Claim Missing Document
Check
Articles

ESTIMASI NILAI MODULUS REAKSI TANAH DASAR (NILAI ‘k’) PADA MATERIAL PASIR DI KOTA PONTIANAK Alfianda, -; Widodo, Slamet; Sulandari, Eti
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1932.98 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.33591

Abstract

Penggunaan pasir pada tanah dasar, secara teknis lebih menguntungkan karena memiliki daya dukung cukup tinggi. Penelitian dilakukan di Laboratorium. Metode menggunakan pasir kasar dan pasir halus tanpa mengganggu kondisi pasir aslinya. Selanjutnya dilakukan pengujian kuat tekan tanah, dengan menggunakan alat uji CBR dan uji pelat beban. Kadar air yang digunakan sebesar 15%.. Pengujian CBR untuk mendapatkan nilai ‘k’ dengan variasi pasir kasar dan pasir halus, dengan kepadatan 25%, 50%, 75%, dan 100% serta variasi energi (tumbukan). Hasil pengujian sampel pasir kasar dengan kepadatan (Dr) 25% didapat nilai CBR = 3,335 % dan nilai ‘k’ = 10,771 kN/m3, (Dr) 50% didapat nilai CBR = 4,361% dan nilai ‘k’ = 16,754 kN/m3, (Dr) 75% didapat nilai CBR = 7,183% dan nilai ‘k’ = 27,126 kN/m3, (Dr) 100% didapat nilai CBR = 15,392% dan nilai ‘k’ = 47,869 kN/m3, dan hasil pengujian sampel pasir halus dengan kepadatan (Dr) 25% didapat nilai CBR = 4,105% dan nilai ‘k’ = 15,158 kN/m3, (Dr) 50% didapat nilai CBR = 5,195% dan didapat nilai ‘k’ = 22,339 kN/m3, (Dr) 75% didapat nilai CBR = 5,964% dan didapat nilai ‘k’ = 25,929 kN/m3 ,(Dr) 100% didapat nilai CBR = 6,157% dan didapat nilai ‘k’ = 27,294 kN/m3, Hasil penelitian diperoleh nilai CBR dan nilai ‘k’ yang selalu bergerak searah,.dan dibuat grafik hubungan nilai CBR dan nilai ‘k’ yang disajikan dalam NAASRA. Hasil ini selanjutnya untuk menentukan hubungan antara nilai CBR dan nilai ‘k’, yang akan dipergunakan pada lapisan dasar atau subgrade jalan.Kata Kunci : Pasir Kota Pontianak, Kepadatan Kering Maksimum (γdry), Kadar Air Optimum (Woptimum), CBR, Nilai ‘k’ (k value)
PENGARUH PENGGUNAAN SAMPAH BOTOL PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON (LASTON) Pratama, Nugraha Yuda; Widodo, Slamet; Sulandari, Eti
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.283 KB)

Abstract

Aspal merupakan salah satu material yang digunakan sebagai bahan perkerasan jalan raya. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya kerusakan pada perkerasan jalan akibat beban muatan kendaraan adalah dengan meningkatkan kualitas dan stabilitas perkerasan tersebut. Oleh sebab itu penggunaan bahan tambah (Additive) menjadi salah satu alternatif yang digunakan untuk mendapatkan kualitas lapis perkerasan yang baik. Sampah botol plastik (Polyethylene Terepthalate) merupakan salah satu jenis sampah yang sulit diuraikan senyawa organik tanah sehingga merupakan salah satu penyebab kerusakan unsur tanah, namun mungkin sampah botol plastik merupakan bahan fleksibel yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan tambah (Additive) pada campuran perkerasan jalan. Pemanfaatan ini dimaksudkan untuk mengurangi keberadaan sampah botol plastik tersebut sehingga tidak akan menyebabkan dampak yang negatif namun dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisik aspal dan mengetahui karakteristik Marshall pada campuran laston (AC-WC) dengan bahan tambah sampah botol plastik (Polyethylene Terepthalate).Hasil pemeriksaan aspal dengan penambahan kadar plastik sebesar 0,1%, 0,3%, 0,5%, dan 0,7% secara umum dapat memperbaiki sifat-sifat fisik aspal, kecuali pada kadar plastik 0,5% dan 0,7% yang nilai daktilitasnya tidak memenuhi syarat sesuai  spesifikasi umum Bina Marga 2010. Hasil pengujian campuran laston (AC-WC) dengan aspal normal dari 5% sampai 7% diperoleh nilai KAO sebesar 6,1%. Setelah didapat nilai KAO, selanjutnya dilakukan penambahan plastik dalam campuran dengan kadar 0,1%, 0,3%, 0,5%, dan 0,7%  dari berat aspal. Berdasarkan hasil Marshall Test pada campuran Laston (AC-WC) didapat nilai stabilitas, flow, MQ, VIM, dan VFB. Nilai stabilitas kadar plastik 0% = (1002,97 kg), 0,1% = (1019,08 kg), 0,3% = (1040,90 kg), 0,5% = (1088,84 kg), dan 0,7% = (1163,22 kg). Nilai flow kadar plastik 0% = (3,13 mm), 0,1% = (3,17 mm), 0,3% = (3,23 mm), 0,5% = (3,37 mm), dan 0,7% = (3,53 mm). Nilai MQ kadar plastik 0% = (320,1 kg/mm), 0,1% = (321,88 kg/mm), 0,3% = (322,63 kg/mm), 0,5% = (325,42 kg/mm), dan 0,7% = (332,13 kg/mm). Nilai VIM kadar plastik 0% = (4,04%), 0,1% = (3,94%), 0,3% = (3,79%), 0,5% = (3,58%), dan 0,7% = (3,45%). Nilai VFB kadar plastik 0% = (80,37%), 0,1% = (80,95%), 0,3% = (81,77%), 0,5% = (82,97%), dan 0,7% = (83,68%). Dari semua parameter Marshall, kadar plastik 0,1% sampai 0,5% telah memenuhi syarat, hanya kadar plastik 0,7% yang tidak memenuhi syarat karena nilai VIM yang lebih kecil dari spesifikasi. Kadar maksimum untuk pengunaan plastik dalam campuran laston (AC-WC) pada KAO 6,1% adalah sebesar 0,63%.Berdasarkan hasil sifat-sifat fisik aspal dan karakteristik Marshall, dapat disimpulkan bahwa kadar penambahan plastik yang dapat digunakan adalah 0,1% - 0,3% dari berat aspal. Penambahan plastik dengan kadar 0,3% merupakan kadar terbaik yang dapat digunakan dalam campuran beraspal, karena telah memenuhi syarat dari semua pemeriksaan dan memiliki nilai stabilitas tertinggi pada campuran laston (AC-WC). Kata Kunci : Aspal, Sampah Botol Plastik, Laston (AC-WC
URUTAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN DI KABUPATEN KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN PROSES HIRARKI ANALITIK (PHA) Achmad, Netto; Widodo, Slamet; Suyono, Rudi S.
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.042 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.35926

Abstract

AbstrakBelum adanya acuan dalam prioritas pemeliharaan jalan menjadi kendala untuk pemilihan prioritas pemeliharaan jaringan jalan, menyebabkan belum bisa terpenuhinya seluruh kebutuhan pemeliharaan jaringan jalan. Penentuan urutan prioritas pemeliharaan jaringan jalan tersebut harus melihat dari berbagai kriteria sehingga menghasilkan hasil data yang akurat dan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengurutkan rangking prioritas pemeliharaan jalan. 23 stake holder yang dipilih terdiri dari sistem kelembagaan yang berkaitan dengan masalah transportasi secara umum. Ruas jalan yang ditinjau semua ruas jalan yang berstatus jalan kabupaten dengan menggunakan berbagai kriteria pilihan. Metode yang digunakan adalah Proses Hirarki Analitik (PHA), Proses Hirarki Analitik adalah suatu pendekatan pengambilan keputusan yang dirancang untuk membantu pencarian solusi dari berbagai permasalahan multi kriteria. Kriteria-kriteria yang berpengaruh dalam penentuan urutan prioritas jalan adalah tingkat aksebilitas, tata guna lahan, jenis permukaan jalan dan alokasi anggaran. Urutan prioritas pemeliharaan jalan Kabupaten Kapuas Hulu: 1 Ruas Jalan Nanga Dangkan - Landau Kumpang dengan nilai 0,611. 2 Ruas Jalan Simp. Nanga Kantuk - Jaung dengan nilai 0,467 dan seterusnya. Saran untuk para penulis dalam menyusun kuesioner harus diperhatikan kejelasan pertanyaan dan susunannya, sehingga pada pengisian kuesioner oleh stake holder maksud dan tujuan yang ingin kita dapatkan tersampaikan, karena hasil kuesioner sangat menentukan hasil daripada penelitian ini. Kata kunci : Proses Hirarki Analitik, Urutan Prioritas Pemeliharaan Jalan
ANALISA PENENTUAN URUTAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN DI KABUPATEN LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN MENGGUNAKAN PROSES HIRARKI ANALITIK Wiyono, Widyo; Widodo, Slamet; Mayuni, Siti
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.115 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.17976

Abstract

The road network tends to decrease the conditions indicated by the occurrence of damage to the road. Road maintenance program should be carried out by local governments. With so many obstacles and problems, such as budget constraints, proposed that people continue to enter the Public Works Department, will require planning road network maintenance program to determine the order of priority maintenance This research was conducted in order to analyze and get an order of priority for road maintenance. In this study conducted at three (3) existing roads in Landak District namely roads Sp. Aur-Agak-Sebangki, Sebadu-Karangan roads and road Darit-Ladangan-Sompak is using various criteria. To determine the order of priority road maintenance used method Analytical Hierarchy Process (AHP). Analytical Hierarchy Process is an issue that will be resolved in a frame of mind that is organized, thus allowing can be expressed to take effective decisions on the issue. Criteria were influential in determining the order of priority road is the road conditions, traffic volume, and land use policies. By using Analytical Hierarchy Process, the order of priority road maintenance in Porcupine District based on the value of the highest weight to the lowest weighting is road Sebadu-Karangan 41.0% by weight of the first priority because it has the highest weight. Further road Darit-Ladangan-Sompak is 31.6% by weight, and the final sequence is roads Sp. Aur-Agak-Sebangki with a 27.4% weighting. Keywords: Road Maintenance, Landak District, Analytical Hierarchy Process,Priority Order
KINERJA SIMPANG EMPAT TIDAK BERSINYAL PADA PERSIMPANGAN JL. ADISUCIPTO – JL KH. ABDURAHMAN WAHID – JL. SUNGAI DURIAN LAUT DI KABUPATEN KUBU RAYA Fitriyanto, Azis; Widodo, Slamet; Summiyattinah, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.028 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.19229

Abstract

Volume lalulintas Kabupaten Kubu Raya mengalami peningkatan setiap tahunnya. Masalah kemacetan dan tidak tertib lalu lintas terjadi di persimpangan JL. Adisucipto – JL. KH. Abdurahman Wahid – JL. Sungai Durian Laut di Kabupaten Kubu Raya. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja simpang tak bersinyal dan memberikan solusi alternatif. Dalam menganalisa tingkat kinerja simpang tidak bersinyal maka diperlukan data primer dan data sekunder. Kemudian dihitung kapasitas dan tingkat kinerja persimpangan dengan metode MKJI 1997. Data lalulintas diperoleh dari pencacahan jumlah kendaraan di lapangan selama 3 hari 3-5 September 2016 pada jam 06.00-18.00. Dari hasil analisis didapat nilai kapasitas (C) sebesar 1778,30 smp/jam, arus lalu lintas (Q) sebesar 1678,45 smp/jam, tundaan (D) sebesar 16,80 det/smp sehingga menghasilkan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,94 pada hari Sabtu jam 15.00-18.00 WIB. Nilai ini melebihi yang disarankan oleh MKJI 1997 untuk simpang tak bersinyal yaitu DS = 0,85. Rekayasa geometrik yang telah dilakukan sebagai alternatif  1 dan 2 belum dapat mencapai nilai derajat kejenuhan yang disarankan MKJI 1997. Oleh karena itu dilakukan alternatif 3 dengan manejemen arah arus lalu lintas pada hari Sabtu jam 15.00-18.00 dan menghasilkan nilai DS sebesar 0,64, sehingga manejemen arah arus lalu lintas merupakan alternatif terbaik dalam memecahkan masalah kinerja simpang ini.   Kata Kunci: Derajat Kejenuhan, Kapasitas, Simpang Tak Bersinyal, MKJI 1997
PEMANFAATAN LIMBAH BATU BARA SEBAGAI FILLER PADA PERKERASAN BERASPAL LATASIR DITINJAU DARI KARAKTERISTIK MARSHALL Minardi, -; Widodo, Slamet; Azwansyah, Heri
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan filler limbah batu bara terhadap campuran beraspal Latasir terhdap parameter ? parameter Marshall. Perancanaan campuran dibuat kedalam tiga variasi filler. Varian pertama menggunakan filler abu batu bara jenis bottom ash. Varian kedua menggunakan filler debu batu (stone dust). dan varian ketiga menggunakan filler abu bottom ash + stone dust. Komposisi Agregat yang digunakan untuk semua variasi campuran yaitu batu pecah 1-1 (5%), batu pecah 0,5 (22,5%), pasir (60%), dan filler (12,5%). Kadar aspal untuk masing-  masing varian yaitu rentang 6% - 8%. Satu jenis varian campuran dengan kadar aspal tertentu dibuat tiga buah benda uji. Total benda uji empat puluh lima buah. Berdasarkan Hasil analisa dan pengujian didaptkan hasil terbaik untuk filler bottom ash  dan juga filler bottom ash + stone dust  yang memenuhi spesifikasi Marshall terletak di kadar aspal 7,4%. Untuk penggunaan filler stone dust hasil terbaik yang memenuhi seluruh spesifikasi Marshall terletak pada kadar aspal 7,5%. Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa penggunaan filler abu batu bara jenis bottom ash dapat diterapkan pada perkerasan beraspal Latasir. Penggunaan bottom ash sebagai filler membuat kebutuhan akan kadar aspal lebih kecil. Sementara untuk karakteristik campuran memenuhi spesifikasi walaupun tidak sebaik penggunaan filler stone dust. Kata kunci: abu batu bara; bottom ash; latasir; marshall 
PENGEMBANGAN JALUR SEPEDA DI KOTA PONTIANAK(Studi Kasus Jalan Ahmad Yani) Ridwan, -; Widodo, Slamet; Suyono, Rudi S.
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.362 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.33717

Abstract

Dewasa ini sarana transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Perwujudan kota yang berwawasan lingkungan menjadi konsep untuk menyeimbangkan aktivitas pembangunan yang kian pesat. Salah satu caranya adalah dengan pemilihan sarana transportasi yang lebih ramah lingkungan, yaitu mengakomodasi kendaraan tidak bermotor dalam hal ini sepeda. Volume kendaraan di jalan Ahmad Yani saat ini cukup tinggi khususnya kendaraan bermotor dan di dominasi oleh kendaraan pribadi. Berhubung jalan Ahmad Yani Pontianak untuk saat ini belum memiliki jalur khusus untuk pesepeda, maka perlu kiranya jalan Ahmad Yani ditinjau untuk menerapkan jalur sepeda. Lajur sepeda di jalan Ahmad Yani Pontianak dipandang perlu di implementasikan, mengingat bahwa banyaknya arus lalu lintas kendaraan bermotor yang melintas dengan kecepatan yang cukup tinggi. Untuk keselamatan, keamanan dan kenyamanan pengguna sepeda, maka pemerintah perlu meninjau ulang kebutuhan jalur sepeda di jalan Ahmad Yani Pontianak. Diharapkan pemerintah dapat meninjau ulang dan menerapkan jalur khusus sepeda ini di jalan Ahmad Yani Pontianak.Kata Kunci : Jalur   Khusus   Sepeda,   Tingkat   Pelayanan   Jalan,   Geometrik   Jalan Efektifitas   Jalur   Sepeda
IDENTIFIKASI JALUR LINTAS ANGKUTAN BARANG DARI GUDANG-GUDANG KE PUSAT-PUSAT DISTRIBUSI DI KOTA PONTIANAK Situmorang, Maruli; Widodo, Slamet; Sulandari, Eti
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.18378

Abstract

Seiring terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penduduk di Kalimantan Barat tentu terjadi peningkatan di segala bidang, salah satunya di bidang perdagangan yang menyebabkan peningkatan arus distribusi barang. Oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan jalur lintas angkutan barang dari gudang gudang ke pusat-pusat distribusi di Kota Pontianak agar dapat melakukan penataan sistem jaringan lalu lintas yang disesuaikan menurut peranan jalan yang di atur memalui Rencan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Pontianak, sehingga tidak merusak kualitas dan pelayanan jalan yang di lalui oleh kendaraan angkutan barang tersebut.Keluar masuknya barang merupakan suatu kegiatan atau usaha untuk melakukan pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan perpindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain dari tempat penyimpanan ke tempat pemakainya Dalam penelitian ini, Survei dilakukan pada 3 (tiga) hari kerja, dan data yang digunakan adalah data pada setiap gudang dengan jumlah kendaraan angkutan barang terbanyak dalam sehari. Survey dilakukan dengan cara mengambil data-data yang diperlukan pada lokasi survey (titik survei. Secara umum  kendaraan lintas angkutan barang banyak beroprasi pada jam 08.00- 11.00 Wib dan 13.00- 16.00 Wib dengan total 1030 kendaraan perhari. Adapun jam terbanyak berdasarkan survei adalah pukul 09.00- 10.00 Wib, dengan 237  kendaraan perhari, atau sekitar 23 % dari jumlah kendaran angkutan barang yang berasal dari pergudangan ke pusat –pusat distribusi di Kota Pontianak. Dan untuk komoditas rerlihat bahwa komoditas terbanyak yang masuk ke Kota Pontianak adalah jenis pupuk dengan angka 482 truk/hari atau sekitar 46,79 % dari total kendaraan angkutan barang dari pergudangan yang ada di Kota Pontianak. Untuk rute yang banyak di lalui oleh kendaraan angkutan barang dapat dijelaskan bahwa jumlah truk yang berasal dari pergudangan yang ada dikawasan sekitar jalan Kom Yos Sudarso adalah 408 truk atau sekitar  39,61 %, truk yang berasal dari kawasan jalan Tanjung Hilir berjumlah 254 truk atau sekitar 24,66 % , dan jumlah truk yang berasal dari kawasan jalan Gusti Situt Mahmud berjumlah 368 truk atau sekitar 35.72 %. Juga terdapat  jalur lintas yang di lalui merupakan bukan jalur yang sudah di atur oleh RTRW Kota Pontianak bahkan dengan jumlah truk angkutan barang sebanyak 397 truk atau 38, 54 % yang pada umumnya memiliki tujuan ke luar kota seperti Kota Singkawang, Sungai Pinyuh Bengkayang dan lain lain. Jalur eksisting terpilih juga bisa direkomendasikan menjadi jalur lintas angkutan barang untuk menuju kawasan industri dan tercantum di dalam RTRW Kota Pontianak,  tentu dengan penelitian kondisi lapangan,dan survei untuk mendapatkan kapasitas dan tingkat pelayanan jalan.   Kata Kunci : Truk Angkutan Barang, Jalur Lintas, Pergudangan, Pusat  distribusi
STUDI PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR PADA PERKERASAN KAKU YANG MENGGUNAKAN AGREGAT BATU PECAH MANUAL DAN AGREGAT BATU PECAH MESIN Bani, -; Widodo, Slamet; Sulandari, Eti
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2017
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.509 KB)

Abstract

Terjadinya krisis bahan baku yang berkepanjangan terutama bahan baku utama pembuat beton jalan yaitu batu mengakibatkan harga batu meningkat. Maka perlu dicari bahan baku alternatif pengganti yang lebih ekonomis. Berdasar hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton maksimum, kuat lentur balok beton maksimum yang menggunakan campuran berbeda agregat pengelolaanny sebagai campuran dengan memiliki nilai mutu tekan 30MPa dan mutu lentur 45Kg/cm2 pada umur 28 hari. Metodelogi penulisan penelitian ini adalah kuat tekan dan kuat lentur, dengan benda uji silinder beton berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm, sedangkan untuk kuat lentur menggunakan benda uji balok beton dengan ukuran lebar 15 cm, tebal 15 cm, dan panjang 60 cm. Metode perencanaan campuran beton menggunakan metode SNI. Setelah dilakukan pengujian dan penelitian, maka didapat hasil pengujian kuat tekan silinder pada beton dengan menggunakan batu pecah mesin menghasilkan kuat tekan sebesar 34,53 MPa dan untuk beton dengan menggunakan batu pecah manual 30,70 MPa. Kuat tekan beton maksimal tercapai pada variasi penggunaan kedua agregat tersebut dengan rencana awal 30 MPa, untuk penggunaan agregat batu pecah mesin  mengalami peningkatan sebesar 11% dari penggunaan agregat batu pecah manual. Hasil pengujian kuat lentur balok pada beton dengan menggunakan batu pecah mesin menghasilkan kuat lentur sebesar 46,77 Kg/cm2 dan untuk beton dengan menggunakan batu pecah manual 45,46 Kg/cm2. Kuat lentur beton maksimal tercapai pada variasi penggunaan kedua agregat tersebut dengan rencana awal 45 Kg/cm2, untuk penggunaan agregat batu pecah mesin  mengalami peningkatan sebesar 2,8% dari penggunaan agregat batu pecah manual. Nilai stabilitas pada penggunaan agregat batu pecah mesin memiliki nilai kuat tekan yang lebih tinggi di bandingkan secara manual. Hal ini dapat diartikan bahwa batu yang terbentuk secara pecah mesin memiliki ukuran agregat yang standar ukurannya sehingga dalam pembentukan terhadap beton tidak membuat rongga-rongga lebih besar dan memiliki kepadataan yang lebih baik dibadingkan batu pecah manual, sedangkan untuk batu yang diolah secara manual pembentukan dengan alat seadanya tidak dapat di pastikan memiliki nilai standar.   Kata kunci : kuat tekan beton, kuat lentur, agregat batu pecah mesin, agregat batu pecah manual
STUDI PERENCANAAN LAMPU LALU LINTAS DIPERSIMPANGAN JL. TANJUNG RAYA 2 – JL. PANGLIMA AIM DAN DIKOORDINASIKAN TERHADAP PERSIMPANGAN JL. SULTAN HAMID II – JL. TANJUNG RAYA1 – JL. PERINTIS KEMERDEKAAN – JL. TANJUNG RAYA 2 DI KOTA PONTIANAK Kurrahman, Taupik; Widodo, Slamet; ., Akhmadali
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI FEBRUARI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1779.678 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.15392

Abstract

No existence Traffic Management At junction Panglima Aim street - Tanjung Raya 2 street because Conflict Traffic Flows The Distributed From the intersection of Sultan Hamid street - Tanjung Raya 1 street –Perintis Kemerdekaan street - Tanjung Raya 2 street Just Located 185m, Disadvantaged Drain The Large flows From Both Junctions.For Conflict Resolution Traffic Flow At the junction of Ali Anyang street By Limiting Number of Vehicles That Go To Roads Between intersections Of Two-Way Intersection Namely Amounting 1250 Smp / Clock With Average Time 25 Seconds, Where Condition Flow Such is a flow Optimum And flow Roads in the Inter intersection Pretty Good. Data Collection Survey Do with How to Jump On The entire intersection. The Data That Is Taken Volume Vehicle Yang through Each intersection, Time Signal, Mileage Vehicle Speed ​​The Second through Geometric intersection and intersection. Acquired Data Is Used as Reference in New Planning Cycle Time with Noting Coordination Theory intersection. Best Performance At each intersection Then Coordinated Based on Total Flow Vehicle That Has Such Obtained from Survey Results. Settings Guide on Second Intersection with The Flow Limit Sign intothat intersection Inter Segment with Green Shortening Time of Lights Traffic Management to Toll Roads towards Inter intersection When Flow Distribution beyond the Allowed and Prioritize Major Flows from One Street intersection examined.   Keywords: Flow, Flow saturated, green signal, the cycle time.
Co-Authors - Hermawan - Kamarullah - Ridwan -, Sugihartono ., Sawaluddin Achmad, Netto Adriansyah, . Agrista, Pregi Ahendra, - Akhmadali . Akhmadali, - Alfianda, - Alfina Maysyurah Andri, Oktavianus Andriani, Nety Andy Alfatih Aris Munandar Asnawi, Uray Farizi Bani, - Daryoto ., Daryoto Daud, Pamungkas Desembardi, Faried Desembarti, Faried Eka Rahma Sari, Eka Rahma Eko Sediyono Ermansyah, Derry Eti Sulandari Fadly, Galih Fiona, Febzi Fitriyanto, Azis Goib Wiranto, Goib Gumilar, Rian Doto Handayani, Raynanda Heri Azwansyah Heriyadi, - Herlambang Brawijaya, Herlambang Hidayati, Ridha Israk, Galamda Juliarsih, Santi Juniarti, Mahisza Kadarini, S. Nurlaily Kanang S. Hindarto, Kanang Katmoko, Desi Susilo Khafizan, - Komala Erwan Kurrahman, Taupik maranatha, Okta Minardi, - Murni Murni Murshal Manaf, Murshal Musa, Mochamad Iqbal Nasution Nasution Novianto, Hendrawan Novianto, Verry Nur’sila, Resti Pratama, Nugraha Yuda Pristianto, Hendrik Puji Sulistiyo Adi, Urip Purnomo, Aris Pusaka, Semerdanta Puspita, Anggri Rahayu, Usiyani Rajina, - Rumakefing, Sadli S, Pebriyetti S. Suyono, Rudi Sahari, Wira SAID . Saifuddin Sirajuddin Salam, Rahmi Ariani Sam Herodian Samudi Samudi Saputri, Nining Saputro, Eko Danan Sarnando, Nerilius Sigit Mujiharjo, Sigit Silaban, Adri Rizky Simamora, Herberto Yeremia Siti Mayuni Siti Nurlaily Kadarini, Siti Nurlaily Situmorang, Maruli Soengkono Slamet Widodo, Soengkono Sudiyono, Dian Sugasta, Hervian Handika Summiyattinah, - Supratman, Iknatius Eko Suratman, Fiky Y. Susetyo, Sugeng Susianto, - Sutrisno, Ady Suyono, Rudi S. Tamala, Evi Teddy Ariyadi Widyantara, Muhamad Ridwan Wiyono, Widyo Zainudin, - Zaqlul Iqbal