Abdul Qodir Shaleh
STAI Sunan Panandaran Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Keberadaan Pasar Tiban Jalan Lingkar Selatan Salatiga dalam Perspektif Teori Fungsionalisme Struktural Ilyya Muhsin; Abdul Qodir Shaleh; Sifaul Amin
SOCIUS Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v9i1.413

Abstract

Pasar Tiban di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga adalah pasar yang berlokasi di jalan provinsi yang seharusnya steril dari gangguan dan hambatan akibat dari aktivitas warga yang bertransaksi jual beli. Faktanya, pasar ini tetap lestari hingga lebih dari satu dekade terakhir dan bahkan semakin banyak baik pedagang maupun pengunjungnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan mengapa Pasar Tiban tersebut tetap eksis selama lebih dari satu dekade ini meski berlokasi di sepanjang jalan raya lintas provinsi. Untuk mengkajinya, penulis menggunakan teori fungsionalisme struktural AGIL Talcott Parons. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan melakukan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan terhadap data yang didapatkan tersebut. Hasil riset menunjukkan bahwa Pasar Tiban JLS Salatiga dapat eksis lebih dari satu dasawarsa sampai saat ini karena Pasar Tiban tersebut sudah menjadi sistem sosial. Hal ini dapat dilihat dengan terpenuhinya fungsi AGIL (adaptation, goal attainment, integration, latency) dalam teori fungsionalisme struktural Parsons secara terstruktur dan terintegrasi. Fungsi adaptasi berupa komunikasi intensif dengan pihak-pihak berwenang untuk saling bernegosiasi, fungsi pencapaian tujuan berupa keuntungan ekonomi secara berlipat-lipat dalam waktu yang sangat singkat, fungsi integrasi berupa terbentuknya aturan yang mengatur cara jualan di Pasar Tiban dan fungsi latensi berupa memaksimalkan penegakan aturan main paguyuban, memperkuat kerjasama dan solidaritas pedagang serta mempersilahkan siapapun untuk ikut berjualan. Maksimalisasi keempat fungsi tersebut menjadi garansi keberlangsungan Pasar Tiban pada masa mendatang.