Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Diseminasi Mesin Perontok Padi Portable Untuk Membantu Panen Petani Pada Lahan Sulit Terjangkau Agus Susanto; Farid Majedi; Ahmad Kudhori; Wahyu Pribadi; Ramadhana Eka Wicaknono
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v10i1.2464

Abstract

Kabupaten Madiun mempunyai luas lahan pertanian mencapai 21.000 hektare, baik berupa persawahan terbuka maupun tegal untuk menanam padi. Saat musim panen padi tiba, banyak para petani memanen padi dengan menggunakan mesin traktor pemanen padi. Hal ini biasanya mereka lakukan dengan cara menyewa mesin traktor yang biaya sewanya dilakukan patungan untuk memanen sawah terbuka. Akan tetapi terdapat kelemahan dalam penggunaan mesin traktor pemanen padi, yaitu mesin traktor tersebut tidak dapat menjangkau lahan pertanian yang terdapat di area pegunungan dan lahan tegal. Hal ini karena mesin traktor kesulitan dalam menjangkau medan terjal, naik-turun, dan berbatu. Oleh karena itu, perlu adanya solusi untuk membantu menyelesaikan permasalahan petani yang hendak memanen padi pada area yang sulit terjangkau tersebut. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mendiseminasikan mesin perontok padi portable yang akan diterapkan oleh petani di Dusun Pathok, Desa Blimbing, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Dusun ini merupakan daerah yang terdapat di area pegunungan, dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Saat musim panen tiba, petani biasanya memanen dengan cara konvensional, yaitu memotong batang padi lalu menggebukkannya pada benda keras dengan tujuan butir padi rontok. Rerontokkan padi tersebut kemudian dikumpulkan pada wadah karung, kemudian dibawa pulang. Cara ini dipandang tidak efektif dan efisien karena waktu yang digunakan terlalu lama dan hasil rerontokkan padi tidak dapat maksimal. Metode yang digunakan dalam usulan program ini adalah merancang, memanufaktur, dan mendiseminasikan mesin perontok padi portable kepada petani dalam hal ini adalah mitra program pengabdian kepada masyarakat. Hasilnya adalah mesin telah dirancang, dimanufaktur dan telah didesiminasikan kepada mitra. Pelatihan tentang cara pembuatan mesin perontok padi bersama mitra yang selanjutnya mesin tersebut akan dihibahkan kepada mereka. Diharapkan dengan semuanya ini dapat meningkatkan kualitas pertanian dan meringankan pekerjaan petani yang pada akhirnya dapat mengangkat perekonomian desa tersebut.
Pelatihan Pembuatan Mesin Pencetak Pakan Udang Vanami (Litopenaues Vannamei) Menggunakan Diesel Berbahan Bakar Solar-LPG di Desa Pendowo Limo Agus Susanto; Ahmad Aminuddin; Budi Artono
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v8i2.1638

Abstract

Usaha udang vanami (Litopenaues Vannamei) mempunyai prospek yang cukup besar, didalam maupun luar negeri, bahkah pemerintah Indonesia berencana untuk meningkatkan produksi udang. Desa Pendowo Limo, Lamongan merupakan salah satu daerah penghasil udang vanami dalam skala kecil sampai menengah. Di desa ini terdapat kurang lebih 22% dari total penduduk desa 2915 jiwa yang bermata pencaharian sebagai petani udang vanami dengan komoditi 200 ton/ha/m2. Namun mereka mempunyai permasalah dalam tinjauan teknologi yaitu masalah pakan udang yang memerlukan sentuhan teknologi. Saat ini pakan diusahakan dari sisa rumah tangga, misalnya nasi sisa dicampur dengan bekatul. Hal ini dilakukan karena pakan buatan pabrik yaitu pellet sangat mahal, padahal dana usaha petani sangat minim. Selain itu, penggunaan mesin pompa diesel-solar yang kurang efektif. Mesin pompa diesel merupakan hal yang wajib ada bagi setiap petani udang di desa. Penggunaan bahan bakar minyak solar untuk mesin pompa (diesel-solar) dapat menimbulkan masalah pencemaran air pada tambak yang dapat meracuni udang. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sosialisasi pembuatan mesin pencetak pakan udang, pelatihan pembuatan pakan udang dan pembuatan konversi dari diesel-solar menjadi diesel-LPG (Liquid Petroleum Gas) untuk mereduksi masalah kesulitan mendapatkan solar sebagai bahan bakar pompa diesel selain lebih hemat, efisien dan ramah lingkungan. Dari hasil kegiatan didapat bahwa kegiatan-kegiatan pada program ini mempunyai dampak ekonomi dan dampak sosial terhadap masyarakat setempat. Dampak ekonomi adalah berupa penghematan pengeluaran bahan bakar untuk budidaya udang yang mencapai rata-rata presentase penghematan penggunaan solar mencapai 51%. Sedangkan dampak sosial kegiatan adalah penggunaan diesel berbahan bakar solar-LPG dapar menurunkan emisi gas buang dan penurunan penggunaan solar sehingga aman bagi udang vanami.
Aplikasi Teknik Manufaktur Untuk Perawatan Dan Reparasi Kerusakan Peralatan Pertanian Jenis Mesin Perontok Padi Agus Susanto; Darma Arif Wicaksono; Bi Asngali; Noorsakti Noorsakti Wahyudi; Ramadhana Eka Wicaknono
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 10, No 2: 2022
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v10i2.3432

Abstract

Kebutuhan mekanisasi pertanian memiliki manfaat strategis yang meliputi peningkatan produktivitas, efisiensi proses yang berarti bahwa penggunaan mekanisasi pertanian dapat meningkatkan efektivitas proses yang berdampak pada penurunan waktu dan penurunan biaya produksi, peningkatan kualitas dan pembentukan nilai tambah, dan peningkatan pendapatan yang merupakan kontribusi penurunan biaya produksi. Sehubungan dengan beberapa hal di atas maka peralatan pertanian seperti mesin perontok padi, traktor tangan, mesin traktor, mesin pemipil, mesin penggiling, dan lain sebagainya adalah salah satu penunjang dalam proses pengolahan tanah pertanian dan hasil pertanian sehingga memperoleh waktu pengolahan yang singkat namun memperoleh hasil yang maksimal. Namun bila peralatan pertanian mengalami kerusakan, maka waktu pengolahan menjadi lebih lama. Dalam menunjang operasional suatu peralatan, maka diperlukan pengetahuan tentang perawatan dan perbaikan dari peralatan tersebut sehingga berfungsi secara maksimal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mentransfer pengetahuan teknik manufaktur kepada petani di Dusun Pathok, Kabupaten Madiun agar dapat merawat dan memperbaiki alat pertanian berupa mesin perontok padi. Dengan kegiatan ini, masyarakat petani dapat memperoleh pengetahuan tentang perawatan dan perbaikan peralatan pertanian yang selanjutnya dapat menunjang pengolahan saat panen, menghemat waktu, dan biaya. Awalnya, mitra diberi pengetahuan tentang teknik perawatan dan teknik reparasi yang meliputi teknik pengelasan logam tipis, reveting, pengecatan, penggerindaan. Kemudian, intruktur bersama mitra mengobservasi komponen yang memerlukan perawatan, rusak ringan, dan komponen yang perlu diganti. Selanjutnya mitra dapat memperbaiki mesin perontok padi milik mereka yang saat ini mengalami kerusakan.
Pengaruh Variasi Kedalaman Potong terhadap Gaya Potong dan Temperatur pada Proses Bubut Baja AISI 304 Berdasarkan Metode Elemen Hingga Putri Hana Widyaning Mudmainah; Agus Susanto; Adiratna Ciptaningrum; Risma Alfiyani; Ramadhana Eka Wicaksono
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 6, No 1: Maret 2023
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/rmme.v6i1.13739

Abstract

Cutting forces are parameters that can be used to optimize the machining process, analyze power consumption, and affect temperature during the lathe process. Measurement of cutting forces using a dynamometer and temperature using a thermocouple is quite expensive. This article discusses the effect of machining parameters on cutting force and temperature on AISI 304 steel workpiece material with carbide insert tool. The method used to analyze cutting forces and temperatures is based on the finite element method (FEM). The results show that the cutting force fluctuates due to the influence of depth of cut. The greater the value of the depth of cut used, the greater the axial cutting force and tangential cutting force. While the temperature does not change due to variations in depth of cut. Cutting speed variations do not significantly affect the cutting force, but affect the cutting time and temperature. The greater the cutting speed value used, the greater the temperature produced and the less cutting time required.