateli Weru (Buloh) Mandolang District Minahasa district.The results and discussion of this research that the Supply chain product fishermen in Tateli Weru (Buloh) Mandolang District, Minahasa Regency are 1. Fishermen who have floating lift net 2. Animal Feed Factory, 3. Small traders or petibo, 4. Fishing vessels, 5. Consumen.The mechanism of product is about the  financial and information resources in  supply chain of floating fisheries products at Tateli Weru (Buloh), there are : 1. Channel I: lift net floating fishermen - animal feed mills - consumen I, 2. Channel II: lift net Floating fishermen ,Fishing Vessels and 3. Channels III: lift net Floating fishermen - small traders or petibos - Consumers II. The cyclus of Product  from upstream to downstream, and the financial from downstream to upstream and information  flows in two ways.Keywords: Supply chain, lift net, Floating Bag Fishermen, Product Flow, Financial Flow, Information Flow. AbstrakRantai pasok adalah suatu jaringan dari organisasi-organisasi independen dan saling terhubung yang bekerjasama secara kooperatif dan saling menguntungkan dalam mengontrol, mengatur dan memperbaiki aliran material dan informasi dari pemasok sampai pemakai.Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan diperairan yang tidak dalam keaadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannyaJenis alat tangkap bagan di indonesia yaitu;1. Bagan Tancap, 2. Bagan Perahu dan 3. Bagan Rakit atau Bagan Apung. Jenis Bagan di lokasi penelitian yaitu Bagan Rakit atau Bagan Apung.Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis rantai pasok hasil tangkapan nelayan bagan apungdi Tateli Weru (Buloh) Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa dan 2. Mengetahui siapa saja yang terlibat dalam rantai pasok hasil tangkapan nelayan bagan apungdi Tateli Weru (Buloh) Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa.Hasil dan pembahasan dari penelitian ini yaitu: Pelaku rantai pasok produk perikanan tangkap di Tateli Weru (Buloh) Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa adalah 1. Nelayan pemilik bagan apung, 2. Pabrik Pakan Ternak, 3. Pedagang kecil atau petibo, 4. Kapal pancing, 5. Konsumen.Mekanisme aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi pada rantai pasok produk perikanan tangkap bagan apung di Tateli Weru (Buloh) yaitu: 1. Saluran I: Nelayan bagan apung – pabrik pakan ternak – konsumen I, 2. Saluran II: Nelayan bagan apung – Kapal Pancing dan 3. Saluran III: Nelayan bagan apung – pedagang kecil atau petibo – Konsumen II. Aliran produk mengalir dari hulu ke hilir, aliran keuangan mengalir dari hilir ke hulu dan aliran informasi mengalir dua arah.Kata kunci : Rantai pasok, Jaring angkat, Nelayan Bagan Apung, Aliran produk, Aliran Keuangan, Aliran Informasi