Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Indonesian’s Natural Gas: Production, Reserves, and Challenges Widarsono, Bambang
Indonesian Journal of International Law
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.54 KB)

Abstract

In the last few years it has occurred the decreasing of Indonesia’s oil production in national scale in 10% per year. At the same time the situation of the national gas showing the increasing of the production and the backup. The production rate can be maintained and the backup even can show the growth from year to year. The analysis of the history of the production and the backup, exploration activity, and the comparison between the discovery of the oil and gas in the recent years underlying that the oil can be the sources of energy and the income for the state. Even will facing some challenge in oil exploitation in the term of the application of technology, infrastructure, law enforcement, social unrest, strict regulation, and incentives. That challenge must be overcome if the gas production, and also oil, to achieve the sustainable.
Suatu Metode Alternatif Bagi Penentuan Parameter Pancung Porositas Dengan Bantuan Data Tekanan Kapiler Injeksi Air Raksa Widarsono, Bambang
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 43, No 3 (2009)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.03 KB) | DOI: 10.29017/LPMGB.43.3.143

Abstract

Harga pancung porositas merupakan parameter yang memainkan peranan sangat sentral dan berdampak langsung dalam penentuan ketebalan produktif reservoir minyak dan gas bumi. Kesalahan dalam penentuan harga pancung ini berdampak secara langsung dan proporsional atas estimasi akumulasi minyak atau/dan gas setempat beserta dampak ikutannya secara keekonomian. Secara tradisional penentuan harga pancung ini antara lain dilakukan dengan cara mengestimasi melalui relasi antara porositas dan permeabilitas. Cara ini secara luas dikenal sebagai kurang memuaskan karena secara intrinsik kedua besaran petrofisika ini memang tidak berhubungan secara langsung. Memang ada cara-cara yang bersifat suplemen yang dapat dipakai tetapi plot antara kedua besaran petrofisika ini tetap dianggap sebagai cara yang secara meluas data kebutuhannya tersedia. Hubungan antara radius leher pori, yang diperoleh dari injeksi air raksa bagi penentuan data tekanan kapiler batuan, dan permeabilitas di sisi lain lebih bersifat langsung dan konsisten. Studi yang hasilnya disajikan dalam tulisan ini mencoba mengintegrasikan hubungan kepada cara tradisional yang telah disebut. Pengkombinasian dilakukan dengan cara analisis regresi multi variabel dengan menggunakan data dari delapan lapangan minyak/gas di Indonesia. Hasil menunjukkan perbaikan antara relasi porositas dan permeabilitas sehingga harga parameter pancung porositas dapat ditentukan dengan lebih meyakinkan. Metode yang prosedurnya disajikan secara sistematis dalam tulisan ini diharapkan akan dapat membantu mengatasi permasalahan yang selama ini dihadapi para ahli petrofisika dalam menentukan harga pancung porositas yang tepat.
IMBIBITION WATER-OIL RELATIVE PERMEABILITY: INTRODUCTION OF WETTABILITY STRENGTH FOR ENHANCING MODEL ROBUSTNESS Widarsono, Bambang
Scientific Contributions Oil and Gas Vol 42, No 1 (2019)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.482 KB) | DOI: 10.29017/SCOG.42.1.395

Abstract

Water-oil relative permeabilty information of hydrocarbon reservoir rocks plays important roles in various modeling activities related to reservoir modeling and production forecast. The imbibition relative permeability scheme - the process of concern in this study affects many dynamic processes in reservoir. Water flooding and water encroachment form aquifer to oil zone in the reservoir are two two examples which representation in reservoir model requires the data. This study uses the standard Corey relative permeability model as a tool to study and model imbibition relative permeability behaviour of some reservoir rocks in Indonesia. Laboratory data from as many as 340 rock samples - sandstones and limestones - of various permeability and wettability from various oil fi elds in Indonesia is used. Activities in the modeling has pointed out the need to introduce two new empirical factors that relate to rock wettability and non- wetting fl ow hindrance to the model. The two factors appear to have signifi cantly improved the ability of the model to agree and match to the measured data. The modeling also produces suggested values of the factors for rock groups based on rock wettability type and strength, as well as on permeability categories. Comparison between modeling results before and after modifi cation has shown signifi cant improvement in validity of output.
Ketidaktepatan dalam Pemakaian Model Saturasi Air dan Implikasinya Widarsono, Bambang
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 42, No 2 (2008)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.866 KB) | DOI: 10.29017/LPMGB.42.2.111

Abstract

Saturasi air adalah besaran yang sangat penting dalam perhitungan akumulasi hidrokarbon di tempat dan cadangan. Saturasi air pada umumnya diperoleh melalui penerapan model saturasi air saat dilakukan analisis log open hole konvensional. Disebabkan oleh peran pentingnya data tersebut, berbagai model saturasi telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Dengan banyaknya jumlah model saturasi air maka pertanyaan yang masih selalu terdengar di kalangan praktisi adalah: model yang mana yang harus dipakai? Tulisan ini tidak bermaksud untuk memberikan jawaban yang konklusif tapi lebih sebagai usaha untuk mengaktualkan kembali problema yang telah dapat dianggap klasik ini. Dalam tulisan ini dibuktikan kembali diskrepansi estimasi saturasi air yang dapat terjadi dengan menggunakan lima model saturasi air. Demikian pula ditunjukkan efek dari diskrepansi tersebut pada estimasi akumulasi hidrokarbon. Hasil utama dari studi literatur dan hipotetikal ini adalah perlunya mengobservasi beberapa hal penting dengan tujuan untuk mereduksi diskrepansi dan ketidakpastian akibat kesalahan dalam pemilihan model saturasi air.
Pengaruh dari Kompresibilitas Rekahan pada Estimasi Volume Awal Gas di Tempat Widarsono, Bambang
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 43, No 1 (2009)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.929 KB) | DOI: 10.29017/LPMGB.43.1.128

Abstract

Estimasi volume awal gas alam di tempat (initial gas in place, IGIP) untuk sebuah resevoir gas adalah suatu kegiatan yang memiliki tantangan tersendiri, terutama karena kaitannya dengan aspek-aspek ekonomis dan teknis operasional. Salah satu metode yang banyak dipakai adalah material balance, di mana praktek umum dilakukan adalah, demi penyederhanaan, pengabaian pengaruh dari faktor kompresibilitas rekahan. Pengabaian ini disinyalir pada kasus-kasus sesuai dapat menimbulkan kesalahan berarti dalam estimasi IGIP. Studi yang hasilnya dipresentasikan dalam makalah ini bertitik berat pada investigasi atas pengaruh dari faktor kompresibilitas rekahan ini pada estimasi IGIP menggunakan metode straightline P/Z material balance. Sebuak lapangan gas di Sumatera bagian Utara yang memiliki kriteria yang sesuai dipakai sebagai sebuah studi kasus. Hasil dari studi iini menunjukkan bahwa di lapangan tersebut potensi untuk terjadinya kesalahan dalam estimasi IGIP (terlalu optimistik) sampai sebesar 21,4%. Hasil utama lain dari studi ini adalah krusialnya peran data sejarah produksi, tekanan, dan data laboratorium atas gas dan batuan.
KAJIAN REGULASI PENGUSAHAAN OIL SANDS KEDALAMAN DANGKAL DENGAN METODE OIL MINING Pasarai, Usman; Hazman, Hazman; Pribadi, Endras; Lucia, Anda; Widarsono, Bambang
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 53, No 1 (2019)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1892.996 KB) | DOI: 10.29017/LPMGB.53.1.265

Abstract

Untuk mengurangi kesenjangan antara kemampuan produksi dan kebutuhan minyak bumi nasional yang semakin lebar ke depan, maka diperlukan kegiatan penganekaragaman sumber daya minyak bumi, diantaranya dari oil sands kedalaman dangkal. Teknologi eksploitasi oil sands kedalaman dangkal dengan cara penambangan terbuka yang dikenal sebagai oil mining sangat berbeda dengan teknologi eksploitasi minyak bumi konvensional, sehingga diperlukan regulasi khusus sebagai landasan hukum operasional oil mining. Tujuan kajian ini adalah menelaah aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu rezim dan aturan hukum yang diperlukan terkait pengusahaan oil sands kedalaman dangkal. Metodologi kajian menggunakan pendekatan hukum normatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka terhadap data sekunder serta bahan hukum primer dan sekunder. Hasil kajian menyimpulkan bahwa karakteristik minyak bumi yang ditemukan pada endapan dangkal oil sands di Indonesia memenuhi kriteria pengertian minyak bumi yang dimaksud Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, sehingga undang-undang ini dapat menjadi payung hukum pengusahaan oil sands dengan teknologi oil mining. Dukungan formal dari Pemerintah kepada Kontraktor Hulu Migas pada tahap uji coba diperlukan karena belum ada regulasi khusus sebagai landasan hukum operasional kegiatan oil mining. Teknologi oil mining perlu diakomodir dalam definisi Eksploitasi dalam Undang Undang Migas untuk menjadi landasan hukum positif pengembangan oil sands kedalaman dangkal untuk peningkatan cadangan dan produksi minyak bumi nasional.
DETERMINATION OF SHALE GAS POTENTIAL OF NORTH SUMATRA BASIN: AN INTEGRATION OF GEOLOGY, GEOCHEMISTRY, PETROPHYSICS AND GEOPHYSICS ANALYSIS Musu, Junita Trivianty; Widarsono, Bambang; Ruswandi, Andi; Sutanto, Himawan; Humbang, Purba
Scientific Contributions Oil and Gas Vol 38, No 3 (2015)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/SCOG.38.3.548

Abstract

A detailed combined geological and geophysical study in North Sumatra basin has shown that prospective formations for shale play containing gas sweet spots are found to be in shales from Bampo, Belumai, and Baong Formations. Bampo Formation exhibits low shale gas potential with very low to medium in organic material contents, maturity index of immature to mature, and moderate brittleness. Rocks within the formation tend to be reactive to highly reactive to water, with a moderate degree of swelling capacity. Porosity varies within 5.8 - 7.4 % with permeability ranging from 0.37 to 3.2 mD. Sweet spots in the formation found around Basilam-1 and Securai-1wells occupy about 21% of the formation. On the other hand, Belumai Formation shows moderate to good shale gas potential, with low to high organic material contents, immature to mature levels of maturity, and moderately brittle to brittle. Sweet spot areas in the formation found around the two wells are about 29% of the formation. For Baong Formation, analysis reveals moderate to good shale gas potential, with low to medium contents of organic material, immature to mature in maturity index, moderately brittle to brittle in brittleness, and tendency of being reactive to highly reactive to water but with low degree of swelling capacity. Sweet spots in the formation found around the two wells occupies are roughly 11% of the total formation volume in the area. Basin modeling leading to gas resources estimation for Baong, Belumai and Bampo Formations has led to estimated volumes of 6,379 TCF, 16,994 TCF, and 25,024 TCF, respectively, with a total amount of 48,397 TCF. The resources figures are speculative in nature and do not incorporate any certainty and efficiency factors.
Hubungan antara Porositas dengan Kedalaman untuk Reservoir-Reservoir Batupasir di Indonesia Barat Widarsono, Bambang
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 42, No 3 (2008)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.613 KB) | DOI: 10.29017/LPMGB.42.3.116

Abstract

Porositas batuan sebagai data penting bagi kegiatan produksi minyak dan gas (migas) memiliki hubungan yang unik, meskipun bervariasi, dengan kedalaman. Secara umum porositas mengecil dengan bertambahnya kedalaman, dan pengetahuan ini menjadi suatu aset yang sedikit banyak dapat digunakan untuk berbagai aplikasi di industri migas antara lain untuk mengontrol keakuratan porositas hasil evaluasi log sumuran. Pertanyaan yang selalu hadir adalah apakah hubungan antara porositas dan kedalaman yang ada di literatur cukup valid untuk kasus-kasus di Indonesia. Tulisan ini menyajikan usaha untuk mencari validitas bagi hubungan porositas kedalaman yang ada di literatur. Sebagai data penguji diambil porositas 157 percontoh batuan dari 15 lapangan minyak yang berasal dari 6 cekungan di Indonesia bagian Barat. Hasil utama dari studi ini adalah tidak validnya hubungan porositas kedalaman yang ada dan bukti bahwa tingginya tingkat sementasi dan heterogenitas dari batuan-batuan reservoir di Indonesia. Hasil penting lainnya adalah sebuah hubungan matematis porositas kedalaman yang sedikit banyak dapat dianggap mewakili untukreservoir-reservoir di Indonesia Barat.
Relationship Between Tectonic Evolutions and Presence of Heavy Oil in The Central Sumatra Basin Setiawan, Herru Lastiadi; Suliantara, Suliantara; Widarsono, Bambang
Scientific Contributions Oil and Gas Vol 44, No 1 (2021)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1671.168 KB) | DOI: 10.29017/SCOG.44.1.492

Abstract

Heavy oil is formed through biodegradation process of hydrocarbons, as well as water washing, in which light hydrocarbon fraction disappears and leaves the heavy fraction. Heavy oil is essentially an asphaltic, dense (low API gravity), and viscous that is chemically characterized by its high content of asphaltenes in the oil. Although variously defi ned, 25o API is set the upper limit for heavy oil. Heavy oil in the Central Sumatra Basin is evidently formed as a result of biodegradation and water washing (a hydrodynamic process within oil reservoir) mechanisms. These processes occur as result of tectonic uplift of the reservoir after it has been fi lled with hydrocarbons. Heavy oil reservoir depths in the Central Sumatra Basin are generally shallower than 1,000 feet (300-400 meters), at which surface water may may be associated with the reservoir hence enabling the heavy oil transformation. A combined geology, remote sensing/geographic information system ( GIS), geophysics, stratigraphy, and wellbased analyses is utilized to serve the study. It has been observed that within the northern part of the basin, heavy oil is mainly found in fi elds located within uphill fault blocks such as the up-thrown part of the Sebanga thrust fault with its Duri, Sebanga North, Kulin, Rantau Bais, Batang, Akar, and Genting fi elds. In the western part of the basin there are the Kumis, Kotalama and Pendalian heavy oil fi elds associated with Dalu-Dalu thrust fault and Gadang Island uplift. In total 51 fi elds/structures containing or suspected to contain heavy oil are associated with uplifted geological positions, hence showing the strong relations between tectonic evolutions and present day presence of heavy oil within the basin.
An Integrated Approach for Revisiting Basin-Scale Heavy Oil Potential of The Central Sumatera Basin Widarsono, Bambang; Setiawan, Herru Lastiadi; Susantoro, Tri Muji; Suliantara, Suliantara; Hadimuljono, Jonathan Setyoko; Yensusminar, Desi; Julikah, Julikah; Prayoga, Ongki Ari
Scientific Contributions Oil and Gas Vol 44, No 1 (2021)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1711.414 KB) | DOI: 10.29017/SCOG.44.1.493

Abstract

Central Sumatra Basin is one of the most prolifi c hydrocarbon basins in Indonesia and has proved itself as being the largest contributor to Indonesia’s national crude oil production. Heavy oil fi elds in the basin, such Duri fi eld as the largest one, plays a very important role in making up the basin’s whole oil production output. In general, the Central Sumatra Basin is also acknowledged for its heavy oil potential. Accordingly, a study under the auspices of the Ministry of Energy and Mineral Resources (MEMR) of the Republic of Indonesia is carried out to re-visit the potential. The study establishes and implements an integrated approach formed by a combined macro and micro analyses. In the macro analysis, a combined evaluations of regional geology, geophysics, geochemistry, remote sensing/geographic information system ( GIS), regional geothermal study, and fi eld survey/ microbiology is performed to identify geological positions of the heavy oil potential. In the micro analysis, on the other hand, qualitative and quantitative well-log analyses supported by well-test and laboratory measurement data on the identifi ed geological positions are carried out with an aim of identifying heavy oil bearing reservoirs/traps under three categories of certainty. The main result of the study is identifi cation of 51 fi elds/structures - producing and non-producing – that bears heavy oil within the three categories. Findings of the study can certainly be used as a prerequisite for more intensive and expansive studies to meet the need for a more solid conclusion regarding the heavy oil potential of the Central Sumatra Basin.