Keterbatasan sebaran dan jumlah pos penakar hujan dapat diatasi pengukuran hujan berbasis satelit. Seiring perkembangan teknologi, pengukuran hujan berbasis satelit, seperti GPM menunjukkan akurasi dan cakupan yang semakin membaik. Tentunya penggunaan hujan satelit ini juga perlu disertai dengan proses validasi berupa koreksi yang semakin mampu meningkatkan performanya. Banyak studi evaluasi dan koreksi data satelit telah dilakukan, hanya ada studi terbatas yang telah dilakukan di Indonesia. Oleh karena itu, studi ini bermaksud untuk mengevaluasi performa data hujan berbasis satelit (GPM IMERG) dan melakukan koreksi dengan metode validasi silang Monte-Carlo di Bandung Raya. Secara spesifik, studi ini menitikberatkan pada perbandingan antara data GPM dan pos hujan melalui analisis statistik untuk hujan bulanan. Hasil menunjukkan bahwa, data GPM mampu mendeteksi pola hujan bulanan dengan baik. Data bulanan tersebut dikelompokkan berdasarkan musimnya dan menghasilkan korelasi hujan musim kering yang lebih baik pada musim basah. Koreksi dengan MCCV dengan simulasi 1.000 kali berdasarkan musim tersebut menunjukkan peningkatan performa rata-rata sebesar 70% untuk bias relatif, dan 30% untuk RMSE, di kawasan Bandung Raya.