Yogi Yusuf Wibisono
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

USAHA PENURUNAN PERSENTASE CACAT RING PISTON TIPE 4JA1 PADA PROSES HABANAKASHI MESIN BESLY Wibisono, E.V. Yuliana; Aritonang, Y.M Kinley; Wibisono, Yogi Tusuf
Jurnal Teknik Industri Vol 9, No 1 (2007): JUNE 2007
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.015 KB) | DOI: 10.9744/jti.9.1.pp. 48-55

Abstract

One of the programs that can be used to improve the quality is Six Sigma program using DMAIC method. The research is performed at PT Baninusa Indonesia (PT. BN) producing the 2nd type of 4JA1 piston ring. The program is implemented to decrease the defect proportion The production process performance and the problem priority are known from the CTQ itself. The fish bone diagram is used to determine the causes of the problem. The improvement is performed by determination of the best process parameter through the fullfactorial experiment design. The result is significantly decrease defect proportion by 2.682%. Abstract in Bahasa Indonesia : Salah satu program peningkatan kualitas yang dapat mengakomodasi tuntutan peningkatan kualitas adalah program Six Sigma dengan menggunakan metode DMAIC. Penelitian dilakukan pada PT.Baninusa Indonesia (PT.BN), salah satu perusahaan yang memproduksi produk ring piston tipe 4JA1 jenis 2nd ring. Program digunakan untuk menurunkan persentase cacat produk. Dari CTQ yang ada dapat diketahui kinerja proses produksi saat ini dan prioritas permasalahan. Fish bone diagram digunakan untuk akar penyebab masalah Tindakan perbaikan yang dipilih adalah menentukan parameter proses terbaik dengan menggunakan metode eksperimen full factorial. Hasil penerapan parameter proses tersebut menunjukkan pengurangan yang signifikan terhadap persentase cacat sebesar 2,682%. Kata kunci: metoda six sigma, DMAIC, perbaikan kualitas, karakteristik kualitas kritis, diagram fish bone.
Perbaikan Proses Bisnis untuk Mengurangi Piutang di PT. Asuransi Astra Buana Cabang Bandung Alicia Kusumawati; Yogi Yusuf Wibisono; Kinley Aritonang
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 3 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.108 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v3i1.340.20-26

Abstract

PT. Asuransi Astra Cabang Bandung adalah salah satu anak perusahaan Astra Internasionalyang memiliki bisnis di bidang asuransi harta benda. Salah satu produk PT. Asuransi Astra CabangBandung yang cukup terkenal adalah Garda Oto. Garda Oto adalah produk asuransi yang memberikanperlindungan pada kendaraan roda empat. Garda Oto dipasarkan dengan tiga intermediary,yaitu dealer, agent dan direct customer. Ketiga intermediary ini memiliki proses yang berbeda dalammenghasilkan pembayaran premi asuransi oleh customer. Sebagai perusahaan yang cukup berkembangdi bidang asuransi, PT. Asuransi Astra Cabang Bandung memiliki banyak customer yang mempercayakanmobilnya di perusahaan ini. Akan tetapi, perusahaan ini memiliki permasalahan denganpiutang. Dari seluruh prospek yang dimilikinya, sekitar 13% dari preminya menimbulkan piutang.Hal ini mengakibatkan kerugian bagi PT. Asuransi Astra Cabang Bandung.Dalam penelitian ini, digunakan metode CHAID (Chi-Square Automatic Interaction Detector) untukmengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses bisnis dalam menimbulkan piutang.Berdasarkan metode CHAID, didapatkan bahwa proses yang dilakukan dengan intermediary dealermerupakan intermediary yang paling banyak menghasilkan tertanggung, akan tetapi juga palingbanyak menimbulkan piutang. Sedangkan intermediary agent merupakan proses yang paling sedikitmenimbulkan piutang. Dengan menggunakan metode Integration Definition untuk pemodelanfungsi (IDEF0), penulis menggambarkan proses bisnis yang terjadi sekarang, menganalisis, sertamelakukan perbaikannya. Penulis melakukan adaptasi proses bisnis oleh agent pada proses bisnisdengan intermediary dealer untuk melakukan perbaikan guna meminimasi piutang.Kata Kunci: Proses Bisnis, Piutang, IDEF0, CHAID
PENERAPAN METODA TAGUCHI SEBAGAI USULAN PERBAIKAN KUALITAS DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN CACAT PADA PRODUK BOTOL MORNING FRESH (LIME) ISI 1000 ML DI CV. TUNGGAL JAYA PLASTICS Hari Adianto; Yeny Agustin; Yogi Yusuf Wibisono
Teknoin Vol. 22 No. 9 (2016)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol22.iss9.art8

Abstract

One of the company efforts in increasing the sales volume of a product is with maintaining and increasing the quality of a product that have been produce by the company. Therefore, it is very important for the company to analyze and identify the problems that have been caused during the production process so the company can increase the quality of the product and productivity. Problems that cause during analyzing the defect product in production is how to arrange the optimal setting from each factor that significantly related so the company can minimize the defect product. This research was done at CV Tunggal Jaya Plastics and took the Morning Fresh (Lime) 1000 ml case product. Taguchi method is one of the methods that can be used to minimize the defect product by applying robust system for uncontrollable factors. The final result is to know factors that related significantly to the defect product and suggest the level of each factor therefore the defect product can be minimized.
ANALISIS KETERKAITAN MATA KULIAH KURIKULUM TEKNIK INDUSTRI UNPAR Yogi Yusuf Wibisono; Marihot Nainggolan
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2008)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.116 KB)

Abstract

There are many factors influence the quality of education, one of them is a curriculum. The curriculum contains a set of the plan and the arrangement of the subject content and the way to deliver and to assess it. The learning process in higher education refers to its curriculum. The curriculum can determine the expected graduate competency achievement. The competency includes the theoretical based competency, the practical based competency, and the general competency. In the curriculum development, the relation between the subjects has to be devised. This relation has a meaning that one subject is a prerequisite subject of another subject. The prerequisite subject is required to increase the learning effectiveness, but if there are too many and irrelevant prerequisite subjects for one subject it makes the students be inflexible in planning their study. This research uses the structural equation modeling technique to analyze the relation between the subjects. The result of this research shows that the relation between ETEK → AKB, P3 → SPROD, GTEK → P2P, PSIS → SSIS is not significant, the relation between MTEK → PMES, APK2 → P2P is at the low level, and the rest have the strong relationships.Keywords: a curriculum, a prerequisite subject, structural equation modeling.
VALIDASI HEDPERF DAN PENERAPANNYA PADA PENGUKURAN MUTU LAYANAN DI TEKNIK INDUSTRI UNPAR Yogi Yusuf Wibisono; Marihot Nainggolan
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2009)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2807.873 KB)

Abstract

Setiap institusi pendidikan dituntut untuk melakukan perbaikan mutu secaraberkesinambungan. Isu-isu yang harus diperhatikan dalam perbaikan mutumeliputi faktor apa yang harus diperbaiki, cara mengukur mutu, identifikasialternatif perbaikan, dan implementasi perbaikan. Pendidikan tinggi mempunyaiseluruh karakteristik industri jasa yaitu intangible, heterogeneous, variability,perishable, dan customer participates. Pengukuran mutu di perguruan tinggimasih menjadi isu yang sulit dan sebagian besar evaluasi di perguruan tinggimasih berfokus pada aspek tangible. Oleh karena itu dalam penelitian ini akandifokuskan pada pengukuran mutu pendidikan tinggi khususnya di TeknikIndustri Unpar. Pengukuran mutu pendidikan yang akurat sangat penting untukmendapatkan gambaran yang lebih baik dari anteseden dan menjadi pedomandalam melakukan perbaikan mutu. Pengukuran mutu layanan di TI-Unpar akanmenggunakan instrumen HEdPERF. Meskipun HEdPERF mempunyai tingkatvaliditas yang baik, namun pengujiannya baru melibatkan institusi pendidikan diMalaysia sehingga tingkat generalisasinya belum teruji. Oleh karena itu, dalampenelitian ini sebelum HEdPERF digunakan untuk mengukur mutu layananpengujian terhadap alat ukur tersebut akan diuji terlebih dahulu. Dari hasil analisisdiperoleh bahwa HEdPERF dapat dibagi ke dalam 7 faktor yaitu non-akademik,akademik, reputasi institusi, perhatian, kemahasiswaan, fasilitas, dan lokasi.Tingkat reliabilitas masing-masing faktor memiliki nilai cronbach’s alpha di atas0,7 yang menandakan HEdPERF mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi,serta tingkat validitas sebesar 0,69. Berdasarkan pengukuran tingkat mutu layananTI-Unpar dengan HEdPERF diperoleh tingkat mutu layanan sebesar 150,70 dibawah nilai tengah sebesar 156 di mana nilai tersebut dapat diartikan tingkat mutulayanan TI-Unpar masih kurang baik.Kata Kunci: analisis faktor, mutu, mutu pendidikan tinggi.
PERENCANAAN SISTEM INFORMASI TEKNIK INDUSTRI UNPAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ENGINEERING Yogi Yusuf Wibisono; Marihot Nainggolan
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2009)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3636.778 KB)

Abstract

Institusi pendidikan tinggi merupakan salah satu organisasi yang kompleksdengan melibatkan banyak stakeholder, proses, ataupun data. Kompleksitas yangtinggi ini dapat menyulitkan penyelenggara pendidikan tinggi dalam menjalankanlayanan pendidikan tinggi kepada stakeholder-nya. Sistem informasi mempunyaiperanan yang vital dalam sebuah lembaga pendidikan tinggi. Unpar sudahmengembangkan banyak sistem informasi tetapi sistem yang sudah dikembangkantersebut belum mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan tiap program studi yangtentunya mempunyai kebutuhan yang spesifik antara satu program studi denganprogram studi lainnya. Banyak fungsi di Teknik Industri belum didukung olehsistem informasi yang baik. Belum baiknya sistem informasi di Teknik IndustriUnpar karena tidak ada perencanaan dalam pengembangan sistem informasi.Pengembangan sistem informasi harus melibatkan pengguna untuk menjaminbahwa kebutuhan dari pengguna dapat terpenuhi. Dalam penelitian inipengembangan sistem informasi menggunakan pendekatan InformationEngineering. Pegembangan baru dilakukan sebatas perencanaan sistem informasi.Hasil dari perencanaan adalah area bisnis yang terbentuk yang meliputipenerimaan mahasiswa baru, pengajaran, kerja praktek, skripsi, penelitian danpengabdian masyarakat, manajemen organisasi, personel, promosi,kemahasiswaan, penyelenggaraan pertemuan ilmiah, keikutsertaan kompetisi,perpustakaan, dan hubungan masyarakat.
EVALUASI DIRI TOTAL QUALITY MANAGEMENT DI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNPAR: IMPLEMENTASI ISO 9000:2008 Yogi Yusuf Wibisono; Marihot Nainggolan
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2010)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.006 KB)

Abstract

Keasadaran akan pentingnya pendidikan di Indonesia semakin tinggi. Masyarakat berlomba-lomba untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Perguruan tinggi sebagai bagian dari jenjang pendidikan di Indonesia juga berlomba-lomba menjaring mahasiswa yang bermutu. Mutu menjadi salah satu faktor kunci bagi institusi pendidikan termasuk perguruan tinggi untuk dapat bertahan dan terus berkembang. Perguruan tinggi harus proaktif dalam meningkatkan mutunya tidak hanya ditujukan untuk memenuhi aturan-aturan yang ditetapkan pemerintah tetapi harus lebih dari itu yakni memberikan kepuasan kepada konsumennya dalam rangka memenangkan persaingan baik di tingkat nasional maupun tingkat internasional. Penerapan total quality management di perguruan tinggi menjadi sangat penting agar dapat selalu memuaskan konsumennya, salah satunya melalui pengelolaan mutu berdasarkan standar ISO 9000.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN MUTU JASA PENDIDIKAN TINGGI Yogi Yusuf Wibisono; Marihot Nainggolan
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2011)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.487 KB)

Abstract

Pendidikan sudah menjadi kebutuhan dasar manusia yang berperan dalammembentuk manusia yang bermartabat. Pendidikan dibagi ke dalam beberapajenjang yaitu dasar, menengah, dan tinggi. Walaupun Indonesia masihmemfokuskan pada pemenuhan pendidikan dasar sampai menengah, tidakberarti pendidikan tinggi diabaikan. Ada ratusan perguruan tinggi di Indonesaibaik negeri maupun swasta yang mengemban tugas mulia sebagai ujung tombakdalam menghasilkan manusia yang berkualitas. Untuk menghasilkan manusiayang berkualitas dibutuhkan institusi pendidikan yang berkualitas pula. Perbaikanyang berkesinambungan menjadi suatu keharusan bagi institusi pendidikan agardapat menjadi institusi pendidikan yang berkualitas. Salah satu elemen kuncidalam perbaikan adalah pengukuran mutu yang didalamnya melibatkaninstrumen pengukuran. Dalam penelitian ini akan dikembangkan instrumenpengukuran mutu jasa yang dapat digunakan untuk mengukur mutu jasapendidikan tinggi dengan memperhatikan konteks dan budaya Indonesia.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 12 faktor yang digunakan dalammengukur mutu layanan pendidikan tinggi di TI-Unpar yaitu: Tata Usaha,Asisten, Perhatian Personal, Dosen, Fasilitas Perkuliahan, Fasilitas Pendukung,Lokasi, Pendaftaran Kuliah, Perkuliahan, Materi, Perpustakaan, danKenyamanan Gedung.
PENGEMBANGAN MODEL DINAMIKA PERUSAHAAN EKSPLORASI DAN PRODUKSI MINYAK DAN GAS Fransiscus Rian Pratikto; Yogi Yusuf Wibisono
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2011)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.72 KB)

Abstract

Kegiatan sektor minyak & gas (migas) terdiri dari dari dua kelompok, yaitu kegiatan sektor hulu migas yang meliputi eksplorasi migas dan produksi migas, dan kegiatan sektor hilir migas yang meliputi pengolahan, transportasi, dan distribusi minyak,baik sebagai Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun feedstock untuk industri petrokimia.Kegiatan usaha migas di Indonesia dilakukan di bawah koordinasi dan pengawasan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas(BP Migas) melalui skema Production Sharing Contract (PSC).Setiap perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memiliki target produksi yang disetujui oleh BP Migas. Selain itu, setiap tahun KKKS harus menyusun WP&B (Work Plan & Budget) yang berisi rencana kerja dalam setahun untuk mencapai target produksi yang telah dibuat.Salah satu permasalahan dalam penyusunan WP&B adalah memastikan bahwa jika semua rencana dalam WP&B dilaksanakan maka target produksi dan cadangan akan tercapai. Selama ini validasi dilakukan secara kualitatif (reality test) menggunakan judgment dari subject matter expertdengan dibantu perhitungan spreadsheet yang bersifat statis dan deterministik. Di sisi lain, bisnis migas sangat dinamis dan berisiko, sehingga adanya model kuantitatif yang bersifat dinamis dan probabilistik akan sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan.Dalam penelitian ini akan dikembangkan model dinamika untuk suatu perusahaan eksplorasi dan produksi migas menggunakan metodologi System Dynamicsdengan bantuan software Powersim Studio.Kata kunci: eksplorasi dan produksi minyak dan gas, System Dynamics
ANALISIS CUSTOMER LIFETIME VALUE TERHADAP WHOLESALE CUSTOMER PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DENGAN MEMPERHITUNGKAN RISIKO POTENSI LABA Fransiscus Rian Pratikto; Yogi Yusuf Wibisono
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2012)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1313.398 KB)

Abstract

Pendekatan holistic marketing, di mana 2 komponen di antaranya adalah relationship marketing danperformance marketing, menekankan pentingnya menjaga hubungan jangka panjang dengankonsumen dan membuat setiap keputusan terkait dengan hubungan tersebut akuntabel. CustomerLifetime Value (CLV) merupakan salah satu pendekatan untuk mengkuantifikasi proyeksi laba yangdiperoleh perusahaan dari setiap konsumennya. Nilai CLV bisa menjadi justifikasi bagi keputusaninvestasi pemasaran perusahaan.Bisnis wholesale dalam telekomunikasi melayani konsumen yang masuk dalam kategori OLO (OtherLicensed Operator). Konsumen OLO membeli produk dan layanan untuk dijual kembali padakonsumen retail.Biasanya, pembelian dilakukan berdasarkan suatu kontrak untuk periode 1 tahunatau lebih. Dalam penelitian ini, produk wholesale dikategorikan ke dalam 4 streamyaituinterkoneksi, jasa jaringan, multimedia, danvalue added service (VAS).Selama ini penerapan CLV biasanya menggunakan discount rate yang sama untuk semua konsumen,padahal setiap proyeksi aliran laba dari setiap konsumen mengandung risiko yang berbeda-beda,sesuai dengan kondisi setiap konsumen.Dalam penelitian ini dikembangkan model untuk memasukkan aspek risiko dalam perhitungan CLV.Risiko akan berpengaruh pada discount rate, dan dipengaruhi oleh berbagai macam aspek, yangdikelompokkan dalam 2 kategori besar yaitu aspek internal konsumen dan aspek hubungan strategisantara konsumen dengan perusahaan. Studi kasus dilakukan pada konsumen wholesale dari salahsatu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.