Ihya' Ulumudin
Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Santri Kreatif di Daerah Rawan Konflik: Studi Peran dan Pemahaman Santri Terhadap Nilai Toleransi dan Pluralitas Agama di Desa Sidomulyo Pronojiwo Lumajang Ahmad Ihwanul Muttaqin; Ihya' Ulumudin
Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars Vol 6 No 1 (2022): AnCoMS, APRIL 2022
Publisher : Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah IV Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/ancoms.v6i1.456

Abstract

Tulisan ini hadir untuk menggambarkan pola yang dilakukan oleh alumni pesantren yang berada di daerah rawan konflik agama. Dalam beberapa kasus, alumni-alumni pesantren mampu menemukan solusi atas konflik agama tersebut. Kreatifitas alumni pesantrenlah yang membuat kondisi harmoni agama dapat dilakukan dengan nalar dan pemahaman yang didapat saat di pesantren. Sebagaimana diketahui, pesantren di Indonesia selain mengajarkan kemandirian dan kesederahaan santri, juga diajarkan nilai-nilai Ukhuwah Wathaniyah dan Basyariyah. Dalam konteks ini pula, terdapat kecocokan antara pola harmonisasi konflik agama di India dengan yang dilakukan oleh alumni pesantren di daerah rawan konflik agama. Misalnya dengan melakukan hubungan asosiasi melalui organisasi, atau hubungan everyday forms forms of engagement, yakni dengan melakukan kerjasama bidang ekonomi dan budaya, yang kesemuanya dibangun di atas nilai ukhuwah wathaniyah dan basyariyah. Hal yang sama dilakukan di desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo Lumajang. Daerah yang memiliki 4 agama dan terdapat harmoni yang cukup tinggi antar pemeluk agama, sekalipun pernah terjadi konflik agama di tahun 1965 dan tahun 2000. Di desa tersebut para santri dapat memainkan peran sebagai katalisator dan agen perubahan sosial masyarakat
Perbudakan dalam Perspektif M. Quraish Shihab; Telaah atas Term Perbudakan dalam Tafsir Al-Mishbah Ihya' Ulumudin
Moderasi : Journal of Islamic Studies Vol. 2 No. 1 (2022): June
Publisher : Lajnah Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.167 KB) | DOI: 10.54471/moderasi.v2i1.25

Abstract

Slavery is one of the terms written in the Qur'an. Slavery in the discussion of the Qur'an is included in the context of human liberation from oppression. That is, the Qur'an is here to liberate humans from oppression. The portrait presented by the Qur'an is slavery when the Qur'an was revealed to Rasulullah SAW. This study aims to explore the terms of slavery (رقاب/رقبة) contained in the Qur'an. The search was carried out on the book of interpretation by M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah. The author uses a descriptive-analytical method with a historical and philosophical approach in this study. This study found that the abolition of slavery written in the Qur'an was not completed. That is, there is a new model of slavery in the period after the Prophet's prophethood and even today. Modern slavery, in the view of M. Quraish Shihab, becomes wider than slavery in the past context. Modern slavery can take the form of slavery in political, economic, social and so on.