Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PELAKSANAAN POLA KEMITRAAN PADA USAHA TERNAK AYAM BROILER DI PETERNAKAN SEPTA AGUNG NUGRAHA I DESA LOANO KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Hasanah, Uswatun; Windani, Isna; Wicaksono, Istiko Agus
JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN Vol 1, No 01 (2016): JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN
Publisher : JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.549 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kemitraan pada usaha ternak ayam broiler yang dilaksanakan oleh peternakan Septa Agung Nugraha I dan mengetahui kelayakan usahanya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Lokasi penelitian di desa Loano kecamatan Loano kabupaten Purworejo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kemitraan pada usaha ternak ayam broiler yang dilaksanakan oleh peternakan Septa Agung Nugraha I adalah pola inti plasma dimana PT Maju Pasti Jaya Saliman Yogyakarta berperan sebagai perusahaan inti dan peternakan Septa Agung Nugraha I sebagai peternak plasma. Perusahaan inti menyediakan sarana produksi peternakan berupa DOC, pakan ternak, OVK, sedangkan peternak plasma menyediakan kandang, peralatan dan tenaga kerja. Usaha ternak ayam broiler pola kemitraan antara PT MPJ Saliman Yogyakarta dan peternakan Septa Agung Nugraha I layak diusakan karena nilai R/C ratio> 1, π/C ratio> bunga bank yang berlaku, produktivitas tenaga kerja > tingkat upah yang berlaku, NR > nilai sewa lahan per periode produksi.
RISIKO PENDAPATAN DAN PERILAKU PETANI TERHADAP RISIKO PADA USAHATANI PEPAYA CALIFORNIA DI DATARAN TINGGI KABUPATEN PURWOREJO Wicaksono, Istiko Agus; Utami, Dyah Panuntun
JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN Vol 2, No 01 (2016): JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN
Publisher : JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.109 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) besarnya produksi dan pendapatan usahatani pepaya California; (2) besarnya risiko produksi dan risiko pendapatan usahatani pepaya California; (3) perilaku petani dalam menghadapi risiko pendapatan usahatani pepaya California. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan lokasi penelitian dipilih Desa Cepedak Kecamatan Bruno. Jumlah sampel penelitian 48 orang petani yang membudidayakan pepaya California dan minimal sudah memanen pepayanya sebanyak satu kali. Data penelitian diperoleh menggunakan metode observasi, wawancara, pencatatan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi tanaman pepaya California sebesar 9109 kilogram. Pendapatan rata-rata usahatani pepaya California sebesar Rp 19.585.850,00. Risiko produksi usahatani pepaya California yaitu sebesar 19,75% dan risiko pendapatan usahatani pepaya California sebesar 18,83%. Risiko produksi dan pendapatan usahatani pepaya California termasuk kategori risiko rendah karena nilai CV < 1 (CV produksi sebesar 0,197 dan CV pendapatan sebesar 0,188). Petani pepaya California berperilaku risk lover sebanyak 25 orang (52,08%), berperilaku risk neutral sebanyak 19 orang (39,58%), dan berperilaku risk averter sebanyak 4 orang (8,34%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar petani pepaya California mempunyai perilaku risk lover dalam menanggung risiko. Kata kunci: Risiko Produksi, Risiko Pendapatan, Perilaku Petani
PERSEPSI PETANI JAGUNG (ZEA MAYS LINN) TERHADAP KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN DI DESA KAIBON KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN Saputro, Trio; Wicaksono, Istiko Agus; Widiyantono, Didik
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 9, No 1 (2020): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.299 KB)

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui persepsi petani jagung terhadap kompetensi penyuluh pertanian di desa Kaibon kecamatan Ambal kabupaten Kebumen; (2) mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan persepsi petani jagung terhadap kompetensi penyuluh pertanian di desa Kaibon kecamatan Ambal kabupaten Kebumen.            Populasi dalam penelitian ini yaitu semua petani jagung di desa Kaibon berjumlah 191 orang. Sampel penelitian berjumlah 66 orang, ditentukan dengan berpedoman rumus Yamane dengan tingkat kesalahan 10 %. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket kuesioner dengan skala Likert. Analisis data menggunakan korelasi Rank Spearman.            Hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini menujukkan bahwa (1) persepsi petani jagung terhadap kompetensi penyuluh pertanian dalam penyusunan program, penyiapan materi, pemilihan media dan penerapan metode dalam kategori baik, (2) terdapat korelasi faktor internal karakteristik petani jagung dan dan faktor eksternal terhadap persepsi petani jagung terhadap kompetensi penyuluh pertanian dalam penyusunan program, penyiapan materi, pemilihan media dan penerapan metode. Kata kunci : Persepsi, kompetensi penyuluh pertanian, petani jagung
ANALISIS SWOT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TEH KULIT MANGGISDI KELOMPOK WANITA TANI SRI LESTARI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO Mukhlasin, Mukhlasin; Utami, Dyah Panuntun; Wicaksono, Istiko Agus
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 9, No 1 (2020): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.917 KB)

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian adalah: 1) Mengetahui faktor internal dalam pengembangan usaha teh kulit manggis, 2) mengetahui faktor eksternal dalam pengembangan usaha teh kulit manggis, 3) mengetahui strategi yang dapat dikembangkan dalam usaha teh kulit manggis.Pengambilan sampel daerah penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling. Sampel yang diambil yaitu Kwt Sri Lestari yaitu 3 orang informan kunci dan 4 informan pendukung. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket atau kuesioner. Analisis yan di gunakan adalah SWOOT.Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor internal dan eksternal yang terbagi menjadi empat yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kekuatan berupa (1) adanya ketepatan waktu dalam pengiriman produk, (2) harga yang lebih murah dibandingkan pesaing lain, (3) quality control bahan baku sudah baik, (4) kualitas produk teh kulit manggis yang dihasilkan baik, (5) Anggota memiliki keahlian dalam pembuatan teh kulit manggis. Kelemahan berupa, (1) masih lamanya pengujian teh kulit manggis, (2) kurangnya promosi, (3) alat transportasi yang masih terbatas, (4) sulit menentukan kebutuhan pasar, (5) pemasaran masih kurang luas. Peluang berupa (1) Permintaan konsumen yang tinggi, (2) harga teh kulit manggis yang relatif stabil, (3) manfaat kesehatan sebagai obat herbal, (4) perkembangan teknologi, (5) adanya hubungan baik antara kelompok wanita tani Sri Lestari dengan konsumen. Ancaman berupa (1) menurunnya daya saing produk, (2) jumlah pesaing sejenis, (3) menurunnya daya beli masyarakat, (4) masih kurangnya peran pemerintah dan; (5) jumlah bahan baku musiman. Strategi yang dapat diterapkan yaitu (1) meningkatkan penjualan teh kulit manggis, (2)  meningkatkan pelatihan terhadap anggota agar termapil dalam pembuatan teh kulit manggis, (3) meningkatkan promosi agar produk di kenal oleh masyarakat luas, (4)  menjadikan teh kulit manggis mempunyai kualitas yang lebih baik, (5) pemerintah melakukan pendampingan terhadap KWT Sri Lestari dalam pengolahan teh kulit manggis. Kata kunci: Ancaman, Kekuatan, Kelemahan, Teh Kulit Manggis, Peluang, Strategi
PERSEPSI PETANI JAGUNG (ZEA MAYS LINN) TERHADAP KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN DI DESA KAIBON KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN Saprutro, Trio; Wicaksono, Istiko Agus; Widiyantono, Didik
JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN Vol 4, No 1 (2019): JURNAL RISET Agribisnis & Peternakan
Publisher : JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.492 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui persepsi petani jagung terhadap kompetensi penyuluh pertanian di desa Kaibon kecamatan Ambal kabupaten Kebumen; (2) mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan persepsi petani jagung terhadap kompetensi penyuluh pertanian di desa Kaibon kecamatan Ambal kabupaten Kebumen. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua petani jagung di desa Kaibon berjumlah 191 orang. Sampel penelitian berjumlah 66 orang, ditentukan dengan berpedoman rumus Yamane dengan tingkat kesalahan 10 %. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket kuesioner dengan skala Likert. Analisis data menggunakan korelasi Rank Spearman. Hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini menujukkan bahwa (1) persepsi petani jagung terhadap kompetensi penyuluh pertanian dalam penyusunan program, penyiapan materi, pemilihan media dan penerapan metode dalam kategori baik, (2) terdapat korelasi faktor internal karakteristik petani jagung dan dan faktor eksternal terhadap persepsi petani jagung terhadap kompetensi penyuluh pertanian dalam penyusunan program, penyiapan materi, pemilihan media dan penerapan metode.
PENGUATAN KEDAULATAN PANGAN DAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI ERA NEW NORMAL MELALUI AGRIPRENEURSHIP Utami, Dyah Panuntun; Wicaksono, Istiko Agus; Widiyantono, Didik; Hasanah, Uswatun; Windani, Isna; Kusumaningrum, Arta
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5632

Abstract

ABSTRAKPertanian merupakan sektor yang memiliki potensi untuk dikembangkan karena sebagai penyangga kedaulatan pangan. Oleh karena itu perlu perubahan paradigma baru dalam pembangunan pertanian. Pengelolaan pertanian tidak melalui pendekatan usahatani tetapi berorientasi bisnis. Generasi muda yang familiar dengan teknologi digital merupakan harapan dalam regenerasi petani tua. Untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan maka petani muda yang dikenal dengan petani milenial perlu diberikan edukasi tentang agripreneurship. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah penyuluhan yang dimulai dengan pemaparan materi dan dilanjutkan diskusi. Kelompok sasaran pengabdian masyarakat adalah petani milenial desa Wonotulus yang tergabung dalam Karang Taruna. Jumlah peserta sebanyak 20 orang. Penyuluhan dilakukan secara daring menggunakan zoom meeting. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa peserta sangat antusias terkait dengan materi agripreneurship dan meminta jika penyuluhan tidak hanya teori tetapi juga ada kegiatan pendampingan sehingga petani betul-betul mengerti dan mampu menerapkan pengetahuan tersebut. Kata kunci: petani milenial; agripreneurship; kedaulatan pangan. ABSTRACTAgriculture is a sector that has the potential to be developed as a buffer for food sovereignty. Therefore it is necessaaary to change a new paradigm in agricultural development. Agricultural management is not through a farming approach but is business-oriented. The younger generation who are familiar with digital technology is the hope in regenerating old farmers. To support the realization of food security, young farmers known as millennial farmers need to be given education about agripreneurship. The community service method that is carried out is outreach which starts with the presentation of the material and continues with the discussion. The target group for community service are millennial farmers from Wonotulus village who are members of the Youth Organization. The number of participants was 20 people. Outreach is carried out online using a zoom meeting. The results of community service showed that the participants were very enthusiastic about the agripreneurship material and asked if counseling was not only theoretical but also mentoring activities so that farmers really understood and were able to apply this knowledge Keywords: millennial farmers; agripreneurship; food sovereignty