Claim Missing Document
Check
Articles

PENENTUAN NILAI MAKSIMUM PROSES EKSTRAKSI KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) [IN PRESS JULI 2014] Wisesa, Taufik Boby; Widjanarko, Simon Bambang
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.013 KB)

Abstract

Kulit dari buah naga merah merupakan limbah yang jarang dimanfaatkan. Dari buah naga utuh, kulit hanya dibuang sebagai sampah saja. Padahal, kulit masih mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Pemanfaatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengekstraknya sehingga akan diperoleh ekstrak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar beragam pangan fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui suhu dan waktu ekstraksi maksimum untuk memperoleh nilai maksimum pada aktivitas antioksidan dan total fenol pada ekstrak. Metode Dakian Tercuram digunakan untuk meneliti suhu dan waktu maksimum dari ekstraksi serta sebagai dugaan awal tentang kondisi operasi maksimum dari sistem. Penelitian ini mendapatkan hasil suhu dan waktu ekstraksi maksimum untuk respon aktivitas antioksidan sebesar 58.40oC dan 28 menit yang menghasilkan aktivitas sebesar 15.90%, untuk respon total fenol sebesar 58.10oC dan 25 menit yang menghasilkan nilai sebesar 54.66 mg/L dan untuk respon warna (nilai b) sebesar 56.90oC dan 28 menit yang menghasilkan nilai -0.2.   Kata Kunci: Kulit Buah Naga, Ekstraksi, Antioksidan, Dakian Tercuram
PROPORSI TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) : TEPUNG MAIZENA TERHADAP KARAKTERISTIK SOSIS AYAM [IN PRESS JULI 2014] Anggraeni, Dyah Ayu; Widjanarko, Simon Bambang; Ningtyas, Dian Widya
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.871 KB)

Abstract

Tepung porang dari umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) memiliki kandungan serat pangan larut yang struktur dan fungsinya mirip dengan pektin yang disebut juga glukomanan. Kandungan glukomanan yang terdapat dalam umbi porang sangat besar yaitu sebanyak  67%. Glukomanan mempunyai kemampuan sebagai gelling agents yang mampu menggantikan fungsi STPP yang terdapat pada sosis pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi tepung porang yang terbaik sebagai bahan pengikat dan tepung maizena sebagai bahan pengisi dalam membuat sosis ayam, untuk menghasilkan sosis ayam dengan karakteristik yang baik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu proporsi tepung porang dan tepung maizena (2% : 23%, 3% : 22%, 4% : 21%, 5% : 20%, 6% : 19% dan 7% : 18%) dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan proporsi terbaik tepung porang 3% dan tepung maizena 22% memiliki karakteristik rendemen 91.90%, kadar air 70.25%, kadar pati 8.49%, WHC 68.44%, kadar lemak 5.68%, kadar oksalat 1.38%, kadar glukomanan 43.74% dan kekenyalan 8.80 N.   Kata kunci: Glukomanan, Maizena, Sosis Ayam, Tepung Porang
PEMBUATAN LEMPENG BUAH LINDUR (Bruguiera gymnorrhiza) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG UBI KAYU (Manihot esculenta crantz) [IN PRESS OKTOBER 2014] Rosyadi, Elfira; Widjanarko, Simon Bambang; Ningtyas, Dian Widya
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.392 KB)

Abstract

Buah lindur (Bruguiera gymnorrhiza) memiliki nilai kalori yang tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pangan masyarakat pesisir untuk mencegah kerawanan pangan ketika terjadinya musim panceklik. Tujuan penelitian ini mengetahui proporsi tepung buah lindur dibanding tepung ubi kayu terhadap karakteristik lempeng buah lindur, serta mengetahui Angka Kecukupan Gizi (AKG) per takaran saji lempeng buah lindur perlakuan terbaik. Lempeng adalah makanan ringan sejenis cookies, dimana proses pembuatannya tanpa penambahan tepung terigu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1 faktorial yaitu perbandingan tepung buah lindur dibanding tepung ubi kayu (40:40, 45:35, 50:30, 55:25, 60:20, 65:15) sehingga diperoleh 6 perlakuan dengan 4 ulangan. Lempeng perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan tepung buah lindur 65% dan tepung ubi kayu 15% dengan nilai kadar air 2.45%, kadar lemak 38.31%, serat kasar 8.70%, dan daya patah 15.29 N. AKG lemak, protein, dan karbohidrat pertakaran saji adalah 17.68%, 4.62%, dan 4.94%.   Kata Kunci: Lempeng, Buah Lindur, Ubi Kayu
PEMBUATAN PEKTIN BERWARNA DARI AMPAS APEL MANALAGI DENGAN PENAMBAHAN FILTRAT MAWAR MERAH [IN PRESS OKTOBER 2014] Christianita, Ambrosia Adela Merry; Widjanarko, Simon Bambang; Purwantiningrum, Indria
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.068 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemanfaatan ampas apel dan bunga mawar potong sortiran sebagai bahan tambahan pangan alami, mencari kajian rasio bahan banding pelarut dan tingkat penambahan filtrat mawar merah, serta mengetahui karakteristik pektin berwarna yang dihasilkan dari perlakuan terbaik. Respon yang diamati adalah rendemen pektin berwarna dan kemerahan (a*). Hasil penelitian menunjukkan nilai regresi respon rendemen pektin berwarna sebesar Y=34.6600+2.5475β1+5.8225β2 dan untuk nilai regresi respon kemerahan adalah Y=18.2222+0.6000β1+2.3000β2. Berdasarkan hasil percobaan menggunakan metode dakian tercuram, tidak diperoleh titik maksimum pada respon rendemen pektn, sedangkan untuk respon kemerahan (a*) diperoleh titik maksimum pada rasio bahan banding pelarut 1:105 (b/v) dengan penambahan filtrat mawar merah sebesar 160%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diartikan bahwa variabel bebas berpengaruh nyata terhadap respon kemerahan (a*) sedangkan pada respon rendemen pektin berwarna tidak berpengaruh nyata.   Kata kunci: Ampas Apel, Filtrat Mawar Merah, Pektin Berwarna, Dakian Tercuram  
PEMBERIAN EKSTRAK BUBUK SIMPLISIA KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR JANTAN KONDISI HIPERGLIKEMIK [IN PRESS JANUARI 2015] Dyahnugra, Adinda Ayu; Widjanarko, Simon Bambang
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.245 KB)

Abstract

Diabetes melitus adalah suatu penyakit yang dicirikan dengan meningkatnya kadar glukosa darah yang salahsatu penyebabnya adalah sering terpapar radikal bebas. Kulit manggis adalah sisa komoditas hasil pertanian yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Kandungan antioksidan yang tinggi menunjukkan potensi ekstrak kulit manggis sebagai sumber fungsional yang diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pencegahan terjadinya penyakit kardiovaskular melalui aktivitas hipoglikemik.Penelitian menggunakan metode Rancangan Tersarangdengan 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok normal, hiperglikemik, hiperglikemik + ekstrak kulit manggis 250 mg/kg BB, dan hiperglikemik + ekstrak kulit manggis 500 mg/kg BB. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bubuk simplisia kulit manggis mengandung senyawa antioksidan dengan aktivitasnya sebesar 84.42% yang diketahui total fenol sebesar 41.12 mg GAE/g sampel. Dosis ekstrak kulit manggis yang diberikan selama perlakuan berpengaruh sangat nyata (α = 0,01) pada penurunan kadar glukosa darah, peningkatan berat badan serta peningkatan asupan pakan pada tikus percobaan. Pemberian ekstrak dengan dosis sebesar 250 mg/kg BB dan 500 mg/kg BB selama 4 minggu percobaan dapat menurunkan kadar glukosa darah sebesar 105.92 mg/dl dan 134.25 mg/dl. Kata Kunci: Aktivitas Hipoglikemik, Antioksidan, Ekstrak Kulit Manggis, Fenol, Glukosa Darah
BIOSENSOR pH BERBASIS ANTOSIANIN STROBERI DAN KLOROFIL DAUN SUJI SEBAGAI PENDETEKSI KEBUSUKAN FILLET DAGING AYAM [IN PRESS APRIL 2015] Rahardjo, Karina Kristanti Ekarani; Widjanarko, Simon Bambang
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.989 KB)

Abstract

Daging ayam merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi. Daging ayam menjadi salah satu penyumbang besar kasus keracunan pangan di Indonesia karena tergolong dalam perishable food dikarenakan kandungan air dan protein yang tinggi serta kondisi lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme. Pembuatan biosensor pH yang dikombinasikan dengan ekstrak stroberi dan daun suji dirasa dapat menjadi solusi keracunan pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi ekstrak stroberi dan daun suji yang tepat, sehingga dihasilkan biosensor pH yang dapat mendeteksi kebusukan fillet daging ayam. Penelitian ini disusun menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok dengan 1 faktor percobaan, yakni proporsi ekstrak stroberi dan ekstrak daun suji yang terdiri dari 4 level (10%:20%, 15%:15%, 20%:10%, 25%:5% (v/vtotal)). Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dilanjutkan dengan uji lanjut BNT dengan selang kepercayaan 5%. Pemilihan perlakuan terbaik dilakukan dengan metode Multiple Attribut. Perlakuan terbaik adalah biosensor pH dengan proporsi 25%:5% (v/vtotal).   Kata kunci: Biosensor pH, Daging Ayam, Ekstrak Stroberi, Ekstrak Daun Suji
PENGARUH JENIS PELARUT DAN LAMA EKSTRAKSI TERHADAP EKSTRAK KAROTENOID LABU KUNING DENGAN METODE GELOMBANG ULTRASONIK [IN PRESS APRIL 2014] Wahyuni, Dyah Tri; Widjanarko, Simon Bambang
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.389 KB)

Abstract

Labu kuning merupakan salah satu komoditas yang melimpah di Indonesia. Labu kuning mengandung karotenoid yang tinggi mencapai 160 mg/100 gr. Karotenoid berfungsi sebagai prekursor vitamin A dan antioksidan. Karotenoid dapat diambil melalui proses ekstraksi. Ekstraksi konvensional umumnya memakan waktu lama dan suhu tinggi yang dapat merusak karotenoid, sehingga diperlukan teknik ekstraksi yang lebih efisien, salah satunya dengan metode gelombang ultrasonik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut dan lama ekstraksi menggunakan gelombang ultrasonik sehingga dihasilkan ekstrak karotenoid terbaik. Penelitian disusun menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu jenis pelarut (aseton, etil asetat, n-heksan) dan lama ekstraksi (5, 15, 25 menit). Perlakuan terbaik diperoleh dari pelarut n-heksan dan lama ekstraksi 25 menit dengan total karotenoid 575.22 µg/gr, aktivitas antioksidan IC50 134.17 ppm, pH 6.51, rendemen 17.85%, kecerahan (L*) 18.13, kemerahan (a*) 13.70 dan kekuningan (b*) 13.04.   Kata Kunci: Karotenoid, Labu Kuning, Gelombang Ultrasonik
PENGECILAN UKURAN METODE BALL MILL DAN PEMURNIAN KIMIA TERHADAP KEMURNIAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) [IN PRESS APRIL 2015] Mustafa, Saiin; Widjanarko, Simon Bambang
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.857 KB)

Abstract

Kadar glukomanan yang tinggi dan ukuran yang relatif kecil serta seragam tepung porang (Amorphophallus muelleri Blume) akan menentukan kemampuan tepung dalam menyerap air, membentuk gel dan membentuk viskositas tinggi yang dapat dimanfaatkan dalam industri pangan. Pengecilan ukuran dengan ball mill dan pemurnian secara kimiawi merupakan metode yang dapat menghasilkan tepung porang dengan kadar glukomanan tinggi, viskositas yang tinggi dan ukuran partikel tepung yang relatif kecil dan seragam. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama penggilingan tepung porang dengan menggunakan alat penggiling ball mill dan pemurnian secara kimia terhadap kemurnian akhir tepung porang. Rancangan penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) satu faktor lama penggilingan (L0 hingga L8). Perlakuan terbaik didapat pada lama penggilingan L8 dengan rata-rata ukuran partikel 180-322.7 µm, kadar glukomanan sebesar 78.23% dan nilai viskositas sebesar 25410 c.Ps.   Kata kunci: Amorphophallus muelleri Blume, Ball mill, Glukomanan, Rata-rata ukuran partikel, Viskositas
PENGGILINGAN METODE BALL MILL DENGAN PEMURNIAN KIMIA TERHADAP PENURUNAN OKSALAT TEPUNG PORANG [IN PRESS APRIL 2015] Mawarni, Rizki Tika; Widjanarko, Simon Bambang
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.126 KB)

Abstract

Kalsium oksalat dalam tepung porang dapat menimbulkan iritasi dan gatal apabila dikonsumsi. Penepungan metode ball mill dengan pemurnian kimia dilakukan untuk mengurangi kandungan kalsium oksalat dan meningkatkan kecerahan tepung. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh lama penggilingan tepung porang dengan metode ball mill dengan pemurnian kimia terhadap kadar kalsium oksalat dan derajat putih. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu lama penggilingan yang terdiri dari 9 level (L0 hingga L8) diulang 2 kali sehingga didapat 18 satuan percobaan. Data dianalisis metode analisis ragam dan dilakukan uji lanjut DMRT. Pemilihan perlakuan terbaik dianalisis metode Multiple Attribute. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penggilingan terbaik metode ball mill dengan pemurnian kimia berpengaruh sangat nyata terhadap kadar kalsium oksalat dan derajat putih pada taraf α=0.01.Perlakuan terbaik diperoleh perlakuan L8 dengan kadar  kalsium oksalat 0.89%, derajat putih 69.65, dan ukuran tepung berkisar 180.00-322.7 µm berdasarkan SEM   Kata kunci: Ball Mill, Oksalat, Tepung Porang
UMUR SIMPAN MINUMAN SERBUK BERSERAT DARI TEPUNG PORANG (Amorpophallus oncophillus) DAN KARAGENAN MELALUI PENDEKATAN KADAR AIR KRITIS [IN PRESS APRIL 2015] Mustafidah, Chilyatul; Widjanarko, Simon Bambang
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.081 KB)

Abstract

Minuman serbuk berserat yang berasal dari tepung porang dan karagenan, mempunyai beberapa kelebihan yaitu diversifikasi pangan berbahan baku lokal dan mengandung serat pangan 44.18%. Namun, permasalahan yang sering terjadi pada produk tepung-tepungan adalah sifatnya yang higroskopis. Salah satu cara untuk mengurangi masuknya uap air ke dalam produk yaitu kemasan yang memiliki permeabilitas uap air yang rendah, yaitu  LDPE dan PP. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui perubahan transfer uap air selama penyimpanan adalah metode ASLT pendekatan kadar air kritis model Labuza, dimana terdapat 3 tahapan yang berupa plot kurva ISA, penentuan kadar air kritis dan substitusi persamaan Labuza. Data pengamatan penentuan umur simpan dianalisis menggunakan regresi linier sederhana pada program Microsoft excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur simpan minuman serbuk berserat yang dikemas dengan PP adalah 59.44 bulan, sedangkan yang dikemas dengan menggunakan LDPE adalah 21.99 bulan.   Kata kunci: ASLT, LDPE, Minuman serbuk berserat, Pendekatan Kadar Air Kritis Labuza, PP
Co-Authors A Aulanni'am Aan Muzaky Kusuma Achmad Subagio Adinda Ayu Dyahnugra Adinda Ayu Dyahnugra Agnes Christy Margaretha Agnes Christy Margaretha Ahmad Dhiaul Khuluq AJI SUTRISNO Aji Sutrisno Amanda Krysanti Amanda Krysanti Ambrosia Adela Merry Christianita Ambrosia Adela Merry Christianita Andina Rahma Safitri Andina Rahma Safitri, Andina Rahma Anna Nur Hidayati Anna Nur Hidayati, Anna Nur Anni Faridah Arina Manasika Arina Manasika Army Ika Prastini Army Ika Prastini Aulanni'am, Aulanni'am Aulanni’am . Aulanni’am Aulanni’am Bambang Susilo BAMBANG SUSILO Chilyatul Mustafidah Chilyatul Mustafidah Christovorus Gusung Saputra Deara Gita K Dewi Liesnoor Setyowati Dian Widya Ningtyas Djoko, Dionysius Joseph Dr.Ir. Yunianta, DEA Dyah Ayu Anggraeni Dyah Ayu Anggraeni Dyah Tri Wahyuni Dyah Tri Wahyuni Eka Dessy Natalia Eka Dessy Natalia Elfi Anis Saati Elfira Rosyadi Elfira Rosyadi Elliza Rachma Dwiyanti Elliza Rachma Dwiyanti Elok Zubaidah Endrika Widyastuti Engganeyski Jana Claudia Engganeyski Jana Claudia, Engganeyski Jana Erni D.Sofia Murtini Etis Finallika Etis Finallika Eva Nur W Fath Isandy Rozaq Feronika Heppy Sriherfyna Harijono Harijono Harni Ayu Sari Harni Ayu Sari Helilusiatiningsih, Nunuk Hidayat Sujuti Hutasoit, Hostalige Ikke Ayu Sulistyaningrum Indria Purwantiningrum Indria Purwantiningrum Indria Purwantiningrum Jaya Mahar Maligan Johana Megawati Julio Kurniawan Karina Kristanti Ekarani Rahardjo Karina Kristanti Ekarani Rahardjo Karina Pradipta Ananda Karina Pradipta Ananda, Karina Pradipta Kurnia Wulandari Meilani Anugrah Gusti Meilani Anugrah Gusti, Meilani Anugrah Mimin Suryani Montanus Barep Hiovenaguna Muhammad Irsan K Muhammad Kharis Abdullah Affandy Nela Agustin Kusuma Wardani Nilta Shabrina Itsnani Nimas Ratu Kali Dewi Nimas Ratu Kali Dewi Novan Nandiwilastio Novan Nandiwilastio Nur Ida Panca Nugrahini Okky Meidiana Prameswari Okky Meidiana Prameswari Patrick Pantang W Prabowo, Ivy Dian Puspitasari Rahmah Utami Budiandari Rifa'i, Muhaimin Rista Fitria Anggraini Rizka Aulia Rahma Rizki Tika Mawarni Rizki Tika Mawarni Rofiq Sunaryanto Sabathani, Anniversary Saiin Mustafa Saiin Mustafa Sandymas Satria Irawan Sandymas Satria Irawan Setyo Pambudi Setyo Pambudi Siti Aisyah Nurfiliyah Siti Aisyah Nurfiliyah Siti Narsito Wulan Sudarminto Setyo Yuwono Supriyanto Supriyanto Susinggih Wijana Sutiman B. Sumitro Taufik Boby Wisesa Taufik Boby Wisesa Thabah Sigit Suwasito Theovilla RRD THEOVILLA RRD, THEOVILLA Tri Wahono Veronica Lydia Violetta Prisca Effendi Violetta Prisca Effendi Willy Yanuar Wiwit Mariana Yuli Witono